BMKG
BMKG
STASIUN METEOROLOGI MALIKUSSALEH
ACEH UTARA
SAPA EDITOR
EDAK
IS
R PELINDUNG Siswanto
PEMIMPIN REDAKSI Rasyidin
TIM REDAKSI Wiwit Nita Sari dan Ricky Nadiansyah
PENGURUS Bahanuddin, Saifundi, M.Kamil Firdaus, Hasan
Basri, Kharendra Muiz, Hangra Traverma Ulfi,
Arijudin, M. Imam Muatho, Haifa Rahmi Ilahi
EDITOR DAN DESIGN Wiwit Nita Sari dan Ricky Nadiansyah
Akhir kata...
Beli tahu dengan tauge, perhatikan selalu info BMKG.
#STAYSAFEEVERYONE
#STAYATHOME
Maret 2021
Tim Redaksi
ALAMAT
Diterbitkan oleh:
Stasiun Meteorologi Kelas III Malikussaleh - Aceh Utara
Jalan Bandara Malikussaleh, Muara Batu, Aceh Utara.Kodepos 24355
0645-8450193 | 08116785225
stametacehutara@bmkg.go.id
DAFTAR ISI
SAPA EDITOR 03
DAFTAR ISI 04
KEMARAU TIBA 05
WADPADA KARHUTLA 19
Sean Fraser
KEMARAU TIBA
O L E H : W I W I T N I T A S A R I
TEMPERATUR UDARA
Bulan Februari merupakan bulan dimana curah hujan baik dari intensitas, durasi, hari hujan,
maupun luasan cenderung mengalami penurunan. Berdasarkan data normalnya, bulan ini
juga merupakan pembuka musim kemarau bagi Aceh Utara dan wilayah di sekitarnya. BMKG
malikussaleh mencatat curah hujan pada bulan ini adalah 69.4 mm dimana dengan kondisi
hari hujan yang cuma 3 hari (≥1mm). Kemudian bagaimana keadaan parameter cuaca
lainnya selama bulan Februari 2021? Mari kita lihat penjelasan dibawah ini.
Kondisi suhu rata-rata pada bulan Februari Suhu rata-rata maksimum adalah 31.2°C
2021 menggambarkan keadaan yang lebih dengan suhu maksimum tertinggi tercatat
hangat dibandingkan kondisi normalnya. Hal adalah 33.2°C pada tanggal 17 Februari
ini terlihat pada garis kuning yang hampir 2021, sedangkan suhu maksimum
konstan berada di atas garis normalnya. terendahnya yaitu 30.0°C pada tanggal 2
Berdasarkan hasil data observasi, suhu rata- Februari 2021. Suhu minimum rata-rata
rata pada bulan November tercatat 26.9°C pada bulan Februari 2021 yaitu 23.2°C.
dimana lebih tinggi 1.1°C dibandingkan Suhu minimum tertinggi tercatat pada
normalnya. Kondisi ini merupakan salah satu tanggal 8 Februari 2021 yaitu 24.3°C,
ciri-ciri dari perubahan iklim dimana adanya sedangkan suhu minimum terendah
pemanasan global yang ditadai oleh kenaikan tercatat pada tanggal 28 Februari 2021
suhu rata-rata permukaan dibandingkan yaitu 22.0°C.
normalnya.
KELEMBABAN
UDARA
Kondisi kelembaban udara pada bulan
Februari tercatat lebih rendah 1%
daripada normalnya dimana masih Kelembaban Udara Bulan Februari 2021
dalam rentang normal. Berdasarkan hasil di Stasiun Meteorologi Malikussaleh
TEKANAN
UDARA
Untuk tekanan udara pada bandara
Malikussaleh menunjukkan rata-rata
yaitu 1007.1 mb. Tekanan udara
Tekanan Udara Bulan Februari 2021 tertinggi terjadi pada tanggal 22
di Stasiun Meteorologi Malikussaleh
Februari 2021 dengan nilai 1010.8 mb
dan tekanan udara terendah terjadi
pada tanggal 28 Februari 2021 dengan
nilai 1003.3 mb.
