Anda di halaman 1dari 11

IKHTISAR CUACA HARIAN

Senin, 09 Mei 2022

KONDISI CUACA 24 JAM TERAKHIR

• Catatan Hujan Harian Indonesia


1 Stasiun Meteorologi H. Asan 83.0 mm
2 Stasiun Geofisika Nganjuk 82.0 mm
3 Stasiun Meteorologi Kalianget 56.3 mm
4 Pos Pengamatan Kahang-Kahang 54.2 mm
5 Stasiun Meteorologi Nangapinoh 52.6 mm
6 Stasiun Meteorologi Gamar Malamo 48.0 mm
7 Stasiun Meteorologi Andi Jemma 45.7 mm
8 Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega 42.4 mm
9 Stasiun Meteorologi Beringin 42.0 mm
10 Stasiun Meteorologi Mathilda Batlayeri 40.0 mm
11 Stasiun Meteorologi Sangkapura 38.6 mm
12 Stasiun Klimatologi Lombok Barat 34.0 mm
13 Stasiun Meteorologi Nunukan 30.0 mm
14 Stasiun Meteorologi Kasiguncu 28.0 mm
15 Stasiun Meteorologi Sangia Ni Bandera 25.0 mm
16 Stasiun Meteorologi Iskandar 24.6 mm
17 Stasiun Meteorologi Mararena 24.0 mm
18 Stasiun Meteorologi Susilo 22.7 mm
19 Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak 22.0 mm
20 Stasiun Meteorologi Rahadi Oesman 21.0 mm
21 Stasiun Meteorologi Juanda 21.0 mm
Berdasarkan pantauan citra satelit, distribusi awan konvektif signifikan selama 24 jam terakhir terdapat di
Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, D.I
Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan
Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Maluku,
Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

• Catatan Hujan Harian Jabodetabek


1 Pantai Indah Kapuk 0.6 mm
• Kejadian Bencana Akibat Cuaca Ekstrem

• Kota Sampit, Kalimantan Tengah


Sumber: www.matakalteng.com
• Kab. Blora, Jawa Tengah
Sumber: www.jateng.tribunnews.com
1 Hujan Lebat
• Kab. Puncak Jaya, Papua
Sumber: www.kompas.id
• Kab. Sinjai, Sulawesi Selatan
Sumber: www.detik.com

2 Hujan Lebat Disertai Angin Kencang • Kota Solo, Jawa Tengah


Sumber: www.detik.com

3 Hujan Disertai Petir • Kab. Konawe, Sulawesi Tenggara


Sumber: www.regional.inews.id
ANALISA TERKINI
Kondisi Global
+21.1, menunjukkan adanya pergerakan suplai uap air dari Samudra Pasifik Timur ke
Indeks SOI wilayah Samudra Pasifik Barat sehingga aktivitas pembentukan awan di wilayah
Indonesia bagian timur menjadi signifikan.
Indeks NINO 3.4 -0.78, signifikan terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia.
Indeks DMI +0.10, tidak signifikan.
Kondisi Regional (1)
Pada tanggal 7 Mei 2022 berada pada kuadran 2 (Indian Ocean) yang kurang
berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
Namun, berdasarkan model filter spasial MJO, gangguan fenomena MJO terpantau
Madden Jullian
aktif di wilayah pulau Sumatera, Samudra Hindia barat Sumatera, Laut Natuna, Selat
Oscillation (MJO)
Karimata, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan
Timur bagian selatan yang berpotensi menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan
hujan di wilayah tersebut.
Gelombang Ekuator yang terjadi di Indonesia, yakni:
a. Gelombang Rossby Ekuator yang berpropagasi ke arah barat mencakup wilayah
Laut Andaman, Samudra Hindia barat Sumatera, Samudera Hindia barat daya
Banten, Laut Timor, Laut Arafuru dan perairan selatan Papua yang berpotensi
menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.
b. Gelombang Kelvin yang berpropagasi ke arah timur mencakup wilayah Laut
Andaman, Samudera Hindia barat Sumatera, pulau Sumatera, Selat Malaka, Laut
Natuna, Laut Natuna Utara, Laut Jawa bagian barat, sebagian besar pulau
Kalimantan dan sebagian besar pulau Jawa yang berpotensi menyebabkan
Gelombang peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut.
Ekuator c. Gelombang dengan Low Frequency yang cenderung persisten terpantau di wilayah
Laut Andaman, Teluk Thailand, Laut Cina Selatan, Laut Sulu, Filipina, Laut Sulawesi
bagian utara, Samudra Pasifik timur Filipina, Kalimantan Utara, perairan utara Kep.
Talaud, perairan utara Halmahera dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga
utara Papua.
d. Kombinasi antara MJO dan gelombang Rossby, gelombang Kelvin, dan gelombang
tipe Low Frequency pada wilayah dan periode yang sama yakni di Samudra Hindia
barat Sumatera, Samudera Hindia barat daya Sumatera, Laut Andaman, Laut Cina
Selatan, Aceh dan Sumatera Utara yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif
dan pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah tersebut.
Dengan anomali +10C – +30C yang dapat meningkatkan potensi penguapan
Suhu Muka
(penambahan massa uap air) berada Laut Jawa Bag Tengah dan Timur, Selat Madura,
Laut/Sea Surface
Samudra Hindia selatan Jawa - NTT, Laut Flores, Selat Makassar, Teluk Bone, Teluk
Temperature
Tomini, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram, Laut Banda, Laut
(SST)
Sawu, Laut Timor, Laut Arafuru, Teluk Cendrawasih dan Samudra Pasifik utara Papua.

