MATERI IV
MODUL CURAH HUJAN
Poin Pembahasan:
1. Kondisi curah hujan Semarang (secara umum)
Menurut Hartini (2012), Kebanyakan analisis data curah hujan dilakukan
untuk mengetahui intensitas dan pemeratan curah hujan secara baik maupun
secara spasial dan temporal dengan dilakukannya penyisipan data curah
hujan tersebut misalnya dengan digunakannya metode Invers Data Weighting.
Dikarenakan Data curah hujan hasil pengukuran yang tidak selalu baik
dikota Semarang ini tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada presentase
curah hujan selama seminggu dan dirata – ratakan di phari kerja 31% dan pada
weekend 30%. Karena identifikasi dilakukan dengan cara pembagian bulan basah
dan bulan kering pada 4 kelompok periode yaitu bulan Desember – Januari –
Februari, ada juga pada bulan Maret – April – Mei - Juni – Juli – Agustus -
September – Oktober – November. Jika diidentifikasi terhadap regresi berganda
suhu udara memiliki pengaruh positif dan tekanan udara pun mempunyai
pengaruh positif yang signifikan namun pada kelembapan udara meiliki pengaruh
negatif, sedangkan kecepatan angin memiliki pengaruh positif tetapi tidak
signifikan terhadap hujan. Dalam studi kasus seperti ini ragam keadaan geografis
dataran dan pegunungan begitupun perkotaan dan pedesaan tidak adanya
pengaruh terjadinya hujan pada wilayah in. begitupun dengan kondisi kandungan
dan sumber polutan pada atmosfer yang telah dihasilkan oleh kegiatan manusia
(Luthfiarta et al.,2020).