Anda di halaman 1dari 24

PANDUAN TEKNIS (TECHNICAL GUIDANCE)

INFORMASI IKLIM DAN KUALITAS UDARA

Edisi Dasarian III Desember 2022


(Pemutakhiran 31 Desember 2022)

Tim Teknis

KEDEPUTIAN BIDANG KLIMATOLOGI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

JAKARTA 2022
PANDUAN TEKNIS (TECHNICAL GUIDANCE)

INFORMASI IKLIM DAN KUALITAS UDARA

DASARIAN III DESEMBER 2022

1. PERKEMBANGAN DINAMIKA ATMOSFER – LAUT

Analisis dan Prakiraan Angin Lapisan 850mb

Aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi oleh angin baratan. Pertemuan
angin terjadi di Sumatera bagian utara dan selatan, utara Kalimantan, dan utara Papua.
Pola siklonik terlihat di perairan utara Maluku.

Pada Dasarian I Januari 2023, aliran massa udara di wilayah Indonesia diprediksi
didominasi oleh angin baratan. Pertemuan angin terjadi di utara Sumatera, Laut Jawa
dan Sulawesi bagian tengah. Terdapat potensi pola siklonik di utara Kalimantan.
(Gambar 1).

Gambar 1. Peta Analisis Angin Lapisan 850mb Dasarian III Desember 2022 (kiri) dan Prediksi Angin
Lapisan 850mb Dasarian I Januari 2023 (kanan)
Analisis MJO (Madden Julian Oscillation) dan Anomali OLR (Outgoing Longwave
Radiation)

Analisis pada Dasarian III Desember 2022 menunjukkan MJO aktif di fase 7, kemudian
diprediksi kembali tidak aktif pada Dasarian I Januari 2023. Prediksi anomali OLR
secara spasial pada Dasarian I Januari 2023 menunjukkan potensi pertumbuhan awan
pada sebagian wilayah Indonesia yang kemudian terus berkurang hingga akhir
Dasarian II Januari 2023 diseluruh wilayah Indonesia. (Gambar 2)

Gambar 2. Peta Analisis dan Prediksi MJO serta Gelombang Atmosfer Ekuatorial lainnya
(update Dasarian III Desember 2022)

Anomali Suhu Muka Laut / Sea Surface Temperature (SST) Anomaly

Secara umum, pada Dasarian III Desember 2022, Anomali SST di wilayah Nino3.4
(Pasifik tengah dan timur) menunjukkan kondisi La Nina Lemah dan Anomali SST di
Samudra Hindia menunjukkan fase Indian Ocean Dipole (IOD) Netral. Di Samudra
Hindia, umumnya anomali SST bagian barat dalam kondisi dingin (anomali negatif)
hingga netral dan bagian timur hangat (anomali positif). (Gambar 3).
Gambar 3. Peta Analisis Anomali SST Wilayah Tropis (update Dasarian III Desember 2022)

Anomali suhu muka laut di wilayah Indonesia umumnya menunjukkan kondisi normal (-
1.0 °C sampai dengan +1.0 °C). SST hangat terjadi pada perairan di sekitar Kalimantan,
Sulawesi, Maluku, hingga Papua. Sedangkan SST dingin teramati di sekitar perairan
barat Sumatera. (Gambar 4).

SSTA Indonesia: +0.17

Gambar 4. Peta Analisis Anomali SST Perairan Indonesia (Dasarian III Desember 2022)

Analisis dan Prediksi ENSO dan IOD

Indeks ENSO berdasarkan anomali SST Nino 3.4 pada Dasarian III Desember 2022
sebesar –0.93 menunjukkan kondisi La Niña Lemah masih bertahan. BMKG dan
sebagian pusat layanan iklim dunia memprediksi La Niña masih akan berlangsung
hingga Maret 2023, kemudian berangsur menuju kondisi Netral. Sementara itu Indeks
IOD Dasarian III Desember 2022 sebesar 0.19 (Netral). BMKG dan sebagian besar
pusat layanan iklim lainnya memprediksi kondisi IOD Netral akan bertahan hingga Juni
2023.
Gambar 5. Grafik Analisis dan Prediksi ENSO dan IOD (update Dasarian III Desember 2022)

