Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KLIMATOLOGI KELAUTAN

MATERI I
RADIASI MATAHARI

Fai’qotun Nisa Fadillah


26040121130096

DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2022
MATERI I

RADIASI MATAHARI

Pertanyaan:jenis
1. Pengertian radiasi matahari
Menurut Sianturi (2021), Radiasi matahari merupakan salah satu parameter
cuaca yang paling berpengaruh dalam sistem iklim, dimana seluruh fenomena
cuaca dan iklim pada mulanya disebabkan oleh variasi distribusi penerimaan
radiasi matahari. Hal ini diperkuat oleh Mubarak dan June (2018), yang
menyatakan bahwa penerimaan radiasi erat kaitannya dengan faktor musim.
Pada musim hujan, nilai curah hujan dan keawanan menjadi meningkat serta
lama penyinaran menjadi lebih singkat, sehingga wilayah dengan keawanan
yang tinggi bisa berpotensi mengalami penurunan produksi dan produktivitas.
Energi radiasi yang dipancarkan oleh matahari tidak semua sampai ke
permukaan, dari 100% radiasi yang dipancarkan oleh matahari, hanya 48-50%
yang sampai secara langsung ke permukaan dan yang bisa dimanfaatkan hanya
pada panjang gelombang tertentu.

2. Jenis-jenis radiasi matahari


Radiasi yang memasuki atmosfer bumi mengalami beberapa jenis proses–
sebagian dari radiasi tersebut dibaurkan oleh partikel-partikel yang ada di
atmosfer, sebagian diserap oleh partikel partikel tersebut, sebagian diserap oleh
permukaan bumi. Total dari radiasi gelombang pendek yang mencapai
permukaan bumi (horizontal) biasa disebut sebagai radiasi global atau global
horizontal radiation. Radiasi global ini terdiri dari dua jenis komponen, yakni
komponen radiasi langsung (direct radiation) dan komponen radiasi baur
(diffuse radiation) (Sianturi, 2021). Hal ini diperkuat oleh Kurnia (2021), yang
menyatakan bahwa Radiasi surya di permukaan bumi terdiri dari tiga komponen
yakni radiasi langsung, radiasi baur (difus atau hamburan) dan radiasi global.

Praktikum Klimatologi Kelautan 2022


3. Sebutkan dan jelaskan minimal 3 alat ukur radiasi matahari beserta
prinsip kerjanya! Dan carilah rumus secara umum terkait 3 alat
radiasi matahari tersebut!
Menurut Sianturi (2021), pengukuran radiasi matahari dapat menggunakan
alat berupa pyranometer dan pyrheliometer. Pyranometer dipasang secara
horizontal dan seutuhnya menghadap langit tanpa penghalang digunakan untuk
mengukur radiasi global matahari. Radiasi pantulan diukur menggunakan
pyranometer yang ditempatkan secara berlawanan arah (180o) dengan
pyranometer global (menghadap permukaan bumi), dimana radiasi yang diukur
merupakan radiasi yang dipantulkan dari permukaan tanah. Pyrheliometer
digunakan untuk mengukur berkas sinar matahari langsung yang dipasang
beriringan dengan sun tracker untuk mengarahkan sensor ke arah sudut datang
matahari. Pyrheliometer didesain untuk mengikuti sudut normal matahari,
berbeda dengan pyranometer yang dipasang secara horizontal. Hal ini diperkuat
oleh Fitri et al. (2018), yang menyatakan bahwa pyranometer dan pyrheliometer
digunakan untuk mengukur intensitas radiasi matahari sedangkan lama
penyinaran matahari diukur dengan campbell stokes. Lama penyinaran matahari
diukur dengan menghitung panjang noda bakar dipias matahari dengan satuan
jam. Terbakarnya pias matahari ini disebabkan oleh intensitas radiasi matahari
yang difokuskan oleh bola kaca di campbell stokes. Pias matahari terbuat dari
kertas dengan bahan khusus mempunyai ketebalan 0.4 mm dan hanya akan
terbakar pada intensitas radiasi matahari ≥0.3 cal/cm/menit atau 120 W/m2.

4. Pemanfaatan radiasi matahari dalam kehidupan sehari-hari


Menurut Siregar et al. (2021), matahari adalah salah satu fenomena alam
yang memiliki manfaat bagi kelangsungan makhluk hidup di bumi. Intensitas
radiasi matahari merupakan salah satu fenomena fisis dari matahari yang
memiliki banyak kegunaan dan manfaat. Matahari juga merupakan sumber
energi yang tidak akan habis dan belum banyak dimanfaatkan oleh manusia.
Seperti yang kita tahu matahari memiliki banyak manfaat, baik itu pada bumi
dan pada manusia secara tidak langsung. Pemanfaatan radiasi matahari dapat
dilakukan dengan cara pemanfaatan langsung (fotovoltaik) dan pemanfaatan

Praktikum Klimatologi Kelautan 2022


thermal. Hal ini diperkuat oleh Ali dan Widarta (2020), yang menyatakan
bahwa pemanfaatan energi matahari ini digunakan dengan cara mengumpulkan
panas matahari untuk menghasilkan fluida panas (steam) yang diperoleh
melalui radiasi sinar matahari sehingga dapat meningkatkan efisiensi energi dan
mengurangi emisi karbondioksida. Pemanfaatan sinar matahari juga dapat
diterapkan dalam sistem bangunan ataupun rancang gedung sehingga dapat
memanfaatkan energi dari matahari sebagai energi primer menjadi energi final
yang langsung dapat dimanfaatkan (Pencahayaan, Pemanasan air maupun
sebagai energi listrik).

