IDENTIFIKASI CUACA TERKAIT KEJADIAN BANJIR DI NABIRE TANGGAL 13 Maret 2023 2

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
STASIUN METEOROLOGI NABIRE

Jl. Sisingamangaraja No.1 Nabire, Telp. 0984 22559;26169, Email: stamet.nabire@bmkg.go.id
IDENTIFIKASI CUACA TERKAIT KEJADIAN CUACA EKSTREM DI WILAYAH

NABIRE
TANGGAL 13 MARET 2023
I. INFORMASI KEJADIAN
KEJADIAN Telah terjadinya hujan lebat dengan durasi lama sekitar pukul 18.00 s/d 22.00 WIT di
Wilayah Nabire dan sekitarnya.
LOKASI Kota Nabire dan sekitarnya.
TANGGAL 13 Maret 2023
DAMPAK Hujan lebat yang terjadi (± 5 jam) tersebut menyebabkan banjir di beberapa wilayah
Nabire, seperti Jalan sekitar Pantai MAF, Kelurahan Oyehe, wilayah Distrik Nabire.
Daerah Sekitar Pasar Pagi, Kelurahan Bumi Wonorejo, Wilayah Distrik Nabire. Jl.
Mandala, Kelurahan Bumi Wonorejo, Wilayah Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Provinsi
Papua Tengah.
II. DATA CURAH HUJAN

Data Curah Hujan Curah Hujan Terukur (mm) Keterangan
Stasiun Meteorologi Nabire 91,7 mm Hujan Lebat
Stasiun Geofisika Nabire 101 mm Hujan Sangat Lebat
(Sumber : Whatsapp Group : Info Provinsi Papua Tengah)
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan
oleh Balai Sertifikat Elektronik (BSrE), Badan Siber dan Sandi Negara
III. ANALISA METEOROLOGI
INDIKATOR KETERANGAN
1. Peredaran Semu Tahunan Berdasarkan gambar gerak peredaran semu matahari, pada
Matahari Tanggal 13 Maret 2023 tanggal 13 Maret 2023 tampak posisi matahari berada di
Belahan Bumi Bagian Selatan (BBS). Namun posisinya sedang
bergerak menuju ke wilayah Equator. Oleh karena itu, BBS
akan lebih banyak menerima panas Matahari, sehingga
dapat menyebabkan penurunan tekanan udara dan
peningkatan terbentuknya awan-awan konvektif di wilayah
BBS dan Equator.
2. Enso (El Nino – Sout Oscillation) Berdasarkan Indeks Nino 3.4 pada tanggal 13 Maret 2023 yang
Tanggal 13 Maret 2023 bernilai -0.18 dan SOI pada tanggal 13 Maret 2023 bernilai
+8.0. Pada hasil nilai tersebut menunjukkan bahwa Nino 3.4
dalam batas (normal +0,5) yang berarti tidak signifikan
terhadap peningkatan hujan harian di wilayah Indonesia;
dan nilai SOI +8.0 tidak signifikan (<+7) Suplai uap air
bergerak dari Pasifik Timur ke Pasifik Barat, aktivitas
potensi pembentukan awan hujan di wil. Indonesia Timur
signifikan.
3. MJO (Madden – Julian Oscillation) Berdasarkan data diagram fase MJO pada tanggal 13 Maret
Tanggal 13 Maret 2023 2023 menunjukkan bahwa pada kuadran 8 (Western Hem. and
Africa), Sehingga tidak berkontribusi terhadap proses
pembentukkan awan hujan di Wilayah Indonesia.
4. SST (Sea Surface Temperature) Data model analisis suhu BMKG menunjukkan suhu
Tanggal 13 Maret 2023 permukaan laut pada tanggal 11 Maret 2023 menunjukkan
bahwa suhu muka laut di Wilayah perairan Indonesia cukup
hangat dengan nilai berkisar 18 s/d 31°C. dan di sekitar wilayah
Teluk Cendrawasih berkisar 31 °C.
Analisis anomaly SST pada tanggal 13 Maret 2023
menunjukkan bahwa anomali SST di wilayah perairan
Indonesia bernilai +0.5 s/d +2.1 °C. dan di sekitar wilayah
Teluk Cendrawasih berkisar 0.5 s/d 1.0 °C. Kondisi ini
menunjukkan bahwa adanya potensi penguapan sehingga
massa uap air tersedia cukup di sekitaranw wilayah Nabire.
5. Pola Angin 3000 ft (Streamline) Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer terkini pada pola angin
Tanggal 13 Maret 2023 di wilayah Teluk Cendrawasih memiliki pergerakan angin yang
membawa massa udara uap air dari sebelah Timur hingga
Selatan Papua yang kemudian bergerak melewati wilayah
Nabire. Hal tersebut menimbulkan terjadinya pola

