Anda di halaman 1dari 23

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI

DAN GEOFISIKA
STASIUN KLIMATOLOGI LAMPUNG

PRAKIRAAN

MUSIM
HUJAN
PROVINSI
LAMPUNG
TAHUN 2022-2023

PRAKIRAAN AWAL MUSIM PRAKIRAAN SIFAT MUSIM PRAKIRAAN PUNCAK MUSIM


HUJAN HUJAN HUJAN
BULETIN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN TAHUN 2022/2023 PROVINSI LAMPUNG

BULETIN
PRAKIRAAN MUSIM PENGANTAR
HUJAN 2022/2023
Stasiun Klimatologi Lampung setiap tahun menerbitkan dua buku
PROVINSI LAMPUNG
Prakiraan Musim yaitu : Prakiraan Musim Kemarau dan Prakiraan
Musim Hujan.
TIM PENYUSUN
Penanggung Jawab: Buku informasi Prakiraan Musim Hujan Tahun 2022/2023 ini
Indra Purna, S.P, M.Si memuat informasi Prakiraan Awal Musim Hujan 2022/2023,
Perbandingan antara Prakiraan Awal Musim Hujan 2022/2023
Pimpinan Redaksi:
terhadap Rata-Rata atau Normal selama 30 tahun (1991-2020),
Suparji, ST
Prakiraan Sifat Hujan selama periode Musim Hujan 2022/2023, dan
Redaktur : Prakiraan Puncak Musim Hujan 2022/2023.
Eva Nurhayati, S.Si, M.Si Dari total 12 Zona Musim (ZOM) baru di Provinsi Lampung,
Siti Ariyanti Dewi, S.ST
diprediksi Awal Musim Hujan, Perbandingan Awal Musim Hujan, Sifat
Diyas Dwi Erdinno, S.Tr
Hujan dan Puncak Musim Hujan 2022/2023 di Provinsi Lampung
Heptyana Sri Wulandari, S.Tr
sebagai berikut:
Novika Ayu Eko K, S.Tr
Martina Caturia Fonita, S.Tr
a. Awal Musim Hujan 2022/2023 diprakirakan akan terjadi pada
bulan September (33%), Oktober (17%) dan November (50%).
b. Dibandingkan dengan rata-rata priode (1991-2020), awal musim
Editor :
Hujan 2022/2023 diprakirakan Maju (50%), Sama (8%), dan
Nabila Kenddita Alfi, S.Tr
Mundur (42%).
Agung Byantoro, S.Si, M.Si
c. Sifat Hujan Musim Hujan 2022/2023 diprakirakan Normal (75%),
Desain Grafis : Bawah Normal (17%) dan Atas Normal (8%).
Rizki Priatama Wibowo, S.Tr d. Puncak Musim Hujan 2022/2023 diprakirakan pada bulan
November 2022 (17%), Desember 2022 (33%) dan Januari 2023

Distribusi dan Percetakan: (50%).

Rachmadi, SP Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua mitra


Tuti Rahayu, SE BMKG yang telah membantu menyiapkan Buku Prakiraan Musim
Annas Priadi, A.Md Hujan 2022/2023, semoga buku ini bermanfaat dalam mendukung
kegiatan di berbagai sektor pembangunan. Atas kerjasama dari semua
pihak dan peran serta pengguna informasi iklim BMKG, kami ucapkan
terima kasih.

Pesawaran, September 2022


Kepala Stasiun Klimatologi Lampung

INDRA PURNA, S.P, M.Si

i
BULETIN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN TAHUN 2022/2023 PROVINSI LAMPUNG

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

I PENDAHULUAN 1
A. Fenomena Yang Mempengaruhi Iklim/ Musim Di Indonesia 1
1. El Niño Southern Oscillation (ENSO) 1
2. Indian Ocean Dipole ( IOD ) 2
3. Sirkulasi Monsun Asia-Australia 2
4. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (ITCZ) 2
5. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia 3
B. Keragaman Iklim Indonesia 3
1. Satu Periode Musim 3
2. Zona Musim 4