Indeks Bernilai +3,0 yang menunjukkan seruakan massa udara dingin dari Asia tidak
Seruakan Dingin signifikan sehingga tidak berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di wilayah
(Cold Surge) Indonesia.
Kondisi Regional (2)
Terpantau di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu dengan kecepatan angin
Siklon Tropis maksimum 50 knot dengan tekanan di pusat sistem mencapai 986 hPa. Sistem ini
KARIM bergerak ke arah Selatan-tenggara menjauhi wilayah Indonesia dan diprakirakan
intensitasnya akan menguat dalam 24 jam kedepan.
Terpantau di Sulawesi yang membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan
angin (konvergensi) yang memanjang dari Kalimantan Utara hingga Laut Sulawesi,
dari Kalimantan Timur hingga Sulawesi bagian utara, dari Sulawesi bagian utara
hingga Laut Sulawesi dan di Maluku Utara. Daerah konvergensi lainnya memanjang
Sirkulasi Siklonik dari Aceh hingga Selat Malaka, dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah, di
Papua Barat dan di Papua. Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Laut
Jawa, Selat Karimata dan Laut Banda. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi
pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di
sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
Kondisi Lokal / Mikro
− Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Aceh, Sumatera
Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB,
NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan
Selatan, sebagian besar Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
− Pemantauan Debu Vulkanik dari Citra Satelit Himawari Tanggal 9 Mei 2022 Pukul 07.00 WIB :
• Gunung Dukono : sebaran debu vulkanik tidak teramati karena tertutup awan
• Gunung Ibu : sebaran debu vulkanik tidak teramati karena tertutup awan
• Gunung Semeru : sebaran debu vulkanik terdeteksi bergerak ke arah barat daya-barat laut
• Gunung Anak Krakatau : sebaran debu vulkanik tidak terdeteksi
PROGNOSIS
Hasil analisis kondisi iklim global menunjukkan kondisi La Nina Moderat sedang berlangsung (dengan
ditandai oleh nilai SOI sebesar +21.1 dan nilai anomali SST di Nino3,4 sebesar -0.78) yang secara
1
umum memberikan latar belakang atmosfer yang lebih basah di wilayah Indonesia dibandingkan
dengan kondisi normal.
Hasil analisis kondisi regional tanggal 9 Mei 2022 berdasarkan :
1) Analisis OLR, MJO, dan aktivitas gelombang ekuator menunjukkan kecenderungan peningkatan
aktivitas konvektif di sebagian besar Sumatera, Samudera Hindia barat Sumatera-selatan Jawa,
perairan sebelah barat Sumatera, Laut Cina Selatan, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi bagian
tengah dan utara, Laut Sulawesi, Halmahera bagian utara, perairan utara Halmahera hingga
2
Samudra Pasifik utara Papua.
2) Pantauan pusat tekanan rendah/sirkulasi siklonik dan daerah konvergensi menunjukkan adanya
kecenderungan peningkatan pertumbuhan awan hujan di Sumatera bagian Utara dan selatan,
Laut Jawa, sebagian Jawa, sebagian Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, Maluku Utara, Maluku,
Papua Barat dan Papua.
Hasil analisis kondisi lokal/mikro menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan aktivitas
konvektif akibat kondisi labilitas yang kuat terdapat di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera
3 Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan Barat,
Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian besar
Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
PRAKIRAAN 3 HARI KE DEPAN
Dasar Prakiraan
1. Pada Mei dasarian I – dasarian III 2022 umumnya diprakirakan curah hujan berada di kriteria rendah–
menengah (0–150 mm/dasarian). Wilayah yang diprakirakan mengalami hujan kategori tinggi (>150
mm/dasarian): Pada Mei I meliputi Aceh bagian barat, Jawa Barat bagian barat dan selatan, sebagian
