Anda di halaman 1dari 4

1.

Batas Wilayah
Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur dengan
batas-batas sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo, Kota Pasuruan dan
Selat Madura, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo, sebelah selatan
berbatasan dengan Kabupaten Malang dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten
Mojokerto.
Kabupaten Pasuruan terdiri dari 24 Kecamatan dan 365 Desa / kelurahan dengan
luas keseluruhan mencapai 1.474.02 km². Kecamatan terluas adalah Kecamatan Lumbang
yang mencapai 125.55 km² atau 8,52% dari luas Kabupaten Pasuruan, sedangkan
kecamatan terkecil adalah Kecamatan Pohjentrek yang hanya seluas 11.88 km² atau
0,81% dari luas Kabupaten Pasuruan.
2. Aspek Geografis dan Topografis
Secara geografis Kabupaten Pasuruan terletak antara 112°.30' - 113°.30' Bujur Timur dan
7°.30' - 8°.30' Lintang Selatan. Kabupaten Pasuruan merupakan wilayah yang memiliki
daerah datar maupun pegunungan dengan ketinggian 0 hingga lebih dari 1.000 m dari
permukaan laut. Wilayah yang memiliki ketinggian rata-rata hingga 100 m dpl (diatas
permukaan laut) ada 14 Kecamatan, yaitu Kejayan, Wonorejo, Gempol, Beji, Bangil,
Rembang, Kraton, Pohjentrek, Gondangwetan, Rejoso, Winongan, Grati, Lekok dan
Nguling. Wilayah yang mempunyai ketinggian rata-rata 100 hingga 500 m dpl sebanyak
6 Kecamatan, yaitu Kecamatan Purwodadi, Lumbang, Pasrepan, Purwosari, Sukorejo dan
Pandaan. Sedang wilayah yang mempunyai ketinggian rata-rata diatas 500 m dpl ada
sebanyak 4 Kecamatan Tutur, Puspo, Tosari dan Kecamatan Prigen.
Secara geologis, Kabupaten Pasuruan terbagi menjadi tiga wilayah geologis, yaitu daerah
perbukitan, daerah dataran rendah dan daerah pantai. Sekitar 20,83% wilayah ada di
kedalaman antara 0 – 60 m (dataran rendah); sekitar 42,83% wilayah memiliki
kedalaman tanah 61 – 90 cm; dan sekitar 36,34% wilayah memiliki kedalaman lebih dari
90 cm dari permukaan laut.
Dilihat dari sisi kemiringan tanahnya, sebesar 66,85% wilayah memiliki kemiringan
wilayah 0 – 15 derajat; sebesar 15,07% wilayah memiliki kemiringan antara 15 – 40
derajat; dan sebesar 18,08% wilayah memiliki kemiringan diatas 40 derajat.
3. Kondisi Geologi
Bilamana diitinjau dari jenis Geologi, maka wilayah di Kabupaten Pasuruan dapat
dikelompokkan dalam 3 (tiga) kelompok besar, yaitu : batuan permukaan, batuan
sedimen dan batuan gunung api. Dengan banyaknya jenis batuan yang ada, menunjukkan
bahwa Kabupaten Pasuruan merupakan daerah yang cukup kaya akan bahan tambang
galian type C (pasir dan batu). Dari struktur Geologi, Kabupaten Pasuruan terbagi atas 3
(tiga) bagian yaitu :
a. Daerah pegunungan dan berbukit, dengan ketinggian antara 180 s/d 1.300 m dpl.
Daerah ini membentang dibagian selatan dan barat meliputi Kec. Lumbang, Kec.
Puspo, Kec. Tosari, Kec. Tutur, Kec. Purwodadi, Kec. Prigen dan Kec. Gempol.
b. Daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 6 s/d 91 m dpl. Dataran rendah ini
berada dibagian tengah merupakan daerah yang subur.
c. Daerah pantai, dengan ketinggian antara 2 m s/d 8 m dpl yang membentang dibagian
utara meliputi Kec. Nguling, Kec. Rejoso, Kec. Kraton dan Kec. Bangil.
4. Hidrologi
Sumber air tanah secara umum sangat melimpah, hal ini ditandai oleh adanya beberapa