II ISTILAH DAN PENGERTIAN DALAM PRAKIRAAN MUSIM 5

III RINGKASAN 7
A. Kondisi Dinamika Atmosfer Dan Laut 7
1. Monitoring dan Prakiraan Fenomena El Nino/La Nina dan Dipole Mode 7
2. Monitoring dan Prakiraan Fenomena Sirkulasi Monsun Asia-Australia, 8
ITCZ, dan Suhu Permukaan Laut Indonesia
B. Prakiraan Musim Hujan 2022/2023 pada 12 Zona Musim Baru di Lampung 8

IV PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2022/2023 DI PROVINSI LAMPUNG 9


A. Prakiraan Awal Musim Hujan 2022/2023 9
B. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2022/2023 9
Dengan Rata-Ratanya
C. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2022/2023 9
D. Prakiraan Puncak Musim Hujan 2022/2023 9

ii
BULETIN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN TAHUN 2022/2023 PROVINSI LAMPUNG

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Tabel Normal Baru Musim Hujan Periode Tahun 1991-2020 10 15

Lampiran 2 : Tabel Prakiraan Musim Hujan 2022/2023 12

Lampiran 3 : Peta Zona Musim Baru di Provinsi Lampung 13

Lampiran 4 : Peta Normal Awal Musim Hujan (Tahun 1991-2020) 14

Lampiran 5 : Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2022/2023 15

Lampiran 6 : Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2022/2023 16

Lampiran 7 : Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2022/2023 17

Lampiran 8 : Peta Prakiraan


: Puncak Musim Hujan 2022/2023 18

iii
BULETIN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2022/2023 PROVINSI LAMPUNG

I. PENDAHULUAN

A. Fenomena Yang Mempengaruhi Iklim/ Musim Di Indonesia

Posisi Geografis Indonesia yang strategis, terletak di daerah tropis, di antara


Benua Asia dan Benua Australia, di antara Samudera Pasifik dan Samudera
Hindia, dilalui garis khatulistiwa, terdiri dari pulau dan kepulauan yang
membujur dari barat ke timur, serta dikelilingi oleh luasnya lautan,
menyebabkan wilayah Indonesia memiliki tingkat keragaman cuaca dan iklim
yang tinggi. Keragaman iklim Indonesia juga dipengaruhi oleh dinamika
atmosfer antara lain, fenomena global seperti El Niño Southern Oscillation
(ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD), fenomena regional, seperti sirkulasi
angin monsun Asia-Australia, daerah pertemuan angin antar tropis atau
Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ), dan kondisi suhu permukaan laut
sekitar wilayah perairan Indonesia.

1. El Niño Southern Oscillation (ENSO)


El Niño Southern Oscillation (ENSO) merupakan fenomena global dari sistem
interaksi lautan atmosfer yang ditandai dengan adanya anomali suhu
permukaan laut di wilayah Pasifik Tengah Ekuator. Jika anomali suhu
permukaan laut di daerah tersebut positif (lebih panas dari rata-ratanya) maka
disebut El Niño, namun jika anomali suhu permukaan laut negatif disebut La
Niña. El Niño berpengaruh terhadap pengurangan curah hujan secara
signifikan bila bersamaan dengan kondisi suhu perairan Indonesia cukup dingin
(anomali negatif). Namun, bila kondisi suhu perairan lebih hangat (anomali
positif), El Niño tidak signifikan mempengaruhi curah hujan di Indonesia.
Sedangkan La Niña secara umum mempengaruhi curah hujan di Indonesia,
yang meningkat apabila disertai dengan menghangatnya suhu permukaan laut
di perairan Indonesia. Pengaruh El Niño dan La Niña juga tergantung musim.
Mengingat luasnya wilayah Indonesia, dampak El Niño / La Niña tidaklah
merata atau seragam di seluruh wilayah Indonesia.

1
STASIUN KLIMATOLOGI LAMPUNG
BULETIN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2022/2023 PROVINSI LAMPUNG

2. Indian Ocean Dipole (IOD)


Indian Ocean Dipole (IOD) merupakan fenomena interaksi lautan dan atmosfer
di Samudera Hindia yang dimonitor melalui perhitungan perbedaan nilai antara
anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika (West Tropical Indian
Ocean, WTIO) dengan perairan di sebelah barat Sumatera (Southeast Tropical
Indian Ocean, SETIO). Perbedaan nilai anomali suhu muka laut tersebut
disebut sebagai Dipole Mode Index (DMI). Kejadian IOD positif, umumnya
berdampak pada berkurangnya curah hujan di Indonesia terutama di bagian
barat. Sedangkan nilai IOD negatif, berdampak terhadap meningkatnya curah
hujan di Indonesia bagian barat.