shearline (belokan angin) yang bergerak dari arah Timur-
Selatan menuju ke Utara. Hal ini menyebabkan terjadinya
pengaruh penting terhadap potensi pertumbuhan awan-
awan konvektif penghasil hujan serta cuaca buruk lainnya.
6. Kelembaban Relatif (RH) Berdasarkan data kelembaban relatif yang telah di analisis dari
Tanggal 13 Maret 2023 BMKG pada tanggal 13 Maret 2023 pada lapisan 850 mb, 700
mb, dan 500 mb pada pukul 21.00 WIT (12 UTC) di wilayah
Nabire yaitu :
Lapisan RH 21.00 WIT (12 UTC)
850 mb 80 %
700 mb 90 %
500 mb 90 %
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa kelembaban pada

lapisan tersebut memiliki kondisi udara yang basah,
sehingga tentunya hal ini mendukung terhadap proses
terbentuknya awan-awan konvektif di atas wilayah Nabire.
7. Indeks Labilitas Udara Pada indeks labilitas udara pada tanggal 13 Maret 2023 pada
Tanggal 13 Maret 2023 pukul 21.00 WIT (12 UTC) di Wilayah Nabire yaitu :
 Nilai K Indeks yaitu menunjukkan nilai 35-38, yang
menandakan bahwa potensi terbentuknya awan
konvektif sedang s/d kuat.
8. Citra Satelit Berdasarkan gambar satelit Himawari 8 IR EH pada tanggal 13

Tanggal 13 Maret 2023 Maret 2023 yang di ambil pada pukul 08.10 UTC s/d 13.10 UTC
( 17.10 WIT s/d 22.10 WIT) memperlihatkan bahwa
terdapatnya awan-awan konvektif yang secara meluas tepat
berada diatas wilayah Nabire. Tampak jelas pergerakan awan
konvektif bergerak menutupi wilayah Nabire yang datang dari
arah Timur-Selatan menuju ke arah Utara Nabire yang
merupakan Teluk Cendrawasih.
Ditinjau pada kalsifikasi jenis awan, dapat diketahui bahwa
awan yang terbentuk merupakan awan Cumulonimbus (Cb)
dan Cumulus (Cu).
Hal tersebut dapat diketahui dengan nilai suhu puncak
awan pada legenda/keterangan warna di gambar satelit
Himawari 8 EH yaitu menunjukkan suhu dari -56°C s/d -
100°C. pada suhu tersebut awan-awan konvektif ini
menjadi pemicu yang tentunya menyebabkan adanya
potensi hujan dengan intensitas lebat maupun cuaca buruk

