Penggerak Utama
Potensi yang paling besar adalah dari sektor pertanian. Pertanian
menjadi penggerak utama dan ujung tombak kegiatan ekonomi
Landak. Setiap tahun lebih dari separuh total kegiatan ekonomi
dihasilkan sektor ini. Menurut data BPS Kabupaten Landak, pada
2003, nilai kegiatan ekonomi pertanian sudah mencapai Rp.275,74
miliar. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan angka 2001 yang
meraup Rp.255,13 miliar.
Sampai akhir tahun 2009 tercatat luas sawah 71.329 hektar (7,20%)
dan tanaman kering 919.581 hektar (92,80%). Total produksi padi
tahun 2008 adalah 198.101 ton; ubi kayu 88.055 ton; jagung 5.539
ton. Terdapat 51 gabungan kelompk tani dan 701 kelompok tani.
Sektor pertanian memiliki multi effects yang sangat besar terhadap
pertumbuhan ekonomi daerah. Antara lain meningkatkan
pendapatan daerah & pusat dari sektor pajak dan retribusi daerah;
meningkatkan penerimaan daerah melalui dana perimbangan;
membuka peluang & kesempatan kerja bagi masayarakat;
berputarnya roda perekonomian daerah secara lebih cepat; tumbuh
dan berkembangnya sektor keuangan dan perbankan (termasuk
koperasi); tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian
masyarakat dari sektor perdagangan dan jasa; terserapnya produk-
produk pertanian masyarakat; terjadinya transfer of knowledge,
technology and skill kepada masyarakat dan berkembangnya sektor
informal.
Permaslahan
1.TanahGambut(Organosol)
Ciricirinya:a.Tanahnyakurangsubur
b.Terbentukdaribahanbahanorganik
c.Tdkberasaldrpelapukanbatuan
2.TanahLaterit
Ciricirinya:a.Warnanyakekuningkuningansampaimerah
b.Tanahnyatidaksubur
c.Tanahnyatandus
KESIMPULANP.KALIMANTAN:Tanahnyakurang
subur,kecualidaerah
Dekataliransungaiditepipantai
(Yangterdiridaritanahaluvial)
Geografis
Wilayah Kabupaten Landak terletak pada batas
koordinat 001Lintang Selatan 102 Lintang
Utara dan 1095- 11010 Bujur Timur,
sedangkan batas-batas wilayah administrasi
Kabupaten Landak adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kab.
Bengkayang dan Kab. Sanggau
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kab.
Sanggau dan Kab. Kubu Raya
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten
Pontianak
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten
Sanggau
Kabupaten Landak dapat dikategorikan sebagai
daerah hujan dengan intensitas tinggi. Secara
umum curah hujan rata-rata sebesar 160 mm
per bulan. Intensitas curah hujan yang cukup
tinggi kemungkinan dipengaruhi oleh daerah
yang berhutan tropis. Berdasarkan peta
topografi skala 1:250.000 seri AMS, morfologi
Kabupaten Landak umumnya
merupakan pegunungan bergelombang hingga
tinggi dengan puncak-puncak pegunungan
hingga lebih dari 1000 m di atas permukaan air
laut, terutama ada dibagian utara, sedangkan
dibagian selatan, terutama disekitar
kota Ngabang ke arah selatan memperlihatkan
morfologi dataran setempat yang berawa-rawa
dengan ketinggian 50 m di atas permukaan air
laut. Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten
Landak antara lain :
Podsolik merah kuning (batuan endapan),
terbentuk dari bahan induk endapan, terdapat di
kecamatan: Sengah Temila, Mempawah
Hulu, Ngabang, Menyuke, Air Besar, dan Kuala
Behe
Podsolik merah kuning (batuan beku dan
endapan), terbentuk dari bahan induk batuan
beku, banyak dijumpai di kecamatan :
Mempawah Hulu, Mandor, Menjalin, dan
Ngabang
Podsol (batuan endapan), sebagian besar
terdapat di Kecamatan Mandor dan Menjalin.
Latosol, terdapat dibagian utara Kecamatan
Menyuke yang terbentuk dari fisiografi vulkan
yang bersal dari bahan induk batuan beku,
warna tanahnya coklat kehitaman, terdrainase
baik dan umumnya berstruktur halus di lapisan
atas dan sedang di lapisan bawah.
Organosol dan glei humus (bahan aluvial), Jenis
tanah ini mempunyai karateristik yang tersusun
dari bahan organik atau campuran bahan
mineral dan bahan ketebalan minimum 50 cm
serta mengandung paling sedikit 30% dari bahan
organik (bila liat) atau 20% bila berpasir,
kepadatan tanahnya kurang dari 0,6 dan selalu
jenuh air, mudah mengerut dan tak balik,
bila kering peka erosi dan mudah terbakar. Tanah
jenis ini terdapat di kecamatan : Mandor,
Menjalin, Sebangki, dan sebagian Sengah Temila.