Anda di halaman 1dari 8

EKOLOGI TANAMAN

KELAS D
(Dr. Ir. Nasrez Akhir,MS.)

RADIASI MATAHARI TERHADAP TANAMAN

OLEH

NUR AINUN HAMZAH


(1610212001)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2017
RADIASI MATAHARI TERHADAP TANAMAN

Pengertian dan Klasifikasi Radiasi Matahari

Radiasi Matahari ialah pancaran energi yang berasal dari proses thermonuklir yang
terjadi di Matahari.
Energi radiasi Matahari berbentuk sinar dan gelombang elektromagnetik. Spektrum
radiasi Matahari sendiri terdiri dari dua yaitu, sinar bergelombang pendek dan sinar
bergelombang panjang. Sinar yang termasuk gelombang pendek adalah sinar X, sinar gamma,
dan sinar ultraviolet. Sedangkan sinar gelombang panjang adalah sinar inframerah.

Jumlah total radiasi yang diterima di permukaan bumi tergantung


beberapa faktor, yaitu :

1. Jarak Matahari
Setiap perubahan jarak bumi dan Matahari menimbulkan variasi terhadap penerimaan energi
Matahari.

2. Panjang Hari (sun duration)


Panjang hari atau sun duration ialah jarak dan lamanya antara Matahari terbit dan Matahari
terbenam.

3. Pengaruh Atmosfer
Sinar yang melalui atmosfer sebagian akan diadsorbsi oleh gas-gas, debu dan uap air,
dipantulkan kembali, dipancarkan dan sisanya diteruskan ke permukaan bumi. Selain itu,
radiasi matahari bisa menangkal black hole yang menurut para ilmuwan bisa memerangkap
cahaya.

Berdasarkan asal atau sumbernya, radiasi dapat dibedakan ke dalam tiga


klasifikasi, yaitu :
1. Radiasi Solar
Radiasi solar adalah Radiasi yang dikeluarkan oleh Matahari. Kira-kira 99.9 persen dari
radiasi ini berupa energi elektromagnetik dengan panjang gelombang antara 0,15 s/d 4,0
microns dengan persentasi tertinggi pada intensitas 0,4 s/d 0,7 microns berupa cahaya.
Selebihnya berupa energi elektromagnetik Inframerah dan ultraviolet (UV). Radiasi Solar
yang menembus lapisan terendah atmosfer dapat juga dibedakan dalam beberapa kelas, yaitu :

a. Radiasi Solar Langsung yaitu Radiasi Solar yang datang dari sudut bulat cakram
matahari.

b. Radiasi Solar Global yaitu Radiasi Solar yang diterima oleh permukaan horizontal berupa
radiasi solar langsung dan radiasi yang dihamburkan ke arah bawah sewaktu melewati lapisan
atmosfer.

c. Sky Radiasi yaitu Radiasi Solar yang dihamburkan ke arah bawah oleh lapisan atmosferr
(bagian kedua dari radiasi global).

d. Radiasi Solar Yang Dipantulkan yaitu Radiasi Solar yang dipantulkan ke arah atas oleh
permukaan bumi dan dihamburkan oleh lapisan atmosfer antara permukaan bumi dan titik
pengamatan.

2. Radiasi Terrestrial
Radiasi terrestrial adalah radiasi yang dikeluarkan oleh planet bumi termasuk atmosfernya,
sehingga radiasi terrestrial dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu :

a. Radiasi Permukaan Terrestrial adalah radiasi yang dikeluarkan oleh permukaan bumi.

b. Radiasi Atmosfer adalah radiasi yang dikeluarkan oleh atmosphir.

3. Radiasi Total
Radiasi total adalah Jumlah Radiasi Solar dan Terrestrial. Biasanya dibedakan dalam dua
pengertian sesuai kebutuhan, yaitu : radiasi gelombang pendek < 4 μm dan radiasi gelombang
panjang > 4 μm

Adapun aspek-aspek dari cahaya adalah :

1. Intensitas Cahaya
• Intensitas radiasi matahari adalah jumlah energy matahari yang sampai pada suatu luasan
tertentu dari suatu permukaan pada waktu tertentu.
• Intensitas radiasi matahari adalah besar kecilnya sudut datang sinar matahari pada
permukaan bumi.