3. Sirkulasi Monsun Asia–Australia


Sirkulasi angin di Indonesia ditentukan oleh pola perbedaan tekanan udara di
daratan Australia dan Asia. Pola tekanan udara ini mengikuti pola peredaran
matahari dalam setahun. Akibatnya, sirkulasi angin di Indonesia berubah
arahnya secara musiman, atau biasa disebut angin monsun. Sirkulasi angin
monsun ini mengalami perubahan arah setiap (kurang lebih) setengah tahun
sekali. Pola angin baratan terjadi karena adanya tekanan tinggi di Asia dan
umumnya berkaitan dengan berlangsungnya musim hujan di sebagian besar
wilayah Indonesia. Pola angin timuran/tenggara terjadi karena adanya tekanan
tinggi di Australia dan biasanya berkaitan dengan berlangsungnya musim
Kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia.

4. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone/


ITCZ)
ITCZ merupakan daerah tekanan rendah yang memanjang dari barat ke timur
dengan posisi berubah mengikuti pergerakan semu matahari ke arah utara dan
selatan garis khatulistiwa. Daerah tekanan rendah ini menjadi pertemuan
massa udara dari belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Wilayah
Indonesia yang dilewati ITCZ pada umumnya berpotensi terjadi pertumbuhan
awan-awan yang berpotensi hujan.

2
STASIUN KLIMATOLOGI LAMPUNG
BULETIN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2022/2023 PROVINSI LAMPUNG

5. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia


Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat digunakan
sebagai salah satu indikator banyak-sedikitnya kandungan uap air di atmosfer,
dan erat kaitannya dengan proses pembentukan awan di atas wilayah
Indonesia. Jika suhu permukaan laut dingin, maka potensi kandungan uap air di
atmosfer relatif sedikit. Sebaliknya, panasnya suhu permukaan laut berpotensi
menimbulkan relatif banyaknya uap air di atmosfer.

B. Keragaman Iklim Indonesia


Kondisi topografi wilayah Indonesia yang merupakan daerah pegunungan,
berlembah, banyak pantai, merupakan faktor lokal yang dapat menambah
beragamnya kondisi iklim di wilayah Indonesia, baik menurut ruang (wilayah)
maupun waktu, yang menyebabkan wilayah Indonesia terbagi menjadi
beberapa tipe zona musim. Terkait kondisi tersebut, dalam penyampaian
informasi prakiraan musim baik musim hujan dan musim kemarau, informasi
yang disampaikan berbasis zona musim. Zona musim yang saat ini digunakan
merupakan hasil analisis data normal periode 1991-2020. Informasi prakiraan
musim secara umum memiliki empat informasi penting meliputi awal musim,
perbandingan terhadap normal, sifat hujan pada musim tersebut, dan
puncak musim.
1. Satu Periode Musim
Satu periode musim kemarau adalah periode yang ditemukan dalam pola
hujan tahunan, dimana terdapat minimal tiga dasarian berturut-turut dengan
curah hujan kurang dari 50 mm per dasarian atau total ketiganya kurang dari
150 mm (syarat curah hujan dasarian pertama harus kurang dari 50 mm per
dasarian). Satu periode musim hujan adalah periode yang ditemukan
dalam pola hujan tahunan, dimana terdapat minimal tiga dasarian berturut-
turut dengan CH lebih atau sama dengan 50 mm per dasarian atau total
ketiganya lebih atau sama dengan 150 mm (syarat curah hujan dasarian
pertama harus lebih besar atau sama dengan 50 mm per dasarian).

3
STASIUN KLIMATOLOGI LAMPUNG
BULETIN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2022/2023 PROVINSI LAMPUNG

2. Zona Musim
Adalah daerah yang pola hujan rata-ratanya memiliki perbedaan yang jelas
antara periode Musim Hujan dan Musim Kemarau. Luas suatu wilayah ZOM
tidak selalu sama dengan luas suatu wilayah administrasi pemerintahan.
Dengan demikian, satu wilayah ZOM bisa terdiri dari beberapa Kabupaten
dan sebaliknya satu wilayah Kabupaten bisa terdiri dari beberapa ZOM.

