Anda di halaman 1dari 12

KOMANDO DAERAH MILITER V/BRAWIJAYA

KESEHATAN

LAPORAN INTELIJEN MEDIK KODAM V/BRAWIJAYA


SEMESTER II TA 2019

BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum

a. Sistem kesehatan pertahanan keamanan negara merupakan tatanan dari totalitas


sumber daya di bidang kesehatan meliputi faktor personel, fasilitas sarana dan
prasarana kesehatan yang dapat digunakan untuk mendukung penyelenggaraan tugas
pertahanan keamanan Negara.

b. Data Intelmedik merupakan data/keterangan segenap sumber daya wilayah


dibidang kesehatan, yang memuat data bersifat taktis tentang kemampuan pendukung
di bidang kesehatan dalam suatu wilayah.

c. Dalam pelaksanaan Pelaporan Intelmedik Kesdam V/Brawijaya selaku badan


pelaksana Kodam V/Brawijaya membuat Pelaporan Intelmedik untuk mendukung
penyelenggaraan tugas pertahanan keamanan Negara.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud. Untuk memberikan gambaran tentang situasi dan kondisi kewilayahan


yang meliputi sumber daya manusia, prasarana dan sarana nasional bidang kesehatan
dalam suatu wilayah, serta hasil pelaksanaan Program Kerja Kesdam V/Brawijaya
dalam laporan Intelmedik TA 2019.

b. Tujuan. Sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan guna penyusunan


konsepsi-konsepsi/kebijaksanaan yang mempunyai sasaran/jangkauan stabilitas
daerah.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Pelaksanaan Pelaporan Intelmedik disusun dengan
tata urut sebagai berikut:

a. Pendahuluan.
b. Keadaan Umum Daerah.
c. Situasi Medik Daerah.
d. Penutup.

4. Dasar.

a. Surat Keputusan Kasad Nomor Kep/ 735 / IX / 2016 tanggal 2 September 2016,
tentang Pengesahan berlakunya Buku Pedoman tentang Laporan Intelmedik.

b. Program Kerja Kesdam V/Brawijaya tentang Laporan Intelmedik.


2

BAB II
KEADAAN UMUM DAERAH

5. Iklim dan Cuaca.

a. Musim. Berdasarkan sistem klasifikasi Schmidt dan Ferguson sebagian


wilayah besar wilayah 52%. Jatim mempunyai iklim tipe D. Jawa Timur memiliki iklim
tropis basah, dibandingkan dengan wilayah Pulau Jawa bagian barat, Jawa Timur
pada umumnya memiliki curah hujan yang lebih sedikit.  Puncak musim kemarau di
Jawa Timur diperkirakan pada bulan September. Sedangkan pada Oktober, beberapa
daerah di Jatim masih memasuki musim kemarau dan sebagian kecil daerah sudah
memasuki musim hujan. Akumulasi curah hujan berkisar antara 0-100 mm. Pada saat
puncak musim kemarau, suhu udara pada malam dan pagi hari terasa lebih dingin.,
sebagian besar wilayah Jawa Timur diperkirakan masih memasuki musim kemarau.
Namun sebagian kecil wilayah lainnya mulai memasuki musim hujan, terutama di
wilayah Jatim bagian selatan. Berdasarkan peta prakiraan curah hujan, akumulasi
curah hujan selama Oktober sekitar 0-400 mm. Akumulasi curah hujan tinggi (301-400
mm) diperkirakan diwilayah Trenggalek bagian selatan. sebagian besar wilayah di
Jawa Timur diperkirakan sudah mulai memasuki musim hujan. Berdasarkan peta
prakiraan curah hujan oleh stasiun klimatologi Malang, akumulasi curah hujan berkisar
antara 51-00 mm. Saat memasuki musim hujan, yang patut di waspadai adalah
adanya hujan lebat disertai angin kencang sesaat yang berasal dari awan
Cumulonimbus (awan CB) dengan kecepatan angin mencapai sekitar 54 km/jam.

b. Suhu. Keadaan maksimum suhu maksimum rata-rata mencapai 33°C


sedangkan suhu minimum rata-rata mencapai 22°C. Keadaan curah hujan pertahun di
Jawa Timur mempunyai karakteristik Sebagai berikut:

1) < 1.750 mm ; meliputi 35,54%.