2. MONITORING HARI TANPA HUJAN

Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) berturut-turut pada Dasarian III Desember 2022
menunjukkan secara umum HTH dengan kategori Sangat Pendek hingga Pendek
terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia. Wilayah dengan HTH kategori Menengah
terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepri, Jambi, Lampung, Nusa
Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi
Tenggara, dan Sulawesi Selatan. Wilayah dengan HTH kategori Panjang, Sangat
Panjang dan Ekstrem Panjang Tidak Ada (Gambar 6).

Gambar 6. Peta Monitoring Hari Tanpa Hujan Update 31 Desember 2022


3. MONITORING CURAH HUJAN DAN PERKEMBANGAN MUSIM
Perkembangan Musim

Berdasarkan jumlah ZOM, sebanyak 76% wilayah Indonesia sudah masuk musim
hujan. Wilayah yang sudah mengalami musim hujan meliputi sebagian besar Pulau
Sumatera, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Kalimantan, NTB, NTT, sebagian besar
Pulau Sulawesi, sebagian Maluku Utara bagian utara dan selatan, Maluku bagian
tengah, dan sebagian besar Papua Barat dan Papua. (Gambar 7)

Gambar 7. Analisis Perkembangan Musim Hujan Dasarian III Desember 2022

Analisis Curah Hujan Dasarian


Curah hujan pada Dasarian III Desember 2022 umumnya berada di kriteria Rendah -
Menengah (20 – 150 mm/dasarian). Curah hujan kategori Tinggi hingga Sangat Tinggi
(> 150 mm/dasarian) terjadi di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat bagian selatan,
sebagian Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian Jawa Timur, Bali, sebagian NTT dan
NTB, Sulawesi Selatan bagian selatan, Kalimantan Utara bagian utara dan sebagian
Maluku (Gambar 8).
Gambar 8. Analisis Curah Hujan Dasarian III Desember 2022

Analisis Sifat Hujan Dasarian


Sifat hujan pada Dasarian III Desember 2022 umumnya bersifat Bawah Normal hingga
Normal. Sifat hujan Atas Normal terjadi di sebagian kecil Pulau Sumatera bagian utara,
Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat bagian selatan, sebagian Jawa Tengah, Yogyakarta,
sebagian Jawa timur, Bali, sebagian NTT dan NTB, Sulawesi Selatan bagian selatan,
Kalimantan Utara bagian utara, pesisir timur Kalimantan Timur, sebagian Maluku Utara,
sebagian Maluku, Papua Barat dan Papua bagian tengah (Gambar 9).
Gambar 9. Analisis Sifat Hujan Dasarian III Desember 2022

4. PREDIKSI CURAH HUJAN DASARIAN

Gambar 10. Prediksi Curah Hujan Dasarian I Januari 2023


Pada Dasarian I Januari 2023 umumnya diprediksikan curah hujan berada di kriteria
Rendah hingga Menengah (20 - 150 mm/dasarian). Wilayah yang diprediksikan
mengalami hujan kategori Tinggi hingga Sangat Tinggi (>150 mm/dasarian) meliputi
Banten, sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, Bali, NTB, NTT,
dan sebagian Sulawesi Selatan.

Prediksi Sifat Hujan Dasarian

Gambar 11. Prediksi Sifat Hujan Dasarian I Januari 2023

Pada Dasarian I Januari 2023 sifat hujan umumnya diprediksi antara Bawah Normal
hingga Normal. Wilayah yang diprediksikan mengalami sifat hujan kategori Atas Normal
meliputi pesisir Barat Bengkulu, Banten bagian Selatan, sebagian kecil Jawa Timur,
sebagian Bali, NTB, NTT, sebagian Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, sebagian
Sulawesi Selatan dan sebagian Kecil Papua (Gambar 11).
5. PERINGATAN DINI KEKERINGAN METEOROLOGIS

Gambar 12. Peta Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis (rilis Dasarian III Desember 2022).