Berdasarkan normal curah hujan periode 1991-2020, wilayah Lampung


memiliki 12 ZOM yang secara umum terbagi menjadi 1 tipe zona musim
(ZOM), secara terinci sebagai berikut :
Tipe ZOM Monsunal, adalah ZOM yang memiliki pola hujan tahunan
dengan dan satu periode hujan tertinggi dan satu periode hujan
terendah. Hujan tertinggi terjadi pada periode berlangsungnya monsun
asia, biasanya terjadi di sekitar awal atau akhir tahun. ZOM dengan tipe
monsunal dibedakan lagi menjadi dua sub tipe, yaitu:
a. Tipe ZOM Monsunal-1, berpola monsunal dan hanya mempunyai
satu musim, yaitu musim hujan sepanjang tahun (HST).
b. Tipe ZOM Monsunal-2, berpola monsunal dan mempunyai dua
musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan.

4
STASIUN KLIMATOLOGI LAMPUNG
BULETIN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2022/2023 PROVINSI LAMPUNG

II. ISTILAH DAN PENGERTIAN


DALAM PRAKIRAAN MUSIM

1. Curah Hujan (mm)


Curah Hujan 1 (satu) millimeter artinya pada luasan 1 (satu) meter persegi
pada tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir
maka akan tertampung air setinggi 1 (satu) millimeter dengan volume air
sebanyak 1 (satu) liter.
2. Curah Hujan Kumulatif (mm)
Merupakan jumlah hujan yang terkumpul dalam rentang waktu kumulatif
tersebut. Dalam periode musim, rentang waktunya adalah rata-rata panjang
musim pada masing-masing Zona Musim (ZOM).
3. Awal Musim
Penentuan awal musim, baik musim hujan maupun musim kemarau
didasarkan pada jumlah curah hujan yang dihitung per dasarian, dengan
ketentuan sebagai berikut :
Awal Musim Kemarau, ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu
dasarian (10 hari) kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh 2 (dua) dasarian
berikutnya.
Awal Musim Hujan, ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu
dasarian (10 hari) sama atau lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh 2 (dua)
dasarian berikutnya.
Dasarian adalah rentang waktu selama 10 (sepuluh) hari. Dalam satu bulan
dibagi menjadi 3 (tiga) dasarian, yaitu :
a. Dasarian I : tanggal 1 sampai dengan tanggal 10.
b. Dasarian II : tanggal 11 sampai dengan tanggal 20.
c. Dasarian III : tanggal 21 sampai dengan akhir bulan
5. Istilah dan Pengertian dalam Informasi Prakiraan Musim
Selain informasi awal musim, dalam buku ini juga disampaikan informasi sifat
hujan, perbandingan terhadap normal dan puncak musim selama periode
musim berlangsung. Istilah tersebut dijelaskan sebagai berikut :
Sifat Hujan, merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan selama
rentang waktu yang ditetapkan (satu periode musim hujan atau satu periode

5
STASIUN KLIMATOLOGI LAMPUNG
BULETIN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2022/2023 PROVINSI LAMPUNG

musim kemarau terhadap jumlah curah hujan normal pada rentang yang
sama.
Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu :
a. Atas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap
normal.
b. Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap
normal.
c. Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85%
terhadap normal.
Perbandingan Antara Musim Hujan dengan Normalnya, adalah
permulaan musim hujan maupun kemarau disuatu wilayah dapat terjadi lebih
awal (maju), sama atau lebih lambat (mundur) dari normal (Normal Curah
Hujan 1991-2020. Ditulis dalam satuan Dasarian dengan nilai negatif ( - )
yang artinya permulaan musim terjadi lebih awal atau maju dari normalnya,
sedang nilai ( + ) artinya mundur dari normalnya.
Puncak Musim Hujan, merupakan periode dimana terdapat jumlah curah
hujan tertinggi untuk akumulasi tiga dasarian berturut-turut. Jika tiga dasarian
tersebut berada pada bulan yang berbeda, maka puncak musim hujan pada
bulan dimana dua dasarian tersebut berada.
Puncak Musim Kemarau, merupakan periode dimana terdapat jumlah curah
hujan terendah untuk akumulasi tiga dasarian berturut-turut. Jika tiga
dasarian tersebut berada pada bulan yang berbeda, bulan yang dinyatakan
sebagai puncak musim kemarau adalah dimana 2 (dua) dasarian tersebut
berada. Jika terdapat minimal 3 (tiga) dasarian bernilai 0 mm, maka bulan
yang dinyatakan sebagai puncak musim kemarau diambil di tengah periode
tersebut.

