Anda di halaman 1dari 12

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA

STASIUN METEOROLOGI KELAS III ANDI JEMMA LUWU UTARA


Jl. Dirgantara No.3 Masamba Kab. Luwu Utara, Sulawesi Selatan
Telp : (0473) 21392 Fax : (0473) 22076 Kode Pos 92961
Email : stamet_masamba@yahoo.co.id

I. INFORMASI KEJADIAN BANJIR

LOKASI Kabupaten Luwu Utara (Kecamatan Baebunta dan Malangke Barat), Kabupaten
Luwu Timur (Kec. Mangkutana)
WAKTU 30 Agustus 2022 pukul 17.00 dan 18.00 WITA
DAMPAK Banjir di beberapa lokasi sehingga menyebabkan pemukiman dan fasilitas umum
terdampak.

Lokasi Kejadian:
Dampak:

Sumber :

 WAG BPBD Luwu Utara


 WAG Pusdalops PB Sulsel
II. DATA CURAH HUJAN

Data curah hujan yang terukur selama 24 jam adalah sebagai berikut :

No Stasiun Pengamatan 30 Agustus 2021

1. Stamet Masamba 102.7 mm

2. ARG Malangke 47.8 mm

3. Pos Hujan Babunta 51.0 mm

4. Pos Hujan Mangkutana 30 mm

III. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER


Indeks SOI menunjukkan nilai +8.9 yang mengakibatkan suplai
uap air bergerak dari Samudra Pasifik Timur ke Samudra pasifik
1. SOI barat, sehingga aktifitas potensi pembentukan awan hujan di
wilayah Indonesia Timur signifikan.

Indeks ENSO menunjukkan nilai -0.71 yang menandakan


terjadinya La Nina sehingga meningkatkan intensitas curah
2. Index ENSO
hujan di wilayah Indonesia bagian Timur.

MJO berada di kuadran 2 yaitu di Samudra Hindia sehingga


berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di
3. MJO
wilayah Indonesia.

Pada pola angin lapisan 3000 feet, terjadi konvergensi di


wilayah Kalimantan sehingga menyebabkan perlambatan
4. Pola Angin kecepatan angin dan penumpukan massa udara di beberapa
wilayah Sulawesi termasuk di bagian utara Teluk Bone.

Berdasarkan data anomali suhu muka laut, terjadi peningkatan


suhu muka laut di wilayah Teluk Bone sebesar 1.0-1.5°C yang
5. SST Anomali
menyebabkan meningkatnya suplai uap air yang mendukung
pembentukan awan di wilayah tersebut.

Analisa kelembaban udara pada lapisan 925, 850 dan 700 mb,
terpantau di sebagian besar wilayah Kabupaten Luwu Utara
6. Kelembaban Udara kondisi kelembapan dalam keadaan basah, dengan RH diatas
90%.
Citra Radar pada tanggal 30 Agustus 2022 pukul 06.30 s/d
15.30 UTC menunjukkan bahwa terdapat pertumbuhan awan
konvektif (awan hujan) yang terus berkembang secara
7. Citra Radar signifikan di wilayah Luwu Utara dan Luwu Timur yang
mengakibatkan terjadinya hujan dengan intensitas hujan
lebat-ekstrim.

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dinamika atmosfer, dapat disimpulkan bahwa :

 Curah hujan yang terukur termasuk dalam kriteria hujan lebat-ekstrim.


 Berdasarkan analisis citra radar cuaca, dapat di identifikasikan bahwa pertumbuhan awan hujan
sangat signifikan terjadi diwilayah perairan teluk bone awan-awan hujan tersebut berkembang dan
memasuki wilayah Luwu Utara dan wilayah Luwu timur sehingga mengakibatkan terjadi hujan
dengan intensitas hujan lebat-ekstrim.
 Hal tersebut terjadi karena adanya konvergensi di wilayah Kalimantan sehingga menyebabkan
perlambatan kecepatan angin dan penumpukan massa udara di beberapa wilayah Sulawesi
termasuk di bagian utara Teluk Bone dan terdapat peningkatan suhu muka laut diwilayah Teluk
Bone yang menyebabkan meningkatnya suplai uap air yang mendukung pembentukan awan-awan
hujan di sekitar wilayah tersebut, dan pertumbuhan awan-awan hujan tersebut juga masuk di
wilayah Luwu Utara dan luwu timur serta didukung oleh fenomena MJO yang aktif dan berkontribusi
terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah indonesia.
V. INFORMASI PERINGATAN DINI

Waktu Isi

Peringatan Dini
Cuaca Ekstrim
LAMPIRAN

1. SOI

2. Index ENSO
3. Madden Julian Oscillation (MJO)

4. Pola Angin
5. SST Anomali

6. Kelembaban Udara
7. Citra Radar

Anda mungkin juga menyukai