Anda di halaman 1dari 10

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN KLIMATOLOGI BOGOR


ALAMAT: JLN. ALTERNATIF IPB-CIFOR Telp. (0251) 8621976 E-Mail: klimat_bgr@yahoo.com
BMKG KOTAK POS 174 BOGOR 16001 Fax. (0251) 8628468 staklim.bogor@bmkg.go.id

Bogor, 31 Desember 2019

Dibuat Oleh:

Stasiun Klimatologi – Bogor


ANALISA HUJAN LEBAT DAN BANJIR
TANGGAL 31 DESEMBER 2019
WILAYAH KOTA DAN KABUPATEN BEKASI

I. INFORMASI KEJADIAN

Kampung Bantar Gedang, Desa Mekarsari, RT 1 RW 7 dan Kampung Lebak Sari RT1 RW 2 Desa
LOKASI
Mekarsari Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

TANGGAL Selasa, 31 Desember 2019

1. REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Hujan lebat yang turun sejak Selasa


(31/12) sore membuat wilayah Kota Bekasi dikepung banjir pada awal
tahun 2020, Rabu (1/10 pagi. Banjir membuat jalan-jalan tidak bisa dilalui
kendaraan beroda dua mau pun empat, termasuk Underpass Bekasi
Timur.
Luapan air sungai membuat jalan di terowongan itu tidak bisa dilalui
kendaraan sejak dini hari. "Hujannya tidak berhenti sejak sore kemarin,
jalanan tadi malam hanya tergenang dan subuh sudah tidak dapat dilalui,"
kata Abdul(37), yang tinggal di Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi
Timur. "Tidak bisa lewat sama sekali ya terpaksa harus putar arah
melintasi jalur lain atau alternatif Bulak Kapal," ia menambahkan.
Tak jauh dari Underpass Bekasi Timur, banjir masuk ke rumah-rumah
warga di Perumahan Duren Jaya. "Banjirnya sepinggang orang dewasa,
DAMPAK ini air naik sejak pukul 03.00 WIB," kata Kartono(40), warga RT 11/10
Perumahan Duren Jaya. Wilayah Kecamatan Rawalumbu dan
Mustikajayajuga kebanjiran. Air menggenangi rumah-rumah warga di
kedua wilayah tersebut. "Lagi tidur tiba-tiba air masuk. Saya kaget dan
langsung coba mengevakuasi barang-barang yang bersangkutan dengan
listrik. Kalau kasur saya kan kebetulan di lantai, itu sudah basah semua,"
kata Evan(33), warga Perumahan Mayang Anggidi Kecamatan
Mustikajaya.
Di wilayah Kecamatan Rawalumbu, banjir menggenangi rumah-rumah
warga sejak pukul 02.00 WIB. "Rawalumbu duluan banjir karena jalanan
di sini hujan sebentar saja sudah banjir. Dan ini hujan sampai saat ini
belum reda juga. Kami meminta pertolongan pihak BPBD untuk
mengevakuasi warga juga," kata Muhammad Alfi (26), warga
Rawalumbu.
Banjir juga menggenangi Kampung Lebak di Kelurahan Teluk Pucung,
Kecamatan Bekasi Utara. Di kampung itu, genangan akibat banjir yang
pada Selasa (31/12) pukul 23.00 WIB hanya setinggi telapak kaki pada
Rabu pagi naik menjadi setinggi dada orang dewasa.
"Di sini sangat membutuhkan perahu karet karena banjir sudah sampai
dada orang dewasa. Banjir ini karena luapan dari Kali Bekasi," kata Dewi
(17), warga Kampung Lebak. "Kita juga butuh sembako, karena
semuanya sudah terendam. Air Kali Bekasi ini naik dan sangat
membahayakan," ia menambahkan.Sumber :

Sumber : https://republika.co.id/berita/q3eqrj328/bekasi-dikepung-banjir

II. DATA CURAH HUJAN

STASIUN CURAH HUJAN (mm/hari) KETERANGAN


1. ARG Jati Asih 259.6 mm Hujan Sangat Lebat

III. DATA ANALISIS METEOROLOGI

INDIKATOR KETERANGAN
1. SST Data model analisis peta Sea Surface Temperature (SST) Update
tanggal 31 Desember 2019 menunjukkan suhu permukaan di sekitar
Jawa Barat terutama wilayah Laut Jawa Utara yang hangat berkisar
29-30 °C mengindikasikan potensi penguapan dan penambahan
massa uap air yang tinggi sehingga mendukung pertumbuhan awan
hujan di wilayah Jawa Barat.

