Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol.7 No.

1, Maret 2020

EASYWAVE UNTUK PERAMALAN DATA GELOMBANG LAUT


BERBASIS PEMOGRAMAN PYTHON DENGAN METODE
SVERRUP, MUNK AND BRETSCHNEIDER (SMB)
(Studi Kasus : Perairan Sungairaden, Kalimantan Timur)
Ghifari Raihan Silam Siregar*, Sekar Adiningsih, dan Yoas Heryanto,
Universitas Diponegoro, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Departemen Oseanografi
*
Email : ghifari.raihan@student.undip.ac.id

ABSTRAK

Peramalan gelombang secara manual membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga dibutuhkan otomatisasi
demi meningkatkan efisiensi waktu. Easywave adalah suatu algoritma yang ditulis dalam bahasa Python dan
dapat digunakan untuk pengolahan data khususnya dalam hal peramalan gelombang menggunakan metode
SMB. Data yang digunakan adalah komponen kecepatan angin untuk 4 musim dari Januari 2008 hingga
Desember 2018 yang diunduh melalui situs penyedia data peramalan dari European Centre for Medium-Range
Weather Forecasts (ECMWF). Lokasi penelitian disesuaikan dengan lokasi sumber data pembanding untuk
mengetahui tingkat akurasi dari algoritma yang telah dibangun ini melalui hasil perbandingan dengan data
pengamatan lapangan, yaitu pada perairan wilayah Sungairaden, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai
Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Hasil peramalan yang didapat menunjukkan nilai tinggi gelombang
signifikan (Hs) dan periode gelombang signifikan (Ts) musim Barat, musim Peralihan I, musim Timur dan
musim Peralihan II yaitu 0,55 m; 0,54 m; 0,79 m; 0,76 m dan 3,85 s; 3,81 s; 4,61 s; 4,51 s. Tinggi gelombang
yang akan terbentuk di saat gelombang bergerak menuju perairan dangkal didapatkan nilai sebesar 0,576;
0,564; 0,887; dan 0,846 meter. Besar fluks energi gelombang yang terjadi pada setiap musim adalah 0,74;
0,70; 2,11; 1,92 kW/m.

Kata Kunci : Peramalan Data Gelombang Laut, Metode Sverdrup Munk Bretschneider (SMB), Pemograman
Oseanografi

ABSTRACT

Manual ocean wave data forecasting takes a long time so automation is needed to increase time efficiency.
Easywave is an algorithm written in Python programming language and can be used to analyse data including
ocean wave forecasting using SMB method. The data that used is the wind speed component for 4 seasons from
January 2008 until December 2018 which downloaded through the forecast data provider site from European
Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF). The research location is adjusted with the location
of the comparative data to perceive the accuracy of the constructed algorithm through comparison result with
field observation data, which located in Sungairaden, Sub-District of Samboja, District of Kutai Kartanegara,
East Kalimantan Province . The forecasting result shows the significant wave height (Hs) and the significant
wave period (Ts) for West season, Fisrt Transition season, East season and Second Transition season are 0,55
m; 0,54 m; 0,79 m; 0,76 m and 3,85 s; 3,81 s; 4,61 s; 4,51 s. The wave height that will be formed when the
wave moves towards shallow water is obtained a value of 0,576; 0,564; 0,887; and 0,846 meter. The wave
energy flux that occurs in each season is 0,74; 0,70; 2,11; 1,92 kW/m.

Keyword : Ocean Wave Data Forecasting, Sverdrup Munk Bretschneider (SMB) Method, Oceanographic
Programming

1. PENDAHULUAN kemaritiman seperti transportasi laut,


eksplorasi lepas pantai, perikanan,
1.1 Latar Belakang
pembangunan pelabuhan, keselamatan
Gelombang adalah suatu fenomena laut yang pelayaran, dan pengembangan wilayah
sangat penting untuk diketahui. Informasi pesisir, dan mitigasi pantai1. Fenomena
mengenai gelombang laut digunakan dalam gelombang yang ada di laut sendiri utamanya
banyak kegiatan yang berhubungan dengan merupakan hasil transfer energi oleh embusan