Berdasarkan Peta Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis (Gambar 12), tidak


terdapat wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan meteorologis.

6. PERINGATAN DINI CURAH HUJAN TINGGI


Berdasarkan Peta Peringatan Dini Curah Hujan Tinggi yang mengacu pada prediksi
peluang curah hujan tinggi (>150 mm/dasarian), terdapat wilayah yang berpotensi
mengalami curah hujan tinggi pada klasifikasi Waspada untuk wilayah kabupaten di
Provinsi Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT. Wilayah yang
berpotensi mengalami curah hujan tinggi pada klasifikasi Siaga untuk wilayah
kabupaten di Provinsi Banten, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi
Selatan. Wilayah yang berpotensi mengalami curah hujan tinggi pada klasifikasi Awas
untuk wilayah kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan (Gambar 13).
Gambar 13. Peta Peringatan Dini Curah Hujan Tinggi (rilis Dasarian III Desember 2022)

7. POTENSI BANJIR DASARIAN

Potensi Banjir Wilayah DKI Jakarta

Untuk dasarian I Januari 2023 (Gambar 14), seluruh wilayah DKI Jakarta diprediksi
memiliki potensi banjir kategori Aman.

Gambar 14. Informasi Prediksi Daerah Potensi Banjir wilayah DKI Jakarta Dasarian I Januari 2023
Potensi Banjir Indonesia Secara Umum

Untuk Dasarian I Januari 2023 (Gambar 15), wilayah Indonesia yang diprediksi memiliki
potensi banjir dengan kategori Tinggi, meliputi: Provinsi Banten (Kab. Pandeglang),
Provinsi Nusa Tenggara Timur (Kab. Kupang, Kota Kupang), dan Sulawesi Selatan
(Kab. Barru, Bone Gowa, Jeneponto, Kota Makassar, Maros, Pangkajene Kepulauan,
Soppeng, Takalar). Untuk wilayah Indonesia yang diprakirakan memiliki potensi banjir
dengan kategori Menengah, meliputi: Provinsi Jambi (Kab. Merangin), Provinsi
Bengkulu (Kab. Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Kota Bengkulu,
Muko-Muko, Seluma), Provinsi Banten (Kab. Lebak, Pandeglang, Serang), Provinsi
Jawa Barat (Kab. Ciamis, Cirebon, Kuningan, Majalengka, Sukabumi), Provinsi Jawa
Tengah (Kab. Banjarnegara, Banyumas, Batang, Brebes, Cilacap, Demak, Jepara,
Kebumen, Kendal, Kota Semarang, Kudus, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga,
Purworejo, Tegal, Wonogiri, Wonosobo), Provinsi D.I. Yogyakarta (Kab. Bantul, Kulon
Progo), Provinsi Jawa Timur (Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Pacitan, Pasuruan,
Probolinggo, Situbondo), Provinsi Bali (Kab. Badung, Bangli, Buleleng, Gianyar,
Jembrana, Karangasem, Klungkung, Kota Denpasar, Tabanan), Provinsi Nusa
Tenggara Barat (Kab. Bima, Lombok Barat), Provinsi Nusa Tenggara Timur (Kab. Belu,
Kota Kupang, Kab. Kupang, Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Rotendao,
Sumba Barat Daya, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara), Provinsi Kalimantan
Barat (Kab. Sambas), Provinsi Kalimantan Timur (Kab. Berau, Kutai Timur), Provinsi
Kalimantan Utara (Kab. Bulungan, Malinau, Nunukan), dan Provinsi Sulawesi Selatan
(Kab. Barru, Bone, Gowa, Jeneponto, Maros, Soppeng).
Gambar 15. Informasi Prakiraan Daerah Potensi Banjir Indonesia untuk Dasarian I Januari 2023