2) 1.750 - 2.000 mm ; meliputi 44,00%
3) > 2.000 mm ; meliputi 20,46%

Pada ketinggian di atas 500 m mempunyai fungsi hidrologis yang penting dan
memerlukan usaha pengawetan tanah dan air.

c. Angin. Kecepatan angin di wilayah Jatim diperkirakan hingga mencapai 45 km


per jam dengan arah angin berubah-ubah/variabel. Sementara suhu udara berkisar
antara18 hingga 35 derajat Celcius.  Untuk Jatim bagian selatan di antaranya
Banyuwangi, Jember, Lumajang, Malang, Blitar, Trenggalek, Tulungagung dan
Pacitan cuaca umumnya berawan-hujan. Peluang hujan diperkirakan dapat terjadi
pada siang, sore, malam hari dengan intensitas ringan sampai sedang. Jatim bagian
utara, yakni Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik, Bawean, Bangkalan, Sampang,
Pamekasan, Kalianget dan Sumenep cuaca umumnya  berawan-hujan. Peluang hujan
diperkirakan dapat terjadi pada pagi,siang, sore hari dengan intensitas ringan sampai
sedang. Kemudian Jatim bagian tengah seperti Ngawi, Magetan, Ponorogo, Madiun,
Nganjuk, Kediri, Jombang, dan Mojokerto cuaca umumnya  berawan-hujan. Peluang
hujan diperkirakan dapat terjadi pada pagi/siang/sore/malam hari dengan intensitas
ringan sampai sedang. Jawa timur bagian timur meliputi Sidoarjo, Pasuruan,
Probolinggo, Situbondo dan Bondowoso cuaca umumnya  berawan-hujan. Peluang
hujan diperkirakan dapat terjadi pada siang/sore hari dengan intensitas ringan sampai
sedang. Cuaca untuk Surabaya dan sekitarnya berawan-hujan, angin bertiup
variable/berubah-ubah arah dengan kecepatan 05–25 Km jam.  Suhu udara berkisar
3

antara 24–33 derajat Celcius dengan kelembapan 62–96 persen, serta jarak pandang
3-10 Km.9

Diwilayah Jawa timur secara umum keadaan angin sebagai berikut:

1) Kecapetan maksimum : 40 km/jam


2) Kecepatan minimum : 0.5 km/jam
3) Kecepatan rata-rata : 20 km/jam

d. Endapan
Geologi Jawa timur dibagi atas beberapa zona, menurut van Bemmelen jawa timur
dibagi atas 4 bagian antara lain :

1.     .    Zona Pegunungan Selatan Jawa (Souththern Mountains) : batuan


pembentuknya terdiri atas siliklastik, volkaniklastik, volkanik , dan batuan karbonat.
2.     .    Zona Gunung Api Kuarter (Quartenary Volcanoes) : merupakan gunung aktiv
3. .        Zona Kendeng (Kendeng Zone) : batuan pembentuknya terdiri atas Sekuen dari
volkanogenik dan sedimen pelagik.
4.      Zona Rembang (Rembang Zone) : batuan pembentuknya terdiri atas endapan laut
dangkal , sedimen klastik , dan batuan karbonat. Pada zona ini juga terdapat patahan
yang dinamakan Rembang High dan banyak lipatan yang berarah timur-barat

Fisiografi daerah Jawa Timur (van Bemmelen 1949) 


