NIM : H061201001
Anomali cuaca menurut para ahli adalah kondisi tidak teraturnya cuaca yang
menyimpang dari keadaan normalnya secara rata-rata. Sedangkan secara harafiah,
anomali iklim adalah pergeseran musim dari rata-rata normalnya. Karakteristik
Anomali Cuaca dan Iklim yaitu adanya perubahan cuaca yang tidak menentu, hujan
berintensitas tinggi yang masih turun di awal kemarau. Pada saat anomali iklim,
musim hujan ataupun kemarau bisa maju ataupun mundur dari biasanya.
Ada beberapa faktor penyebab anomali cuaca. Di antaranya hangatnya suhu muka
laut di atas normal perairan Indonesia barat, masuknya aliran massa udara basah
dari samudera India di maritim kontinen Indonesia, lemahnya aliran masa udara
dingin Australia di wilayah Indonesia. Lalu adanya daerah perlambatan, pertemuan
dan belokan angin di wilayah Sumatera dan Kalimantan, yang mengakibatkan
kondisi atmosfer menjadi tidak stabil sehingga terjadi peningkatan curah hujan.
Sementara itu, faktor penyebab anomali iklim diantaranya :
1. SST NINO
2. Arah Angin
Peristiwa El-Nino terjadi saat angin pasat tenggara melemah yang menyebabkan
arus laut akan bergerak dari Barat ke Timur sehingga kolam air hangat di Samudera
Pasifik Barat akan bergerak ke arah Timur. Akibat pergerakan kolam air hangat ini
akan menyebabkan pergerakan daerah konveksi awan hujan. Sehingga daerah awan
hujan akan bergerak ke bagian Timur. Sebaliknya pada saat terjadi La-Niæa angin
pasat tenggara berhembus sangat kuat di Pasifik dan membawa uap air yang
banyak.
Pada materi anomali cuaca dan iklim, dibahas mengenai MJO dan siklon tropis.
1. MJO
Menurut Madden & Julian (1971), Madden Julian Oscillation (MJO) merupakan
model osilasi dominan dari variabilitas di daerah tropik. Osilasi merupakan variasi
periodik terhadap waktu dari suatu hasil pengukuran. MJO sangat kuat dampaknya
dirasakan di daerah-daerah lintang rendah, dekat garis ekuator, dan tejadi pertama
kali di Samudera Hindia dengan pergerakan ke arah timur antara 100° LU dan 100°
LS.
2. Siklon Tropis
Siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar. Radius rata-rata siklon
tropis mencapai 150 hingga 200 km. Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang
umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5 °C. Angin
kencang yang berputar di dekat pusatnya mempunyai kecepatan angin lebih dari 63
km/jam. Tentu, siklon tropis dapat terbentuk dari sebuah proses. Adapun proses
terbentuknya siklon tropis adalah sebagai berikut :
Kemudian, siklon tropis memiliki karakteristik yang terbagi dalam beberapa tahap
yaitu :
Dari berbagai proses dan karakteristik, siklon tropis tentu memiliki dampak
dimana terbagi atas 2 yaitu dampak langsung dan dampak tidak langsung.
1. Dampak Langsung
Yang dimaksud sebagai dampak langsung siklon tropis adalah dampak yang
ditimbulkan oleh siklon tropis terdapat daerah-daerah yang dilaluinya. Ini dapat
berupa gelombang tinggi, gelombang badai atau storm surge yang berupa naiknya
tinggi muka laut seperti air pasang tinggi yang datang tiba-tiba, hujan deras serta
angin kencang. Contoh ketika suatu wilayah di Indonesia mengalami dampak
langsung keberadaan siklon tropis adalah ketika terjadi peristiwa langka yaitu
tumbuh siklon tropis Kirrily di atas Kepulauan Kai, Laut Banda, pada 27 April
2009.