8. ANOMALI SUHU UDARA RATA-RATA BULANAN


Berdasarkan analisis dari 86 stasiun pengamatan BMKG, suhu udara rata-rata bulan
Desember 2022 adalah sebesar 26.82 oC (Gambar 16). Normal suhu udara klimatologis
untuk bulan Desember periode 1991-2020 di Indonesia adalah sebesar 26.80 oC (dalam
range normal 21.12 oC – 28.98 oC). Berdasarkan nilai-nilai tersebut, anomali suhu udara
rata-rata pada bulan Desember 2022 menunjukkan anomali Positif dengan nilai sebesar
0.02 oC. Anomali suhu udara Indonesia pada bulan Desember 2022 ini merupakan nilai
anomali tertinggi ke-17 sepanjang periode data pengamatan sejak 1981 (Gambar 17).

Gambar 16. Normal Suhu Rata-rata Bulanan 1991-2020 dan Suhu Rata-rata Bulanan Hingga Desember
2022
Gambar 17. Anomali dan Suhu Rata-rata Bulan Desember Selama Periode 1981-2022

Secara kewilayahan, anomali suhu udara rata-rata per-stasiun pada bulan Desember 2022
umumnya menunjukkan nilai anomali negatif (lebih rendah dari rata-rata klimatologisnya)
dan nilai anomali positif (lebih tinggi dari rata-rata klimatologisnya) yang relatif cukup
seimbang menyebar diseluruh Indonesia (Gambar 18). Anomali maksimum tercatat di
Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi – Manado (sebesar 0.6 oC), sedangkan anomali
minimum tercatat di Stasiun Stasiun Meteorologi Karel Satsuit Tubun - Maluku Tenggara
(sebesar -1.0 oC).

Gambar 18. Peta Anomali Suhu Rata-rata Desember 2022 Tiap Stasiun (Terhadap Periode 1991-2020)
Gambar 19. Peta Suhu Rata-rata Desember 2022 Tiap Stasiun

Terhadap bulan sebelumnya (November 2022), perbedaan (selisih) suhu udara rata-rata
bulan Desember 2022 dari 86 stasiun pengamatan BMKG di Indonesia umumnya
menunjukkan penurunan suhu (nilai negatif) hampir di seluruh Indonesia. Peningkatan
suhu terbesar tercatat di Stasiun Meteorologi Banyuwangi – Jawa Timur (sebesar 0.6 oC),
sedangkan penurunan suhu terbesar tercatat di Stasiun Meteorologi Kualanamu –
Sumatera Utara (sebesar - 1.1 °C) (Gambar 20).
Gambar 20. Selisih Suhu Rata-rata Bulan Desember 2022 Terhadap November 2022

9. INFORMASI KONSENTRASI GAS RUMAH KACA (GRK)

Konsentrasi GRK di Kemayoran, Jakarta


Pemantauan konsentrasi untuk parameter GRK (CO2 dan CH4) dilakukan di wilayah
perkotaan dan remote area. Untuk pemantauan otomatis diwakili oleh Semarang dan
Kemayoran, sedangkan untuk remote area diwakili oleh Stasiun GAW Bukit
Kototabang. Kondisi konsentrasi GRK yang rendah pada siang hari berhubungan
dengan aktivitas fotosintesis dan pecahnya boundary layer dan residual layer karena
aktivitas konvektif. Pada sore hari menjelang malam hari, mulai terjadi inversi
permukaan dan pembentukan boundary layer, sehingga menyebabkan peningkatan
konsentrasi GRK (CO2 dan CH4).

Konsentrasi CO2 pada umumnya menunjukkan pola diurnal, dengan nilai tertinggi pada
pagi hari saat belum terjadi fotosintesis dan nilai terendah pada siang menjelang sore
hari saat fotosintesis sedang berlangsung. Tingginya konsentrasi GRK di perkotaan
diwakili oleh pemantauan CO2 di Kemayoran. Saat ini pemantauan GRK di Kemayoran
dilakukan pada ketinggian diatas 10 meter (inlet sampling berada di atas gedung C
BMKG Kemayoran) dan bebas dari pepohonan di sekitarnya. Pemantauan ini
memperlihatkan adanya aktivitas antropogenik di sekitar kawasan tersebut. Kegiatan
yang paling dominan di sekitar Kemayoran adalah transportasi dan hasil pembuangan
dari bahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan yang dapat mengakibatkan
konsentrasi gas CO2 meningkat di perkotaan dan akan menyerap panas lebih banyak
sehingga suhu udara meningkat.