Intensitas cahaya ialah angka yang menunjukkan kekuatan cahaya atau jumlah cahaya yang
diterima dengan ukuran lilin standar. Satuan intensitas cahaya ialah Lux (L) atau Meter
Candle (MC). Yang dimaksud dengan satu MC / L adalah intensitas cahaya yang diterima
sejajar 1 meter dari lilin standar (Standard Candle) .
Intensitas cahaya bervariasi sesuai dengan tinggi tempat. Pada tempat yang tinggi intensitas
cahaya lebih tinggi pula dibandingkan dengan tempat yang rendah. Kondisi atmosfer juga
berpengaruh terhadap intensitas cahaya yang diterima di permukaan bumi dan juga terhadap
kualitasnya. Vegetasi yang ada di permukaan bumi juga mempengaruhi besarnya intensitas
cahaya yang diterima. Intensitas cahaya sering diukur dengan persentasenya terhadap tempat
terbuka. Di tempat terbuka penuh besarnya intensitas cahaya 100 %.
Cahaya matahari ditangkap daun sebagai foton
Tidak semua radiasi matahari mampu diserap tanaman, cahaya tampak, dg panjang
gelombang 400 s/d 700 nm
Faktor yang mempengaruhi jumlah radiasi yang sampai ke bumi: sudut datang, panjang hari,
komposis atmosfer
Cahaya yang diserap daun 1-5% untuk fotosintesis, 75-85% untuk memanaskan daun dan
transpirasi
Penerimaan cahaya matahari di dasar beberapa jenis pohon di hutan berbeda. Di bawah pohon
tertentu di hutan intensitasnya juga berbeda. Dibawah pohon-pohon poplar yang daunnya
jarang prosentase cahaya yang diterima adalah 84 %, di bawah pohon pinus 77 % dan
dibawah pohon oat yang daunnya dapat diterima 35 %. Ternyata dibawah hutan tropis praktis
ada tempat-tempat dimana cahaya matahari tidak masuk. Tajuk pohon dan hutan yang toleran
dan intoleran biasannya tidak mencapai kemampuan produksi penuh sampai radiasi mencapai
cahaya penuh karena adanya saling penutupan daun.

2. Kualitas Cahaya
• Kualitas radiasi matahari adalah spectrum cahaya dari radiasi yang mempunyai panjang
gelombang bervariasi.
• Kualitas radiasi matahari adalah jumlah radiasi matahari yang diterima oleh bumi persatuan
luas dan satuan waktu.

Kualitas cahaya ialah mutu cahaya yang diterima, dinyatakan dengan panjang gelombang.
Sebagai contoh, cahaya dengan kualitas violet panjang gelombangnya (λ) = 400 – 435 mμ,
biru λ = 435 – 490 mμ dan sebagainya.
Durasi cahaya adalah lamanya penyinaran yang diterima. Sehubungan dengan ini di daerah
tropis tidak begitu terasa, akan tetapi di daerah sedang, nyata sekali ada perbedaan antara
lamanya siang dan malam.
Intensitas Radius Matahari (IRM) merupakan absorbsi energi matahari dalam satuan per
cm2 / menit. IRM ini merupakan fungsi dari sudut sinar matahari yang mencapai bagian yang
lengkung dari permukaan bumi, artinya sinar dasyat yang miring kurang memberikan energi
karena tersebarnya energi pada permukaan yang luas dan karena sinar itu harus menempuh
lapisan atosfer yang lebih tebal dibandingkan dengan sinar yang datangnya tegak lurus.
Secara fisiologis cahaya mempunyai pengaruh baik langsung maupun tidak langsung.
Pengaruhnya pada metabolisme secara langsung melalui fotosintesis serta secara tidak
langsung melalui pertumbuhan dan perkembangan tanaman, keduanya sebagai akibat respons
metabolik yang langsung dan lebih kompleks oleh pengendalian morfogenesis.
Proses perkembangan yang dikendalikan cahaya ditemui pada semua tahap pertumbuhan dari
perkecambahan biji sampai pertumbuhan plumule sampai respons tropik dan nastik dari
batang dan orientasi daun dan akhirnya pada induksi bunga. Perkecambahan biji pada tempat
yang gelap dipengaruhi oleh kualitas cahaya yang sampai pada kepala bunga. Perkecambahan
biji pada tempat yang gelap lebih besar jika induknya telah ditumbuhkan di dalam cahaya
lampu tabung (fluorescent), yang mengandung lebih banyak merah-jauh.