Stratigrafi daerah Jawa timur terbagi atas :
Statigrafi daerah Jawa Timur dapat dibagi 3 zona yaitu Pegunungan Selatan Jawa ,
Zona Kendeng , dan Zona Rembang. Pada tiap – tiap zona ini stratigrafi dapat
dipisahkan menjadi tiga unconformity sistem.
4

e. Cahaya

6. GEOGRAFI.

Provinsi Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di


timur. Samudera Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat Panjang
bentangan barat-timur sekitar 400 km, Lebar bentangan utara-selatan di bagian barat
sekitar 200 km, namun di bagian timur lebih sempit hingga sekitar
60 km. Madura adalah pulau terbesar di Jawa Timur, dipisahkan dengan daratan Jawa
oleh Selat Madura. Pulau Bawean berada sekitar 150 km sebelah utara Jawa.
Di sebelah timur Madura terdapat gugusan pulau-pulau, yang paling timur
adalah Kepulauan Kangean, dan yang paling utara adalah Kepulauan Masalembu. Di
bagian selatan terdapat dua pulau kecil yakni Nusa Barung, dan Pulau Sempu.
Batas-batas wilayah propinsi Jawa Timur sebagai berikut :

Batas Daerah :
1) Sebelah Utara dengan Laut Jawa dan Pulau Kalimantan, Propinsi Kalimantan
Selatan.
2) Sebelah Selatan dengan Samudra Indonesia.
3) Sebelah Barat dengan Propinsi Jawa Tengah.
4) Sebelah Timur dengan Selat Bali / Propinsi Bali.

Provinsi Jawa Timur terletak pada 111˚0’ hingga 114˚4’ Bujur Timur, dan 7˚12’
hingga 8˚48’ Lintang Selatan. Luas wilayah Provinsi Jawa Timur mencapai 46.428
km², terbagi ke dalam empat badan koordinasi wilayah (Bakorwil), 29 kabupaten,
sembilan kota, dan 658 kecamatan dengan 8.457 desa/kelurahan (2.400 kelurahan
dan 6.097 desa). Panjang bentangan barat-timur sekitar 400 kilometer. Lebar
bentangan utara-selatan di bagian barat sekitar 200 kilometer, sedangkan di bagian
timur lebih sempit, hanya sekitar 60 kilometer. Madura adalah pulau terbesar di Jawa
Timur, dipisahkan dengan daratan Jawa oleh Selat Madura. Pulau Bawean berada
sekitar 150 kilometer sebelah utara Jawa. Di sebelah timur Madura terdapat gugusan
pulau, paling timur adalah Kepulauan Kangean, dan paling utara adalah Kepulauan
Masa lembu. Di bagian selatan terdapat dua pulau kecil, Nusa Barung dan Pulau
Sempu. Secara fisiografis, wilayah Provinsi Jawa Timur dapat dikelompokkan dalam
tiga zona yaitu zona selatan-barat (plato), merupakan pegunungan yang memiliki
5

potensi tambang cukup besar; zona tengah (gunung berapi), merupakan daerah relatif
subur terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi (dari Ngawi, Blitar, Malang, hingga
Bondowoso); dan zona utara dan Madura (lipatan), merupakan daerah relatif kurang
subur (pantai, dataran rendah dan pegunungan). Bagian utara (dari Bojonegoro,
Tuban, Gresik, hingga Pulau Madura) ini terdapat  Pegunungan Kapur.
Utara dan Pegunungan Kendeng yang relatif tandus.
Pada bagian tengah wilayah Jawa Timur terbentang rangkaian pegunungan berapi, di
perbatasan dengan Jawa Tengah terdapat Gunung Lawu (3.265 meter). Di sebelah
selatan Nganjuk terdapat Gunung Wilis (2.169 meter) dan Gunung Liman (2.563
meter). Pada koridor tengah terdapat kelompok Anjasmoro dengan puncak-
puncaknya Gunung Arjuno (3.239 meter), Gunung Welirang (3.156 meter), Gunung
Anjasmoro (2.277 meter), Gunung Wayang (2.198 meter), Gunung Kawi (2.681
meter), dan Gunung Kelud (1.731 meter). Pegunungan tersebut terletak di sebagian
Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan,
Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Jombang. Kelompok Tengger memiliki
puncak Gunung Bromo (2.192 meter) dan Gunung Semeru (3.676 meter), semeru
dengan puncaknya yang disebut Mahameru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa. Di
bagian timur terdapat dua kelompok pegunungan.  Pegunungan  dengan
puncaknya Gunung Argopuro (3.088 meter), dan Pegunungan Ijen dengan
puncaknya Gunung Raung (3.332 meter). Pada bagian selatan terdapat rangkaian
perbukitan, yakni dari pesisir pantai selatan Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar,
hingga Malang. Pegunungan Kapur Selatan merupakan kelanjutan dari
rangkaian Pegunungan Sewu di Yogyakarta.

