Anda di halaman 1dari 16

Intensitas Radiasi Sinar Matahari

OLEH
Raja Fariz Fahlevi Ritonga

2004290069

AGROTEKNOLOGI 2

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

SUMATRA UTARA

MEDAN

2021
Intensitas Radiasi Sinar Matahari

LAPORAN

OLEH

Raja Fariz Fahlevi Ritonga

2004290069

AGROTEKNOLOGI 2

Disusun untuk melengkapi Tugas Praktikum

Mata Kuliah Agroklimatologi

Tahun 2021/2022

Disetujui :

Asisten Praktikum

 Anjas Edowansyah
 Yusril Fahriansyah
 Monika Sutari S.P
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita
nikmat dan iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kessempatan untuk
menyelesaikan laporan praktikum dengan judul “Intensitas Radiasi Matahari” ini
dengan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penyusun laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
praktikum agroklimatologi yang nantinya diperuntukkan untuk memahami materi
tentang suhu. Dalam melakukan percobaan ini, tentunya banyak sekali hambatan yang
telah saya rasakan, oleh sebab itu saya berterima kasih kepada beberapa pihak
terutama abang atau kakak asisten praktikum agroklimatologi yang telah membantu,
membina dan mendukung saya dalam mengatasi beberapa hambatan yang saya
dapatkan.

Pada Kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih
Kepada :

1. Kedua orangtua dan sahabat yang telah memberikan dukungan dan masukkan
dalam menyelesaikan laporan ini.
2. Ibu Dr. Rini Suliastini S,P S.M.iselaku Dosen Penanggung Jawab Praktikum
Agroklimatologi.
3. Kakak Monika Sutari, S. P selaku Asisten Praktikum Agroklimatologi.
4. Abang Anjas Edowansyah selaku Asisten Praktikum Pemuliaan Tanamam.
5. Abang Yusril Fahriansyah selaku Asisten Praktikum Pemuliaan Tanaman.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, Penulis menerima Saran dari Pembaca untuk Menyempurnakan Laporan
ini.

Medan , 23 April 2021

Raja Fariz Fahlevi Ritonga


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iii

DAFTAR LAMPIRAN iv

BAB I PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Praktikum 3

Kegunaan Praktikum 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4

BAB III BAHAN DAN METODE 6

Tempat dan Waktu 6

Bahan dan Alat 6

Pelaksanaan Praktikum 6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 7

Hasil 7

Pembahasan 10

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 12

Kesimpulan 12

Saran 12

DAFTAR PUSTAKA 13

LAMPIRAN 15

Raja Fariz Fahlevi Ritonga


DAFTAR TABEL

1. Tabel Pengamatan Harian …………………………………………………… 8


2. Tabel Pengamatan Mingguan ……………………………………………….. 9
DAFTAR LAMPIRAN

1. Alat Praktikum ……………………………………………………………… 15


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Intensitas radiasi sinar matahari adalah besar kecilnya sudut datang sinar matahari
pada permukaan bumi.Radiasi matahari adalah pancaran energi yang berasal dari proses
thermonuklir yang terjadi dimatahari, energi radiasi matahari berbentuk sinar dan
gelombang elektromagnetik.

Matahari adalah salah satu fenomena alam yang memiliki manfaat bagi kelangsungan
makhluk hidup di bumi. Intensitas radiasi matahari merupakan salah satu fenomena fisis
dari matahari yang memiliki banyak kegunaan dan manfaat. Matahari juga merupakan
sumber energi yang tidak akan habis dan belum banyak dimanfaatkan oleh manusia.
Seperti yang kita ketahui matahari memiliki banyak manfaat, baik itu pada bumi dan pada
manusia secara tidak langsung Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai jenis
sumber daya energi dalam jumlah yang cukup melimpah. Letak Indonesia berada pada
daerah katulistiwa, maka wilayah Indonesia akan selalu disinari matahari selama 10
sampai dengan 12 jam dalam sehari.

Radiasi yang dipancarkan matahari sudah dimanfaatkan sebagai sumber energy. Hal
ini dikarekan jumlah bahan bakar fosil yang semakin menipis sehingga memanfaatkan
energi matahari merupakan suatu cara untuk mendapatkan energy listrik untuk kebutuhan
manusia. Pemanfaatan radiasi matahari sama sekali tidak menimbulkan polusi ke
atmosfer. Berbeda dengan sumber energi lainnya, energi matahari bisa dijumpai di
seluruh permukaan bumi.

Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui intensitas radiasi sinar matahari pada periode waktu tertentu.

