METEOROLOGI TROPIS
Ida Pramuwardani
Sub Bidang Prediksi Cuaca BMKG
Diklat Peningkatan Kapasitas Forecaster
Citeko, 2020
11
TATA SAJI
BMKG
2
BMKG
33
FAKTOR PENGENDALI CUACA DI INDONESIA
BMKG
4
BMKG
55
DEFINISI METEOROLOGI TROPIS
BMKG
6
SIRKULASI WALKER - ENSO
BMKG
Sumber: NOAA
7
SIRKULASI WALKER - IOD
BMKG
BoM (2013)
8
DISTRIBUSI ANOMALI LAJU PRESIPITASI TAHUNAN
TERHADAP NILAI INDEKS DIPOLE (DMI) TAHUN 1998 - 2010
BMKG
9
ENSO + IOD
BMKG
Grafik ONI Bulanan (2009 2019)
Sep'15
Divergen
• ENSO + IOD memberikan efek
yang Ekstrem di Indonesia
• ONI positif (El Nino) + DMI
positif -> Ekstrim kering
Konvergendi
Oct'16
Indonesia
• ONI negatif (La Nina) + DMI
negatif -> Ekstrim basah di Grafik DMI Bulanan (2009 2019)
Divergen
Indonesia Sep'15
Konvergen
Oct'16
10
SIRKULASI HADLEY
BMKG
Energi Kinetik
• Monsun (AMS Glossary) adalah perubahan arah angin di suatu wilayah dalam
periode 6 (enam) bulan yang berimplikasi pada kondisi cuaca wilayah tersebut
• Monsun di Indonesia dan Malaysia (Ramage, 1971)
Dipengaruhi oleh monsoon Asia dan Australia
– Musim dingin di BBS, Monsun Tenggara Mei, Juni, Juli, Agustus
– Transisi September – Oktober
– Musim dingin di BBU, Monsun Barat Laut Desember, Januari, Februari
– Transisi Maret, April, Mei
• Monsun Australia/ Monsun Tenggara : Pemanasan maksimal di BBU
• Monsun Asia/ Monsun Barat Laut : Pemanasan maksimal
Monsun Australia di BBS
Monsun Asia
13
IMPLIKASI MONSOON DI INDONESIA
BMKG
• Indeks WNP vs AU (Data 1986 – 2016)
– Puncak monsoon Asia (Indeks AU) bulan Desember, Januari, Februari
– Puncak monsoon Australia (Indeks WNP) bulan Juli, Agustus, September
Grafik Indeks monsun diatas Normal Peta rerata hujan tahun 1986 - 2015
m. Asia
m. Australia
Pramuwardani (2018) 14
BMKG
15
15
MACAM - MACAM FENOMENA METEOROLOGI
TROPIS
BMKG DI INDONESIA
Macam - macam fenomena di Indonesia
3.1 Angin Pasat dan ITCZ
3.2 Gelombang Ekuator
3.3 Madden-Julian Oscillation (MJO)
3.4 Siklon Tropis
3.5 MCS
3.6 Intrusi Udara Kering
3.7 Seruakan Dingin/Cold Surge
16
BMKG
17
17
ANGIN PASAT
BMKG
• The wind system, occupying most of the
Tropics, that blows from the subtropical highs
toward the equatorial trough (AMS Glossary)
• Angin pasat di Indonesia merupakan
kombinasi yang kompleks antara
– Sirkulasi Walker (ENSO) dan Hadley (ITCZ, Cold
Surge)
– Benua dan Samudera
Siberian High
Angin pasat
Angin pasat
ITCZ
ITCZ
ITCZ
19
BMKG
20
20
GELOMBANG EKUATOR
BMKG
𝜕𝑢′ ′ 𝜕 h′ 𝜕𝑢′ ′ 𝜕 ∅′
− 𝑓 𝑣 +𝑔 =0 → −𝑓 𝑣+ =0
𝜕𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑡 𝜕𝑥
𝜕𝑢′ ′ 𝜕 h′ 𝜕𝑢′ ′ 𝜕 ∅′
− 𝑓 𝑣 +𝑔 =0 → −𝑓 𝑣+ =0
𝜕𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑡 𝜕𝑥
𝜕 ∅′ 𝜕 𝑢′ 𝜕 𝑣 ′
+𝑔 h 𝑒 ( + )=0
(Matsuno, 1966)
𝜕𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑦
Diselesaikan dengan
solusi gelombang
( )[ ]
^
¿𝑢′ ¿𝑈( 𝑦 )
¿ 𝑣 = ¿ 𝑉 ( 𝑦 ) exp [ 𝑖(𝑘𝑥 − 𝜔 𝑡 ) ]
′ ^
¿∅′ ^
¿ ∅( 𝑦 ) 21
CCEW
BMKG
23
23
MADDEN JULIAN OSCILLATION
BMKG
• Fenomena cuaca dari awan – awan cumulus pada skala sinoptik, yang
berosilasi pada periode 40 – 50 hari di seluruh bujur bumi (Madden dan
Julian, 1972)
• Siklus hidup di Indonesia 22 hari (Pramuwardani, 2019)
Indonesia
merupakan
wilayah yang
dilintasi
gelombang
ekuator dan MJO,
yang berdampak
pada terjadinya
hujan sedang -
lebat di Indonesia
Indonesia Indonesia 26
8 (DELAPAN) FASE MJO DI INDONESIA
BMKG
27
MJO DAN CCEW DI INDONESIA
BMKG
DJF JAS
Dominan di BBU
Hasil t = 22 hari t = 22 hari
identifikasi Dominan di BBS c = paling lambat c = paling lambat
k = kecil λ = besar k = kecil λ = besar
dampak = kuat dampak = kuat
Monitoring
harian t = 2-3 hari t = 2-3 hari
CCEW dan c = paling cepat c = paling cepat
MJO
k = bilangan
gelombang
t = 1 hari t = 1 hari
λ = panjang
gelombang
28
BMKG
29
29
SIKLON TROPIS
