Anda di halaman 1dari 22

ISSN2722-9106

METEOTIMES NEWS YOU CAN USE

VOLUME 4 NO 03, MARET 2021

BMKG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA


STASIUN METEOROLOGI MALIKUSSALEH - ACEH UTARA
WEATHER SERVICE
FOR FLIGHT
SAFETY

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BMKG
STASIUN METEOROLOGI MALIKUSSALEH
ACEH UTARA
SAPA EDITOR
EDAK
IS
R PELINDUNG Siswanto
PEMIMPIN REDAKSI Rasyidin
TIM REDAKSI Wiwit Nita Sari dan Ricky Nadiansyah
PENGURUS Bahanuddin, Saifundi, M.Kamil Firdaus, Hasan
Basri, Kharendra Muiz, Hangra Traverma Ulfi,
Arijudin, M. Imam Muatho, Haifa Rahmi Ilahi
EDITOR DAN DESIGN Wiwit Nita Sari dan Ricky Nadiansyah

Bulan Januari kemarin terjadi penurunan curah hujan yang signifikan di


wilayah Aceh Utara. Apakah untuk bulan Februari juga demikian? Apakah
in pertanda wilayah Aceh Utara sudah memasuki musim Kemarau? Mari
kita simak
Lets See !!!

Pada Edisi Kali ini juga penulis akan menyampaikan seputar


pengetahuan tentang kebaran hutan dan lahan (Karhutla). Selain itu,
kami juga akan menampilkan informasi kondisi cuaca Aceh Utara dan
sekitarnya pada bulan Februari 2021.

Akhir kata...
Beli tahu dengan tauge, perhatikan selalu info BMKG.
#STAYSAFEEVERYONE
#STAYATHOME

Maret 2021
Tim Redaksi

ALAMAT

Diterbitkan oleh:
Stasiun Meteorologi Kelas III Malikussaleh - Aceh Utara
Jalan Bandara Malikussaleh, Muara Batu, Aceh Utara.Kodepos 24355
0645-8450193 | 08116785225
stametacehutara@bmkg.go.id
DAFTAR ISI

SAPA EDITOR 03

DAFTAR ISI 04

KEMARAU TIBA 05

KARAKTER ANGIN FEBRUARI 08

AWAL MUSIM KEMARAU 11

PRAKIRAAN HUJAN BULANAN 15

WADPADA KARHUTLA 19

Sean Fraser
KEMARAU TIBA
O L E H : W I W I T N I T A S A R I
TEMPERATUR UDARA
Bulan Februari merupakan bulan dimana curah hujan baik dari intensitas, durasi, hari hujan,
maupun luasan cenderung mengalami penurunan. Berdasarkan data normalnya, bulan ini
juga merupakan pembuka musim kemarau bagi Aceh Utara dan wilayah di sekitarnya. BMKG
malikussaleh mencatat curah hujan pada bulan ini adalah 69.4 mm dimana dengan kondisi
hari hujan yang cuma 3 hari (≥1mm). Kemudian bagaimana keadaan parameter cuaca
lainnya selama bulan Februari 2021? Mari kita lihat penjelasan dibawah ini.

Suhu Udara Bulan Februari 2021 di Stasiun Meteorologi Malikussaleh

Kondisi suhu rata-rata pada bulan Februari Suhu rata-rata maksimum adalah 31.2°C
2021 menggambarkan keadaan yang lebih dengan suhu maksimum tertinggi tercatat
hangat dibandingkan kondisi normalnya. Hal adalah 33.2°C pada tanggal 17 Februari
ini terlihat pada garis kuning yang hampir 2021, sedangkan suhu maksimum
konstan berada di atas garis normalnya. terendahnya yaitu 30.0°C pada tanggal 2
Berdasarkan hasil data observasi, suhu rata- Februari 2021. Suhu minimum rata-rata
rata pada bulan November tercatat 26.9°C pada bulan Februari 2021 yaitu 23.2°C.
dimana lebih tinggi 1.1°C dibandingkan Suhu minimum tertinggi tercatat pada
normalnya. Kondisi ini merupakan salah satu tanggal 8 Februari 2021 yaitu 24.3°C,
ciri-ciri dari perubahan iklim dimana adanya sedangkan suhu minimum terendah
pemanasan global yang ditadai oleh kenaikan tercatat pada tanggal 28 Februari 2021
suhu rata-rata permukaan dibandingkan yaitu 22.0°C.
normalnya.
KELEMBABAN
UDARA
Kondisi kelembaban udara pada bulan
Februari tercatat lebih rendah 1%
daripada normalnya dimana masih Kelembaban Udara Bulan Februari 2021
dalam rentang normal. Berdasarkan hasil di Stasiun Meteorologi Malikussaleh