Kegunaan Praktikum

Untuk mengetahui cara mengamati actinography bimetal, dan menganalisis hasil


pengamatan intensitas radiasi sinar matahari.

.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Intensitas radiasi matahari di luar atmosfer bumi bergantung pada jarak antara
matahari dengan bumi. Tiap tahun, jarak ini bervariasi antara 1,47 x 108 km dan 1,52
x 108 km dan hasilnya besar pancaran E0 naik turun antara 1325 W/m2 sampai 1412
W/m2. Nilai rata-ratanya disebut sebagai konstanta matahari dengan nilai E0 = 1367
W/m2 .Pancaran ini tidak dapat mencapai ke permukaan bumi. Atmosfer bumi
mengurangi insolation yang melewati pemantulan, penyerapan (oleh ozon, uap air,
oksigen, dan karbon dioksida), serta penyebaran (disebabkan oleh molekul udara,
partikel debu atau polusi). Di cuaca yang bagus pada siang hari, pancaran bisa
mencapai 1000 W/m2 di permukaan bumi. Insolation terbesar terjadi pada sebagian
hari-hari yang berawan dan cerah. Sebagai hasil dari pancaran matahari yang
memantul melewati awan, maka insolation dapat mencapai hingga 1400 W/m2 untuk
jangka pendek (Darmanto, 2011).

Cahaya matahari pada permukaan bumi terdiri dari bagian yang langsung dan
bagian yang baur. Radiasi langsung datang dari arah matahari dan memberikan
bayangan yang kuat pada benda. Sebaliknya radiasi baur yang tersebar dari atas awan
tidak memiliki arah yang jelas tergantung pada keadan awan dan hari tersebut
(ketinggian matahari), baik daya pancar maupun perbandingan antara radiasi langsung
dan baur.Energi matahari yang ditransmisikan mempunyai panjang gelombang
dengan range 0,25 mikrometer sampai 3 mikrometer (untuk di luar atmosfer bumi
atau extraterrestrial), sedangkan untuk di atmosfer bumi berkisar antara 0,32
mikrometer sampai 2,53 mikrometer. Hanya 7% energi tersebut terdiri dari ultraviolet
(AM 0), 47% adalah cahaya tampak (cahaya tampak memiliki panjang gelombang 0,4
mikrometer sampai 0,75 mikrometer), 46% merupakan cahaya inframerah (Darmanto,
2011).

Energi surya berupa radiasi elektromagnetik yang dipancarkan ke bumi berupa


cahaya matahari yang terdiri atas foton atau partikel energi surya yang dikonversikan
menjadi energi listrik. Energi surya yang sampai pada permukaan bumi disebut
sebagai radiasi surya global yang diukur dengan kepadatan daya pada permukaan
daerah penerima. Rata-rata nilai dari radiasi surya atmosfir bumi adalah 1.353 W/m
yang dinyatakan sebagai konstanta surya (Buku Panduan PNPM Energi Terbarukan,
2011).

Dasar teori, tinjauan kepustakaan, atau tinjauan teoritis tujuannya sama yaitu
menguraikan teori-teori keilmuan, prinsip, rumus atau hokum yang digunakan dalam
penulisan skripsi ini, yang sesuai permasalahan yang diajukan. Sesuai dengan topik
yang diangkat maka tinjauan pustaka iniakan membahas dan memfokuskan pada
estimasi, sistem regresi sederhana linier, geometri matahari, radiasi langsung dari
matahari, beserta rumus- rumus yang terkait pada pokok bahasan tersebut. Hal ini
dilakukan untuk mendapatkan landasan yan dapat direalisasikan pada saat estimasi
potensi radiasi matahari sebagai pembangkit listrik alternatif sehingga dapat menjadi
referensi dalam pembahasan data hasil penelitian.

Radiasi adalah sebuah mekanisme perpindahan panas yang terjadi darisuatu


permukaan benda ke permukaan lain tanpa adanya material (medium) yang membawa
panas, perpindahan panas terjadi dengan gelombang eletromagnetik dan dapat
menempati ruangan hampa (vakum).Radiasi surya (solar radiation)merupakan suatu
bentuk radiasi termal yang mempunyai distribusi panjang gelombang yang khusus.
Intensitasnya sangat bergantung dari kondisi atmosfer, saat dalam tahun, dan sudut-
timpa (angle of incidence) sinar matahari di permukaan bumi. Pada batas luar
atmosfer, iradiasi surya total ialah 1395 W/m2 bilamana bumi berada pada jarak rata-
ratanya dari matahari. Angka ini disebut konstanta surya (solar constant), dan
mungkin akan berubah bila data eksperimental yang lebih teliti sudah ada.

