Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MUHAMMAD MAHFUDZ

PRODI: FAK. TEKNIK PERECANAAN WILAYAH DAN KOTA


TEMA : AHLAK BAKTI TERHADAP ORANG TUA

          Pertama marilah sama-sama kita mengucapkan puji


dan syukur kepada Allah SWT, Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang dengan Pengasih dan penyayang-Nya itu
diciptakan-Nya tujuh lapis langit tanpa tiang tujuh lapis bumi
sebagai hamparan kekuasaan, dan di sana bernaung hamba-
hamba-Nya tunduk dibawah kekuasaan-Nya tunduk tanpa
pangkat sujud tanpa derajat dan di sana pula mereka
bernaung diatas puing-puing kehancuran dan tidak sedikit
diatas kemelaratan.
            Buat langkah yang kedua shalawat dan salam
tetap  terlimpahkan buat Nabi kita Muhammad SAW yang
bergelarkan Al-Amin yang bertitelkan Habibullah yang
bermandikan darah beraliran keringat demi menegakkan
panji-panji keislaman dimuka bumi ini.
            Yang sama-sama kita hormati para dewan juri,
bapak/ibu guru dan kaum Muslimin dam muslimat.
            Baiklah pada kesempatan kali ini saya akan
memberikan judul pidato saya yang berjudul
“ Anjuran Berbakti Kepada Orang Tua Sebagai ladang Amal
di Dunia dan Akhirat”
Kaum muslimin muslimat yang berbahagia
Kewajiban seseorang setelah beriman kepada Allah SWT dan
Rasul-Nya adalah berbakti kepada kedua orang tua. Orang
tua yang melahirkan kita kedunia, dan mengasuh kita dari kita
kecil hingga dewasa, bahkan orang tua yang mengajarkan
kita tentang akhlak dan agama, sehingga kita bisa di terima
oleh masyarakat. Sesuai dengan Firman Allah SWT dalam
surat Al-Luqman : 14
‫ْن أَ ِن‬
ِ ‫ا َمي‬99‫ ُه فِي َع‬9 ُ‫ا ل‬9 ‫ص‬ َ ‫ا َعلَى َوهْ ٍن َو َف‬99‫ ُه أُ ُّم ُه َوهْ ًن‬9‫دَ ي َْن َح َملَ ْت‬99َ‫ان ِب َوال‬
َ 9 ‫ ْي َنا اإل ْن َس‬9 ‫ص‬
َ ‫َو‬
‫ْك إِلَيَّ ْالمَصِ ْي ُر‬
َ ‫ا ْش ُكرْ لِي َول َِوا ِل َدي‬.
Artinya: Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat
baik)  kepada dua orang ibu-bapaknya, ibunya telah
mengandungnya alam keadaan lemah yang bertambah-
tambah dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang ibu-bapakmu, hnya
kepada-Kulah kembalimu.(Q.S Luqman:14)
            Dari ayat diatas dapat kita ambil maknanya, bahwa
kita benar-benar di perintahkan oleh Allah SWT untuk
berbakti kepada kedua orang tua kita , terutama ibu yang
telah mengandung selama Sembilan bulan sepuluh hari,
menahan lelah, kesakitan, dan selalu menahan apa yang
dirasakannya tetapi dia tetap tersenyum dan bahagia.
            Setelah lahir ibu merasa bahagia melihat tangisan dan
seyuman bayinya, bahkan saat malam tiba iya rela terbangun
demi kenyenyakan buah hatinya. Betapa besar pengorbanan
seorang ibu kepada kita. Tidak hanya sampai disitu, pada
saat kita dewasa pun orang tua kita tetap memberikan kasih
sayang kepada kita, membimbing, mengajarkan kita akan
maknanya hidup ini.
            Tidak hanya ibu, ayah juga demikian ayah mencari
nafkah, bekerja dari pagi sampai sore demi menghidupi
keluarga dengan sesuap nasi, menjaga ketenangan dan
kenyamanan keluarganya.
            Maka oleh karena itu, kita harus berbakti kepada
orang tua dan juga kita harus mengharapkan ridho orang tua
dari setiap apa yang kita lakukan, tidak durhaka kepadanya.
Sebagaimana hadis Nabi :
 ‫ْن‬ ُ ‫ْن َوس ُْخ‬
ِ ‫ط هللاُ فِي س ُْخطِ ْا َلوالِ َدي‬ ِ ‫ض ْال َوالِ َدي‬
َ ‫ض هللاُ فِي ِر‬
َ ‫ِر‬
Artinya : ridho Allah SWT tergantung pada ridho kedua orang
tua dan murka Allah SWT tergantung pada murka orang tua
(HR Turmudzi dari Ibnu Amr).
            Hadis diatas menekankan bahwa berbakti kepada
kedua orang tua merupakan kewajiban setiap anak, bahwa
dalam hadis diatas juga di terangkan Ridho Allah tergantung
pada rodho orang tua, begitu juga sebaliknya, maka selalulah
mencari Ridho Allah dan ridho orang tua sebagai lading amal
di dunia dan akhirat, janganlah mencari murka Allah dan
selalu mengerjakan perintah-Nya, dan berbaktilah keapad
orang tua dengan tidak melukai perasaannya.
Kaum Muslimin, muslimat yang berbahagia
Berbakti kepada orang tua dapat kita kaitkan dengan kisah
salah seorang Nabi, yaitu nabi Ismail AS yang dikenal dengan
ketaatan dan kecintaannya kepada Allah dan orang tuanya.
Nabi Ismail AS selalu melaksanakan perintah Allah tanpa
ragu sedikit pun, dan selalu menjauhi larangan-nya. Begitu
juga dengan berbakti kepada orang tuanya. Dia senantiasa
mentaati orang tua selama perintah orang tua tidak
bertentangan dengan agama, bahkan ketika Allah SWT
menyuruh ayahnya Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih
Ismail AS, Nabi Ismail AS tetap menjalankannya karena itu
perintah dari Allah SWT, dan dengan ketulusan hati terhadap
perintah Allah dan berbakti kepada orang tuanya, ketika
hendak disembelih Nabi Ismail AS diganti dengan seekor
kambing yang besar, dan kisah inilah awal mulanya perintah
berkurban.
            Jadi apa kaitannya kisah Nabi Ismail dengan berbakti
kepada orang tua ??????????
            Nabi Ismail tetap menjalankan apa yang diperintahkan
kepadanya dengan senang hati. Maka kita sebagai anak
hendaklah meniru perbuatan Nabi Ismail AS. Kita sebagai
anak jangan lah melukai perasaan orang tua dengan
menyinggungnya, berkata-kata kotor, karena itu adlah
perbuatan yang menjerumuskan kita kepada neraka dan tidak
mendapatkan pahala disisi Allah SWT baik di dunia maupun
di akhirat.
Untuk itu kita sebagai anak hendaklah :
Selalu menjalankan apa yang diperintahkan orang tua selagi
perintah itu tidak bertentangan dengan ajaran agama islam.
o   Selalu membahagiakan orang tua
o   Selalu mendoakan mereka
Semua apa yang kita lakukan agar mendapatkan pahala dan
ridho daro Allah SWT

Mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan . mohon maaf


jika ada kesalahan dalam penyampaian. Sebelum saya tutup
saya berpesan :

ُ ُ ‫أ‬.
ُ ‫نظرْ َما َقا َل َوآل َت ْن‬
‫ظرْ َمنْ َقا َل‬
Yang artinya perhatikanlah apa yang dibicarakan jangan
perhatikan siapa yang berbicara
Assalamu’alaikum WR.WB

Anda mungkin juga menyukai