6
STASIUN KLIMATOLOGI LAMPUNG
BULETIN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2022/2023 PROVINSI LAMPUNG

III. RINGKASAN

A. Kondisi Dinamika Atmosfer dan Laut

Dinamika atmosfer dan laut dipantau dan diprakirakan berdasarkan aktivitas


fenomena alam, meliputi : El Nino Southern Oscillation (ENSO), Indian Ocean
Dipole (IOD), Sirkulasi Monsun Asia-Australia, Inter Tropical Convergence Zone
(ITCZ), dan Suhu Permukaan laut Indonesia.

Monitoring dan prakiraan kondisi dinamika atmosfer dan laut dimaksud yang akan
terjadi pada Musim Hujan 2021/2022, adalah :

1. Monitoring dan Prakiraan Fenomena El Nino/La Nina dan Dipole Mode

a. El Nino – La Nina

Pada bulan Agustus 2022, kondisi anomali suhu permukaan laut Pasifik
Tengah Ekuator (wilayah Nino 3.4) menunjukkan anomali negatif, berada
pada indeks -0.99 yang menunjukkan kondisi La Niña Lemah.

BMKG memprakirakan fenomena ENSO akan berada pada kondisi La Nina


Moderat pada bulan September dan mulai berangsur menuju Netral hingga
Maret 2023. Sebagian besar pusat layanan iklim lainnya memprakirakan
kondisi ENSO berangsur netral hingga FMA (Februari-Maret-April 2023).

b. Dipole Mode

Pemantauan kondisi IOD pada bulan Agustus 2022 menunjukan fenomena


Dipole Mode dalam kondisi Negatif dengan indeks sebesar -0.90.
BMKG dan beberapa institusi meteorologi internasional seperti BOM
(Australia), NASA dan NMME (North American Multi Model Ensemble)
memprakirakan kondisi IOD Negatif akan berlangsung hingga November 2022
dan berangsur hingga kondisi netral pada Februari 2023. Hal ini
mengindikasikan adanya potensi penambahan curah hujan pada musim hujan
2022/2023 di Provinsi Lampung.

7
STASIUN KLIMATOLOGI LAMPUNG
BULETIN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2022/2023 PROVINSI LAMPUNG

2. Monitoring dan Prakiraan Fenomena Sirkulasi Monsun Asia-Australia,


ITCZ, dan Suhu Permukaan Laut Indonesia

a. Sirkulasi Monsun Asia – Australia

Pada akhir bulan Agustus 2022 Monsun Asia terpantau tidak aktif dan
hingga akhir bulan September tahun 2022 diprediksi tetap tidak aktif.
Terpantau tidak berpengaruh terhadap pembentukan awan di wilayah
utara Indonesia.
Pada November 2022, angin Monsun Asia diprediksi mulai memasuki
wilayah Indonesia utara ekuator dengan intensitas yang relatif sama
dengan pola klimatologisnya dan mendominasi hampir di seluruh wilayah
Indonesia pada periode Desember 2022 hingga Maret 2023. Hal ini
mengindikasikan aliran angin baratan akan mendominasi hampir di
seluruh wilayah Indonesia.

b. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia

Kondisi rata-rata anomali suhu permukaan laut sekitar wilayah Indonesia


pada akhir Agustus 2022 pada umumnya relatif hangat hingga netral
dengan anomali SST antara -0.5 hingga 1.0 °C. Suhu muka laut yang lebih
hangat dari rata-ratanya (anomali positif) terjadi di wilayah Lampung.
Anomali SST Perairan Lampung pada Agustus hingga November 2022
diprediksi relatif lebih hangat dari normal. Pada Desember 2022, diprediksi
kondisi netral mulai tampak mendominasi hampir seluruh perairan di
wilayah Lampung.