20
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol.7 No.1, Maret 2020

angin di permukaan laut yang kemudian peramalan gelombang. Bantuan dari teknologi
menjalar dan diteruskan hingga menuju informasi ini, yaitu pemrograman dengan
pantai. Embusan angin yang berada di bahasa Python, akan sangat membantu dalam
permukaan laut akan mengakibatkan hal mempercepat dan mengefisienkan
peningkatan tinggi gelombang, kecepatan pekerjaan manual, khususnya dalam
gelombang serta panjang gelombang seiring melakukan peramalan gelombang (Saputra et
dengan meningkatnya waktu embusan angin al, 2010).
berlangsung (Ondara dan Semeidi, 2017).
Bentuk gelombang di alam bersifat acak atau Ibukota dari Republik Indonesia akan
tidak teratur serta sangat kompleks. Hal berpindah menuju Kalimantan Timur. Lokasi
tersebut yang menjadikan gelombang sangat dari ibukota baru tersebut direncanakan akan
sulit untuk dilakukan pengambilan data secara berada pada daerah Kecamatan Samboja,
in situ. Selain itu, ketika kondisi cuaca di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan
lapangan tidak bersahabat (badai, gelombang Timur (Suhendra, 2019). Hal ini membuat
besar) proses pengambilan data gelombang segala jenis persiapan diperlukan dalam
menjadi sangat sulit dan dapat membahayakan rangka pembangunan ibukota baru tersebut.
nyawa pengamat (Triatmodjo, 1999). Sungairaden adalah salah satu wilayah yang
terletak pada Kecamatan Samboja, Kabupaten
Salah satu alternatif yang digunakan adalah Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
dengan melakukan peramalan gelombang Wilayah tersebut merupakan wilayah yang
berdasarkan data angin. Metode Sverdrup bersinggungan dengan laut. Akan tetapi,
Munk Bretschneider (SMB) adalah salah satu kajian mengenai gelombang pada lokasi
metode yang digunakan untuk meramalkan tersebut belum pernah dilakukan sebelumnya.
gelombang yang terbentuk pada laut dalam Penelitian kali ini akan mencoba meramalkan
dari data angin yang ada (Setiawan et al, 2016; kondisi gelombang pada wilayah tersebut
Triatmodjo, 1999). Peramalan gelombang khususnya yang berada pada laut dangkal
menggunakan metode SMB setidaknya dibantu algoritma peramalan gelombang
memiliki tahapan yang cukup panjang, dengan metode SMB berbasis Python.
diantaranya: a) Perhitungan panjang fetch; b)
Koreksi durasi; c) Koreksi elevasi; d) Koreksi
stabilitas; e) Konversi wind stress factor (UA);
dan f) Peramalan parameter gelombang.
Tahapan dari proses peramalan gelombang
yang cukup panjang tersebut bila dikerjakan
secara manual akan membutuhkan waktu
yang cukup lama.

Easywave adalah algoritma mengenai


peramalan gelombang yang dituliskan dalam
bahasa Python. Python sendiri merupakan
salah satu bahasa pemograman dalam model Gambar 1. Peta Lokasi Pengamatan
skrip yang berfokus pada obyek (object-
oriented language) (Perkasa et al., 2014). 1.2 Perumusan Masalah
Python sendiri adalah bahasa yang populer
dan umum digunakan oleh kalangan Berdasarkan uraian latar belakang di atas,
akademisi/saintis secara luas (Nelli, 2018). maka perumusan masalah yang didapat adalah
Hal tersebut tidak terlepas dari beberapa hal bagaimana karakteristik gelombang laut
teknis yang ditawarkan Python sendiri, dalam pada perairan wilayah Sungairaden,
khususnya dari sisi fleksibilitas dan Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai
penyediaan berbagai macam variasi grafik Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur,
untuk kepentingan visualisasi data (Embarak, selama 4 musim menggunakan algoritma
2018; Igual dan Segui, 2017). Keunggulan- Easywave untuk dapat melakukan peramalan
keunggulan tersebut turut mendukung dalam gelombang dengan metode SMB berbasis
usaha agar dapat meng-otomasi tahapan bahasa pemrograman Python.
panjang dari metode SMB untuk keperluan