observasi, kelembaban udara Februari


2021 menunjukkan rata-rata yaitu 81%.
Kelembaban rata-rata tertinggi terjadi
pada tanggal 22 Februari dengan nilai
98% dan rata-rata terendah terjadi pada
tanggal 18 Februari dengan nilai 44%.

TEKANAN
UDARA
Untuk tekanan udara pada bandara
Malikussaleh menunjukkan rata-rata
yaitu 1007.1 mb. Tekanan udara
Tekanan Udara Bulan Februari 2021 tertinggi terjadi pada tanggal 22
di Stasiun Meteorologi Malikussaleh
Februari 2021 dengan nilai 1010.8 mb
dan tekanan udara terendah terjadi
pada tanggal 28 Februari 2021 dengan
nilai 1003.3 mb.
KARAKTER
ANGIN
FEBRUARI
OLEH : WIWIT NITA SARI
Berdasarkan analisa windrose, kondisi angin bulan Februari 2021 di area Bandara
Malikussaleh bervariasi dengan arah dominan yaitu barat daya dan utara dengan kecepatan
rata-rata 4.5 KT serta maksimum bisa mencapai 10 - 15 KT. Jumlah persentase angin barat
daya dan utara adalah 21.5% dan 20.8% masing-masingnya. Hal ini masih dalam kategori
normal dimana angin normal pada bulan Februari dimana angin utara dan barat daya
memang dominan.

Peta arah dan kecepatan angin dominan selama bulan Februari 2021
Distribusi kecepatan angin pada bulan Februari 2021 didominasi oleh kecepatan 5 - 10 KT
dengan frekuensi 244 kejadian (36.3%). Kemudian disusul angin dengan kecepatan 2 – 5 KT
dengan frekuensi 221 kejadian (32.9%). Hal ini dapat dilihat pada histogram wind Class
Frequency Distribution berikut ini. Kondisi kecepatan rata-rata ini mengalami kenaikan
dibandingkan normalnya.

Grafik Wind Class Frequency Distribution bulan Februari 2021


Bandara Malikussaleh Aceh Utara memiliki landas pacu dengan arah 06/24 dengan panjang
1.850 m. Berdasarkan aturan Aerodrome Standard Chapter 3 (ICAO), kekuatan crosswind
yang berbahaya untuk landas pacu >1500 m dalam kegiatan takeoff dan landing adalah ≥
20KT.
Berdasarkan analisa Angin Silang (Crosswind) pada bulan Februari 2021, terpantau tidak
adanya kecepatan yang membahayakan takeoff dan landing pesawat dengan kekuatan lebih
dari 20 KT. Pada bulan Februari 2021 masih didominasi dengan angin silang yang tidak
berbahaya dimana berarti kekuatan angin silang masih berada dalam kategori normal.
Distribusi angin silang pada bulan Februari menunjukan 25 kejadian (3.36%) yang
menimbulkan kecepatan angin silang dengan kecepatan 7 – 10 KT, kemudian dengan
kecepatan 4 – 6 KT, 1 – 3KT, <1 KT dengan masing-masing 115 (15.46%), 338 (45.43%),
dan 265 (35.62%) kejadian. Considering everyting, angin silang pada bulan Februari 2020
masih dalam kategori normal dan tidak mengganggu dalam kegiatan take off dan landing
pesawat.

