Disusun Oleh :
Kelompok 4
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga laporan ini dapat tersusun hingga selesai.
Penyusun
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv
BAB I: PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Tujuan Praktikum ........................................................................... 2
BAB II : METODOLOGI PRAKTIKUM ............................................................... 3
A. Lokasi Praktikum ........................................................................... 3
B. Waktu Praktikum ........................................................................... 3
C. BahandanAlat................................................................................ 3
D. ProsedurKerja ............................................................................... 4
BAB III : HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 6
A. Hasil Pengamatan ......................................................................... 6
B. Pembahasan ................................................................................. 12
BAB IV : PENUTUP .......................................................................................... 17
Kesimpulan .......................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 18
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... 19
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Gejala yang muncul pada bagian tertentu di pohon bukan berarti
sumber penyakit terdapat pada organ tersebut. Pohon merupakan
suatu organisme artinya satu organ dengan organ yang lain saling
mempengaruhi sehingga bisa saja sumber penyakit terdapat dalam
akar tetapi yang mengalami gejala adalah organ batang. Diagnosis
pada pohon sangat penting agar titik asal penyakit dapat diketahui
secara pasti (Tomi Ardiansyah, 2016).
B. Tujuan Praktikum
2
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Lokasi Praktikum
HutanPendidikanFahutanUnmul
B. Waktu Praktikum
2. Kertas miliblock
Alat :
1. Kamera
2. Tongkat kayu
3. Spidol
4. Meteran
5. Plastik gula
6. Payung
7. Pinset
8. Kertas label
3
9. Kalkulator
D. Prosedur Praktikum
4
mengidentifikasi jenis tanda dan dikumpulkan, memilah unsur patogen
yang menyerang (persentase mikroorganisme hama). Dan dengan
tingkat serangan pada daun mempersentasikan daun yang terserang,
mengidentifikasi detail penyebab serangan daun serta persentasenya.
5
BAB III
A. Hasil Pengamatan
1. Pengukuran pohon
Tabel 1. Hasil pengukuran diameter, tinggi total, tinggi bebas cabang, dan
tinggi batang bertajuk pohon rambutan (Nepheliumlappaceum L.)
Tinggi Total TinggiBebasC TinggiBatangBertaj
Kode Diameter (m)
pohon (m) abang (m) uk (m)
1 12 cm 5,8 m 4m 1,8 m
3 27,7 cm 7,36 m 36 cm 7m
1. Pohon Rambutan 1
6
286
Kesehatan Pohon = × 100%
1297
2. Pohon Rambutan 2
64
Kesehatan Pohon = × 100%
532
3. Pohon Rambutan 3
149
Kesehatan Pohon = × 100%
827
7
3. Mengidentifikasi gejala dan tanda patogen pada pohon rambutan
a. Gejala
Tabel 3. Identifikasi penyebab gejala
No JenisPohon Kode Gejala Penyebab
Rambutan
1 (Nepheliumlappaceum G1P1 Lubang Lepidoptera
L.)
Rambutan
2 (Nepheliumlappaceum G1P2 Hawar Lepidoptera
L.)
Rambutan
3 (Nepheliumlappaceum G1P3 Hawar Lepidoptera
L.)
b. Tanda
Tabel 4. Identifikasi penyebab tanda dan pola pakan
Rambutan
1 (Nepheliumlappaceum T1P1 Ngengat
L.)
T3P1 Pupa
8
Rambutan (Nepheliuml
T1P2 Semut Hitam
2 appaceum L.)
T3P2 Ngengat
T4P2 Laba-Laba
Phytophagous
T3P3 Telur Laba-Laba
1 73 47 22 - 69 4
2 177 84 2 39 125 52
3 50 5 41 - 46 4
Perhitungan :
9
69
TS (pohon) = × 100%
73
TS (pohon) = 0.94%
10
TS (gejala x) = 0.32%
2. Pohonrambutanke-2
a. Lubang daun:
Daun terjangkit gejala x
TS (gejala x) = × 100%
Jumlah daun terjangkit
84
TS (gejala x) = × 100%
125
TS (gejala x) = 0.67%
b. Hawar:
Daun terjangkit gejala x
TS (gejala x) = × 100%
Jumlah daun terjangkit
2
TS (gejala x) = × 100%
125
TS (gejala x) = 0.02%2
c. LubangdanHawar:
Daun terjangkit gejala x
TS (gejala x) = × 100%
Jumlah daun terjangkit
39
TS (gejala x) = × 100%
125
TS (gejala x) = 0.31%
3. Pohonrambutanke-3
a. Lubang daun:
Daun terjangkit gejala x
TS (gejala x) = × 100%
Jumlah daun terjangkit
5
TS (gejala x) = × 100%
46
11
TS (gejala x) = 0.11%
b. Hawar:
Daun terjangkit gejala x
TS (gejala x) = × 100%
Jumlah daun terjangkit
41
TS (gejala x) = × 100%
46
TS (gejala x) = 0.89% (gejala x)=0.89
B. Pembahasan
12
helai dan daun yang sehat ada 54 helai. Total keseluruhan daun dalam
satu ranting yaitu 179 helai. Gejala serangan patogen tersebut ditandai
dengan adanya semut hitam, semut merah, ngengat dan laba-laba. Hawar
pada daun rambutan (Nephelium lappaceum L.) ke-2 disebabkan oleh
mikroorganisme berupa jamur (fungi) dan lubang pada daun rambutan
(Nephelium lappaceum L.) disebabkan oleh lepidoptera.