B. Prakiraan Musim Hujan 2022/2023 pada 12 Zona Musim (ZOM) di Lampung

Prakiraan Musim Hujan 2022/2023 Lampung secara umum dapat disimpulkan


sebagai berikut :
1. Awal Musim Hujan 2022/2023 di 12 Zona Musim (ZOM) diprakirakan
umumnya mulai bulan November 2022 sebanyak 6 ZOM (50%) kemudian
pada bulan September 2022 sebanyak 4 ZOM (33%), dan pada bulan
Oktober 2022 sebanyak 2 ZOM (17%)
2. Dibandingkan dengan rata-ratanya (1991-2022), awal musim Hujan
2022/2023 diprakirakan MAJU (42%), SAMA (8%), dan MUNDUR (50%).
3. Sifat Hujan selama Musim Hujan 2022/2023 di sebagian besar Zona Musim
(ZOM) diprakirakan Normal sebanyak 9 ZOM (75%). Atas Normal (8%)
dan Bawah Normal (17%).
4. Puncak Musim Hujan 2022/2023 diprakirakan pada bulan November (17%),
Desember 2022 (33%) dan Januari 2023 (50%).

8
STASIUN KLIMATOLOGI LAMPUNG
BULETIN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2022/2023 PROVINSI LAMPUNG

IV. PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2022/2023


DI PROVINSI LAMPUNG

A. PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN TAHUN 2022/2023

Prakiraan Musim Hujan pada 12 Zona Musim (ZOM) di Provinsi Lampung untuk
Awal Musim Hujan 2022/2023 dapat dibagi sebagai berikut :
- September 2022 : 4 ZOM (33% dari 12 ZOM)
- Oktober 2022 : 2 ZOM (17% dari 12 ZOM)
- November 2022 : 6 ZOM (50% dari 12 ZOM)
Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran.2 Tabel.2 dan Lampiran.5 Peta
Prakiraan Awal Musim Hujan

B. PERBANDINGAN PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN 2022/2023 DENGAN


RATA-RATANYA

Dari 12 ZOM di Lampung Prakiraan Musim hujan 2022-2023 jika dibandingkan


dengan rata-ratanya (periode tahun 1991 – 2020), maka :
- Maju dari normalnya : 5 ZOM ( 42% dari 12 ZOM)
- Sama dengan normalnya : 1 ZOM ( 8% dari 12 ZOM)
- Mundur dari normalnya : 6 ZOM ( 50% dari 12 ZOM)
Dapat dilihat pada Lampiran.2 Tabel.2 dan Lampiran.7 Peta Perbandingan Awal
Musim Hujan

C. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN MUSIM HUJAN 2022/2023

Dari 12 Zona Musim (ZOM) di Lampung, Sifat Hujan Musim hujan 2022/2023
dapat dibagi sebagai berikut :
- Atas Normal (AN) : 1 ZOM (8% dari 12 ZOM)
- Normal (N) : 9 ZOM (75% dari 12 ZOM)
- Bawah Normal (BN) : 2 ZOM (17% dari 12 ZOM)
Dapat dilihat pada Lampiran.2 Tabel.2 dan Lampiran.6 Peta Prakiraan Sifat Musim
Hujan

D. PRAKIRAAN PUNCAK MUSIM HUJAN 2022

Puncak Musim Hujan 2022 di Lampung, diprakirakan sebagai berikut :


- November 2022 : 2 ZOM (17 % dari 12 ZOM)
- Desember 2022 : 4 ZOM (33 % dari 12 ZOM)
- Januari 2022 : 6 ZOM (50 % dari 12 ZOM)
Dapat dilihat pada Lampiran.2 Tabel.2 dan Lampiran.8 Peta Prakiraan Puncak
Musim Hujan

9
STASIUN KLIMATOLOGI LAMPUNG
BULETIN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2022/2023 PROVINSI LAMPUNG

Lampiran 1

TABEL 1. NORMAL MUSIM HUJAN PERIODE


TAHUN 1991-2020 PROVINSI LAMPUNG

Normal Normal
Daerah / Kabupaten Panjang
No Awal Curah
( Kecamatan ) Musim
ZOM Musim Hujan
(Dasarian)
Hujan (mm)

