Anda di halaman 1dari 31

PENGARUH IKLIM DALAM

PERTANIAN
PENGARUH IKLIM TRHDP
KEADAAN TANAH

Keadaan Tanah di pengaruhi oleh unsur-


unsur Iklim spt;
–HUJAN
–SUHU
–KELEMBABAN

Unsur-unsur inilah yang turut mempengaruhi


proses terjadinya dekomposisi (penguraian
bahan organik tanah.
Pembagian Tipe Tanah Menurut LANG
1. Climate Soil Type  Proses pembentukan tanah yang
dipengaruhi oleh unsur-unsur Iklim spt; curah hujan dan
temperatur.
R = Faktor hujan
R = r/t r = Curah hujan tahunan (mm)
t = temperatur (oC)
R = ≤ 40 tanah miskin bahan organik
R = ≥ 40 tanah berbahan organik cukup baik
R = 120 humus yg sangat baik (optimal utk tanaman)
R = ≥ 120 tanah gambut (bahan organik berlebihan)

2. Aclimate Soil Type  Pembentukan tanah tdk disebabkan


faktor Iklim, tetapi proses pelapukan batuan (Evolusi)
PENGRUH IKLIM TRHDP TANAH DAN TANAMAN
Unsur Pengaruh Terhadap Tanah Pengaruh Terhadap Tanaman

Suhu - Mendorong Dekomposisi Bahan Organik -Mendorong Pertumbuhan & Perkembangan


- Meningkatkan pelarutan mineral dan zat-za -Mempercepat hilangnya air dan cenderung

yg mengandung Nitrogen mengeringkannya.

-Mendorong pertumbuhan
Kelem- - Melambatkan pengeringan, & mendorong
baban pemecahan bahan organik -Membatasi hilangnya air bagi pertumbuhan

-Memungkinkan mdahnya timbul penyakit


- Memacu perkembangbiakan mikro
organisme
- Mendorong pelarutan-pelarutan unsur hara
Angin -Mempercepat hilangnya air dan cenderung
- Mendorong terkikisnya tanah yg terbuka mengeringkannya.
-Membantu pengenaan tepung sari/pembuahan
- Mendorong terjadinya pengeringan
-Mendorong Penyebaran Penyakit

-Mengaturfotosintesis
Sinar
Matahari - Menaikkan suhu permukaan -Mendorong Evapotranspirasi

- Menorong Evaporasi
Hujan -Penyediaankebutuhan air bagi tanaman
-Memungkinkan timbul kerugian fisik
- Melakukan pengikisan dan pencucian
- Mendorong penggumpalan Tanah Liat
Debu -Memungkinkan timbul kerugian fisik
- Melakukan pengendapan
Pengaruh Unsur2 Iklim Terhadap
Konservasi Tanah & Air
Tujuan  Meminimalisir degradasi tanah akibat
pengaruh negatif unsur iklim, agar tdk
sampai menimbulkan kerugian bagi kehidupan
manusia & lingkungannya.

Penanganan yg salah justru akan menunjang unsur-


unsur iklim dlm mempercepat kerusakan dan ke-
senilaian tanah sehingga tanah tidak mampu lagi
berproduksi
Beberapa Usaha Konservasi
Tanah & Air
1. Pd Daerah Aliran Sungai (DAS)
Menghindari eksploitasi hutan di daerah
hulu sungai, krn akan mempercepat
pengikisan lap top soil dan erosi tanah
yg mengakibatkan terjadinya;
pendangkalan, abrasi, & terjainya
anslibing (munculnya delta) di muara
sungai
Beberapa Usaha Konservasi
Tanah & Air
2. Pd tanah landai (land slope 5 – 10%)
(Yg diantisipasi adalah pengaruh negatif curah
hujan & mempertahankan kelembaban tanah)

Tindakan :
a. Pengolahan tanah menurut kontur
b. Membenamkan kedalam tanah pupuk hijau
(ppk organik) & aplikasi pupuk buatan
c. Penanaman tanaman leguminose sesuai kontur
(leguminose cros slope planting)
Beberapa Usaha Konservasi
Tanah & Air
3. Pd tanah miring s/d curam (land slope 15 – 25%)
(Yg diantisipasi adalah pengaruh negatif curah
hujan & mempertahankan kelembaban tanah)

Tindakan :
a. Membuat sengkedan (terasering)
b. Membenamkan kedalam tanah pupuk hijau
(ppk organik) & aplikasi pupuk buatan
c. Pengaturan drainage sesuai kontur yg juga
bertujuan utk menghambat runoff pd saat hujan
deras
d. Penanaman tanaman leguminose sesuai kontur
Beberapa Usaha Konservasi
Tanah & Air
4. Pd tanah sangat curam (land slope > 25%)
sebaiknya hanya mengembangkan jenis tanaman
yg masih sesuai dengan lingkungan hutan (forestry)
; seperti jenis2 tanaman keras yang memiliki
performance batang besar & perakaran dalam misal
: jati, sengon, karet, durian, duku, dll.