NTT, Kalimantan Timur bagian barat, Sulawesi Selatan bagian timur dan utara, Sulawesi Barat bagian
utara dan sebagian Maluku; Pada Mei II meliputi Jawa Barat bagian selatan, sebagian NTT dan Sulawesi
Selatan bagian timur; Pada Mei III meliputi Jawa Barat bagian barat, Jawa Tengah bagian utara, Jawa
Timur bagian timur, sebagian Bali, sebagian NTT, Sulawesi Selatan bagian utara dan timur, sebagian
Maluku dan Papua Barat bagian tengah.
2. Berdasarkan model filter spasial MJO pada tanggal 10 – 11 Mei 2022, gangguan fenomena MJO
terpantau aktif di wilayah pulau Sumatera, Samudra Hindia barat Sumatera, Samudra Hindia barat daya
Banten, Selat Malaka, Laut Natuna Utara, Kep. Bangka Belitung, Selat Karimata, pulau Kalimantan, Selat
Makassar bagian tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat bagian utara dan Sulawesi Selatan bagian
utara yang berpotensi menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.
3. Gelombang Ekuator yang terjadi di Indonesia, yakni:
a. Gelombang Rossby Ekuator yang berpropagasi ke arah barat mencakup wilayah Samudra Hindia
barat Sumatera, Laut Andaman, Samudra Pasifik timur Filipina hingga utara Papua dan Australia
bagian utara yang berpotensi menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah
tersebut.
b. Gelombang Kelvin yang berpropagasi ke arah timur mencakup wilayah Laut Natuna Utara, Laut Cina
Selatan, Kalimantan Utara bagian utara, Sebagian NTT, Laut Sulawesi, Sulawesi Utara bagian utara,
Maluku Utara bagian utara, Filipina, perairan utara Halmahera hingga utara Papua, Teluk
Carpentaria, Laut Timor, Laut Arafuru dan Australia bagian utara yang berpotensi menyebabkan
peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut.
c. Gelombang dengan Low Frequency yang cenderung persisten terpantau di wilayah Laut Andaman,
Teluk Thailand, Laut Cina Selatan, Laut Sulu, Filipina, Laut Sulawesi bagian utara, Samudra Pasifik
timur Filipina, perairan utara Kep. Talaud, perairan utara Halmahera, Samudra Pasifik utara
Halmahera hingga utara Papua dan Australia bagian timur laut.
d. Kombinasi antara MJO dan gelombang Rossby, gelombang Kelvin, dan gelombang tipe Low
Frequency pada wilayah dan periode yang sama yakni di Laut Andaman, Laut Natuna Utara,
Kalimantan Utara, Samudera Pasifik utara Halmahera hingga utara Papua, Teluk Carpentaria dan
Australia bagian timur laut yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pembentukan pola
sirkulasi siklonik di wilayah tersebut.
4. Siklon Tropis KARIM terpantau di Samudera Hindia sebelah barat daya Sumatera. Siklon tropis ini
memberikan dampak secara tidak langsung terhadap peningkatan curah hujan, kecepatan angin dan
peningkatan tinggi gelombang di Sumatera bag selatan, Pesisir Barat Sumatera dan Samudra Hindia
barat Sumatera-selatan Jawa. Sirkulasi siklonik terpantau di Laut Sulawesi dan di Laut Banda bagian
barat yang membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang
memanjang di Kalimantan Utara, di Kalimantan Timur, dari Maluku Utara hingga Maluku dan di
Sulawesi bagian tengah. Daerah konvergensi lainnya memanjang dari Sumatera Selatan hingga
Bengkulu, di Lampung, di Aceh, dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat, dan dari Papua Barat
hingga Papua. Serta daerah konfluensi terpantau memanjang di Laut Jawa, perairan barat Sumatera
dan Maluku bagian selatan. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan
di sekitar siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
5. Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di wilayah sebagian
besar Sumatera, sebagian besar Jawa, sebagian besar Kalimantan, sebagian Sulawesi, Maluku Utara,
Maluku, Papua Barat dan Papua.
Potensi Hujan dari Citra Satelit Himawari
Tanggal 09 Mei 2022 pukul 10.00 WIB