Lampung Lampung Selatan bag selatan (Panengahan, Nov I – 18 1417


Kalianda, Palas, Sidomulyo, Katibung, Tanjung
01 Bintang bag selatan) dan Lampung Timur bag Nov III
selatan (sebagian besar Jabung dan Labuhan
Maringgai bag tengah hingga selatan)

Lampung Lampung Tengah bag timur (Seputih Mataram, Okt III 17 1614
Seputih Surabaya, Seputih Banyak, Rumbia),
02 Lampung Timur bag tengah hingga utara
– Nov II
(Raman Utara, Purbolinggo, sebagian besar
Sukadana, Way Jepara, Labuhan Maringgai
bag tengah hingga utara) dan Tulang Bawang
bag selatan (Menggala bag tengah hingga
selatan)

Lampung Sebagian besar Mesuji dan Tulang Bawang Okt III 18 1353
bagian utara (Menggala bag tengah hingga
03 utara) – Nov II

Lampung Lampung Tengah bag tengah (Terbanggi Okt III 15 1929


Besar, Seputih Raman, Seputih Mataram bag
04 barat), sebagian kecil Lampung Timur bagian
– Nov II
barat (Batanghari Nuban), Lampung Utara bag
tengah hingga timur (Kotabumi bag tengah
hingga utara, Abung Timur, Sungkai Selatan,
Sungkai Utara bag timur), sebagian kecil
Mesuji bagian timur , sebagian kecil Tulang
Bawang bag timur Menggala bag timur),
seluruh Tulang Bawang Barat dan Way Kanan
bagian tengah hingga timur (Bahuga bag
tengah hingga timur, Pakuan Ratu), Ogan
Komering Ilir.

Lampung Kota Bandar Lampung, Kota Metro, Lampung Nov I – 18 1557


Selatan bagian utara (Tanjung Bintang, Natar),
05 Lampung Tengah bagian tengah (Trimurjo, Nov III
Punggur, Gunung Sugih, Bangun Rejo bag
timur, Terbanggi besar bag barat dan Padang
Ratu bag timur), Lampung Timur bagian timur
(Metro Kibang, Batanghari, Bantul,
Pekalongan, Sekampung, sebagian kecil
Sukadana bag barat), Lampung Utara

10
STASIUN KLIMATOLOGI LAMPUNG
BULETIN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2022/2023 PROVINSI LAMPUNG

(sebagian kecil Abung Selatan bag selatan)


dan Pesawaran (sebagian kecil Gedong
Tataan bag utara hingga timur).

Lampung Sebagian kecil Kota Bandar Lampung (Teluk Okt III 17 1442
Betung Barat), Lampung Tengah (Kalirejo bag
selatan), Tanggamus bag tengah hingga – Nov II
06
selatan (Talang Padang, Pardasuka, Cukuh
Balak), sebagian besar Pesawaran (Padang
Cermin, Kedongdong, sebagian besar Gedong
Tataan) dan Pringsewu (Gading Rejo,
Pringsewu, Pagelaran, Sukoharjo).

Lampung Lampung Tengah bag barat (sebagian besar Nov I – 18 1507


Kaliorejo, Bangun Rejo bag barat, Padang
07 Ratu, Abung Selatan bag selatan, Kotabumi
Nov III
bag tengah hingga selatan, Abung Barat,
Tanjung Raja, Lampung Utara, Pringsewu,
Tanggamus (Pulau Panggung).

Lampung Lampung Utara (sebagian besar Sungkai Okt II – 14 2051


Utara), Way Kanan (Bahuga bag barat,
08 Blambangan Umpu, Kasui, baradatu, sebagian Nov I
besar Banjit).

Lampung Lampung Barat (Danau Ranau, Balik Bukit, Okt I – 13 2012


Belalau, Sekincau, Sumber Jaya), Lampung
09 Utara (Bukit Kemuning dan sebagian Tanjung
Okt III
Raja bag barat), Tanggamus (sebagian kecil
Pulau Panggung bag utara), Way Kanan
(sebagian besar Banjit), Ogan Komering Ulu
Selatan.