21
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol.7 No.1, Maret 2020

1.3 Tujuan metre U wind Component dan 10 metre V wind


Component yang dimana komponen-
Tujuan dari penelitian ini yang hendak komponen angin tersebut merepresentasikan
dicapai adalah sebagai berikut : kedudukan angin pada ketinggian 10 meter.
Waktu pengamatan angin sendiri yang
1. Mengetahui tinggi signifikan (Hs) dan digunakan adalah pada setiap jeda interval 6
periode signifikan (Ts) gelombang di jam. Data yang diambil adalah mulai dari
setiap musim. Januari 2008 – Desember 2018. Data angin
2. Menganalisis tinggi gelombang yang yang digunakan untuk kajian musim barat
akan terbentuk di saat gelombang adalah data angin pada bulan Desember –
bergerak menuju perairan dangkal. Februari. Untuk musim timur sendiri, data
3. Menganalisis besar fluks energi angin yang digunakan adalah dimulai pada
gelombang yang dapat terjadi pada bulan Juni – Agustus. Adapun untuk musim
setiap musim serta kaitannya dengan peralihan I menggunakan data angin pada
kegiatan eksploitasi energi tersebut
bulan Maret – Mei. Sementara itu, musim
pada perairan dangkal. peralihan II sendiri menggunakan data angin
yang dimulai dari bulan September –
2. METODE November. Data yang sudah diakuisisi
2.1 Waktu dan Tempat kemudian dikelompokkan berdasarkan bulan
Penelitian ini dilaksanakan pada waktu dan dari masing-masing musim dan disimpan
tempat sebagai berikut: dalam format excel untuk kemudian diolah
oleh Easywave.
Waktu : 1 Oktober – 14 November 2020
2.3.2 Peramalan Gelombang Laut Dalam
Tempat : Fakultas Perikanan dan Ilmu dengan Easywave
Kelautan, Universitas Diponegoro,
Semarang, Jawa Tengah Data hasil akuisisi kemudian dilakukan
pengolahan menggunakan Easywave.
2.2 Cara Pengumpulan Data Easywave dapat diakses pada laman
Data yang menjadi acuan dalam penelitian ini https://apps.algomarinesolution.com/easywav
adalah data angin yang terdiri dari elevasi e. Diagram alir dari peramalan gelombang
pengukuran angin, koordinat pengukuran menggunakan Easywave ini dapat dilihat pada
angin, kecepatan angin dalam arah sumbu x, Gambar 3. Excel hasil akuisisi yang sudah
disimpan kemudian dimasukkan sebagai data
kecepatan angin dalam arah sumbu y dan
waktu pengamatan angin selama 11 tahun. input. Selain itu, elevasi dari angin pun
Data ini didapatkan melalui situs ECMWF dimasukkan sebagai faktor koreksi untuk
pada bagian ERA Interi dengan resolusi peramalan gelombang oleh Easywave. Hasil
spasial sebesar 80 kmyang terdiri atas 60 level yang didapat melalui pengolahan tersebut
secara vertikal dari permukaan hingga 0,1 adalah nilai tinggi signifikan (Hs) peralaman
hPa. Koordinat dari lokasi pengukuran adalah gelombang laut dangkal, periode signifikan
pada 1°03'14.4"LS & 117°32'02.4"BT. (Ts) peramalan gelombang laut dangkal,
Kedalaman dari lokasi pengukuran tersebut mawar angin (wind rose), dan juga fetch
adalah sebesar 44 m. Data angin ini digunakan gelombang dari angin tersebut. Data-data ini
untuk dapat meramalkan karakteristik yang kemudian dilakukan suatu analisis untuk
gelombang dari wilayah penelitian yang dapat mencari tahu bagaimana tinggi
dikaji. gelombang yang mungkin terjadi ketika
gelombang tersebut bergerak ke laut dangkal
serta bagaimana energinya.

2.3 Metode Analisis Data 2.3.3 Perhitungan Tinggi Gelombang Laut


2.3.1 Akuisisi Data Angin Dangkal
Akuisisi data dilakukan melalui situs
ECMWF. Jenis komponen angin yang hendak Berdasarkan Triatmodjo (1999), rumus yang
dipakai untuk pengolahan sendiri adalah 10 digunakan adalah sebagai berikut:

22
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol.7 No.1, Maret 2020

Gambar 3. Diagram alir peramalan gelombang menggunakan Easywave

H = Ks H0 0,9Tmax dalam satuan sekon (Gonçalves et


al., 2014).
Dengan H0 adalah tinggi gelombang laut
dangkal. Tinggi gelombang perairan dangkal 3. Hasil dan Pembahasan
yang hendak dihitung adalah tinggi 3.1 Peramalan Gelombang Laut Dalam Per
gelombang pada kedalaman 1 meter. Musim