Untuk konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) di Kemayoran saat ini tidak dapat
ditampilkan karena peralatan masih dalam tahap pemeliharaan rutin peralatan.
Penurunan konsentrasi CO2 di siang hari dipengaruhi oleh berkurangnya aktivitas
perkantoran dan transportasi di sekitar Kemayoran serta aktivitas fotosintesis
tumbuhan. Siklus diurnal konsentrasi karbon dioksida terjadi jika konsentrasi CO2 lebih
rendah di siang hari di saat tumbuhan sedang menyerap CO2 untuk proses fotosintesis
dan lebih tinggi di malam hari di saat tumbuhan sedang mengeluarkan CO 2 sebagai
hasil proses respirasi. Untuk konsentrasi CH 4 di Kemayoran belum dapat ditampilkan
karena terjadi kerusakan pada mini hidrogen generator sehingga tidak ada
pengamatan, diharapkan alat dapat beroperasi pada tahun 2023.

Konsentrasi GRK di Semarang

Peralatan pemantau GRK di Stasiun Klimatologi Semarang saat ini berhenti beroperasi
dikarenakan adanya masalah pada alat pemantau. Peralatan pemantau GRK yang ada
di Semarang harus dibawa ke BMKG Pusat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Konsentrasi GRK di Stasiun GAW Bukit Kototabang

Pemantauan konsentrasi CO2 di Bukit Kototabang menggunakan dua metode,yaitu


metode real time analysis dan flask sample analysis. Penyajian informasi untuk hasil
pemantauan menggunakan peralatan pemantau real time analysis dapat menyajikan
data hingga per detik. Untuk data hasil pemantauan real time analysis yang diolah
menjadi data rata-rata per jam ditampilkan pada Gambar 21.
Gambar 21. Konsentrasi CO2 rata-rata per Jam pada Dasarian I Desember 2022 hingga Dasarian III
Desember 2022 di Stasiun GAW Bukit Kototabang

Gambar 21 menampilkan grafik Dasarian I Desember 2022 hingga Dasarian III


Desember 2022 di Stasiun GAW Bukit Kototabang untuk konsentrasi CO 2 per jam.
Dilihat grafik diurnal di ketiga dasarian tersebut, pada umumnya pola konsentrasi CO 2
mulai turun setelah pukul 07.00 WIB, di saat matahari sudah mulai naik dan terjadi
fotosintesis oleh tumbuhan. Grafik mencapai nilai minimumnya pada pukul 14.00 atau
15.00 WIB. Kemudian konsentrasi CO2 mulai naik di malam hari mulai pukul 16.00 WIB
di saat tumbuhan mengeluarkan CO2 pada proses respirasi, mencapai puncaknya
sekitar pukul 02.00 hingga 06.00 pagi.

Berdasarkan hasil pembacaan alat otomatis GRK, untuk konsentrasi gas


karbondioksida (CO2) di Stasiun GAW Bukit Kototabang periode Dasarian I Desember
2022 hingga Dasarian III Desember 2022 diperoleh nilai rata-rata minimum pada
Dasarian I Desember 2022 dengan nilai 407,65 ppm terjadi di pukul 14.00 WIB dan nilai
maksimum pada II Desember 2022 dengan nilai 434.92 ppm terjadi di pukul 02.00 WIB.
Gambar 22. Konsentrasi CH4 rata-rata per Jam pada Dasarian I Desember 2022 hingga Dasarian III
Desember 2022 di Stasiun GAW Bukit Kototabang

Berdasarkan Gambar 22, untuk konsentrasi CH4 per-jam di Dasarian I Desember 2022
hingga Dasarian III Desember 2022 di Stasiun GAW Bukit Kototabang, tidak terlihat
pola yang jelas seperti pada grafik konsentrasi CO2 karena konsentrasi CH4 tidak seperti
konsentrasi CO2 yang dipengaruhi oleh proses fotosintesis tumbuhan.