Lampung Lampung Barat (sebagian kecil Balik Bukit bag Sep II 10 2247
barat), Pesisir Barat (Pesisir Utara dan Pesisir
10 Tengah), Ogan Komering Ulu Selatan.
– Okt I

Lampung Lampung Barat (sebagian Belalau bag barat), Sep II 10 2059


Pesisir Barat (Pesisir Selatan bag utara).
11 – Okt I

Lampung Lampung Barat (Belalau dan Sumber Jaya bag Sep II 12 1801
barat), Pesisir Barat (Pesisir Selatan bag
12 tenggah hingga selatan), Tanggamus (Kota
– Okt I
Agung, Wonosobo, Pulau Panggung bag
barat).

11
STASIUN KLIMATOLOGI LAMPUNG
BULETIN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2022/2023 PROVINSI LAMPUNG

Lampiran 2

TABEL 2. PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2022/2023 PROVINSI LAMPUNG


Perbandingan Puncak
Normal Prakiraan Pranotomongso
No Terhadap Sifat Musim
Awal Musim Awal Musim
ZOM Rata-rata Hujan Hujan
Hujan Hujan Mongso Waktu ( Dasarian )

Lampung_01 Nov I – Nov III Nov I - Nov III Kanem Awal 0 BN JANUARI

Lampung_02 Okt III – Nov II Sep II - Okt I Kapat Awal - Pertengahan -4 N DESEMBER

Lampung_03 Okt III – Nov II Sep II - Okt I Kapat Awal – Pertengahan -4 AN JANUARI

Lampung_04 Okt III – Nov II Sep II - Okt I Kapat Awal – Pertengahan -4 N DESEMBER

Lampung_05 Nov I – Nov III Okt III - Nov II Kalimo Akhir -1 N JANUARI

Lampung_06 Okt III – Nov II Sep II - Okt I Kapat Awal – Pertengahan -4 N JANUARI

Lampung_07 Nov I – Nov III Okt III - Nov II Kalimo Akhir -1 N JANUARI

Lampung_08 Okt II – Nov I Nov I - Nov III Kanem Awal 2 N DESEMBER

Lampung_09 Okt I – Okt III Okt III - Nov II Kalimo Akhir 2 BN JANUARI

Lampung_10 Sep II – Okt I Nov I - Nov III Kanem Awal 5 N DESEMBER

Lampung_11 Sep II – Okt I Okt II - Nov I Kalimo Pertengahan 3 N NOVEMBER

Lampung_12 Sep II – Okt I Okt I - Okt III Kalimo Awal 2 N NOVEMBER

Keterangan:
- Nilai Perbandingan ( - ) = Maju dan ( + ) = Mundur

12
STASIUN KLIMATOLOGI LAMPUNG
BULETIN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2022/2023 PROVINSI LAMPUNG

Lampiran 3
PETA ZONA MUSIM DI PROVINSI LAMPUNG

13
STASIUN KLIMATOLOGI LAMPUNG
BULETIN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2022/2023 PROVINSI LAMPUNG

Lampiran 4
PETA NORMAL AWAL MUSIM HUJAN (TAHUN 1991-2020)

14
STASIUN KLIMATOLOGI LAMPUNG
BULETIN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2022/2023 PROVINSI LAMPUNG

Lampiran 5
PETA PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN TAHUN 2022/2023

15
STASIUN KLIMATOLOGI LAMPUNG
BULETIN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2022/2023 PROVINSI LAMPUNG

Lampiran 6
PETA PRAKIRAAN SIFAT HUJAN MUSIM HUJAN TAHUN 2022/2023

16
STASIUN KLIMATOLOGI LAMPUNG
BULETIN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2022/2023 PROVINSI LAMPUNG

Lampiran 7
PETA PERBANDINGAN PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN TAHUN 2021/2022
TERHADAP NORMAL (1991-2020)

17
STASIUN KLIMATOLOGI LAMPUNG
BULETIN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2022/2023 PROVINSI LAMPUNG

Lampiran 8
PETA PRAKIRAAN PUNCAK MUSIM HUJAN TAHUN 2022/2023

18
STASIUN KLIMATOLOGI LAMPUNG

Anda mungkin juga menyukai