3. Lama Penyinaran
• Perodisitas radiasi matahari adalah menggambarkan lamanya matahari memancarkan
sinarnya kepermukaan bumi dalam kurun waktu 24 jam.
• Periodisitas radiasi matahari adalah sifat dari unsur-unsur yang menunjukkan perulangan
yang berasal dari konfigurasi elektronnya.

Panjang Hari , lamanya penyinaran matahari tergantung pada posisi bumi mengelilingi
matahari, matahari seakan-akan bergerak dari 23 ½ 0 Lintang Utara dan 23 ½ 0 Lintang
Selatan. Dengan adanya perubahan letak kedudukan matahari misalnya ada di belahan bumi
sebelah selatan, maka daerah selatan akan menerima panjang hari, di utara terutama di kutub
akan menerima panjang hari malam selama 6 bulan. Pengaruh lamanya penyinaran pada
tanaman terutama pada proses pembungaan misalnya, maka dibuat tiga kelompok tanaman
yaitu :
1) Long Day Plant adalah semua tumbuhan yang menghasilka bunga apabila penyinaran lebih
dari 14 jam.
2) Short Day Plant, tumbuhan yang dapat berbunga apabila penyinaran kuran dari 12 jam
misalnya strawberry
3) Netral Day Plant, tumbuhan yang dapat berbunga tanpa dipengaruhi oleh lamanya
penyinaran misalnya mentimun
Di samping lamanya penyinaran matahari ada juga kualitas yang berarti jenis atau sifat cahaya
yang terdapat pada spektrumnya yang ditentukan oleh gelombang. Sinar-sinar yang
gelombang pendek biasanya bersifat membunuh. Radiasi dari sinar dengangelombang 0,25 µ
efeknya membunuh, antara 0,4 – 0,69 µ berpengaruh kepada keaktifan pada proses fotosintesa
dan banyak diserap oleh klorofil.
Total cahaya yang dibutuhkan suatu tanaman merupakan fungsi dari periode penyinaran.
Berapa lama cahaya harus diberikan, tergantung dari jenis tanaman dan respon yang
diinginkan. Ada kultur yang membutuhkan penyinaran terus-menerus, tapi banyak juga
penelitian yang memperoleh hasil bahwa penggunaan panjang penyinaran selama 14-16 jam
memberikan hasil yang baik. Pada tanaman tertentu membutuhkan penyinaran 10 jam, dan
sebagainya. Panjang penyinaran diatur dengan alat automatic time switch atau lebih umum
disebut timer.
Cahaya juga meransang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan yang dapat berbunga
pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek daripada waktu gelapnya).
Adapula tumbuhan yang berbunga pada hari panjang (lamanya penyinaran lebih panjang dari
waktu gelapnya). Hal tersebut ada hubungannya dengan aktivitas hormone fitokrom dalam
tumbuhan. Fitokrom berupa protein dengan kromatofora yang mirip dengan fikosianin.
Fitokrom mempunyai dua macam struktur yang reversible yaitu yang dapat mengabsorpsi
cahaya merah jauh, farred (730 nm) disingkat Pfr.

4. Photosynthetic Active Radiation (PAR)


• Spektrum PAR adalah spectrum cahaya tampak yang bila diuraikan memiliki bermacam-
macam warna dan masing-masing mempunyai panjang gelombang tertentu.
• Spektrum PAR adalah spectrum cahaya yang berperan dalam photosintesis maupun
membentuk pigmen-pigmen tanaman.

