Kondisi global
Indeks SOI : +22,7 menunjukkan adanya pergerakan suplai uap air dari Samudra Pasifik Timur ke wilayah
Samudra Pasifik Barat sehingga aktivitas pembentukan awan di wilayah Indonesia bagian timur menjadi
signifikan.
Indeks NINO 3.4 : -0.76, signifikan terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia.
Indeks DMI : +0.13, tidak signifikan.
Kondisi Regional
Madden Julian Oscillation (MJO) pada tanggal 12 Mei 2022 berada pada kuadran 5 (Maritime Continent)
yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia. Berdasarkan model
filter spasial MJO, gangguan fenomena MJO terpantau aktif di wilayah Sumatera, perairan sebelah barat
Sumatera, Pesisir barat Sumatera, Selat Malaka, Laut Natuna, Selat Karimata, laut Jawa, Kalimantan,
Sulawesi, Selat Makassar, laut Sulawesi, Teluk Tomini, Teluk Bone, perairan utara Maluku Utara hingga
Papua Barat, Maluku Utara, Laut Maluku, Laut Seram, Maluku bag utara, Laut Banda, Papua Barat dan
Teluk Cendrawasih yang berpotensi menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah
tersebut.
Gelombang Rossby Ekuator yang berpropagasi ke arah barat mencakup wilayah Samudera Hindia yang
berpotensi menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.
Gelombang Kelvin yang berpropagasi ke arah timur mencakup wilayah Bengkulu, Sumatera Selatan,
Lampung, Kep. Bangka Belitung, perairan sebelah barat Bengkulu-Lampung, Selat Karimata dan Samudera
pasifik sebelah timur Filipina yang berpotensi menyebabkan peningkatan potensi pertumbuhan awan
hujan di wilayah-wilayah tersebut.
Gelombang dengan Low Frequency yang cenderung persisten terpantau di wilayah Laut Cina Selatan,
Laut Andaman, Teluk Thailand, Laut Natuna Utara, Laut Sulu, Kalimantan Utara bagian utara, Laut
Sulawesi, Pesisir utara Sulawesi Utara hingga Gorontalo, Maluku Utara bagian utara, Samudra Pasifik timur
Filipina, Filipina, dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga utara Papua Barat.
Kombinasi antara MJO, gelombang Kelvin, dan gelombang tipe Low Frequency pada wilayah dan periode
yang sama yakni di perairan barat Bengkulu-Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kep.Bangka Belitung,
Lampung, Kalimantan Utara bag utara, Laut Sulawesi, Pesisir utara Sulawesi utara hingga Gorontalo,
perairan sebelah utara Maluku Utara dan Maluku Utara bag utara yang dapat meningkatkan aktivitas
konvektif dan pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah tersebut.
Suhu Muka Laut/Sea Surface Temperature (SST) dengan anomali +1 0C – +3 0C yang dapat meningkatkan
potensi penguapan (penambahan massa uap air) berada Selat Malaka, Laut Jawa, Samudera Hindia
selatan Jawa - NTT, Selat Madura, Laut Bali, Laut Flores, Selat Makassar, Teluk Tomini, Teluk Bone, Laut
Sulawesi, Laut Maluku, Laut Seram, Laut Banda, Laut Sawu, Laut Timor, Laut Arafuru, Teluk Cendrawasih
dan Samudera Pasifik utara Papua.
Daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Sumatera barat hingga
pesisir Barat Sumatera Utara, dari Lampung hingga Pesisir barat Bengkulu, di Kalimantan Barat bag
selatan, di Kalimantan Tengah, di Jawa Timur, di Laut Sulawesi, di Selat Makassar, di NTT, di perairan
sebelah timur Maluku Utara, dan di Papua bag utara. Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di
Laut Banda, Sulawesi Utara bag utara dan Laut Natuna utara. Kondisi tersebut mampu meningkatkan
potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
Kondisi Lokal/Mikro
Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Aceh, Sumatera Utara,
Riau, Jambi, Kep.Riau, Sumatera Selatan, Kep. Bangka-Belitung, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, dan Papua
I.2 Nowcasting:
Potensi hujan sedang-lebat terdapat di wilayah Sumatera bag utara dan selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah,
sebagian besar Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
I.3 Emphasis :
Daerah pertumbuhan awan konvektif terpantau di wilayah Aceh, Sumatera utara, Sumatera Selatan, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat
dan Papua
I.4 Warning :
1. Waspada potensi hujan lebat di wilayah : Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung,
Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
2. Waspada potensi angin kencang di wilayah : Sumatera Selatan, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur,
Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan.
3. Waspada potensi banjir di wilayah : Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi
Tengah, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
5. Waspada potensi hujan badai di wilayah : Aceh, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Barat, DKI Jakarta,
Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan,
Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Maluku Utara dan Maluku.
Kombinasi antara MJO, gelombang Kelvin, dan gelombang tipe Low Frequency pada wilayah dan periode
yang sama yakni di Selat Malaka, Laut Natuna, Kalimantan Barat bag utara, Laut Sulawesi, Pesisir utara
Sulawesi Utara hingga Gorontalo, Maluku Utara bag utara, yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif
dan pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah tersebut.
Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di wilayah sebagian besar
Sumatera, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi
Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, dan Papua
II.2 Warning
1. Waspada potensi hujan lebat di wilayah : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu,
Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa
Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Utara, Kalimantan
Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
2. Waspada potensi angin kencang di wilayah : Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa
Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan.
3. Waspada potensi banjir di wilayah : Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Barat,
Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Papua Barat dan Papua.
5. Waspada potensi hujan badai di wilayah : Aceh, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan,
Kep. Bangka Belitung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan
Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Maluku Utara dan Maluku.
Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di wilayah sebagian besar
Sumatera, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi
Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, dan Papua
III.2 Warning :
1. Waspada potensi hujan lebat di wilayah : Aceh, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung,
Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku dan Papua Barat.
2. Waspada potensi angin kencang di wilayah : Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa
Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan.
3. Waspada potensi banjir di wilayah : Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan
Sulawesi Barat. Siaga potensi banjir di wilayah : Kalimantan Utara.
5. Waspada potensi hujan badai di wilayah : Aceh, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung,
Jawa Barat, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan
Utara, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku.
2. Hujan dengan intensitas lebat di wilayah perairan berpotensi terjadi di Selat Malaka, Selat Karimata bag
selatan, Laut Sulawesi, Selat Makassar, Laut Jawa, perairan utara dan selatan Banten-Jawa Barat, Teluk Tomini,
Teluk Cendrawasih, perairan sebelah utara Maluku Utara hingga Papua Barat, dan Laut Seram
- Peta Peringatan Dini Wilayah Indonesia Esok Hari (Minggu 15 Mei 2022)