KARAKTER
ANGIN
FEBRUARI
OLEH : WIWIT NITA SARI
Berdasarkan analisa windrose, kondisi angin bulan Februari 2021 di area Bandara
Malikussaleh bervariasi dengan arah dominan yaitu barat daya dan utara dengan kecepatan
rata-rata 4.5 KT serta maksimum bisa mencapai 10 - 15 KT. Jumlah persentase angin barat
daya dan utara adalah 21.5% dan 20.8% masing-masingnya. Hal ini masih dalam kategori
normal dimana angin normal pada bulan Februari dimana angin utara dan barat daya
memang dominan.
Peta arah dan kecepatan angin dominan selama bulan Februari 2021
Distribusi kecepatan angin pada bulan Februari 2021 didominasi oleh kecepatan 5 - 10 KT
dengan frekuensi 244 kejadian (36.3%). Kemudian disusul angin dengan kecepatan 2 – 5 KT
dengan frekuensi 221 kejadian (32.9%). Hal ini dapat dilihat pada histogram wind Class
Frequency Distribution berikut ini. Kondisi kecepatan rata-rata ini mengalami kenaikan
dibandingkan normalnya.
LIPUTAN
AWAN
Dilihat dari daerah pertumbuhan awan di
Indonesia terlihat bahwa di wilayah Aceh
Utara pada bulan Februari 2021 memiliki
OLR Bulan Februari 2021 nilai ≥ 220 W/m2 dimana hal ini
mengindikasikan potensi tutupan awan
yang berkurang sehingga curah hujan
juga menurun.
RH Lapisan 850 mb
RH Lapisan 700 mb
Keberadaan hotspot pada peta di atas ditunjukkan oleh bulatan berwarna merah,
kuning dan hijau yang menggambarkan tingkat kepercayaan hotspot itu sendiri,
yaitu:
1. Merah; tingkat kepercayaan >=80%, segera kegiatan penanggulangan;
2. Kuning; tingkat kepercayaan antara 30% sampai dengan <80%, waspada;
3. Hijau; tingkat kepercayaan <30 %, perlu diperhatikan.
Pemantauan hotspot biasanya menjadi indikator awal adanya kebakaran hutan dan
lahan. Kebakaran hutan dan lahan sendiri biasanya dimulai dengan terjadinya jeda
hujan atau Hari Tanpa Hujan (HTH). Hari Tanpa Hujan atau disingkat HTH adalah hari
di mana tidak terjadi hujan atau curah hujannya kurang dari 1 milimeter (<1 mm).
Beberapa kajian menyatakan pada HTH = 5 hari maka hotspot berupa titik panas
mulai muncul. Jika HTH terus berlanjut maka titik panas berpotensi berkembang
menjadi titik api. Titik-titik api ini lah yang merupakan awal dari kebakaran hutan
dan lahan (karhutla). Apalagi jika kita lihat dari peta Fine Fuel Moisture Code, wilayah
Aceh Utara sendiri merupakan daerah yang rentan terjadinya kebakaran hutan dan
lahan. Peta Fine Fuel Moisture Code sendiri menunjukkan tingkat potensi kemudahan
terjadinya kebakaran ditinjau dari parameter cuaca pada bahan-bahan ringan mudah
terbakar di lapisan atas permukaan tanah.
Dalam rangka mendukung upaya mengendalikan kebakaran hutan dan lahan, kami
menghimbau dan mengajak masyarakat untuk mencegah terjadinya kebakarah hutan
dan lahan dengan beberapa cara sebagai berikut:
1. Tidak melakukan pembukaan lahan atau penyiapan lahan penanaman dengan cara
membakar;
2. Tidak meninggalkan bekas api unggun dalam keadaan bara api yang masih
menyala;
3. Tidak membuang puntung rokok di serasah hutan;
4. Segera menyampaikan informasi kejadian kebakaran hutan dan lahan kepada
instansi terkait di wilayah terdekat (kehutanan, TNI/POLRI, dan BPBD).
BMKG