Proses meningkatnya CH4 lebih banyak dipengaruhi oleh aktivitas manusia, seperti
pembakaran bahan bakar fosil, pertanian dan peternakan. Konsentrasi meningkat
biasanya sesuai dengan meningkatnya aktivitas manusia. Jika dilakukan perbandingan
tiap dasarian maka konsentrasi CH4 minimum pada Dasarian I Desember 2022 dengan
nilai 1,932 ppm pada pukul 22.00 WIB dan maksimum terjadi pada Dasarian II
Desember 2022 dengan nilai kisaran 2,108 ppm pada pukul 05.00 WIB. Pemantauan
yang dilakukan di Kemayoran dan di Stasiun GAW Bukit Kototabang dapat digunakan
untuk membandingkan konsentrasi CO2 di lokasi perkotaan dan di daerah remote area.
Perbedaan ini dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya kepadatan penduduk dan
kepadatan lalu lintas, arah dan kecepatan angin, topografi, dan letak geografis. Rata-
rata konsentrasi CO2 pada daerah perkotaan masih lebih tinggi dibandingkan daerah
remote area. Pemberlakuan pengurangan kendaraan bermotor dan jumlah karyawan
yang masih banyak bekerja dari rumah dapat mempengaruhi aktivitas antropogenik di
sekitar lokasi pemantauan.
Di sisi lain, Stasiun GAW Bukit Kototabang terletak di dataran tinggi dan jauh dari
keramaian lalu lintas, sehingga konsentrasi CO2 di Stasiun GAW Bukit Kototabang
dapat dijadikan referensi untuk pemantauan kualitas udara yang mewakili udara bersih
di Indonesia.

10. INFORMASI PARTIKULAT (PM2.5)

Informasi Rata-Rata Per Jam Konsentrasi Partikulat (PM2.5)

Gambar 23. Rata-Rata Per Jam Konsentrasi PM2.5 Dasarian III Desember 2022

Berdasarkan hasil pemantauan konsentrasi PM2.5 selama Dasarian III Desember 2022 dari
27 (dua puluh tujuh) lokasi pemantauan, rata-rata per jam masih berada di bawah ambang
batas yang diperbolehkan (NAB<65 µg/m³) dengan kategori Baik hingga Sedang.
Informasi Rata-Rata Harian Konsentrasi Partikulat (PM2.5)

Gambar 24. Konsentrasi PM2.5 Dasarian III Desember 2022

Kondisi kualitas udara dari hasil pemantauan rata-rata harian konsentrasi PM2.5 selama
Dasarian III Desember 2022 (Gambar 24) berada pada kategori Baik hingga Sedang.
Kondisi kualitas udara dinilai Baik selama periode 21–31 Desember 2022 terjadi pada
lokasi; Tanjung Harapan, Sorong, Sintang, Pangkalanbun, Kotabaru, Indrapuri dan 3 lokasi
GAW (Kototabang, Palu, dan Sorong). Kondisi kualitas udara dinilai Sedang selama
periode 21–31 Desember 2022 terjadi pada lokasi Medan dan Pesawaran. Untuk kondisi
kualitas udara dinilai Baik hingga Sedang selama periode 21–31 Desember 2022 terjadi
pada lokasi; Supadio, Semarang, Samarida, Pontianak, Stamet Pekanbaru, Stamet
Palembang, Staklim Palembang, Mlati, Maros, Malang, Kemayoran, Stamet Jambi, Staklim
Jambi, Bengkulu, Batam, dan Banjarbaru.