2.3.4 Perhitungan Fluks Eergi Gelombang

Energi gelombang merupakan jumlah dari


energi kinetik dan energi potensial gelombang
(Triatmodjo, 1999). Energi gelombang
berubah dari satu titik ke titik yang
lain sepanjang satu panjang gelombang
(Loupatty, 2013). Fluks energi gelombang
sendiri adalah energi gelombang tiap satu
satuan waktu yang bergerak dalam arah
penjalarannya (Kusmanto dan Hasanudin,
2019). Faktor dari fluks energi gelombang ini
sangatlah penting untuk diketahui nilainya
bila hendak memanfaatkan energi gelombang Gambar 4. Mawar angin musim barat
menjadi energi listrik (Lisboa et al., 2019). Sumber: Easywave
Fluks energi gelombang sendiri dihitung
dengan menggunakan persamaan tertentu
(Patel et al., 2020), yaitu:

Dimana fluks energi gelombang (Pw) adalah


dalam satuan W/m, massa jenis air laut (ρ)
adalah 1025 kg/m3, g adalah percepatan
gravitasi sebesar 9,81 m/s2, H adalah tinggi
gelombang dalam satuan meter, dan Te ≈

23
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol.7 No.1, Maret 2020

Gambar 7. Mawar angin musim peralihan II


Sumber: Easywave

Gambar 8. Fetch Musim Barat & Peralihan I


Sumber: Easywave
Gambar 5. Mawar angin musim timur
Sumber: Easywave

Gambar 9. Fetch Musim Timur & Peralihan II


Sumber: Easywave

Gambar 6. Mawar angin musim peralihan I Pola angin perairan Sungairaden untuk setiap
Sumber: Easywave musim selama 11 tahun komposit dapat dilihat
pada mawar angin Gambar 4-7. Berdasarkan
mawar angin tersebut, diketahui bahwa pada
musim barat dan peralihan I, arah angin
dominan cenderung berasal dari Tenggara.
Sementara itu, pada musim timur dan
peralihan II, arah angin dominan cenderung
beasal dari Barat Daya. Informasi ini menjadi
acuan dalam pembuatan fetch untuk musim
barat & peralihan I, dapat dilihat pada
Gambar 8, serta musim timur & peralihan II,
dapat dilihat pada Gambar 9.

Tabel 1. Hasil peramalan gelombang

Tmax Hmax Hs d Eff.