lainnya. Kumpulan awan tersebut bergerak menuju
wilayah Nabire dan sekitarnya tampak puncaknya pada
pukul 12.00 UTC (21.00 WIT).
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis di atas dapat di simpulkan bahwa :
 Secara analisis global, kejadian banjir di Wilayah Nabire dan sekitarnya yang di akibatkan oleh
adanya hujan sangat lebat yang dipengaruhi oleh posisi peredaran tahunan gerak semu
Matahari yang sedang beradar di BBS.
 Pada SOI menunjukkan bahwa nilai >=7, yang berarti suplai uap air bergerak dari Pasifik
Barat ke Pasifik Timur memiliki potensi pembentukkan awan hujan di wilayah Indonesia
yang signifikan.
 Selain itu juga kondisi permukaan laut yang cukup hangat menjadi penmbah pasokan dalam
pembentukan uap air yang mendukung terhadap terbentuknya awan hujan.
 Terdapat pola Shearline (belokan angin) yang menyebabkan terjadinya pengaruh penting
terhadap potensi pertumbuhan awan-awan konvektif penghasil hujan serta cuaca buruk
lainnya.
 Pada kelembaban relatif (RH) lapisan 850 mb, 700 mb, dan 500 mb yang memiliki nilai sebesar
90%, 70% dan 80%. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat kejadian hujan sangat lebat,
kondisi udara basah pada lapisan 850 mb dan 500 mb mendukung terhadap proses
terbentuknya awan-awan konvektif di atas wilayah Nabire.
 Klasifikasi jenis awan yang diketahui berdasarkan gambar citra satelit Himawari 8 IR EH yaitu
awan Cumulonimbus (Cb) dan Cumulus (Cu). Hal ini ditandai dengan suhu puncak awan
yang berkisar dari -56°C s/d -100°C. pada suhu tersebut awan-awan konvektif ini menjadi
pemicu yang tentunya menyebabkan adanya potensi hujan dengan intensitas lebat maupun
cuaca buruk lainnya.
 Indeks labilitas udara diperoleh tampak jelas memiliki potensi terhadap terbentuknya awan
konvektif sedang s/d kuat dan udara yang sifatnya labil serta berpotensi terjadinya hujan disertai
badai guntur.
V. PROSPEK KEDEPAN
Untuk beberapa hari kedepan, wilayah Nabire masih berpotensi terjadinya cuaca
hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang secara umum dapat terjadinya
pada sore dan malam hari.
VI. PRAKIRAAN CUACA DAN PERINGATAN DINI CUACA
VII. LAMPIRAN
Gambar 1. Track phase (Diagram) MJO Tanggal 1 Februari-12 Maret 2023

(Sumber : www.bom.gov.au)
Gambar 2. Analisa Streamline dan peredaran Gerak Semu Matahari

(Sumber : BMKG & Google)
Gambar 3. Citra Satelit Himawari 8 IR EH Pukul 17.10 s/d 22.20 WIT (08.10 UTC s/d 13.10 UTC)
(Sumber : BMKG, 2023)
Gambar 4. RH Lapisan 850 mb, 700 mb dan 500 mb pada pukul 12 UTC (21.00 WIT) tanggal 13 Maret 2023
(Sumber : BOM, 2023)
Gambar 5. Analisa Suhu Muka Laut dan Anomali Suhu Muka Laut tanggal 10 dan 11 Maret 2023
(Sumber : BMKG, 2023)
Mengetahui : Nabire, 14 Maret 2023

Kepala Pembuat Laporan
Husain, S.Tr Hezron Salawane, S.Tr

IDENTIFIKASI CUACA TERKAIT KEJADIAN BANJIR DI NABIRE TANGGAL 13 Maret 2023 2

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

IDENTIFIKASI CUACA TERKAIT KEJADIAN BANJIR DI NABIRE TANGGAL 13 Maret 2023 2

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

IDENTIFIKASI CUACA TERKAIT KEJADIAN CUACA EKSTREM DI WILAYAH

LOKASI Kota Nabire dan sekitarnya.

TANGGAL 13 Maret 2023

II. DATA CURAH HUJAN

Stasiun Meteorologi Nabire 91,7 mm Hujan Lebat

Stasiun Geofisika Nabire 101 mm Hujan Sangat Lebat

(Sumber : Whatsapp Group : Info Provinsi Papua Tengah)

III. ANALISA METEOROLOGI

Nabire. Hal tersebut menimbulkan terjadinya pola

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa kelembaban pada

8. Citra Satelit Berdasarkan gambar satelit Himawari 8 IR EH pada tanggal 13

potensi hujan dengan intensitas lebat maupun cuaca buruk

VI. PRAKIRAAN CUACA DAN PERINGATAN DINI CUACA

Gambar 1. Track phase (Diagram) MJO Tanggal 1 Februari-12 Maret 2023

Gambar 2. Analisa Streamline dan peredaran Gerak Semu Matahari

Mengetahui : Nabire, 14 Maret 2023

Husain, S.Tr Hezron Salawane, S.Tr

Anda mungkin juga menyukai