11. INFORMASI SUSPENDED PARTICULATE MATTER (SPM)

Pemutakhiran pemantauan Suspended Particulate Matter (SPM) di Indonesia dilakukan


di 50 (lima puluh) lokasi. Berdasarkan baku mutu udara ambien nasional untuk SPM/TSP
selama 24 jam sebesar 230 µg/m3 (garis berwarna merah). Hasil analisis laboratorium
pada sampel November 2022 terlihat pada grafik di bawah (gambar 25), Konsentrasi SPM
tertinggi terdapat di Pos Polusi Udara Bandengan sebesar 149 µg/m3; konsentrasi SPM
terendah terdapat di Stasiun Geofisika Jayapura sebesar 16 µg/m3; dan konsentrasi SPM
rata-rata (garis berwarna biru) di Indonesia sebesar 67,92 µg/m3.
Gambar 25. Rata – rata konsentrasi Suspended Particulate Matter (SPM) Stasiun di Indonesia
Bulan November 2022

12. INFORMASI pH AIR HUJAN


Pemutakhiran pemantauan tingkat keasaman air hujan (pH) di Indonesia dilakukan di
47 (empat puluh tujuh) stasiun. Air hujan memiliki pH ideal sebesar 5,60 (garis berwarna
hijau). Hasil analisis laboratorium pada sampel bulan November 2022 terlihat pada
grafik di bawah (Gambar 26), pH air hujan tertinggi terdapat di Stasiun Klimatologi Aceh
sebesar 6,63; pH air hujan terendah terdapat di Stasiun Meteorologi Sultan Thaha
sebesar 4,44; dan pH air hujan rata-rata (garis warna biru) di Indonesia sebesar 5,63.
Gambar 26. Rata–rata pH Air Hujan Stasiun di Indonesia Bulan November 2022

KESIMPULAN

- FENOMENA ANOMALI IKLIM GLOBAL


Indeks ENSO berdasarkan anomali SST Nino 3.4 pada Dasarian III Desember 2022
sebesar –0.93 menunjukkan kondisi La Niña Lemah masih bertahan. BMKG dan
sebagian pusat layanan iklim dunia memprediksi La Niña masih akan berlangsung
hingga Maret 2023, kemudian berangsur menuju kondisi Netral.

Sementara itu Indeks IOD Dasarian III Desember 2022 sebesar 0.19 (Netral). BMKG
dan sebagian besar pusat layanan iklim lainnya memprediksi kondisi IOD Netral akan
bertahan hingga Juni 2023.

- PERKEMBANGAN MUSIM

Berdasarkan jumlah ZOM, sebanyak 76% wilayah Indonesia sudah masuk musim hujan.
Wilayah yang sudah mengalami musim hujan meliputi sebagian besar Pulau Sumatera,
sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Kalimantan, NTB, NTT, sebagian besar Pulau
Sulawesi, sebagian Maluku Utara bagian utara dan selatan, Maluku bagian tengah, dan
sebagian besar Papua Barat dan Papua.

- PERINGATAN DINI KEKERINGAN METEOROLOGIS (WARNING): - (tidak ada)


- PERINGATAN DINI CURAH HUJAN TINGGI (WARNING):

I. Kategori AWAS: Provinsi Bali, Banten, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.
II. Kategori SIAGA: Provinsi Bali, Banten, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan.
III. Kategori WASPADA: Provinsi Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa
Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Jakarta, 2 Januari 2023


Tim Pengawas Tim Pengawas

Kadarsah, M.Si. Alberth Christian Nahas, Ph.D


NIP. 198010282008011018 NIP. 198505052008011010

Tim Penyusun:

1. Nugrahinggil Subasita 7. M. Fathi Robbani


2. M Agung Said 8. Hanif Ismail Putra
3. R Hikmat Kurniawan 9. Adyaksa Budi Raharja
4. Robbi Azis Ramadhan 10. Diah Ariefvianty
5. Satwika Najmi Kautsari 11. Rima Novianty
6. Muhammad Sudirman 12. Prihartini

Anda mungkin juga menyukai