T(s) Hmin (m) L0 d/L0
(s) (m) (m) (m) Fetch

Musim Barat 5,05 3,85 0,922 0,55 2,92 . 10-5 1 23,12 0,043 127 km

Musim Peralihan I 5,05 3,87 0,931 0,56 9,22 . 10-6 1 23,36 0,044 127 km

Musim Timur 6,08 4,61 1,430 0,79 2,70 . 10-4 1 33,15 0,030 184 km

Musim Peralihan II 6,08 4,51 1,337 0,76 6,33 . 10-5 1 32,87 0,030 184 km

24
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol.7 No.1, Maret 2020

Peramalan gelombang pada wilayah peralihan I. Periode signifikan (Ts) peramalan


Sungairaden memiliki variasi pada masing- gelombang sendiri memiliki nilai tidak jauh
masing musim. Hasil peramalan gelombang berbeda untuk masing-masing musim, yaitu
menggunakan Easywave dapat dilihat pada
memiliki rentang antara 3,85 – 4,61 sekon.
Tabel 1. Angin memiliki peran penting dalam
membangkitkan gelombang (Lubis dan 3.2 Verifikasi Data Hasil Peramalan
Khoirunnisa, 2016). Semakin besar kecepatan Gelombang
daripada angin, maka tinggi gelombang yang
dihasilkan pun akan semakin besar. Selain Pada penelitian ini, data yang digunakan
daripada itu, semakin jauh lintasan angin dalam pengolahan menggunakan Easywave
berhembus di atas permukaan air (fetch) maka
adalah data angin yang diperoleh melalui situs
tinggi gelombang pun akan pula semakin
besar. ECMWF dengan rentang waktu Januari 2008
hingga Desember 2018. Lokasi penelitian
Tinggi gelombang paling besar terjadi pada yang dipilih menyesuaikan dengan data yang
musim timur. Hal ini dikarenakan pada musim terdapat pada sumber pembanding, yaitu pada
tersebut, variasi kecepatan angin yang terjadi perairan wilayah Sungairaden, Kecamatan
lebih besar dibandingkan dengan musim
lainnya. Hal tersebut dapat terlihat pada Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara,
mawar angin yang dihasilkan pada Gambar 5 Provinsi Kalimantan Timur. Verifikasi data
dimana terdapat angin yang berhembus hasil peramalan Easywave dilakukan dengan
hingga dapat mencapai 11,5 – 14,4 knot. memperoleh perbandingan hasil antara rata-
Selain itu, panjang fetch dari angin musim rata perolehan data peramalan gelombang dari
barat pun relatif panjang, yaitu sebesar 184 Easywave dengan data hasil pengukuran
km. Hal ini turut berkontribusi pula pada
lapangan, berupa tinggi gelombang
tingginya gelombang pada musim tersebut.
Faktor lainnya yang mempengaruhi adalah maksimum (Hmax) serta periode gelombang
angin dari musim timur sendiri adalah angin (T) yang diperoleh dari sumber pustaka yang
yang dapat menurunkan suhu hingga 28°C. ada (Fazri, 2016). Metode verifikasi data yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
Karakteristik angin musim barat
menggunakan persamaan koreksi kesalahan
menyebabkan pada musim barat sering terjadi relatif atau yang dapat disebut pula nilai
hujan (Hammda et al., 2020), dimana akan
kesalahan rata-rata (MRE).
memicu gelombang yang lebih tinggi terlebih
bila terjadi badai. Selain daripada itu, Berdasarkan penelitian sebelumnya, nilai
karakteristik dari angin musim barat sendiri MRE (mean relative error) data lapangan
dapat memunculkan suatu fenomena yang terhadap hasil peramalan dari data angin
dinamakan siklon tropis. Siklon tropis ini umumnya adalah 0,3%-34,32% untuk data
biasanya terjadi pada bulan Februari-Maret tinggi gelombang. Sedangkan, untuk data
(Suryantoro, 2008). Hal ini berkorelasi pula periode gelombang adalah 13,24%-39,17%
dengan nilai tinggi maksimum peramalan (Rafandi, 2013; Sugianto, 2010).
gelombang yang juga besar pada musim
peralihan I, yaitu sebesar 0,922 meter. Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa nilai
tinggi maksimum gelombang untuk musim
Nilai tinggi signifikan (Hs) peramalan dari Barat, musim peralihan I, musim Timur dan
gelombang yang didapatkan tidak jauh musim Peralihan II adalah 0,922 m; 0,931 m;
berbeda untuk masing-masing musim. Tinggi 1,430 m; dan 1,337 m. Untuk proses verifikasi
gelombang signifikan yang didapatkan adalah data dengan data pengukuran lapangan, maka
berada pada rentang 0,55-0,79 m untuk hasil tinggi maksimum pada setiap musim
perairan wilayah Sungairaden. Nilai Hs dijumlahkan, kemudian dirata-ratakan. Rata-
tertinggi terjadi pada musim timur. Sementara rata nilai tinggi maksimum gelombang untuk
itu, nilai Hs terendah adalah pada musim keempat musim pada periode Januari 2008

25
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol.7 No.1, Maret 2020

hingga Desember 2018 adalah 1,154 m. Untuk Kemudian untuk nilai periode gelombang
memperoleh persentase nilai kesalahan rata- musim Barat, musim Peralihan I, musim
rata (MRE), maka nilai tinggi maksimum Timur dan musim Peralihan II secara berturut-
gelombang hasil pengukuran lapangan turut ialah 5,05 s; 5,05 s; 6,08 s; dan 6,08 s.
dikurangi dengan data tinggi maksimum hasil Sama halnya dengan nilai tinggi gelombang
Easywave kemudian dibagi dengan data hasil maksimum, untuk memperoleh persentase
pengukuran lapangan dan dikalikan dengan nilai kesalahan rata-rata (MRE) maka nilai
seratus persen.19 Persentase yang didapat periode gelombang hasil pengukuran
untuk nilai kesalahan rata-rata tinggi lapangan dikurangi dengan data periode hasil
maksimum gelombang adalah 34,014%. Hasil Easywave kemudian dibagi dengan data hasil
tersebut menunjukkan bahwa persentase MRE pengukuran lapangan dan dikalikan dengan
data tinggi gelombang maksimum yang seratus persen. Rata-rata nilai periode
diperoleh termasuk ke dalam rentang gelombang untuk keempat musim pada
persentase MRE data tinggi gelombang periode Januari 2008 hingga Desember 2018
maksimum penelitian sebelumnya.17 adalah 5,565 s. Persentase yang didapat untuk
Berdasarkan hal tersebut, maka perolehan nilai kesalahan rata-rata periode gelombang
nilai tinggi gelombang hasil Easywave adalah 20,5%.
termasuk akurat.