13
lingkungan yang sangat berpengaruh terutama adalah kelembaban yang
tinggi sangat memacu perkembangan ini. Itu sebabnya untuk menekan
perkembangan penyakit hawar daun disarankan tidak memupuk secara
berlebihan, gunakan pupuk kalium dan tidak menggenangi pertanaman
secara terus menerus. Hawar diatasi dengan sanitasi (menjaga kebersihan
areal pertanaman), drainasi yang baik (karena penyebab hawar biasanya
tumbuh pada keadaan lembap), dan aplikasi pestisida yang sesuai dengan
petunjuk.
Lubang pada daun rambutan ini adalah gejala yang ditandai dengan
adanya lubang atau daging daun yang hilang serangan yang ditimbulkan
oleh laba-laba, ulat baik larva dari ngengat maupun kupu-kupu. Hal ini
dapat menyebabkan menurunnya kemampuan tanaman untuk melakukan
fotosintesis. Lubang daun dapat diatasi dengan sanitasi (menjaga
kebersihanareal tanaman), menggunakan insectisida alami (contohnya
ekstrak biji nimba) untuk mengontrol serangga, dan aplikasi insectisida
yang sesuai petunjuk, atau dengan memanfaatkan serangga atau hewan
lain yangmenguntungkan dalam mengontrol serangga pengganggu
tanaman (strategi jangka panjang).
14
tajuknya 1297 cm maka di dapatkan hasil persentase tingkat kondisi
kesehatan pohon 0.22% yang tergolong sehat, pada pohon rambutan ke-2
yang terletak di samping pos satpam Fakultas Kehutanan Universitas
Mulawarman memiliki jumlah luas tajuk yang hilang seluas 64 cm dan luas
total tajuknya 532 cm maka di dapatkan hasil persentase tingkat kondisi
kesehatan pohon 0.12% yang tergolong sehat, pada pohon rambutan ke-3
yang terletak di jogging track Universitas Mulawarman memiliki jumlah luas
tajuk yang hilang seluas 149 cm dan luas total tajuknya 827 cm maka di
dapatkan hasil persentase tingkat kondisi kesehatan pohon 0.18% yang
tergolong sehat. Dengan hasil ini perbandingan persentase pada
masing-masing pohon (P1:P2:P3) di lokasi yang berbeda. Didapatkan dari
perbandingan diatas pohon rambutan yang paling sehat yaitu pohon
rambutan ke-2, berikutnya rambutan ke-3 dan yang terakhir rambutan
ke-1.
15
84 helai dan daun yang terkena hawar 2 helai serta daun yang terjangkit
hawar dan berlubang 39 helai maka total daun yang terjangkit serangan
125 helai dan sisanya daun sehat berjumlah 52 helai. Dengan data
tersebut didapatkan nilai serangan persentase pada rambutan ke-2
sebesar 0.71%. Sedangkan data tingkat serangan masing-masing gejala
yaitu dari daun yang berlubang 0.67%, yang terjangkit hawar 0.02% dan
yang terserang hawar serta berlubang 0.31%.
16
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
17
2. DAFTAR PUSTAKA
18
DAFTAR GAMBAR
19
Gambar 7. G1 P1 Gambar 8. G2 P1
Gambar 9. Pohon
Gambar 10. Hawar dan Gambar 11. T2 P2
Rambutan (Nephelium
Lubang Pada Daun Pohon
lappaceum L.) Ke-2.
Rambutan (Nephelium
lappaceum L.) Ke-2.
20
Gambar 12. T3 P2 Gambar 13. T4 P2 Gambar 14. T5 P2
21
Gambar 21. T2 P3 Gambar 22. T3 P3 Gambar 23. G1 P3
Gambar 24. G2 P3
22