 7. Demografi.

Jumlah penduduk Jawa Timur pada tahun ini meningkat, dan mencapai 39,29
juta jiwa atau mempunyai pertumbuhan penduduk 0,56 persen dibanding tahun
sebelumnya. Dari total penduduk Jawa Timur, jumlah penduduk laki-laki sebanyak
19,4 juta jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 19,9 juta jiwa atau
mempunyai ratio sebesar 97,5. Artinya, setiap 100 penduduk perempuan terdapat 97-
98 penduduk laki-laki. Mayoritas penduduk Jawa Timur adalah Suku Jawa, namun
demikian, etnisitas di Jawa Timur lebih heterogen. Suku Jawa menyebar hampir di
seluruh wilayah Jawa Timur daratan. Suku Madura mendiami di Pulau Madura, dan
daerah Tapal Kuda (Jawa Timur bagian timur), terutama di daerah pesisir utara, dan
selatan, sejumlah kawasan Tapal Kuda, Suku Madura bahkan merupakan mayoritas.
Hampir di seluruh kota di Jawa Timur terdapat minoritas Suku Madura, umumnya
mereka bekerja di sektor informal.
Suku Bawean mendiami Pulau Bawean di bagian utara Kabupaten Gresik. Suku
Tengger, konon adalah keturunan pelarian Kerajaan Majapahit, tersebar di
Pegunungan Tengger, dan sekitarnya. Suku Osing tinggal di sebagian wilayah
Kabupaten Banyuwangi. Orang Samin tinggal disebagian pedalaman Kabupaten
Bojonegoro. Selain penduduk asli, Jawa Timur juga merupakan tempat tinggal bagi
para pendatang. Orang Tionghoa adalah minoritas yang cukup signifikan, dan
mayoritas dibeberapa tempat, diikuti dengan Arab, mereka umumnya tinggal di daerah
perkotaan. Suku Bali juga tinggal di Kabupaten Banyuwangi. Dewasa ini banyak
ekspatriat tinggal di Jawa Timur, terutama di Surabaya, dan sejumlah kawasan
industri lainnya.

8. Kondisi Sosial
6

Modernisasi adalah suatu proses transformasi dari suatu perubahan ke arah


yang lebih maju atau meningkat berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Secara
sederhana, dapat dikatakan bahwa modernisasi adalah proses perubahan dari cara-
cara tradisional ke cara-cara baru yang lebih maju dalam rangka untuk peningkatan
kualitas hidup masyarakat. Sebagai suatu bentuk perubahan sosial, modernisasi
biasanya merupakan bentuk perubahan sosial yang terarah dan terencana.
Perencanaan sosial (social planning) dewasa ini menjadi ciri umum bagi masyarakat
atau negara yang sedang mengalami perkembangan. Suatu perencanaan sosial
haruslah didasarkan pada pengertian yang mendalam tentang bagaimana suatu
kebudayaan dapat berkembang dari taraf yang lebih rendah ke taraf yang lebih maju
atau modern. Di Indonesia, bentuk-bentuk modernisasi banyak kita jumpai diberbagai
aspek kehidupan masyarakatnya, baik dari segi pertanian, industri, perdagangan,
maupun sosial budayanya. Salah satu bentuk modernisasi dibidang pertanian adalah
dengan adanya teknik-teknik pengolahan lahan yang baru dengan menggunakan
mesin-mesin, pupuk dan obat-obatan, irigasi teknis, varietas-varietas unggulan baru,
pemanenan serta penanganannya, dan sebagainya. Semua itu merupakan hasil dari
adanya modernisasi. Pada gambar berikut terlihat adanya kemajuan atau modernisasi
dalam hal pemanenan hasil pertanian. Bebas, terbuka, langsung, dan tanpa mengenal
batas negara merupakan ciri era komunikasi global. Semua kalangan bisa
berhubungan dengan jaringan internet, termasuk didalamnya jaringan-jaringan yang
tidak layak atau menyesatkan yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita.
Kondisi tersebut hanya sebagian kecil contoh globalisasi. Artinya, hubungan antar
manusia tidak lagi dibatasi aturan atau wilayah negaranya saja, namun mulai
mengikuti aturan internasional yang berkembang didunia. antara lain:

a. Ideologi  adalah suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang


memberikan motivasi. Dalam Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan
yang dicita-citakan oleh bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai
yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan
kehidupan manusia. Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan
merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.  Negara adalah masyarakat
hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua orang (individu) dalam
masyarakat (kontraksosial). Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat
pada manusia sejak lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk
penguasa terkecuali atas persetujuan dari yang bersangkutan. Paham liberalisme
mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan pribadi yang
menuntut kebebasan individu secara mutlak.

b. Politik. Gubernur Jawa Timur secara resmi saat ini diemban


oleh Khofifah Indar Parawansa, yang terpilih dalam Pilkada Jatim 2018. Ia
menggantikan Soekarwo, yang telah mengemban tugasnya selama 2 periode.
Khofifah Indar Parawansa adalah Gubernur perempuan pertama di Jawa
Timur. Pemerintah Provinsi Jawa Timur terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat
DPRD, 22 Dinas Daerah, 16 Badan, 3 Kantor, serta 5 Badan Rumah Sakit. Sementara
dalam koordinasi wilayah, dibentuk 4 Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil): Bakorwil I
Madiun, Bakorwil II Bojonegoro, Bakorwil III Malang, dan Bakorwil IV Pamekasan.

c. Ekonomi. Struktur ekonomi Jawa Timur menurut lapangan usaha Triwulan I


2019, didominasi tiga lapangan usaha utama. Yaitu, Industri Pengolahan dengan
kontribusi sebesar 30,42 persen; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor sebesar 18,25 persen; dan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
sebesar 11,78 persen. Dan bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhannya,
7

Lapangan Usaha Industri Pengolahan merupakan sumber pertumbuhan tertinggi


sebesar 2,18 persen.

Pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur tembus 5,57 persen. Pertumbuhan


ekonomi tahun ini mengalami kenaikan 0,23 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur mencapai 5,57 persen. Pertumbuhan kita naik
dibandingkan dengan tahun lalu 5,34 persen ada beberapa faktor yang mendongkrak
pertumbuhan ekonomi di Jatim mengalami peningkatan. Diantaranya, investasi yang
masuk ke Jawa Timur. Tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi. Pengeluaran
pemerintah hingga Ekspor-impor, selama empat tahun terakhir ini investasi di Jawa
Timur selalu masuk tiga besar terbaik di Indonesia.