Tidak seluruh energi yang disebutkan dalam konstanta surya mencapai


permukaan bumi, karena terdapat absorpsi yang kuat dari karbon dioksida dan uap air
di atmosfer. Radiasi surya yang menimpa di permukaan bumi juga bergantung dari
kadar debu dan zat pencemar lainnya dalam atmosfer. Energi surya yang maksimum
akan mencapai permukaan bumi bilamana berkas sinar itu langsung menimpa
permukaan bumi karena terdapat bidang pandang yang lebih luas terhadap fluks surya
yang datang dan berkas sinar surya menempuh jarak yang lebih pendek di atmosfer,
sehingga mengalami absorpsi lebih sedikit daripada jika sudut timpanya miring
terhadap normal.Iradiasi dan RadiasiJumlah tenaga surya tersedia per satuan luas
disebut radiasi. Jika ini terjadi selama periode waktu tertentu maka disebut iradiasi
atau "insolation".Radiasi matahari adalah integrasi atau penjumlahan penyinaran
matahari selama periode waktu.

Garis lintang L adalah jarak sudut (angular) sebuah titik di atas bumi diukur
arah utara atau selatan ekuator. Sudut jam H adalah sudut yang harus dijalani bumi
(diedari bumi) untuk menghasilkan meridian titik tersebut secara langsung segaris
dengan sinar matahari. Sudut jam menunjukkan waktu-hari yang dihitung dari tengah
hari. Satu jam waktu sama dengan 360 ̊/24 atau 15 ̊ sudut jam. Ada perbedaan antara
waktu arloji dan waktu matahari karena waktu matahari berubah-ubah setiap saat
bergantung pada pergerakan timur-barat. Sebaliknya waktu arloji serba sama
diseluruh bagian dari zona waktu yang mungkin terentang lebih dari 1000km dalam
arah timur-barat.
BAB III
BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu

Praktikum Agroklimatologi dilaksanakan melalui online menggunakan handphone dan


dengan aplikasi Whatsapp.

Praktikum Agroklimatologi dilaksanakan pada hari Rabu pukul 09.00 WIB sampai dengan
pukul 09.45 WIB.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum Agroklimatologi ini adalah Kertas pias

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Actinograph bimetal.

Pelaksanaan Praktikum

1. Alat-alat diletakkan setinggi 1,2 M menuju timur barat.


2. Dilihat dari kondisi alat apakah jarum terus bergerak atau tidak.
3. Dilihat silika gel masih ada atau tidak.
4. Kertas pias dipasang di silinder pias dan dipasang setiap pukul 20.00 malam.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Tabel Pengamatan Harian

No. Waktu F R
1 07:00 - 08:00 0 0
2 08:00 - 09:00 10 5,85
3 09:00 - 10:00 20 11,7
4 10:00 - 11:00 30 17,55
5 11:00 - 12:00 40 23,4
6 12:00 - 13:00 70 40,95
7 13:00 - 14:00 90 52,65
8 14:00 - 15:00 100 58,5
9 15:00 - 16:00 80 46,8
10 16:00 - 17:00 40 23,4
11 17:00 - 18:00 20 11,7
12 18:00 - 19:00 10 5,85
13 19:00 - 20:00 0 0
Total 510 298,35

Total R = ∑R Harian

Total R = 0 + 5,85 + 11,7 + 17,55 + 23,4 + 40,95 + 52,65 + 58,5 + 46,8 + 23,4 + 11,7
+ 5,85 + 0 = 298,35
Tabel Pengamatan Mingguan

No. Tanggal F R
1 1 130 2.765
2 2 150 3.190
3 3 250 5.318
4 4 130 2.765
5 5 150 3.190
6 6 120 2.552
Total 930 19.780

Total F = F1+F2+F3+F4+F5+F6

XF = ∑F

Total R = R1+R2+R3+R4+R5+R6

XR = ∑R

Total F = 130 + 150 + 250 + 130 + 150 + 120 + 930

= 1.860

XF = ∑F

= ∑1.860

XF = 310

Total R = 2.765 + 3.190 + 5.318 + 2.765 + 3.190 + 2.552

= 19.780
Pembahasan

Dari hasil pengamatan data Intensitas radiasi sinar matahari yang dihasilkan dapat
ditentukan bahwa dari jam 07.00 s/d 20.00 dan tanggal 1- 6 memiliki F dan R yang berbeda
beda. Perhitungan data pengamatan yang dilakukan dalam harian F yaitu 510 dan data R
yaitu 298,35. Pada data pengamatan yang dilakukan dalam mingguan F yaitu 930 dan data R
yaitu 19.780.