Yang perlu diperhatikan:


groun cover crop (tamanam penutup tanah &
semak belukar) tetap dipertahan, sehingga dpt
menghambat terjadinya erosi.
Beberapa Usaha Konservasi
Tanah & Air
5. Mempertahankan Kandungan Bahan
Organik Tanah

Tindakan :
a. Penerapan daur ulang bahan organik
b. Integreted Farming (pertanian terpadu)
PENGARUH CUACA/ IKLIM
TERHADAP HAMA - PENYAKIT
A. HAMA TUMBUHAN

Serangga – berdarah dingin (Poikilotermal)

Cuaca/iklim berpengaruh terhadap perilaku, perkembangan,


populasi, penyebaran sp

Pengaruh :

Secara Langsung

Tidak Langsung

Iklim mikro lebih penting perannya


1. Suhu :

Adaptasi suatu species terhadap suhu mempengaruhi sebaran geografik


species tersebut.

Serangga berdarah dingin – lebih cepat menyelesaikan stadia hidupnya di

daerah panas dibanding daerah dingin

Dalam kisaran suhu optimum kecepatan berkembang meningkat,

suhu tinggi/rendah kecepatan berkembang menurun.


Contoh ;

- Nilaparvata lugens, T 250 siklus ♂ 25 hari ♀ 28 – 32 hari.


( opt 25 – 270C) T 270 siklus ♂ 20 hari ♀ 23 – 25 hari.

- Leptocorisa acuta, T 250 siklus 30 hari

T 200 siklus 42 hari

2. Kelembaban :

Toleransi serangga thd RH optimum : 73 – 100%

Interaksi yang tinggi suhu – kelembaban


Misal : Penggerek batang jagung ( Ostrinia nubialis )

Opt imum pada RH 76 – 85 % dan T 27,2 0C

Pada RH 80 – 90% suhu opt 32,20C

Suhu optimum bergeser sesuai kelembaban.

Suhu optimum bergerak ke arah tinggi kalau RH tinggi dan

sebaliknya.
3. Hujan :

Pengaruh langsung – secara mekanik.

Contoh : kutu daun.

Secara tidak langsung terhadap RH dan lengas tanah,

dapat menghambat/merangsang keaktifan serangga.

Contoh : T. innotata

diapose berhenti kalau telah turun CH 10mm/hr secara teratur.

Agihan hujan tahunan berhubungan dengan ledakan populasi suatu


hama.
4. Cahaya :

Respon serangga thd radiasi (360 mµ – 760mµ)

Fototropisme aktif siang hari (diurnal)

Misal : Lebah

Aktif malam hari (nocturnal)

Misal : Tryporiza sp.


5. Angin

Tidak berpengaruh langsung tetapi berpengaruh terhadap penguapan

dan RH.

Angin mempengaruhi pemencaran keaktifan.

Contoh : Imago kutu daun pemencaran dibantu oleh angin.


B. PENYAKIT TUMBUHAN

Cuaca/iklim sangat berpengaruh terhadap penyakit khususnya yang


dipencarkan oleh angin, air dan serangga.

Cuaca/Iklim sangat berpengaruh pada saat pra penetrasi.

1. Kelembaban

Di indonesia, Rh tinggi sepanjang tahun merupakan kondisi potensial


timbulnya penyakit, terutama cendawan.
Misal : cacar teh (Exobasidium vexans), serangan dikurangi dengan

menurunkan kelembaban.

Virus lebih berkembang pada musim kemarau

2. Air dan Embun

P. cinnamoni dan P. nicotiane dapat tersebar oleh air hujan.

Air gutasi membantu X. campetris pada kol.

Embun berperan pada spora infeksi S. maydis pada jagung.


3. Angin

Pengaruh tidak langsung terhadap kelembaban dan embun.

Pengaruh langsung – penyebaran spora, serangga vektor penyakit.

Pelukaan akibat gesekan angin berperan pada masuknya bakteri.

Misal : X. campetris var orizycola, adanya air bebas tidak cukup

terjadinya serangan oleh angin – gesekan antar daun – berperan pada

masuknya bakteri.
4. Radiasi Surya

Secara tidak langsung RH dan Suhu

Secara langsung mematikan spora, pembuluh kecambah (UV).

Misal : E. vexans pada teh arah lereng barat (lambat menerima radiasi) –

lembab serangan cacar the lebih parah.


C. ANALISIS IKLIM - HPT

1. Pendekatan Umum

Klimogram (hubungan antar anasir iklim)

Klimatograf (klimogram – kehidupan organisme)

Dengan klimatograf dapat dianalisis anasir yang paling

berpengaruh.
2. Pendekatan Khusus

Penelitian lab/lapangan,

Semua anasir secara terpisah/bersama dilihat pengaruhnya terhadap

pertumbuhan, perkembangan populasi dan epidemi suatu hama/penyakit

Anda mungkin juga menyukai