d. Sosial Budaya. Kebudayaan dan adat istiadat Suku Jawa di Jawa Timur
bagian barat menerima banyak pengaruh dari Jawa Tengah, sehingga kawasan ini
dikenal sebagai Mataraman, menunjukkan bahwa kawasan tersebut dulunya
merupakan daerah kekuasaan Kesultanan Mataram. Daerah tersebut meliputi
eks-Karesidenan Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, Kediri, Tulungagung,
Blitar, Trenggalek, Nganjuk, dan sebagian Bojonegoro. Seperti halnya di Jawa
Tengah, wayang kulit, dan ketoprak cukup populer dikawasan ini. Kawasan pesisir
barat Jawa Timur banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam. Kawasan ini mencakup
wilayah Tuban, Lamongan, dan Gresik. Dahulu pesisir utara Jawa Timur merupakan
daerah masuknya, dan pusat perkembangan agama Islam. Lima dari sembilan
anggota walisongo dimakamkan dikawasan ini, dikawasan eks-Karesidenan Surabaya
termasuk Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang, dan eks-Karesidenan Malang, memiliki
sedikit pengaruh budaya Mataraman, mengingat kawasan ini merupakan kawasan
arek (sebutan untuk keturunan Kenarok) terutama di daerah Malang yang membuat
daerah ini sulit terpengaruhi oleh budaya Mataraman.
Adat istiadat di kawasan Tapal Kuda banyak dipengaruhi oleh budaya Madura,
mengingat besarnya populasi Suku Madura di kawasan ini. Adat istiadat masyarakat
asing merupakan perpaduan budaya Jawa, Madura, dan Bali. Sementara adat istiadat
Suku Tengger banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu. Masyarakat desa di Jawa
Timur, seperti halnya di Jawa Tengah, memiliki ikatan yang berdasarkan
persahabatan teritorial.

e. Hankam. Di Jawa Timur merupakan wilayah Kodam V/Brawijaya, yang


bermarkas di Surabaya. Kawasan Kostrad terdapat di Singosari Malang dan
Surabaya merupakan Daerah Basis Armada Timur TNI-AL. Kawasan TNI-AU terdapat
di Bandara Iswahyudi Madiun. Bandara Abdurrahman Saleh Malang. Kawasan Air
Weapon Range TNI-AU terdapat di Pantai Pasirian Lumajang. Bumi Marinir terdapat
di Karangpilang Surabaya. Daerah latihan militer antara lain terdapat di Gunung
Bancak Bangkalan, Gunung Majang Komplek Jember, Teleng Gesingan Pacitan, serta
di Asembagus Situbondo. Polri Daerah Jawa Timur terdiri atas Kepolisian Wilayah
yaitu Polwiltabes Surabaya, Polwil Bojonegoro, Polwil Madiun, Polwil Kediri, Polwil
Malang, Polwil Besuki, dan Polwil Madura.

F. Agama. Mayoritas Suku Jawa Timur umumnya menganut agama Islam,


sebagian kecil lainnya menganut agama Kristen, Katholik, Hindu dan Budha.
Sebagian Suku Jawa juga masih memegang teguh kepercayaan Kejawen. Agama
Islam sangatlah kuat dalam memberi pengaruh pada Suku Madura. Suku Osing
umumnya beragama Islam. Sedangkan mayoritas Suku Tengger menganut agama
Hindu. Orang Tionghoa umumnya menganut agama Budha, Kristen, Katholik,
8

Konghucu dan sebagian kecil menganut Islam, bahkan Masjid Cheng Ho di Surabaya
dikelola oleh orang Tionghoa, dan memiliki arsitektur layaknya kelenteng.

BAB III
SITUASI MEDIK DAERAH

9. Kondisi Kesehatan Daerah.

a. Kondisi Kesehatan secara umum.


Sistem Kesehatan Daerah (SKD) adalah merupakan implementasi sistem
Kesehatan Nasional didaerah, yaitu suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya
pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta di daerah yang secara terpadu dan saling
mendukung, guna menjamin tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
dan pada hakekadnya merupakan wujud sekaligus metode penyelenggaraan
kesehatan daerah.

b. Penyakit yang menonjol jenis penyakit data Laporan dari Daerah di Kesdam
V/Brawijaya.
1) Penyakit Influenza
2) Penyakit TBC
3) Penyakit Jantung
4) Penyakit Saluran Pencernaan
5) Penyakit Saluran Pernafasan
6) Penyakit kulit
7) Penyakit Mata
8) Penyakit Gigi dan Mulut
9) Penyakit THT
10) Penyakit Malaria

c. Penyakit Menular jenis penyakit data laporan dari Daerah di Kesdam


V/Brawijaya.

1) Penyakit Kolera
2) Penyakit cacar
3) Penyakit Typhus Perut
4) Penyakit Radang Hati Menular
5) Penyakit Diphtheria
6) Penyakit Pes

d. Penyakit yang disebabkan hewan (zoonosis) dan tumbuh-tumbuhan.

1) Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus antara lain:


a) Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa
unggas, terutama ayam. Penyebabnya adalah new castle disease virus
(NCDV). Ayam yang terjangkit penyakit ini harus dimusnahkan karena
dapat bertindak sebagai sumber pencemaran dan penular diikuti oleh
gangguan syaraf serta diare.
9

  b). Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang
ternak sapi dan kerbau. penyakit kuku dan mulut merupakan suatu
penyakit yang disebabkan oleh virus yang mudah menyerang hewan
ternak berkuku belah diantaranya sapi, kerbau, domba, kambing, dan
babi. Penyebaran penyakit itu dapat disebabkan oleh beberapa hal
diantaranya virus yang terbawa oleh angin, persinggungan badan
dengan hewan ternak yang sudah terinveksi, bercampurnya hewan
ternak dalam angkutan truk, serta pakan ternak yang mengandung
virus. Penyakit kuku dan mulut mengakibatkan sariawan yang
mengganggu kuku dan mulut sehingga ternak tidak nafsu makan
selama hampir dua minggu, hingga berangsur kurus dan akhirnya mati.
2) Penyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV).

3) Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing, kucing,


dan monyet. Penyebabnya adalah Rhabdovirus. Penyakit anjing gila (rabies)
adalah suatu penyakit menular yang akut, menyerang susunan syaraf pusat,
disebabkan oleh virus rabies jenis Rhabdho virus yang dapat menyerang
semua hewan berdarah panas dan manusia. Penyakit ini sangat ditakuti dan
mengganggu ketentraman hidup manusia, karena apabila sekali gejala klinis
penyakit rabies timbul maka biasanya diakhiri dengan kematian.

4) Polyoma, penyebeb tumor pada hewan.

5) Adenovirus, penyebab tumor pada hewan tertentu, dan juga penyebab


penyakit saluran pernafasan

.e. Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus antara lain:

1) Mosaik, penyakit yang menyebabkan bercak kuning pada daun


tumbuhan seperti tembakau, kacang kedelai, tomat kentang dan beberapa
jenis labu. Penyakit ini disebabkan oleh Tobacco Mozaic Virus (TMV).
Mentimun (Cucumber Mozaic), buncis (Bean cane mozaic dan Bean
mozaic), gandum (Wheat mozaic), tebu (Sugar cane mozaic). Virus TMV
pada tanaman ditularkan secara mekanis atau melalui benih. Virus ini belum
diketahui dapat ditularkan melalui vektor (serangga penular). Virus dapat
bertahan dan bersifat infektif selama beberapa tahun. Virus bersifat sangat
stabil dan mudah ditularkan dari benih ke pembibitan pada saat pengelolaan
tanaman secara mekanis misalnya pada saat pemindahan bibit ke
pertanaman. Gejala Serangan daun tanaman yang terserang menjadi
berwarna belang hijau muda sampai hijau tua. Ukuran daun relatif lebih kecil
dibandingkan dengan ukuran daun normal. Jika menyerang tanaman muda,
pertumbuhan tanaman terhambat akhirnya kerdil.

2)  Yellows, penyakit yang menyerang tumbuhan aster. Penyakit ini


disebabkan oleh geminivirus Tomato Yellow Leaf Curl Virus (TYLCV)

3)  Daun menggulung, terjadi pada tembakau, kapas, dan lobak yang
diserang virus Turnip Yellow Mozaic Virus.

4)   Penyakit tungro (virus Tungro) pada tanaman padi. Tungro adalah
penyakit virus pada padi yang biasanya terjadi pada fase pertumbuhan
vegetatif dan menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan berkurangnya
jumlah anakan pelepah dan helaian daun memendek dan daun yang
10

terserang berwarna kuning sampai kuning-oranye, daun muda sering berlurik


atau strip berwarna hijau pucat sampai putih dengan panjang berbeda
sejajar dengan tulang daun dan gejala mulai dari ujung daun yang lebih tua
daun menguning berkurang bila daun yang lebih tua terinfeksi, dua spesies
wereng hijau Nephotettix malayanus dan virescens adalah serangga yang
menyebarkan (vector) virus tungro.

