LAPORAN PRAKTIKUM
HIDROLOGI DAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI
Acara ke: : 6
Topik : Pengukuran Curah Hujan
A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran curah hujan
2. Mahasiswa dapat menganalisis hasil pengukuran curah hujan
B. Dasar Teori
Hujan adalah peristiwa turunnya air dari atmosfer ke permukaan bumi
yang dapat terjadi di sembarang tempat, asalkan ada dua faktor yang
mempengaruhinya yaitu adanya massa udara lembab dan terdapat sarana
meteorologis yang dapat mengangkat massa udara tersebut untuk
berkondensasi (Sri Harto, 2000)
Presipitasi adalah istilah umum untuk menyatakan uap air yang
mengkondensasi dan jatuh dari atmosfir ke bumi dalam segala bentuknya
dalam rangkaian siklus hidrologi (Suripin, 2004). Jika uap air yang jatuh
berbentuk cair disebut hujan (rainfall) dan jika berbentuk padat disebut salju
(snow). Hujan merupakan faktor terpenting dalam analisis hidrologi. Kejadian
hujan dapat dipisahkan menjadi dua kelompok, yaitu hujan aktual dan hujan
rancangan. Hujan aktual adalah rangkaian data pengukuran di stasiun hujan
selama periode tertentu. Hujan rancangan adalah hyetograf hujan yang
mempunyai karakteristik terpilih. Hujan rancangan mempunyai karakteristik
yang secara umum sama dengan karakteristik hujan yang terjadi pada masa
samping ( slide ditches) adalah curah hujan jangka waktu yang pendek dan
bukan curah hujan jangka waktu panjang seperti curah hujan tahunan atau
bulanan (Sosrodarsono dan Takeda, 2003).
Untuk mengubah curah hujan menjadi intensitas hujan dapat
digunakan berbagai metode diantaranya :
1. Metode Van Breen Penurunan rumus yang dilakukan Van Breen
didasarkan atas anggapan bahwa lamanya durasi hujan yang ada dipulau
jawa terkonsentrasi selama 4 jam dengan hujan efektif sebesar 90% hujan
total selama 24 jam. Persamaan tersebut adalah :
Berdasarkan pada kurva pola Van Breen kota Jakarta, besarnya intensitas
hujan dapat didekati dengan persamaan:
D. Langkah Kerja
1. Menempatkan alat pengukuran hujan manual (Manual Rain Gauge)
pada lokasi standar pengukuran yaitu mulut alat berada pada 2 m dari
permukaan tanah, tempat untuk meletakkan memiliki penampang yang
sempit dan sebisa mungkin jauh dari pepohonan ataupun atap
2. Mencatat waktu lama hujan (saat hujan dan berhenti hujan), untuk
mendapatkan data durasi lama hujan
3. Mengambil mistar untuk mengukur tebal hujan yang tertampung pada
walat penakar hujan manual
4. Mengkonversikan data untuk menganalisi besar intensitas curah hujan
dengan rumus menentukan intensitas hujan menurut Hasper Der
Weduwen digunakan rumus sebagai berikut:
I = Rt
t
5. Mengkonversikan hasil perhitungan intensitas curah hujan dengan
klasifikasi hujan berdasarkan intenstasnya.
Pembahasan
Hujan adalah peristiwa turunnya air dari atmosfer ke permukaan bumi
yang dapat terjadi di sembarang tempat, asalkan ada dua faktor yang
mempengaruhinya yaitu adanya massa udara lembab dan terdapat sarana
meteorologis yang dapat mengangkat massa udara tersebut untuk
berkondensasi.
Berdasarkan praktikum acara ke enam ini yaitu menganalisis
pengukuran curah hujan. Curah hujan adalah hujan yang terjadi dan tercatat
pada stasiun pengamatan curah hujan dalam periode waktu tertentu, bisa
harian, bulanan atau tahunan. Pengukuran dilaukan di empat wilayah berbeda
yaitu di Kota Jambi, Kab.Bantul, Kab.Sleman dan Kab.Karaganyar. Alat yang
digunakan untuk pengukuranadalag Pengukur Hujan Manual (Manual Rain
Gauge). Data yang diamati adalah tebal hujan, durasi hujan dan intensitas
hujan.
Pengukuran curah hujan di lokasi pertama yaitu pada Kretek,
Kab.Bantul, DIY. Pengukuran dilakukan pada tanggal 21 Maret 2021 dengan
durasi hujan 540 menit (9 jam). Didapatkan data tebal hujan 58 mm dengan
intensitas yang dihitung menggunakan rumus menurut Hasper Der Weduwen
didapatkan intensitas hujan 6,4 mm/jam. Berdasarkan Tabel 6.1 Kriteria Curah
Hujan menurut Sosrodarsono dan Takeda, 1985, maka hujan pada lokasi
pertama termasuk kategori hujan normal. Sedangkan berdasarkan Tabel 6.2
Kriteria Hujan menurut Lakitan, hujan lokasi pertama termasuk kategori sangat
deras. Curah hujan pada lokasi ini dipengaruhioleh topografi wilayah yang
F. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari pengukuran curah hujan pada
praktikum keenam ini yaitu :
1. Setiap daerah memiliki curah dan intensitas hujan yang berbeda-beda
Daftar Pustaka
Lakitan, B.1994. Dasar–Dasar Klimatologi. Jakarta : PT Raja Garfindo Persada
Prayuda, D.D. 2015. Analisi Karakteristik Intensitas Hujan di Wilayah Lereng
Gunung Merapi. Jurnal Rekayasa Infrastruktur 1(1) : 1-43
Sosrodarsono, suyono & Takeda, Kensaku. 2003.”Hidrologi untuk Pengairan”
: PT. Pradnya Paramita
Sri Harto Br. 2000. “Hidrologi Teori Masalah Penyelesaian”. Nafiri. Jakarta
Susilowati & Sadad, I. 2015. Analisa Karakteristik Curah Hujan di Kota Bandar
Lampung. Jurnal Konstruksia 7(1) : 13-26