Tabel 2. Hasil Verifikasi Data Peramalan dan Lapangan Tinggi Gelombang Maksimum (Hmax)
dan Periode Gelombang Maksimum (Tmax)

Tmax(s) Tmax(s) Mean Hmax (m) Hmax (m) Mean Relative


Relative
Hasil Pengukuran Hasil Pengukuran Error (MRE)
Error (MRE)
Easywave Lapangan Easywave Lapangan (%)
(%)

5,565 7,0 20,5% 1,154 1,75 34,014%

Hasil tersebut menunjukkan bahwa persentase tingginya tingkat akurasi data, maka hasil
MRE data periode gelombang yang diperoleh peramalan data tinggi gelombang maksimum
termasuk ke dalam rentang persentase MRE serta periode gelombang yang ada dapat
data periode gelombang penelitian dijadikan bahan pertimbangan dalam suatu
sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut, maka proses perencanaan pembangunan tepi pantai
perolehan nilai periode gelombang hasil atau perencanaan pelayaran.
Easywave termasuk akurat.
3.3 Tinggi Gelombang Laut Dangkal
Berdasarkan hasil verifikasi data yang Per Musim
terdapat pada Tabel 2, diketahui bahwa baik
Tabel 3. Perbandingan tinggi gelombang laut
untuk parameter tinggi gelombang maksimum
dangkal setiap musim
maupun periode gelombang, tingkat akurasi
yang didapat tergolong pada tingkat akurasi Musim
Musim Musim Musim
yang tinggi. Verifikasi data diperlukan untuk Peralihan
Barat Timur Peralihan II
I
memastikan bahwa data hasil peramalan yang
dilakukan dapat merepresentasikan kondisi H (m) 0,576 0,564 0,887 0,846
yang biasa terjadi di lapangan. Dengan

26
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol.7 No.1, Maret 2020

Hasil peramalan data tinggi gelombang daerah perairan layak untuk dilakukan
signifikan (Hs) menggunakan Easywave, eksploitasi energi gelombang bila fluks energi
menunjukkan nilai untuk musim Barat, musim gelombang (Pw) > 2 kW/m (Patel et al., 2020).
peralihan I, musim Timur dan musim
Peralihan II berturut-turut adalah 0,576 m; Tabel 4. Perbandingan Fluks Energi
0,564 m; 0,887 m; dan 0,846 m. Hasil gelombang laut dangkal setiap musim
peramalan tinggi gelombang signifikan (Hs) Musim Musim
Musim Musim
tersebut, kemudian digunakan untuk Peralihan Peralihan
Barat Timur
menghitung nilai tinggi gelombang pada laut I II

dangkal yang diukur pada kedalaman 1 meter.