Prakiraan Angin Lapisan 3000 feet


Tanggal 10 Mei 2022
POTENSI HUJAN EKSTREM BERDASARKAN PETA PRAKIRAAN HUJAN
PROBABILISTIK DAN ENSEMBLE 3 HARI KE DEPAN
09 Mei 2022

Probabilistik >60% untuk potensi hujan lebat >50mm terdapat di wilayah Papua Barat dan Papua.

10 Mei 2022

Probabilistik >60% untuk potensi hujan lebat >50mm tidak terdapat di wilayah Indonesia.

11 Mei 2022

Probabilistik >60% untuk potensi hujan lebat > 50mm tidak terdapat di wilayah Indonesia.
PRAKIRAAN CUACA INDONESIA 3 HARI KE DEPAN

Hari Ini Senin, 09 Mei 2022

Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara
Potensi Hujan Lebat
Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan
(>50 mm/hari)
Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi
Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Potensi Angin Kencang Sumatera Selatan, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur,
(>45 km/jam) Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan.
Aceh, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan
Potensi Banjir Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi
Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur,
Potensi Hujan Disertai Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan
Kilat/Petir Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi
Selatan, Maluku Utara dan Maluku.
Potensi Kebakaran Hutan Nusa Tenggara Timur.

Esok Hari Selasa, 10 Mei 2022

Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta,
Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Potensi Hujan Lebat
Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara,
(>50 mm/hari)
Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua
Barat dan Papua.
Potensi Angin Kencang Sumatera Selatan, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan
(>45 km/jam) Kalimantan Selatan.
Aceh, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur,
Potensi Banjir Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua
Barat dan Papua.
Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa
Potensi Hujan Disertai
Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur,
Kilat/Petir
Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku.
Potensi Kebakaran Hutan Nusa Tenggara Timur.
Lusa Rabu, 11 Mei 2022

Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan,
Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta,
Potensi Hujan Lebat
Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan
(>50 mm/hari)
Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku
dan Papua.
Potensi Angin Kencang Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan
(>45 km/jam) Utara dan Kalimantan Selatan.
Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah,
Potensi Banjir Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
Aceh, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Jawa Barat,
Potensi Hujan Disertai
DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara,
Kilat/Petir
Kalimantan Selatan, Maluku Utara dan Maluku.
Potensi Kebakaran Hutan Nusa Tenggara Timur.
PRAKIRAAN CUACA JAKARTA (TANGGAL 09 – 11 MEI 2022)
09 Mei 2022
Pagi Siang Malam Dini hari
(07.00 - 13.00) (13.00 – 19.00) (19.00 – 01.00) (01.0 – 07.00)
• Cerah berawan • Cerah berawan • Cerah berawan • Cerah berawan
• Hujan ringan di Jaksel • Hujan ringan di Kep.
dan Jaktim Seribu

10 Mei 2022
Pagi Siang Malam Dini hari
(07.00 - 13.00) (13.00 – 19.00) (19.00 – 01.00) (01.00 – 07.00)
• Cerah berawan • Berawan • Berawan • Cerah berawan

11 Mei 2022
Pagi Siang Malam Dini hari
(07.00 - 13.00) (13.00 – 19.00) (19.00 – 01.00) (01.00 – 07.00)
• Cerah berawan • Cerah berawan • Hujan ringan • Berawan
• Hujan ringan di Jaksel
dan Jaktim

PERINGATAN DINI (TANGGAL 09 – 11 MEI 2022)

Waspada hujan lebat (>50mm/hari) di wilayah : Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan
Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi
Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

REMARKS

1. Secara umum curah hujan tiga hari ke depan yang berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi
seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor yaitu di wilayah Aceh, Jawa Barat, Jawa Timur,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua.
2. Hujan dengan intensitas lebat di wilayah perairan berpotensi terjadi di Laut Andaman, Samudra Hindia
barat Sumatera, perairan barat Sumatera, Selat Malaka, Selat Karimata, Laut Jawa, perairan utara dan
selatan Jawa Tengah - Jawa Timur, Laut Sulawesi, perairan Kep. Sangihe-Talaud, Laut Maluku, Laut
Halmahera, Teluk Bone, Teluk Tomini, Laut Banda, Laut Arafuru, Laut Seram, Teluk Cendrawasih, perairan
utara Halmahera-Papua, dan Samudra Pasifik utara Papua.

Anda mungkin juga menyukai