NPM : 10070316039 Fakultas/Prodi : Teknik/Perencanaan Wilayah dan Kota Materi : Fenomena Dunia Kerja Saat ini
Fenomena dunia kerja saat ini menurut badan pusat
statistik provinsi jawa barat terbagi 2 yaitu bukan angkatan kerja dan angkatan kerja. Untuk sektor bukan angkatan kerja sebanyak 12,55 juta orang mencakup pengurus rumah tangga, masyarakat yang sekolah, dll. Sedangkan, untuk sektor angkatan kerja sebanyak 24,33 juta orang mencakup yang bekerja dan pengangguran. Dengan jumlah 16,89 pekerja penuh, 4,31 juta orang pekerja paruh waktu, dan setengah mengganggur 1,2 juta jiwa. Penggangguran sebelum pandemic dan saat ini mengalami pertambahan jumlah penggangguran sebanyak 28 ribu jiwa. Cakupan formal dan informal. Cakupan formal yang memiliki karyawan, kemudian informal seperti berusaha sendiri, berusahan dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas. 45,19% adalah status pegawai/buruh/karyawan. Dari total 22,46 juta jiwa. Untuk sektor angkatan kerja terbagi menjadi 2 ada pekerja formal serta pekerja informal. Menurut data BPS tingkat pengangguran terendah menurut skala pendidikan merupakan lulusan SD sebesar 4,97% sedangkan tingkat pengangguran tertinggi berada pada lulusan SMK sebesar 11,30%. Lapangan pekerjaan terbesar dalam menyerap tenaga kerja adalah sebagai berikut: 1. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (22,20 persen atau 4,99 Juta Orang) sedangkan kondisi Februari 2019 (23,01 persen atau 5,06 Juta Orang) 2. Industri Pengolahan (19,83 persen) 3. Pertanian (15,50 persen) Jawabarat salah satu kota besar yang berkegiatan di sector industry, namun uniknya masih banyak bergerak di sector pertanian sebagai buruh tani salah satunya. Pariwisata menjadi salah satu sektor yang meningkatkan pendapatan khususnya untuk daerah setempat, namun saat ini dampak pandemic sektor pariwisata Dampak pandemi pada sektor ekonomi ada beberapa potensi sektor yang melemah ada juga potensi sektor yang menguat. Potensi sektor yang melemah meliputi pariwisata, otomotif, perdagangan, konstruksi dan infrastruktur. Sedangkan potensi sektor yang menguat meliputi agribisnis, telekomunikasi, e-commerce, farmasi, dll. Pertumbuhan sektor ekonomi di Jawa Barat positifnya akan tumbuh sebesar 0,6%. Efek secara langsung yang menjadi lemah salahs atunya otomotif, penerbangan,migas, pariwisata, kemudian terdapat potensi yang menguat saat pandemic, yaitu antara lain agribisnis,telekomunikasi, ritel, farmasi dan produk pembersih dan alat-alat kesehatan. Dalam masa pandemi ini kita harus tetap mempersiapkan keterampilan, kreativitas, dan produktivitas. Karena perusahaan akan tetap membuka lowongan pekerjaan dengan dengan melihat beberapa parameter seperti komunikasi, kejujuran, kerjasama tim, keterampilan, kegigihan dalam bekerja. Dari hasil simulasi UNPAD ada satu angka yang cukup mengkhawatirkan, prediksi ekonomi akan melemah optimisnya akan tumbuh 0,6% saja. Dampak ekonomi terhadap ketenagakerjaan, melakukan estimasi 25 juta akan kehilangan pekerja. Tingkat penggangguran jabar naik 2,7- 4%. Sebagai berikut beberapa hal yang harus diwapadai antara lain; perusahaan akan mengrecruit karyawan, kita harus melihat permasalahan perusahaan, (responsive). Saat ini karyawan melihat calon pekerja yang dapat memberikan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Melakukan update selama pandemic, perbaiki biodata, bangun skill baru yang nanti dipersiapkan untuk kondisi yang lebih baik. Hal yang harus dipersiapkan, antara lain perusahaan akan mencari kandidat menonjolkan softskill, kemampuan beradaptasi, kreatif, produktif,mampu berkomunikasi baik dan sensitive terhadap perubahan perubahan yang terjadi. Semua orang adalah guru.