Anda di halaman 1dari 4

MENGHIDUPKAN NURANI DENGAN BERPIKIR KRITIS

Berpikir merupakan fungsi dari akal yang dianugerahkan kepada manusia. Dengan
berpikir, manusia akan dapat memanfaatkan akalnya untuk memahami hakikat segala
sesuatu. Hakikat segala sesuatu adalah kebenaran, dan kebenaran yang sejati adalah Allah
Swt. Dengan berpikir, manusia akanmengenal Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Maka, berpikir adalah awal perjalanan ibadah yang tanpa-Nya ibadah menjadi tak bernilai

Berpikir kritis, sifat ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta
yang valid (sah) serta argumen yang akurat. Warga negara yang demokrat hendaknya selalu
bersikap kritis, baik terhadap kenyataan empiris (realitas sosial,budaya, dan politik) maupun
terhadap kenyataan supraempiris (agama, mitologi, dan kepercayaan). Sikap kritis juga harus
ditujukan pada diri sendiri.Sikap kritis pada diri sendiri itu tentu disertai sikap kritis terhadap
pendapat yang berbeda.

Tentu saja sikap kritis ini harus didukung oleh sikap yang bertanggung jawab
terhadap apa yang drkritisi.Sikap kritis dalam suasana demokrasi juga perlu didukung dengan
kemampuan untuk menyelesaikan masalah secara damai.Masalah yang berasal dari
perbedaan pendapat dapat berujung konflik, untuk itu perlu ditekankan penyelesaian masalah
dilakukan dengan damai bukan kekerasan.

Berpikir kritis adalah “berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan
pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan.” Salah satu contoh
kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan “membuat ramalan”, yaitu membuat prediksi
tentang suatu masalah, seperti memperkirakan apa yang akan terjadi besok berdasarkan
analisis terhadap kondisi yang ada hari ini.

Manfaat dari adanya perilaku berpikir kritis di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Dapat menangkap makna dan hikmah dibalik semua ciptaan Allah SWT
2. Dapat mengoptimalkan pemanfaatan alam untuk kepentingan umat manusia
3. Dapat mengambil inspirasi dari semua ciptaan Allah SWT. dalam mengembangkan
IPTEK
4. Menemukan jawaban dari misteri penciptaan alam (melalui penelitian)
5. Mengantisipasi terjadinya bahaya, dengan memahami gejala dan fenomena alam
6. Semakin bersyukur kepada Allah SWT. atas augerah akal dan fasilitas lain, baik yang
berada di dalam tubuh kita maupun yang ada di alam semesta
7. Semakin bertambah keyakinan tentang adanya hari pembalasan
8. Semakin termotivasi untuk menjadi orang yang visioner
9. Semakin bersemangat dalam mengumpulkan bekal untuk kehidupan di akhirat,
dengan meningkatkan amal salih dan menekan / meninggalkan kemaksiatan
Perintah berpikir kritis dalam Al-Quran

Artinya: “Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang,
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah
Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab
neraka.” (QS. Ali-‘Imran: 190-191).

Berikut merupakan tabel yang berisi penjelasan mengenai tajwid dari QS.Ali-‘Imran ayat
190-191.

No. Lafaz Hukum Bacaan Alasan

Alif Lam diikuti


1. ‫ت‬
ِ ‫س َم َاوا‬ ِ ‫خ َْل‬
َّ ‫ق ال‬ Idgham Syamsiyah huruf Sin

Alif Lam diikuti


2. ِ ‫َو ْاْل َ ْر‬
‫ض‬ Izhar Qamariyah huruf Hamzah

Tanwin dikuti huruf


3. ‫قِيَا ًما َوقُعُودًا‬ Idgham Bigunnah Wawu

Dammah diikuti
huruf Wawu
4. ‫ُجنُوبِ ِه ْم‬ Mad Thabi’i mati/sukun

Huruf qaf sukun di


5. َ‫َخلَ ْقت‬ Qalqalah Sugra tengah kata

Mad Thabi’I diikuti


huruf hidup dibaca
6. َ َ‫َعذ‬
ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬ Mad ‘Arid Lissukun waqaf
Dalam ayat 190 menjelaskan bahwa sesungguhnya dalam tatanan langit dan bumi
serta keindahan perkiraan dan keajaiban ciptaan-Nya juga dalam silih bergantinya siang dan
malam secara teratur sepanjang tahun yang dapat kita rasakan langsung pengaruhnya pada
tubuh kita dan cara berpikir kita karena pengaruh panas matahari, dinginnya malam, dan
pengaruhnya yang ada pada dunia flora dan fauna merupakan tanda bukti yang menunjukan
keesaan Allah Awt., kesempurnaan pengetahuan dan kekuasaannya.