Pengaruh Radiasi Matahari Terhadap Tanaman


Radiasi matahari sangat mempengaruhi proses fisiologis tanaman dan pengaruhnya
dapat dikelompokkan ke dalam 3 kelompok, yaitu:
1. Pembentukan bahan organic dalam tanaman, misalnya fotosintesis, pembentukan vitamin
D dan pembentukan fotosianin
2. Transformasi bahan, misalnya pigmentasi, pembentukan eritema, dan efek bakterisidal
3. Pengaruh irritasi, misalnya fotoperiodisme, fototropisme, fototaxis, gerakan fotonastik,
dan fotomorfosis
Fotoperiodisme : respon berbunganya tanaman terhadap perbedaan panjang hari.
Istilah fotoperioditas digunakan untuk fenomena dimana fase perkembangan tumbuhan
dipengaruhi oleh lama penyinaran yang diterima oleh tumbuhan tersebut. Beberapa jenis
tumbuhan perkembangannya sangat dipengaruhi oleh lama penyinaran, terutama sehubungan
dengan kapan tumbuhan akan memasuki fase generatifnya.
Tanaman dikelompokkan menjadi :
1. Tanaman hari panjang: tanaman akan berbunga jika panjang hari > 14 jam
2. Tanaman hari pendek: tanaman akan berbunga jika panjang hari < 10 jam
3. Tanaman intermediate: tanaman akan berbunga jika panjang hari antara 10-14 jam
4. Tanaman netral: tanaman akan berbunga berapapun panjang harinya.

kreteria penyinaran cahaya matahari dibagi menjadi empat kelompok :

1. Sinar kuat, berarti sinar matahari penuh atau 100 % tidak ada penghalang / peneduh,
ini ada di daerah tropis.

2. Agak teduh, intensitas sinar matahari 50 – 100 %. Adanya peneduh, kalau berupa tirai
adalah masih ada antara untuk masuknya cahaya yang cukup.Peneduh yang berupa
pohon biasanya pohon yang mempunyai daun majemuk yang tips seperti : Flamboyan,
sengon, petai, petai cina, asam, pinus dan lain-lain.

3. Setengah teduh, intensitas cahaya yang menjadikan keadaan setengah teduh


menggambarkan kondisi cahaya matahari yang masuk sebesar 50 %. Biasanya
digunakan tirai kain, plastik bening disemprot cat putih susu, dapat pula dipakai tirai
bambu.

4. Teduh sekali, suatu keadaan dimana sinar matahari tidak diterima langsung oleh
tanaman, tetapi sinar diperoleh dari difrasi / pemancaran diffuse. Disini
intesitas cahaya matahari besarnya kurang dari 5 %.

Sehubungan dengan laju fotosisntesi, intensitas cahaya yang semakin tinggi (naik)
mengakibatkan lalu fotosisntesis semakin tidak bertambah lagi walaupun intensitas cahaya
terus bertambah. Batas ini disebut titik saturasi cahaya atau titik jenuh cahaya (ligh saturation
point). Pada keadaan ini cahaya bukan sebagai sumber energi maupun sebagai bentuk, tetapi
sebagai perusak (foto destruktif). Intensitas cahaya yang tinggi mengakibatkan temperatur
daun meningkat, sebagai akibat menutupnya stomata, sehingga sebagaian klorofil menjadi
pecah dan rusak (fotodestruktif).

Menurut Kramerdan Kozlowski (1979) menerangkan bahwa laju fotosintesis tersebut


diakibatkan oleh meningkatnya temperatur daun yang mengakibatkan penutupan stomata dan
rusaknya klorofil, sehingga konsentrasi klorofil berkurang.Sedangkan pada intensitas cahaya
yang semakin menurun sampai batas tertentu jumlah O2 yang dikeluarkan oleh proses
fotosintesis sama dengan jumlah O2 yang diperlukan oleh proses respirasi. Batas ini disebut
titik kompensasi cahaya (light compensation point).

Fototropisme: orientasi arah pertumbuhan tanaman menuju datangnya cahaya.


Heliofit: tanaman yang menyukai radiasi matahari secara langsung, misalnya padi, gandum,
kacang-kacangan, dll. Heliophobi: tanaman yang tidak menyukai radiasi matahari langsung
(perlu naungan), misalnya: anggrek, tanaman pada fase perkecambahan, dll
Tabel 1. Pengaruh kualitas radiasi matahari terhadap tanaman
Nama Panjang Pengaruh pada tanaman
spectrum gelombang (µ)
Infra merah  1.00 -Diserap dan diubah tanaman menjadi panas sensible
-Tidak mempengaruhi proses biokimia
Merah jauh 0.72-1.00 - pemanjangan batang dan organ lainnya
- mempengaruhi fotoperiodisme, perkecambahan,
pembungaan, dan pewarnaan buah
Merah 0.61-0.72 -sebagian besar diserap oleh klorofil untuk fotosintesis
-mempengaruhi fotoperiodisme
Hijau dan 0.51-0.61 -pengaruhnya lemah terhadap fotosintesis maupun
kuning aktivitas pembentukan sel
Biru 0.41-0.51 -spektrum yang paling kuat penyerapannya oleh klorofil
-paling kuat pengaruhnya terhadap fotosintesis dan
pembentukan organ
Ultra violet A 0.315-0.41 -mempengaruhi pembentukan organ daun menjadi lebih
sempit atau tebal
Ultra violet B 0.28-0.315 Merusak sel tanaman
Ultra violet C < 0.28 -mematikan sel tanaman dengan cepat
-membunuh jasad renik