BMKG
Proses Pertumbuhan Siklon Tropis
30
VERTICAL SHEAR PADA SIKLON TROPIS
BMKG
31
LINTASAN SIKLON TROPIS DI DUNIA DAN
BMKG
INDONESIA (1990–2010)
Area of Monitoring
Area of Responsibility
Indonesia
Indonesia merupakan wilayah yang jarang dilintasi siklon tropis namun menerima dampak
tidak langsung berupa terbentuknya daerah pertemuan angin di Indonesia, yang kemudian
menyebabkan potensi hujan lebat dengan durasi lama, angin kencang (>25 knots), dan
gelombang tinggi (>2 meter)
32
JUMLAH DAN RATA-RATA KEJADIAN SIKLON TROPIS
WILAYAH MONITORING TCWC JAKARTA BAGIAN SELATAN*
BMKG
70 1.80
BULAN JUMLAH RATA-RATA Jumlah Kejadian
Siklon Tropis 1.60
JAN 55 1,57 60 Rerata Kejadian
FEB 56 1,60 Siklon Tropis
1.40
MAR 60 1,71 50
JUN 0 0,00
0.80
JUL 1 0,03 30
AGS 0 0,00
0.60
SEP 1 0,03 20
10
NOV 13 0,38 0.20
DES 37 1,09
0 0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan
33
JUMLAH DAN RATA-RATA KEJADIAN SIKLON TROPIS
WILAYAH MONITORING TCWC JAKARTA BAGIAN UTARA*
BMKG
200 5.00
Jumlah Kejadian
BULAN JUMLAH RATA-RATA Siklon Tropis
180 4.50
JAN 15 0.36 Rerata Kejadian Sik-
lon Tropis
FEB 4 0.10 160 4.00
MAR 12 0.29
140 3.50
APR 17 0.40
120 3.00
MEI 44 1.05
Jumlah Kejadian
Rerata Kejadian
JUN 81 1.93 100 2.50
Bulan
35
35
MCS (MESOSCALE CONVECTIVE SYSTEM/
BMKG
SISTEM KONVEKTIF SKALA MESO)
36
MCS (MESOSCALE CONVECTIVE SYSTEM/
BMKG
SISTEM KONVEKTIF SKALA MESO)
• MCS berada pada skala meso
– pada wilayah radius antara ratusan hingga ribuan kilometer
– pada skala waktu antara jam hingga hari
• Fenomena yang termasuk dalam lingkup meso antara lain : kluster
awan, siklon tropis, squall lines dan sistem angin darat dan laut serta
MCS (Maddox,1983).
Beberapa tipe MCS:
1. Squall Line
2. Messoscale Convective
Complexs (MCC)
3. Bow Echo
37
MCS (MESOSCALE CONVECTIVE SYSTEM/
BMKG
SISTEM KONVEKTIF SKALA MESO)
MCS adalah
• Kumpulan kelompok TS yang menghasilkan wilayah presipitasi sepanjang ≥ 100 km yang
membentang secara horizontal pada satu arah, dengan proses kejadian;
convective towers ↑ convective statiform statiform rain (region)
vertical circulation
Sistem Skala Meso (skala 100 – 1000 km, durasi beberapa jam)
• Salah satu fenomena cuaca dengan jumlah inti sel awan konvektif yang lebih dari satu
dan mempunyai kecenderungan untuk terjadi di malam hari, sehingga agak sulit untuk
diamati secara langsung
38
STRUKTUR MCS
BMKG
METED 40
BMKG
41
41
DEFINISI DAI
BMKG
• Dry intrusions play an important role
in modulating precipitation patterns
both in the midlatitudes and in the Struktur horizontal DAI pada Siklon Tropis
42
STRUKTUR VERTIKAL DAI
BMKG
• Massa udara dingin dan kering yang berasal dari troposfer atas
dan stratosfer subsidence ke arah ekuator -> mendesak masa
udara hangat di dekat ekuator -> ascending masa udara hangat
menjadi awan - awan konvektif -> tebentuk cuaca ekstrem
mid lat
44
44
DEFINISI SERUAKAN DINGIN
BMKG
• Adalah hentakan massa udara dingin dari Asia yang berasal dari dataran Siberia
(Aldrian, 2007)
• Terjadi pada periode musim dingin di benua Asia
• terjadi di daerah Laut Cina Selatan
• Syarat terjadinya (Scientific Option Plan) :
‒ Bila terdapat pertambahan kecepatan komponen angin utara rata - rata paling
sedikit 5 knot dan kecepatan angin rata - rata tidak kurang dari 15 knot dalam
24 - 48 jam
• Waktu kejadian (Aldrian, 2007):
• Terjadi pada bulan November - Februari
• Maksimum terjadi pada bulan Desember
• Cold Surge kuat rata- rata terjadi 1 (satu) kali dalam 1 tahun
Sumber: METED 45
FASE KEJADIAN COLD SURGE
BMKG
Setiawan (2016) 46
BORNEO VORTEX (FAKTOR PENGHAMBAT COLD
BMKG
SURGE)
• Adalah sirkulasi tertutup/siklonik
berlawanan arah jarum jam yang
muncul tetap di sekitar Kalimantan
pada musim dingin asia
Terima Kasih
49