Grafik Crosswind bulan Februari 2021


AWAL
MUSIM
KEMARAU

OLEH : RICKY NADIANSYAH


SEA SURFACE TEMPERATURE
Pada bulan Februari 2021 terpantau beberapa titik panas di wilayah Aceh Utara,
Lhokseumawe, Aceh Timur dan Langsa. Selain itu pada dasarian I, II dan III pada
bulan Febuari menunjukkan curah hujan masing-masingnya dibawah 50 mm. Kondisi
ini menunjukkan adanya penurunan curah hujan di wilayah Aceh Utara dibandingkan
dengan bulan-bulan sebelumnya. Apakah hal ini mengindikasikan bahwa wilayah
Aceh Utara sudah memasuki musim Kemarau? mari kita simak ulasan dibawah ini.
Anomali SST di wilayah Samudera Hindia menunjukkan prasyarat Indeks Indian
Ocean Dipole (IOD) sebesar 0.04 yang menunjukkan kondisi Netral. Hal ini
mengindikasikan tidak adanya kontribusi uap air dari Samudra Hindia yang masuk ke
wilayah kita. Kondisi ini diprakirakan akan bertahan hingga April 2021.
Kondisi rata-rata anomali suhu permukaan laut wilayah Samudera Hindia di bagian
Utara pada bulan Februari 2021 diprediksi masih didominasi anomali positif dengan
kisaran anomali SST antara +0.25 hingga +0.5 °C kemudian meluruh menuju normal
hinggal Juli 2021. Kondisi ini juga diprediksi tidak memberikan kontribusi uap air
bagi Aceh terutama Aceh bagian utara.

Analisis Bulanan SST Februari 2021


SIRKULASI
ANGIN
Angin lapisan 850 mb pada bulan
November 2020 menunjukkan bahwa
angin Baratan umumnya mendominasi
wilayah Indonesia tetapi pada Aceh
Bagian Utara terlihat angin Timuran yang
mendominasi. Hal ini menyebabkan Sirkulasi Angin 850 mb Februari 2021

wilayah kita tidak signifikan dilalui oleh


Angin Baratan yang bersifat basah dan
lembab.

LIPUTAN
AWAN
Dilihat dari daerah pertumbuhan awan di
Indonesia terlihat bahwa di wilayah Aceh
Utara pada bulan Februari 2021 memiliki
OLR Bulan Februari 2021 nilai ≥ 220 W/m2 dimana hal ini
mengindikasikan potensi tutupan awan
yang berkurang sehingga curah hujan
juga menurun.

Normal OLR Bulan Februari 2021


Analisa selanjutnya adalah kelembaban udara. Kelembaban udara rata-rata dasarian
III di wilayah Aceh Utara pada lapisan lapisan 850 mb berkisar di atas 70% dan pada
700 mb berkisar 30% hingga 40% (sumber: CFSv2). Hal ini menunjukkan bahwa
kondisi uap air lapisan atas cukup kering sehingga tidak berkontribusi dalam
meningkatkan proses pembentukan awan-awan konvektif di wilayah Aceh Utara.

RH Lapisan 850 mb

RH Lapisan 700 mb

Penjelasan faktor-faktor sebelumnya menjelaskan secara umum pada bulan Februari


2021 memang mempunyai kondisi dengan tren curah hujan menurun dibandingkan
bulan sebelumnya dimana hal ini menandakan bahwa di Aceh Utara telah memasuki
musim Kemarau. Tercatat dalam pengamatan sinoptik Stasiun Meteorologi
Malikussaleh Aceh Utara, hari hujan pada bulan Februari tahun 2021 sebanyak 3 hari
(≥ 1 mm). dengan curah hujan tertinggi pada tanggal 9 Februari 2021 sebesar 41.7
mm. Sedangkan untuk total curah hujan selama bulan Februari 2021 sebesar 69.4
mm/bulan. Tidak ada aktifitas letusan gunung berapi di sekitar Aceh selama bulan
Februari 2021.
Prakiraan "Peta prakiraan curah hujan dan sifat hujan
bulanan yang dirilis oleh Stasiun Klimatologi

Hujan Bulanan Aceh Besar untuk wilayah Aceh Utara pada


bulan April, Mei dan Juni 2021".
Prakiraan curah hujan bulanan yang dirilis oleh Stasiun Klimatologi Aceh Besar untuk
wilayah Aceh Utara menunjukkan bahwa curah hujan Bulan April 2021 antara rendah
hingga menengah dengan sifat hujan normal hingga atas normal.

Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan April 2021

Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan April 2021


Prakiraan curah hujan bulanan yang dirilis oleh Stasiun Klimatologi Aceh Besar untuk
wilayah Aceh Utara menunjukkan bahwa curah hujan bulan Mei 2021 antara rendah
hingga menengah dengan sifat hujan normal hingga atas normal.

Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Mei 2021

Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Mei 2021


Prakiraan curah hujan bulanan yang dirilis oleh Stasiun Klimatologi Aceh Besar untuk
wilayah Aceh Utara menunjukkan bahwa curah hujan bulan Juni 2021 antara rendah
hingga menengah dengan sifat hujan normal hingga atas normal.

Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Juni 2021

Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juni 2021


WASPADA
KARHUTLA !!!
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bulan Februari sendiri merupakan awal dari
musim Kemarau di wilayah Aceh Utara. Jika bicara tentang musim Kemarau maka
identik dengan bencana hidrometeorologi seperti kekeringan atau kebakaran hutan
dan lahan. Pada bulan Februari tercatat beberapa titik panas (hotspot) di wilayah
pelayanan Stasiun Meteorologi Malikussaleh. Hotspot atau titik panas adalah suatu
area di mana suhunya terpantau lebih tinggi dibanding suhu pada kawasan
sekitarnya. Perbedaan suhu tersebut kemudian diidentifikasi melaui sensor satelit
yang kemudian dipetakan sebagai titik dengan lintang dan bujur tertentu. Seperti
yang dapat kita lihat bahwa pada bulan Februari 2021 terdapat 3 titik panas di
wilyah Bireuen, 1 titik panas di wilayah Lhokseumawe, 3 titik panas di wilayah Aceh
Timur, 1 titik panas di wilayah Langsa dan 1 titik panas di wilayah Bener Meriah.

Hotspot Bulan Februari 2021

Keberadaan hotspot pada peta di atas ditunjukkan oleh bulatan berwarna merah,
kuning dan hijau yang menggambarkan tingkat kepercayaan hotspot itu sendiri,
yaitu:
1. Merah; tingkat kepercayaan >=80%, segera kegiatan penanggulangan;
2. Kuning; tingkat kepercayaan antara 30% sampai dengan <80%, waspada;
3. Hijau; tingkat kepercayaan <30 %, perlu diperhatikan.
Pemantauan hotspot biasanya menjadi indikator awal adanya kebakaran hutan dan
lahan. Kebakaran hutan dan lahan sendiri biasanya dimulai dengan terjadinya jeda
hujan atau Hari Tanpa Hujan (HTH). Hari Tanpa Hujan atau disingkat HTH adalah hari
di mana tidak terjadi hujan atau curah hujannya kurang dari 1 milimeter (<1 mm).
Beberapa kajian menyatakan pada HTH = 5 hari maka hotspot berupa titik panas
mulai muncul. Jika HTH terus berlanjut maka titik panas berpotensi berkembang
menjadi titik api. Titik-titik api ini lah yang merupakan awal dari kebakaran hutan
dan lahan (karhutla). Apalagi jika kita lihat dari peta Fine Fuel Moisture Code, wilayah
Aceh Utara sendiri merupakan daerah yang rentan terjadinya kebakaran hutan dan
lahan. Peta Fine Fuel Moisture Code sendiri menunjukkan tingkat potensi kemudahan
terjadinya kebakaran ditinjau dari parameter cuaca pada bahan-bahan ringan mudah
terbakar di lapisan atas permukaan tanah.

Peta Fine Fuel Moisture Code

Dalam rangka mendukung upaya mengendalikan kebakaran hutan dan lahan, kami
menghimbau dan mengajak masyarakat untuk mencegah terjadinya kebakarah hutan
dan lahan dengan beberapa cara sebagai berikut:
1. Tidak melakukan pembukaan lahan atau penyiapan lahan penanaman dengan cara
membakar;
2. Tidak meninggalkan bekas api unggun dalam keadaan bara api yang masih
menyala;
3. Tidak membuang puntung rokok di serasah hutan;
4. Segera menyampaikan informasi kejadian kebakaran hutan dan lahan kepada
instansi terkait di wilayah terdekat (kehutanan, TNI/POLRI, dan BPBD).
BMKG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN METEOROLOGI MALIKUSSALEH - ACEH UTARA

Anda mungkin juga menyukai