Tabel 2. Intensitas cahaya optimum untuk beberapa tanaman


No Tanaman Intensitas cahaya optimum (foot candle)
1 Tebu 6000
2 Padi subtropika 5000-6000
3 Padi tropika 3800
4 Gandum 5300
5 Kentang 3000
6 Jagung 2500-3000
7 Alfalfa 3400-4700
8 Bunga matahari 2800
9 Kedelai 2300
10 Tomat 2000
11 Tembakau 2300
12 Apel 4050-4400
13 Kapas 2000

Suhu udara dan tanaman


Suhu udara mempengaruhi proses biokimia pada fotosintesis dan respirasi. Suhu udara juga
mempengaruhi pematangan buah dan umur tanaman. Setiap tanaman membutuhkan kisaran
suhu udara tertentu supaya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Rentang suhu udara
dimana tanaman masih dapat tumbuh dan berkembang dengan baik disebut sebagai SUHU
KARDINAL. Suhu cardinal berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman dan fase
pertumbuhannya.
Suhu tanah mempengaruhi reaksi-reaksi kimia dalam tanah, aktivitas mikroba tanah dan
proses fisiologi tanaman (fotosintesis, transpirasi, system perakaran, pembungaan,
pembuahan, dan produksi bahan kering).
Suhu optimum adalah suhu udara yang paling baik untuk pertumbuhan dan perkembangan
tanaman atau temperature yang memberikan prosentase perkecambahan yang paling tinggi
dalam periode waktu yang paling pendek. Pada umumnya suhu tinggi pada malam hari dapat
memperlambat laju pertumbuhan karena respirasi yang tinggi tidak diimbangi oleh
fotosintesis. Suhu ekstrim tinggi (lebih besar dari suhu maksimum) dapat menyebabkan
desikasi jaringan (kekeringan daun akibat kepanasan) atau kelayuan akibat tingginya respirasi,
enzim tidak berfungsi, akumulasi zat racun, koagulasi protein, dll. Suhu ekstrim rendah (lebih
kecil dari suhu minimum) dapat menyebabkan bahaya frost, translokasi turun, dan kehampaan
pada tanaman biji-bijian. Berikut ini disampaikan suhu cardinal beberapa jenis tanaman.
Table 3. batas-batas suhu cardinal beberapa tanaman
Tanaman Suhu lingkungan Tinggi tempat
No
Minimum/dorman Kisaran optimum Maksimum Optimum (m dpl)
1 Kubis 5 10-16 24 Di atas 1600 m
2 Apel -18 11-20 24  1000
3 Kentang -2 15-20 26 1000-1900
4 Gandum 5 15-20 25 1000-1900
5 Bit gula 5 18-22 30 700-1400
6 Wortel 14 7-24 35  400
7 Tomat 2 18-24 26 400-1400
8 Melon 15 25-27 44 < 200
9 Sorghum 10 26-29 44 < 100
10 Pisang 10 25-30 37 < 200
11 Asparagus 10 24-30 35 < 400
12 Semangka 15 22-30 40 < 700
13 Kapas 15 25-30 35 < 200
14 Tembakau 15 20-30 35 < 1000
15 Tebu 15 22-30 35 < 700
16 Padi 18 22-30 35 < 700

Termoperiodisitas: respon tanaman terhadap variasi suhu udara harian. Terdapat 2 jenis
periodisitas yakni tanaman nyctotemperature yakni tanmaan yang memerlukan suhu udara
malam yang rendah, misalnya kentang, lada dan tembakau. Dan, tanaman phototemperature
yakni tanaman yang memerlukan suhu udara tinggi pada siang hari, misalnya stroberi dan
kacang polong.

Anda mungkin juga menyukai