mata air yang memiliki debit cukup besar, antara lain mata air Umbulan debit airnya
mencapai 4.500 l/dtk (diperkirakan pada penghitungan maksimal), Banyu Biru debitnya >
500 l/dtk dan lain-lainnya.
Sedangkan sumber air permukaan umumnya berasal dari beberapa sungai yang mengalir
di wilayah Kabupaten Pasuruan, yang terdiri dari 7 (tujuh) sungai yang bermuara di Selat
Madura yaitu:
a) Sungai Laweyan : bermuara di Desa Penunggul - Kecamatan Nguling
b) Sungai Rejoso : bermuara di wilayah Kecamatan Rejoso
c) Sungai Gembong : bermuara di wilayah Kota Pasuruan
d) Sungai Welang : bermuara di Desa Pulokerto – Kecamatan Kraton
e) Sungai Masangan : bermuara di Desa Raci – Kecamatan Bangil
f) Sungai Kedung Larangan : bermuara di Desa Kali
g) Sungai Petrung : bermuara di Kec. Kraton
Mengingat wilayah Kabupaten Pasuruan sebagian besar mempunyai kemiringan antara
0-2%, dan ketinggiannya mempunyai range antara 0 – 10 meter dari permukaan laut
maka keberadaan sungai tersebut disamping menguntungkan juga merugikan karena di
musim penghujan rawan banjir terutama diwilayah bagian utara. Hal ini disebabkan
karena didaerah tersebut terdapat bagian yang agak cekung, sehingga menghambat
pembuangan air kelaut.
5. Klimatologi
Wilayah Kabupaten Pasuruan, seperti halnya wilayah lain di Pulau Jawa, memiliki iklim
tropik basah yang dipengaruhi angin muson Barat dan Timur. Angin muson barat dan
timur menyebabkan terjadinya dua musim, musim hujan dan kemarau. Musim hujan
terjadi antara Bulan Oktober sampai dengan Bulan April, sedangkan musin kemarau
terjadi pada Bulan Mei sampai dengan Bulan September. Iklim di Kabupaten meliputi
keadaan curah hujan dan intensitas hujan yang ditandai dengan adanya bulan basah dan
bulan kering. Sebagian besar kecamatan tipe iklim C dan selebihnya tipe B. Temperatur
sebagian besar wilayah antara 240 – 320 C, sedangkan untuk wilayah diatas 2.770 meter
temperature terendah mencapai 50 C utamanya Kecamatan Tosari. Variasi curah hujn
rata- rata dibawah 1.750 MM. Angin Barat dan Timur kecepatan rata-rata 12-30 knot.
6. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Pasuruan berdasarkan data dari Kantor Statistik Kabupaten
Pasuruan pada akhir tahun 2017 adalah sebanyak 1.605.307 jiwa dengan tingkat
kepadatan penduduk sebanyak 1.089 jiwa/km² dengan laju pertumbuhan penduduk 0,73%
per tahun.
7. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Pendapatan Per Kapita
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu tolak ukur kemajuan
perekonomian suatu wilayah. Hal ini dapat dipahami mengingat semakin tinggi PDRB
suatu daerah semakin tinggi pula pendapatan per kapitanya bila dibandingkan dengan
daerah yang mempunyai PDRB lebih rendah dengan jumlah penduduk yang sama.
Pada tabel dibawah ini dapat dilihat pertumbuhan rata?rata PDRB untuk tahun 2017 Atas
Harga Berlaku Kabupaten Pasuruan yaitu sebanyak Rp.124,97 triliyun atau naik sebesar
5,72% dari tahun 2016. Lapangan usaha yang memberikan konstribusi terbesar terhadap
tingginya PDRB Kabupaten Pasuruan adalah sektor industri pengolahan. Mengingat
besarnya konstribusi sektor industri pengolahan yaitu sebesar 56,33% pada tahun 2017,
maka dapat dikatakan perekonomian Kabupaten Pasuruan bercirikan Ekonomi Perkotaan.

Anda mungkin juga menyukai