Angin ini juga berasal dari awan jenis Cumulonimbus, yaitu awan
yang bergumpal berwarna abu-abu gelap dan menjulang tinggi. Namun tidak
semua awan Cumulonimbus menimbulkan puting beliung. Puting Beliung
dapat terjadi di darat maupun di laut. Jika terjadi dilaut durasinya lebih lama
daripada di darat umumnya lebih sering terjadi di dataran rendah (seperti di
Karawang). Sebelumnya bulan November terjadi juga di Tempuran Karawang
semuanya di dataran rendah.
Bagaimana Tanda-Tanda Akan Datangnya Puting Beliung?
Satu hari sebelumnya hawa udara malam dan pagi hari terasa
panas/sumuk/hareudang. Sekitar pukul 10 pagi terlihat tumbuh Awan
Cumulus (awan seperti bunga kol berlapis-lapis menjulang tinggi), yang
mempunyai batas tepi sangat jelas.
Tahap berikutnya awan tersebut akan berubah menjadi hitam gelap.
Perhatikan pohon di sekitar kita berada, apakah ada dahan dan ranting yang
bergoyang cepat, jika ada maka hujan dan angin kencang sudah mendekat.
Terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar kita. Biasanya hujan pertama
yang turun secara mendadak dan deras, apabila hujannya gerimis maka saat
itu angin kencang sedang terjadi di tempat lain, tetapi kita juga waspada
kadang-kadang setelah gerimis dapat juga terjadi angin kencang. Bila
terdengar suara petir yang keras, hujan dan angin kencang akan disertai
sambaran petir.
Jika 1 sampai 3 hari berturut-turut tidak hujan (panas) pada musim
penghujan, maka kemungkinan hujan deras yang pertama kali turun akan
disertai angin kencang.
Bagaimana Usaha Antisipasinya?
Jika terdapat pohon yang rimbun dan tinggi serta rapuh sebaiknya ditebang.
Perhatikan atap rumah yang sudah rapuh sangat mudah terhempas angin
kencang karena itu sebaiknya diperbaiki. Apabila melihat cuaca gelap,
sebaiknya tidak bepergian.
Jika sudah berada di jalan terjadi cuaca gelap/awan hitam sebaiknya
bertahan di tempat aman, tidak dibawah pohon, jaringan kabel listrik dan
baliho.
Untuk jangka panjang, penanaman pohon pinggir jalan sebaiknya dipilih
tanaman yang tahan angin (Pohon Asam, Beringin atau Cemara).
Apa Itu Petir?
Kejadian itu, sempat membuat warga sekitar panik dan berhamburan keluar
rumah meyelamatkan diri. "Saat itu hujan masih cukup deras, sehingga
rumah saya digenangi air setinggi 60 centimeter karena tidak ada asbesnya.
Barang saya seperti TV, ponsel dan tempat tidur terendam air," katanya.
Tidak hanya itu, bahkan sebagian dinding ada yang retak tertimpa pohon
yang tumbang akibat tiupan angin. Sejumlah penghuni kontrakan tidak
sempat mengamankan sejumlah barang berharga milik mereka dari hujan.
"Bila ditaksir kerugian saya bisa mencapai Rp 5 juta, sebab motor saya yang
masih kredit tertiban asbes hingga pecah dibagian ’body’ depan," katanya.
Terpisah, Kapolsek
Bantargebang AKP
Burhanudin mengatakan,
berdasarkan hasil
pengamatan pihak di
lokasi, total bangunan
rumah yang rusak di
Kelurahan Ciketingudik
mencapai 302 rumah,
sementara di Kelurahan
Cikiwul sebanyak 62 rumah.
"Namun jumlah itu hanya perhitungan sementara kami hingga pukul 23:00
WIB. Besok kami akan lanjutkan lagi penyisiran bangunan yang rusak di
lapangan," katanya.
Penanganan pertama musibah tersebut, kata dia, adalah dengan mengangkat kayu
dan puing bangunan yang berserakan di jalan agar tidak mengganggu pengguna
jalan. Selanjutnya menentukan lokasi pengungsian sementara.