Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KLIMATOLOGI KELAUTAN

MATERI IV
CURAH HUJAN

Fai’qotun Nisa Fadillah


26040121130096

DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2022
MATERI IV
CURAH HUJAN

Poin Pembahasan:
1. Kondisi curah hujan Semarang (secara umum)
Curah hujan di Kota Semarang mempunyai sebaran yang tidak merata
sepanjang tahun, dengan total curah hujan rata-rata 9.891 mm per tahun. Ini
menunjukkan curah hujan khas pola di Indonesia, khususnya di Jawa, yang
mengikuti pola angin monsun yang umum. Hal ini diperkuat oleh Pandia
(2019), yang menyatakan bahwa curah hujan merupakan salah satu unsur cuaca
dan iklim yang paling penting untuk diinformasikan. Monsun merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi cuaca dan iklim di wilayah Benua Maritim
Indonesia. Di Semarang curah hujan sangat mempengaruhi aktivitas sehari-hari
masyarakat. Berdasarkan data bencana dari Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kota Semarang tahun 2018, 2019, dan 2020, hujan ekstrem
meyebabkan berbagai bencana alam seperti banjir, tanah longsor, pohon
tumbang, dan rumah roboh. Hal itu pasti merugikan masyarakat dari segi
ekonomi maupun Kesehatan (Usman dan Sudibyo, 2022).

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi curah hujan (secara umum)


Menurut Pradipta et al. (2013), tekanan udara merupakan unsur dan
pengendali iklim yang sangat penting bagi kehidupan makhluk di bumi, karena
peranannya sebagai penentu dalam penyebaran curah hujan. Perubahan tekanan
udara akan menyebabkan perubahan kecepatan dan arah angin, perubahan ini
akan membawa pula pada perubahan suhu dan curah hujan. Dengan demikian
penyebaran curah hujan di seluruh permukaan bumi berhubungan sangat erat
dengan sistem tekanan udara dan angin. Tekanan udara berkurang dengan
bertambahnya ketinggian tempat. Hal ini diperkuat oleh Bahri dan Irwansyah
(2019), yang menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi curah hujan yaitu kelembaban udara, suhu udara, tekanan udara
dan kecepatan angin. Curah hujan yang terjadi tidak dapat ditentukan secara
pasti,namun dapat diprediksi atau diperkirakan. Dengan menggunakan data

Praktikum Klimatologi Kelautan 2022


curah hujan di masa lampau untuk memprediksi curah hujan yang terjadi
pada masa yang akan datang.

3. Analisis dan jelaskan hasil pengukuran yang kalian lakukan (missal


masuk kategori rendah, sedang atau tinggi)
Pengukuran curah hujan dengan menggunakan ombrometer manual yang
telah dilakukan menunjukkan bahwa curah hujan yang terjadi termasuk dalam
kategori rendah. Menurut Rahmawan et al. (2022), curah hujan adalah salah
satu unsur iklim yang banyak diamati di Indonesia karena variasinya yang
cukup besar. Curah hujan diukur dalam satuan milimeter (mm). Makna curah
hujan 1 mm adalah jumlah air yang tersimpan dalam sebuah area seluas 1 m2
adalah sebanyak 1000 ml. pengukuran curah hujan dapat menggunakan alat
berupa ombrometer. Namun akurasi pengukuran curah hujan menggunakan
ombrometer sangat tergantung kepada akurasi operator dalam mengukur
sampel air hujan yang diambil dari ombrometer. Pola curah hujan monsunal
mempunyai ciri-ciri, pada akhir dan awal tahun memiliki curah hujan yang
mulai tinggi dengan puncak yang terjadi sekitar bulan Desember, Januari atau
Februari. Sementara itu, curah hujan terendah terjadi pada sekitar bulan Juli,
Agustus dan September (Ihsan dan Sulistiawaty, 2015).

4. Jelaskan hasil pengamatan curah hujan kalian dengan keterkaitan


anomali cuaca/iklim terhadap curah hujan di bulan September –
Oktober di Kota Semarang!
Menurut Navianti et al. (2012), musim penghujan yang terjadi di Indonesia
antara bulan Oktober hingga April dengan puncak curah hujan tertinggi di bulan
Desember. Namun terdapat kemungkinan terjadinya anomali cuaca bahkan
penyimpangan iklim. Hal tersebut ditandai dengan berubahnya puncak curah
hujan. Hal ini diperkuat oleh Prasetyo et al. (2018), anomali curah hujan
digunakan untuk menganalisis kelebihan ataupun kekurangan curah hujan yang
terjadi dalam suatu waktu. Anomali positif menunjukkan bahwa curah hujan
pada waktu tersebut lebih tinggi dibandingkan normalnya. Begitu sebaliknya,

Praktikum Klimatologi Kelautan 2022


anomali negatif menunjukkan curah hujan lebih rendah dibandingkan kondisi
normalnya.

Praktikum Klimatologi Kelautan 2022


DAFTAR PUSTAKA

Bahri, S dan I. Irwansyah. 2019. Model Prediksi Curah Hujan Harian Menggunakan
Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation. Indonesian Physical Review.,
2(1): 9-17.
Ihsan, N dan S. Sulistiawaty. 2015. Analisis Pola dan Intensitas Curah Hujan
Berdasakan Data Observasi dan Satelit Tropical Rainfall Measuring
Missions (trmm) 3b42 v7 di Makassar. Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika.,
11(1): 98-103.
Navianti, D. R., I. G. N. R. Usadha dan F. A. Widjajati. 2012. Penerapan Fuzzy
Inference System Pada Prediksi Curah Hujan di Surabaya Utara. Jurnal
Sains dan Seni ITS., 1(1): A23-A28.
Pandia, F. S., B. Sasmito dan A. Sukmono. 2019. Analisis Pengaruh Angin Monsun
Terhadap Perubahan Curah Hujan Dengan Penginderaan Jauh (Studi Kasus:
Provinsi Jawa Tengah). Jurnal Geodesi Undip., 8(1): 278-287.
Pradipta, N. S., P. Sembiring dan P. Bangun. 2013. Analisis Pengaruh Curah Hujan
di Kota Medan. Saintia Matematika., 1(5): 459-468.
Prasetyo, B., H. Irwandi dan N. Pusparini. 2018. Karakteristik Curah Hujan
Berdasarkan Ragam Topografi di Sumatera Utara. Jurnal Sains & Teknologi
Modifikasi Cuaca., 19(1): 11-20.
Rahmawan, H., D. M. Muhammad dan F. Farianto. 2022. Pengembangan Sistem
Pengukur Curah Hujan di Sungai Jakarta Berbasis IoT. Jurnal Ilmu
Komputer dan Agri-Informatika., 9(1): 23-36.
Usman, C. D dan U. Sudibyo. 2022. Klasifikasi Curah Hujan di Kota Semarang
Menggunakan Machine Learning. Prosiding Sains dan Teknologi., 1(1): 1-
5.

Praktikum Klimatologi Kelautan 2022


DOI

http://dx.doi.org/10.12962/j23373520.v1i1.1005
https://doi.org/10.29122/jstmc.v19i1.2787
https://doi.org/10.29244/jika.9.1.23-36
https://doi.org/10.29303/ipr.v2i1.17
https://doi.org/10.35580/jspf.v11i1.1472
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/22581
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/smatematika/article/view/4005
https://www.jurnal.pelitabangsa.ac.id/index.php/SAINTEK/article/view/1091

Praktikum Klimatologi Kelautan 2022

Anda mungkin juga menyukai