Pw
Hasil perhitungan tinggi gelombang laut 0,74 0,70 2,11 1,92
dangkal untuk musim Barat, musim Peralihan (kW/m)
I, musim Timur dan musim Peralihan II adalah
0,576 m; 0,564 m; 0,887 m; dan 0,846 m.
Perbandingan dari tinggi gelombang laut Berdasarkan ketentuan tersebut, perairan
dangkal pada setiap musim dapat dilihat pada Sungairaden memiliki fluks gelombang yang
Tabel 7. Berdasarkan hasil tersebut dapat cukup untuk dilakukan eksploitasi hanya pada
diketahui bahwa nilai tinggi gelombang laut musim timur. Hal ini dikarenakan hanya pada
dangkal musim Barat dan musim Peralihan I musim timur yang dimana nilai dari fluks
memiliki nilai yang mendekati, yaitu dengan gelombang melebihi 2 kW/m. Tiga musim
selisih 0,012 m. Hal yang serupa juga lainnya tidak cocok bila hendak dilakukan
ditemukan pada nilai tinggi gelombang laut eksploitasi energi gelombang. Atas dasar
dangkal musim Timur dan musim Peralihan informasi tersebut, daerah perairan laut
II, yaitu dengan selisih 0,041 m. dangkal Sungairaden sendiri tidak layak bila
hendak dijadikan sebagai wilayah pembangkit
Hal tersebut terlepas dari pola dan pengaruh listrik melalui tenaga gelombang dari sisi
angin musim barat yang sangat kuat dalam jumlah produksi energi yang akan dihasilkan
proses pembangkitan gelombang. Pola melalui tenaga gelombang tersebut.
hembusan angin pada periode musim barat
juga berpengaruh hingga ke musim peralihan 4. KESIMPULAN
I, sehingga hasil yang ditunjukkan memiliki Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan
kedekatan nilai. Hal yang serupa juga terjadi penelitian yang dilakukan adalah gelombang
antara musim timur dan musim peralihan II, laut pada perairan wilayah Sungairaden,
dimana pola angin musim timur berpengaruh Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai
pada pola angin musim peralihan II. Sehingga Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur,
nilai peramalan gelombang yang ditunjukkan selama 4 musim, memiliki karakteristik yang
juga memiliki kedekatan nilai. unik. Berdasarkan peramalan gelombang
menggunakan algoritma Easywave, tinggi
3.4 Fluks Energi Gelombang Laut
signifikan (Hs) yang didapatkan pada musim
Dangkal Per Musim
Barat, musim Peralihan I, musim Timur, dan
Fluks energi gelombang yang dihasilkan pada musim Peralihan II adalah 0,55; 0,54; 0,79;
tiap musim, yaitu musim Barat, musim dan 0,76 meter. Periode signifikan (Ts)
Peralihan I, musim Timur dan musim gelombang laut sendiri yang didapat pada
Peralihan II masing-masing didapatkan nilai musim Barat, musim Peralihan I, musim
sebagai berikut 0,74; 0,70; 2,11; 1,92 kW/m. Timur, dan musim Peralihan II adalah 3,85;
Perbandingan fluks energi gelombang laut 3,81; 4,61; dan 4,51 s. Dengan urutan yang
dangkal setiap musim dapat dilihat pada sama, tinggi gelombang yang akan terbentuk
Tabel 4. Patel menjelaskan bahwa suatu di saat gelombang bergerak menuju perairan

27
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol.7 No.1, Maret 2020

dangkal didapatkan nilai sebesar 0,576 m; Igual, L. dan S. Seguí, 2017. Introduction to
0,564 m; 0,887 m; dan 0,846 m. Besar fluks Data Science. Springer International
energi gelombang sendiri yang dapat terjadi Publishing, Cham.
pada setiap musim adalah 0,74; 0,70; 2,11; Kurniawan, R., M. N. Habibie, dan S.
1,92 kW/m. Dari empat musim, karakteristik Suratno., 2011. Variasi Bulanan
fluks energi gelombang yang memenuhi Gelombang Laut Di Indonesia. Jurnal
kriteria untuk dilakukan eksploitasi energi Meteorologi dan Geofisika 12 (3): 221–
gelombang adalah hanya pada musim timur. 232.
Kusmanto, E. dan M. Hasanudin., 2019.
5. UCAPAN TERIMAKASIH Kehadiran Gelombang Soliter Dan
Penulisan makalah yang berjudul “Easywave Transpor Sesaat Sedimen Tersuspensi
untuk Peramalan Data Gelombang Laut Di Perairan Pantai Bengkulu Tengah.
Berbasis Pemrograman Python dengan Oseanologi dan Limnologi di Indonesia
Metode Sverdrup, Munk dan Bretschneider 4 (3): 133–143.
(SMB)” dapat terlaksana dengan baik berkat Lisboa, R. C., P. R. F. Teixeira, dan C. J.
bantuan, arahan, dorongan, dan bimbingan Fortes., 2017. Numerical Evaluation of
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis Wave Energy Potential in the South of
mengucapkan terima kasih yang sebesar- Brazil. Energy 121: 176–184.
besarnya kepada: Loupatty, G., 2013. Karakteristik Energi
Gelombang dan Arus Perairan di
1. Bapak Dr. Sc. Anindya Wirasatriya, S.T, Provinsi Maluku. Jurnal Barekeng 7
M.Si, M.Sc, yang telah memberikan (1): 19–22.
arahan dan bimbingan Lubis, M. Z. dan H. Khoirunnisa. 2016.
2. Komunitas Algomarine Solution Undip Dinamika Pantai Praikalogu Di
yang telah bersedia memberikan Provinsi Nusa Tenggara Barat,
kesempatan kami untuk dapat Indonesia. Jurnal Integrasi 8 (2): 125–
menggunakan Easywave dalam 133.
membantu melakukan penelitian ini. Mardiansyah, L. A., Aris, I., Wahyu, B. S.,
6. DAFTAR PUSTAKA 2014. Kajian Potensi Gelombang Laut
Sebagai Sumber Energi Alternatif
Embarak, D. O., 2018. Data Analysis and Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang
Visualization Using Python. Apress,
Laut (PLTGL) dengan Sistem
Berkeley, CA. Oscilatting Water Column (OWC) Di
Fazri., 2016. Analisa Perbandingan Perairan Pantai Bengkulu. Jurnal
Perhitungan Menggunakan Metode Oseanografi 3 (3): 328-337.
Genesis Dalam Penanganan Abrasi Nelli, F. 2018. Python Data Analytics. Apress,
Pantai Tanjung Harapan Kab. Kutai Berkeley, CA.
Kartanegara. Jurnal Keilmuan dan Ondara, K. dan H. Semeidi., 2017.
Aplikasi Teknik Sipil 1 (1): 1–13. Karakteristik Gelombang Pecah dan
Gonçalves, M., P. Martinho, and C. Guedes Analisis Transpor Sedimen di Perairan
Soares., 2014. Assessment of Wave Teluk Kendari. Jurnal Ilmu dan
Energy in the Canary Islands. Teknologi Kelautan Tropis 9 (2): 585–
Renewable Energy 68: 774–784. 596.
Hammad F.K., Rochaddi B., Susmoro H., Parauba, R., M. I. Jasin, dan J. D. Mamoto.,
2020. Identifikasi Potensi Ocean 2016. Analisis karakteristik gelombang
Thermal Energy Conversion (Otec) di pecah di pantai niampak utara. Jurnal
Selat Makassar Utara. Indonesian Sipil Statik 4 (10): 595–603.
Journal of Oceanography. 2 (2).