5)  Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk (virus citrus vein phloem
degeneration (CVPD), virus ini dengan begitu cepat menyebar ditularkan
serangga vektor Diaphorina Citri Kuwayana (Homoptera Psyllidae) atau
masyarakat umum menyebutnya kutu loncat atau kutu putih.

10. Satuan kesehatan di Kodam V/Brawijaya terdiri dari Makesdam dan 4 Denkesyah
dan Makesdam terletak Jalan Patimura No. 1 Kota Malang. Denkesyah Kesdam V/Brawijaya
terdiri dari Denkesyah 05.04.01 Madiun, Denkesyah 05.04.02 Mojokerto, Denkesyah
05.04.03 Malang, Denkesyah 05.04.04 Surabaya.

Adapun beberapa Rumkit TNI dan Polri di jajaran Kodam V/Brawijaya antara lain :
a. Rumkit TNI AD di Wilayah Kodam V/Brawijaya
1) Rumkit Tk. II 05.05.01 dr. Soepraoen Malang
2) Rumkit Tk. III 05.06.01 Brawijaya Surabaya
3) Rumkit Tk. III 05.06.02 Baladhika Husada Jember
4) Rumkit Tk. IV 05.07.01 Madiun
5) Rumkit Tk. IV 05.07.02 Kediri
6) Rumkitban 05.08.01 Mojokerto
7) Rumkitban 05.08.02 Malang
8) Rumkitban 05.08.03 Sidoarjo
9) Rumkitban 05.08.04 Lawang

b. Rumkit TNI AU di Wilayah Kodam V/Brawijaya


1) Rumah Sakit Lanud Iswahyudi Madiun
2) Rumah Sakit Lanud ABD Saleh Malang
3) Rumah Sakit Lanud Soemitro Surabaya

c. Rumkit TNI AL di Wilayah Kodam V/Brawijaya


1) Rumah Sakit Gunung Sari Surabaya
2) Rumah Sakit Tanjung Perak Surabaya
3) Rumah Sakit dr. Ramelan Surabaya
4) Rumah Sakit dr. Oepomo Surabaya
5) Rumah Sakit Juanda Sidoarjo

d. Rumkit Polri di Wilayah Kodam V/Brawijaya


1) Rumah Sakit Bhayangkara TulungAgung
2) Rumah Sakit Bhayangkara Kediri
3) Rumah Sakit Bhayangkara Bojonegoro
4) Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata Batu Malang
5) Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Bromob Watu Kosek Gempol
6) Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
7) Rumah Sakit Bhayangkara Tk. IV Bondowoso
8) Rumah Sakit Bhayangkara H.S Samsoeri Mertojoso Surabaya
9) Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Polri Porong Sidoarjo
11

e. Fasilitas Kesehatan. Di Wilayah Kodam V/Brawijaya terdapat 285 Rumah


Sakit (Rumkit), terdiri dari 6 Rumkit TK I ( 1 TNI, 4 Pemda, 2 Swasta), 29 Rumkit Tk II
(1 TNI, 1 Polri, 23 Pemda, 5 Swasta), 98 Rumkit Tk III (5 TNI, 4 Polri, 24 Pemda, 65
Swasta) dan 152 Rumkit Tk IV ( 13 TNI, 5 Polri, 19 Pemda, 115 Swasta).

BAB V
PENUTUP

11. Demikian Laporan Intelmedik Kesdam V/Brawijaya semester II TA 2019, dalam rangka
pembinaan Pertahanan dan Keamanan Negara di wilayah Kodam V/Brawijaya.

Malang, Desember 2019


Kepala Kesdam V/Brawijaya,

dr. Moh. Arif Hariyanto, Sp.B


Kolonel Ckm NRP 32566
12

Anda mungkin juga menyukai