Adapun Asbabun Nuzul mengenai QS. Ali-‘Imran ayat 190-191, yaitu : At-Tabari dan
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abas r.a., bahwa orang-orang Quraisy mendatangi
kaum Yahudi dan bertanya, “Bukti-bukti kebenaran apakah yang dibawa Musa kepadamu?”
Dijawab, “Tongkatnya dan tangannya yang putih bersinar bagi yang memandangnya.”

Kemudian mereka mendatangi kaum Nasrani dan menanyakan, “Bagaimana halnya


dengan Isa?”Dijawab, “Isa menyembihkan mata yang buta sejak lahir dan penyakit sopak
serta menghidupkan orang yang sudah mati.” Selanjutnya mereka mendatangi Rasulullah
saw. dan berkata, “Mintalah Tuhanmu agar bukit safa itu jadi emas untuk kami.” Maka Nabi
berdo’a, dan turunlah ayat ini (Q.S. Ali-Imran/3:190-191), mengajak mereka memikirkan
langit dan bumi tentang kejadiannya, hal-hal yang menakjubkan di dalamnya, seperti bintang-
bintang, bulan, dan matahari serta peredarannya, laut, gunung-gunung, pohon-pohon, buah-
buahan, binatang-binatang, dan sebagainya.

SIKAP DAN PERILAKU TERPUJI YANG DAPAT DIKEMBANGKAN TERKAIT


DENGAN BERPIKIR KRITIS

Dalam mengembangkan sikap untuk dapat berpikir kritis dan bertindak secara
demokratis, tentunya ada berbagai sikap dan perilaku terpuji yang perlu
dikembangkan.Berikut adalah beberapa sikap dan perilaku terpuji yang perlu dikembangkan
terkait dengan berpikir kritis berdasarkan ayat Al-Qur’an;

1. Senantiasa bersyukur kepada Allah SWT. atas anugerah akal sehat.


2. Senantiasa bersyukur kepada Allah SWT. atas anugerah alam semesta bagi manusia
3. Melakukan kajian-kajian terhadap ayat-ayat Al-Qur’an secara lebih mendalam
bersama pakar di bidang masing-masing
4. Menjadikan ayat-ayat Al-Qur’an sebagai inspirasi dalam melakukan penelitian-
penelitian ilmiah untuk mengungkap misteri penciptaan alam
5. Menjadikan ayat-ayat kauniyah (alam semesta) sebagai inspirasi dalam
mengembangkan IPTEK
6. Mengoptimalkan pemanfaatan alam dengan ramah untuk kepentingan umat manusia
7. Membaca dan menganalisis gejala alam untuk mengantisipasi terjadinya bahaya
8. Senantiasa berpikir jauh ke depan dan makin termotivasi untuk menjadi orang yang
visioner
9. Senantiasa berupaya meningkatkan amal salih dan menjauhi kemaksiatan sebagai
tindak lanjut dari keyakinannya tentang adanya kehidupan kedua di akhirat dan
sebagai perwujudan dari rasa syukur kepada Allah SWT. atas semua anugerahnya
10. Terus memotivasi diri dan berpikir kritis dalam merespons semua gejala dan
fenomena alam yang terjadi

KESIMPULAN

1. Berpikir secara kritis menurut ayat Al-Qur’an merupakan perilaku yang pada
hakikatnya memiliki banyak manfaat, terutama dalam hal bersyukur dan memecahkan
masalah
2. Ayat Al-Qur’an yang membahas tentang hakikat serta manfaatdari berpikir secara
kritis adalah Q.S. Ali-‘Imran ayat 190-191
3. Pengembangan sikap dan perilaku terpuji terkait dengan berpikir kritis merupakan hal
penting yang perlu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari guna perwujudan
implementasi nyata dari ayat Al-Qur’an

Anda mungkin juga menyukai