BAB II
Gambaran Umum
Wilayah
2.1.
Kondisi Geografis
BAB II - 1
Laporan Pendahuluan
Kabupaten
Tabanan.
Secara
keseluruhan,
wilayah
lahan sawah
10.125 Ha,
Kecamatan
Luas
Persenta
Persenta
Ketinggi
Jarak
BAB II - 2
Laporan Pendahuluan
Kuta Selatan
101,13
24,16
1,8
28
18,3
Kuta
17,52
4,19
0,31
27
9,6
Kuta Utara
33,86
8,09
0,6
65
6.6
Mengwi
82,00
19,59
1,46
0 - 350
15
Abiansemal
69,01
16,49
1,23
75 - 350
15
Petang
115,00
27,48
2,04
275 2075
30
418,5
2
100,00
7,44
0 - 2075
Kabupaten
Kemiringan
lereng
Kabupaten
Badung
dapat
b.
c.
penyebarannya
Dalung,
Abianbase,
meliputi
Lukluk,
daerah
Mengwi
dan
BAB II - 3
Laporan Pendahuluan
d.
e.
Penyebarannya
Pecatu,
Kutuh,
meliputi
Petangan,
daerah
Uluwatu
dan
Unggasan,
Sawangan
g.
BAB II - 4
Laporan Pendahuluan
Gambar. 2.1
Peta Kemiringan Lereng
B. Kondisi Geologi
Kondisi
geologi
Kabupaten
Badung
sebagian
besar
vulkanik,
tufa
pasiran
dan
endapan
lahar
berbatasan
dengan
Kabupaten
Buleleng.
Tanah
BAB II - 5
Laporan Pendahuluan
daerah
pantai.
Vertisols
juga
ditemukan
di
Canggu,
morfologi
ini
kondisi
keairannya
bersifat
industri,
perkantoran,
pertokoan,
dan
obyek wisata.
2. Perbukitan Berelief Halus
Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan
bergelombang
halus
dengan
kemiringan
lereng
sungai
yang
membentuk
pola
aliran
sejajar
BAB II - 6
Laporan Pendahuluan
sedang
dengan
kemiringan
lereng
Munduk
Kenampakan
pola
Dipal,
dan
aliran sungai
Alas
Kemajung.
adalah memancar
(radial).
Penyebarannya di bagian selatan wilayah dengan luas
lebih kurang 23,94% dari luas daerah, meliputi daerah
Pecatu, Petangan, Simpangan, Kutuh dan Uluwatu.
Penggunaan lahan pada satuan ini umumnya berupa
daerah alang-alang, tegalan dan permukiman.
4. Perbukitan Berelief Kasar
Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan
bergelombang kasar dengan kemiringan lereng 30
70% dan berada pada ketinggian 500 1000 m diatas
permukaan
membentuk
laut.
pola
Pola
aliran
aliran
sungainya
sejajar
umumnya
(pararel)
dengan
BAB II - 7
Laporan Pendahuluan
kenampakan
tebing-tebing
sungai
cukup
dalam.
perkebunan,
permukiman
setempat
dan
persawahan.
5. Perbukitan Berelief Sangat Kasar
Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan
bergelombang sangat kasar dengan kemiringan lereng
umumnya > 70% (setempat 50%) dan berada pada
ketinggian 1500 2096 m di atas permukaan laut. Pola
aliran
dengan
sungai
menujukkan
lembah
dalam
pola
dan
memancar
sempit.
(radial)
Sifat
sungai
hutan tropik.
2.3. Kesesuaian Lahan
Berdasarkan observasi lapangan, data sekunder dan studi
kepustakaan, disusun klasifikasi kesesuaian lahan untuk lahan
basah (sawah) dan lahan kering disertai dengan faktor pembatas
yang ada dan upaya untuk menanggulangi faktor pembatas
BAB II - 8
Laporan Pendahuluan
lahan
maka
kecocokan
akan
diperoleh
pengembangan
sebuah
lahan
untuk
informasi
wilayah
BAB II - 9
Laporan Pendahuluan
Gambar 2.2.
Peta Geologi
BAB II - 10
Laporan Pendahuluan
Gambar 2.3.
Peta Jenis Tanah
BAB II - 11
Laporan Pendahuluan
Gambar 2.4.
Peta Morfologi
2.4.
Kecamatan
Petang
dengan
luas
115
km2,
disusul
beberapa
kabupaten
lainnya.
Kabupaten
Badung
BAB II - 12
Laporan Pendahuluan
Kecamatan
1.
Kuta Selatan
2.
Luas
(km2)
Jumlah
Penduduk (000
jiwa)
Kepadatan
Penduduk (per
Km2)
101,13
140,5
1,389
Kuta
17,52
97,7
5,574
3.
Kuta Utara
33,86
119.8
3,538
4.
Mengwi
82,00
128.1
1,562
5.
Abiansemal
69,01
90.6
1.312
6.
Petang
115,00
26.1
0,227
418,52
602,7
1,440
Kabupaten Badung
BAB II - 13
Laporan Pendahuluan
Nama
dan
Lokasi
Stasiun
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ag
s
Se
p
Ok
t
No
p
De
s
465
431
10
151
23
55
12
6
60
0
Kuta
Selatan
Kuta
Kuta
Utara
191
374
22
207
17
5
Mengwi
349
165
150
114
24
108
40
73
45
1
Abiansem
al
339
162
149
126
50
17
138
22
15
2
53
4
Petang
577
123
330
99
10
130
23
14
1
51
1
Sumber
dan
Kehutanan
BAB II - 14