Pada dasarnya intensitas radiasi sinar matahari yang dipancarkan matahari sudah
dimanfaatkan sebagai sumber energy. Hal ini dikarekan jumlah bahan bakar fosil yang
semakin menipis sehingga memanfaatkan energi matahari merupakan suatu cara untuk
mendapatkan energy listrik untuk kebutuhan manusia. Pemanfaatan radiasi matahari sama
sekali tidak menimbulkan polusi ke atmosfer. Berbeda dengan sumber energi lainnya, energi
matahari bisa dijumpai di seluruh permukaan bumi. Intensitas radiasi matahari di luar
atmosfer bumi bergantung pada jarak antara matahari dengan bumi. Tiap tahun, jarak ini
bervariasi antara 1,47 x 108 km dan 1,52 x 108 km dan hasilnya besar pancaran E0 naik turun
antara 1325 W/m2 sampai 1412 W/m2. Nilai rata-ratanya disebut sebagai konstanta matahari
dengan nilai E0 = 1367 W/m2 .Pancaran ini tidak dapat mencapai ke permukaan bumi.
Atmosfer bumi mengurangi insolation yang melewati pemantulan, penyerapan (oleh ozon,
uap air, oksigen, dan karbon dioksida), serta penyebaran (disebabkan oleh molekul udara,
partikel debu atau polusi). Di cuaca yang bagus pada siang hari, pancaran bisa mencapai 1000
W/m2 di permukaan bumi. Insolation terbesar terjadi pada sebagian hari-hari yang berawan
dan cerah. Sebagai hasil dari pancaran matahari yang memantul melewati awan, maka
insolation dapat mencapai hingga 1400 W/m2 untuk jangka pendek.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Pada praktikum ini dapat ditarik kesimpulan yaitu :

1. Intensitas radiasi sinar matahari dapat berubah-ubah tergantung pada waktu dan hari.
2. Intensitas radiasi sinar matahari dikatakan sebagai besar kecilnya sudut datang sinar
matahari pada permukaan bumi.Radiasi matahari adalah pancaran energi yang berasal
dari proses thermonuklir yang terjadi dimatahari, energi radiasi matahari berbentuk
sinar dan gelombang elektromagnetik.
3. Actinograph bimetal digunakan untuk mengukur/mencatat secara automatis Intensitas
radiasi sinar matahari total yang jatuh pada bidang horizontal.
4. Intensitas radiasi sinar matahari memiliki 3 kelengkapan yaitu pena Cartridge 12
buah, bahan habis pakai pias harian uuntuk dua tahun operasi, dan tempat dudukkan
setinggi 1,2 m yang terbuat dari beton.
5. Intensitas radiasi matahari memiliki jangka waktu rekam harian.

Saran

Penulis menyadari sepenuhnya jika laporan praktikum ini masih banyak kesalahan dan
jauh dari sempurna. Oleh karna itu, untuk memperbaiki laporan praktikum ini penulis
meminta kritik yang membangun dari para pembaca agar laporan praktikum ini lebih baik
lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Haryanto, H. ,2011. Radiasi Matahari. Kamus Meteorologi.

Hinssen, Y.B.L. ,2006. Comparison of different methods for the determination of


sunshine duration.Netherlands: University of Utrecht.

https://studylibid.com/doc/201573/laporan-praktikum-radiasi-matahari

Iskandar, I., 2016. Interaksi Laut-Atmosfer. Palembang : SIMETRI.


Iqbal, M., 1983. An Introduction to Solar Radiation. Canada: Academic Press.

https://www.academia.edu/12278619/Laporan_Praktikum_Radiasi_Matahari

Kartasapoetra, A. G., 2006. Klimatologi: Pengaruh Iklim terhadap Tanah dan Tanaman Edisi
Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Maryati, S., 2016,Penentuan Intensitas Radasi Matahari Langsung dengan Menggunakan


Formula Parameterisasi Model A. Inderalaya : Universitas Srivijaya.

http://eprints.undip.ac.id/41408/2/BAB_II.pdf

Septiadi dkk , 2009. Proyeksi Potensi Energi Surya sebagai Energi Terbarukan (Studi
Wilayah Ambon dan Sekitarnya).Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

Yuliatmaja, M. R., 2009. Kajian lama penyinaran matahari dan intensitas radiasi matahari
terhadap pergerakan semu matahari saat solstice Di semarang. Semarang: Universitas Negeri
Semarang.
LAMPIRAN

Actinograph bimetal

Anda mungkin juga menyukai