28
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol.7 No.1, Maret 2020

Patel, R. P., G. Nagababu, S. V. V. Arun Gelombang Permukaan Laut


Kumar, M. Seemanth, dan S. S. Menggunakan Metode Sverdrup Munk
Kachhwaha., 2020. Wave Resource Bretschneider (SMB) di Perairan Pulau
Assessment and Wave Energy Pabelokan. Jurnal HIDROPILAR 2 (2):
Exploitation along the Indian Coast. 133–146.
Ocean Engineering 217: 1–35. Sugianto, D. N., 2010. Model Distribusi Data
Perkasa, T. R., H. Widyantara, dan P. Kecepatan Angin dan Pemanfaatannya
Susanto., 2014. Rancang Bangun dalam Peramalan Gelombang di
Pendeteksi Gerak Menggunakan Perairan Laut Paciran, Jawa Timur.
Metode Image Substraction Pada Jurnal Ilmu Kelautan Undip 15 (3):
Single Board Computer (SBC). Journal 143-152.
of Control and Network Systems 3 (2): Suhendra., 2019. Jokowi Pamerkan Lokasi
90–97. Ibu Kota Baru.
Rafandi, T., Sugeng, W., Warsito, A., 2013. (https://www.cnbcindonesia.com/news
Analisis Refraksi Dan Efek /20190826154847-4-94784/jokowi-
Pendangkalan (Shoaling) Gelombang pamerkan-lokasi-ibu-kota-baru-ini-
Terhadap Penambahan Panjang gambarnya, diakses pada 10 November
Pemecah Gelombang Pada Mulut 2020).
pelabuhan Tanjung Adikarta Glagah Suryantoro A., 2008. Siklon Tropis di Selatan
Yogyakarta. Jurnal Oseanografi 2 (2): dan Barat Daya Indonesia dari
189-197. Pemantauan Satelit TRMM dan
Saputra, D., D. Cahyadi, dan A. H. Kemungkinan Kaitannya dengan
Kridalaksana., 2010. Sistem Otomasi Gelombang Tinggi dan Puting Beliung.
Perpustakaan Dengan Menggunakan Majalah Sains dan Teknologi
Radio Frequency Identification (RFID). Dirgantara 3 (1): 21–32.
Jurnal Informatika Mulawarman 5 (3): Triatmodjo, B., 1999. Teknik Pantai. Ed. 8th.
1–11. Beta Offset, Yogyakarta. 397 hlm.
Setiawan, E., D. Adrianto, C. Surya Dharma,
dan E. S Kurniawan., 2016. Pengolahan

29

Anda mungkin juga menyukai