5. Jelaskan Hubungan antara radiasi matahari dengan klimatologi!


Klimatologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang iklim dalam
kaitanya dengan kondisi cuaca di suatu wilayah yang dirata-ratakan selama
periode yang panjang. Iklim sendiri merupakan peristiwa kompleks dan
interaksi antara berbagai komponen seperti air laut, atmosfer, geosfer, kriosfer
dan biosfer. Klimatologi juga dapat diartikan suatu ilmu yang menunjukkan
gambaran tentang iklim dan cuaca di berbagai tempat di bumi yang berbeda-
beda serta hubungannya dengan manusia, tumbuhan dan hewan dalam
kehidupan sehari-hari. Cuaca sendiri merupakan seluruh kejadian di atmosfer
bumi dalam jangka waktu yang pendek. Berbagai aspek cuaca biasanya diteliti
oleh ahli klimatologi untuk mengetahui sejauh mana tanda-tanda perubahan
iklim (Patriani et al., 2019). Hal ini diperkuat oleh Tando (2019), yang
menyatakan bahwa Radiasi matahari merupakan faktor utama di antara faktor
iklim yang lain, tidak hanya sebagai sumber energi primer tetapi karena
pengaruhnya terhadap keadaan lainnya seperti: suhu, kelembaban dan angin.

6. Jelaskan hubungan radiasi matahari terhadap ekosistem laut!


Menurut Pratama dan Prainduri (2019), Saat cahaya matahari mengenai
atmosfer serta permukaan bumi, sekitar 70 persen dari energi tersebut tetap
tinggal di bumi, diserap oleh tanah, tumbuhan, lautan dan benda lainnya. Ketika
atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat,
sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut.

Praktikum Klimatologi Kelautan 2022


Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah
pantai. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang
akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang
sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara
miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai. Hal ini
diperkuat oleh Surinati (2021), yang menyatakan bahwa suhu udara yang
meningkat dapat menyebabkan gelombang panas laut (GPL). Pendorong
GPLyang paling umum meliputi arus laut yang dapat membangun daerah air
hangat dan fluks panas udara-laut (air-sea heat flux), atau pemanasan melalui
permukaan laut dari atmosfer. Peningkatan suhu yang cukup drastis pada air
laut berdampak negatif pada organisme laut dan menyebabkan kerusakan pada
ekosistem laut. Suhu yang semakin panas menyebabkan alga beracun semakin
banyak jumlahnya.

Praktikum Klimatologi Kelautan 2022


DAFTAR PUSTAKA

Ali, M dan J. Windarta. 2020. Pemanfaatan Energi Matahari Sebagai Energi Bersih
yang Ramah Lingkungan. Jurnal Energi Baru dan Terbarukan., 1(2): 68-77.
Fitri, S. R. 2018. Perancangan Alat Digital Pengukuran Intensitas Radiasi Matahari
dan Lama Pengyinaran Matahari. Photon: Jurnal Sain dan Kesehatan., 9(1):
143-150.
Kurnia, A. 2021. Simulasi Perhitungan Intensitas Radiasi dan Energi Surya dengan
Turbo Pascal 5.5. Jurnal TEDC., 15(3): 292-300.
Mubarak, S dan T. June. 2018. Efisiensi Penggunaan Radiasi Matahari dan Respon
Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Terhadap Penggunaan Mulsa Reflektif.
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy)., 46(3): 247-
253.
Patriani, P., H. Hafid, H. Hasnudi dan E. Mirwandhono. Klimatologi dan
Lingkungan Ternak. USU Press, Medan. 127 hlm.
Pratama, R dan L. Parinduri. 2019. Penaggulangan Pemanasan Global. Buletin
Utama Teknik., 15(1): 91-95.
Sianturi, Y. 2021. Pengukuran dan Analisa Data Radiasi Matahari di Stasiun
Klimatologi Muaro Jambi. Megasains., 12(1): 40-47.
Siregar, C. A., A. Affandi dan A. M. Siregar. 2021. Pemetaan Potensi Radiasi
Matahari di Sumatera Utara Berdasarkan Perhitungan Matematika. In
Seminar Nasional Teknologi Edukasi Sosial dan Humaniora., 1 (1): 72-77.
Surinati, D. 2021. Gelombang Panas Laut. OSEANA, 46(2), 8-15.
Tando, E. 2019. Pemanfaatan Teknologi Greenhouse dan Hidroponik Sebagai
Solusi Menghadapi Perubahan Iklim Dalam Budidaya Tanaman
Hortikultura. Buana Sains., 19(1): 91-102.

Praktikum Klimatologi Kelautan 2022


DOI

https://doi.org/10.14710/jebt.2020.10059
https://doi.org/10.14203/oseana.2021.Vol.46No.2.96
https://doi.org/10.24831/jai.v46i3.18220
https://doi.org/10.33366/bs.v19i1.1530
https://doi.org/10.37859/jp.v9i1.1069
https://doi.org/10.46824/megasains.v12i1.45
https://doi.org/10.53695/sintesa.v1i1.207
http://ejournal.poltektedc.ac.id/index.php/tedc/article/view/529
https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/but

Praktikum Klimatologi Kelautan 2022

Anda mungkin juga menyukai