2. Tekanan Udara dan Berdasarkan pola sebaran angin 3000 ft tanggal 31 Desember 2019
Pola Angin pukul 19.00 WIB pada umumnya angin yang melewati wilayah
Jawa Barat bersifat variable dari arah Utara hingga Barat. Terdapat
pusaran angin lemah (eddy) di Samudera Hindia sebelah barat
Sumatera menyebabkan terbentuknya daerah pertemuan angin dan
belokan angin di sepanjang Equator yang melewati wilayah Jawa
Barat, sehingga mendukung suplai uap air di antaranya di wilayah
Jawa Barat.

3. Kelembaban Relatif Berdasarkan model Kelembaban Udara tanggal 31 Desember 2019


pukul 12.00 UTC, secara umum wilayah Kota dan Kabupaten
Bekasi menunjukkan kelembaban udara pada lapisan 850 – 500 mb
yang signifikan (70 - 95 %).

4. Citra Satelit Cuaca Berdasarkan citra satelit awan Himawari, terlihat adanya
pertumbuhan awan konvektif atau Cumulonimbus (CB) di wilayah
Bandung Barat pada pukul 06.20 UTC dan meluas ke wilayah
sekitar pada pukul 10.10 UTC, awan tersebut kemudian
berkembang dan bergabung menjadi sel awan Cumulonimbus
yang cakupannya luas. Cakupan awan Cumulonimbus dalam skala
luas inilah yang diperkirakan menyebabkan adanya hujan sedang –
lebat di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi dan Sekitarnya.

Berdasarkan grafik time series IR2 di lokasi kejadian menunjukkan


cakupan awan konvektif dengan suhu puncak awan (< -60 ᵒC) / yang
berpotensi hujan lebat teramati di lokasi kejadian pada pukul 11.00
– 23.00 UTC yakni sebagai berikut :
Penurunan suhu puncak awan (< -60 ᵒC) di Kota dan Kabupaten
Bekasi mulai terjadi pada pukul 17.00 – 06.00 WIB, dengan suhu
puncak awan terendah sebesar -60.0 °C – 70.0 °C.

5. Citra Radar Tangerang Tampak bahwa terdapat Awan konvektif berupa CB terbentuk secara
signifikan, terlihat dari nilai reflektifitas yang cukup tinggi dan maksimum
di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi dengan nilai sebesar 30 - 45 dBZ.

IV. KESIMPULAN

• Berdasarkan pola sebaran angin angin pada ketinggian 3000 feet wilayah Jawa Barat dilewati
oleh daerah konvergen sehingga mendukung suplai awan-awan hujan di wilayah Jawa Barat.
Proses pertumbuhan awan hujan masih didukung adanya faktor uap air yang cukup basah dan
masih terdapatnya pemanasan yang pada pagi hingga siang hari, menyebabkan peningkatan
aktifitas pertumbuhan awan hujan konvektif dengan jenis Cumulus padat dan Cumulonimbus
yang menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir
serta angin kencang dalam durasi yang cukup lama.
• Berdasarkan analisa data menunjukan bahwa adanya pertumbuhan awan Cumulonimbus
dalam skala luas menyebabkan terjadinya hujan intensitas sedang hingga lebat di wilayah
Bandung Barat. Hal tersebut diduga menyebabkan adanya akumulasi aliran air sehingga
menyebabkan genangan pada lokasi tersebut.
• Pada akhir bulan Desember 2019 di sebagian besar wilayah Jawa barat sudah mulai
memasuki musim hujan, potensi hujan yang terjadi karena pengaruh aliran udara yang cukup
basah serta masih terdapatnya pemanasan pada pagi hingga siang hari sehingga masih
menyebabkan terbentuknya awan konvektif dengan jenis Cumulonimbus yang berpotensi
terhadap cuaca ekstrim diantaranya angin kencang pada siang/sore hingga malam hari.

V. INFORMASI PERINGATAN DINI

Waktu Isi
Peringatan Dini Cuaca Indonesia
Tanggal 30 Desember – 01 Januari 2019

Peringatan
Dini Cuaca
Ekstrim
WA WARNING Tgl 31 Desember 2019

VI. LAMPIRAN:

1. SST

Gambar 1. SST Update Tanggal 31 Desember 2019


2. Streamline

Gambar 2. Peta Streamline 3000 Ft Tanggal 31 Desember 2019

3. Kelembaban Relatif

Gambar 3. Kelembaban relatif lapisan 850, 700 dan 500 mb pukul 12 UTC Tanggal 31 Desember 2019
4. Citra Satelit Cuaca

Gambar 4.1 Produk Citra Satelit Inframerah Tanggal 31 Desember 2019


5. Citra Radar Cuaca

Gambar 4.2 Produk Citra Radar Tanggal 31 Desember 2019


6. Grafik Suhu Puncak Awan

Gambar 5. Grafik Suhu puncak awan Tanggal 31 Desember 2019

FOD Staklim Bogor

TTD

Alita Nuraeni, S.Tr.


NIP. 199311232013121001

Anda mungkin juga menyukai