Anda di halaman 1dari 4

Analisis jenis lahan di desa tutur kabupaten pasuruan

Kondisi Fisik Dasar Letak Geografis.

Secara geografis Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan berada di ketinggian sekitar 700-
1200 meter di atas permukaan laut, luas total 94 kilometer persegi dengan jumlah 12 desa
agraris. Berada di lereng sebelah barat pegunungan Tengger dan merupakan salah satu
daerah jalan pintas menuju kawasan Gunung Bromo dan kawasan Gunung Semeru. Wilayah
ini berada dalam kawasan pegunungan dan berada di ketinggian lebih kurang 1000 m/dpl.
Batas- batas administratif Kecamatan Tutur adalah sebagai berikut :

Sebelah Timur : Kecamatan Tosari Sebelah Utara : Kecamatan Puspo Sebelah Barat :
Kecamatan Purwodadi Sebelah Selatan : Kecamatan Jabung (Malang)

Penggunaan Lahan.

Luas daratan yang mencakup seluruh wilayah Kecamatan Tutur sebagian besar merupakan
lahan persawahan dan pertanian. Sampai saat ini luas lahan yang telah dipergunakan sebagai
pembudidayaan komoditas pertanian yang hampir tersebar di seluruh wilayah Kecamatan
Tutur adalah komoditas apel, kopi, cengkeh dan sapi perah (susu) yaitu sekitar 933 Ha untuk
luas lahan apel; 985,604 Ha untuk luas lahan kopi; dan 262,787 Ha untuk luas lahan cengkeh.

Karakteristik penduduk dalam suatu daerah dapat menunjukan tingkat kemajuan penduduk
setempat meskipun hanya secara kasar. Penduduk merupakan salah satu aspek yang sangat
penting dalam pembangunan dan perkembangan suatu wilayah, jumlah dan persebaran sering
dikaitkan dengan perencanaan dan pemanfaatan ruang yang ada terutama yang berkaitan
dengan permintaan terhadap suatu pelayanan tertentu dan persebaran penduduk. Kondisi
wilayah Kabupaten Pasuruan terdiri dari daerah pegunungan berbukit dan dataran rendah,
yang secara rinci dibagi menjadi 3 bagian :

1. Bagian selatan terdiri dari pegunungan dan perbukitan dengan ketinggian permukaan
tanah antara 186 m, sampai 2.700 m, yang membentang dibagian Selatan dan Barat
meliputi: Kecamatan Lumbang, Kecamatan Puspo, Kecamatan Tosari, Kecamatan
Tutur, Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Prigen dan Kecamatan Gempol.
2. Bagian Tengah terdiri dari dataran rendah yang berbukit dengan ketinggian
permukaan antara 6 m, sampai 91 m, dan pada umumnya relatif subur.
3. Bagian Utara terdiri dari dataran rendah pantai yang tanahnya kurang subur dengan
ketinggian permukaan tanah 2 mdpl, sampai 8 mdpl, daerah ini membentang dari
timur yakni wilayah Kecamatan Nguling ke arah Barat yakni Kecamatan Lekok,
Kecamatan Nguling, Kecamatan Rejoso, Kecamatan Kraton dan Kecamatan Bangil.

Keadaan kemiringan tanah di Kabupaten Pasuruan adalah bervariasi:


a. Kemiringan 0-25 derajat meliputi + 20% luas wilayah. Daerah ini merupakan
dataran rendah yang terletak dibagian Utara.
b. Kemiringan 10-25 derajat meliputi + 20% luas wilayah. Daerah ini merupakan
dataran yang bergelombang yang terletak dibagian Tengah.
c. Kemiringan 25-45 derajat meliputi + 30% luas wilayah. Daerah ini merupakan
yang bersambung dengan perbukitan dibagian Barat dan Timur.
d. Kemiringan diatas 45 derajat meliputi + 30% luas wilayah. Daerah ini merupakan
pegunungan yang terletak dibagian Selatan. Sedangkan struktur tanah di
Kabupaten Pasuruan sebagian besar terdiri dari jenis Alluvial, Mediteran,
Regosol, Latosol, Grumosol dan Andosol.

Longsor lahan yang terjadi di daerah ini mempunyai pengaruh terhadap


kehidupan penduduk setempat. Terutama longsorlahan yang terjadi dalam skala
kacil maupun skala besar pada setiap tahunnya sangat berpengaruh terhadap
penduduk setempat. Bencana alam tanah longsor yang berada di Pasuruan
tepatnya di Lereng Gunung Bromo yaitu Kecamatan Tosari, Tutur, Puspo dan
Lumbang mengakibatkan 28 rumah warga rusak akibat tertimbun longsor, 22 titik
lokasi tanah longsor yang menutupi badan jalan serta 60 m pipa air bersih dan 2
buah bak penampungan air bersih seluas 3 m telah jebol akibat longsor.

Bencana tanah longsor di Kecamatan Tosari berakibat putusnya jalur transportasi


dari Pasuruan menuju Kecamatan Tosari dan dari Kecamatan Tosari menuju
Kecamatan Tutur, karena ada 22 titik longsoran yang menutupi badan jalan hingga
mencapai 150 cm, tanah longsor juga merusakkan 33 rumah warga Kecamatan
Tosari. Kerugian akibat bencana alam banjir kiriman dan tanah

Analisis jenis tanah di desa tutur

Secara umum kondisi geologis Kabupaten Pasuruan termasuk di Kecamatan Tutur


didominasi oleh jenis batuan alluvium yang mencakup luasan 14.512 Ha dan
tersebar di Kecamatan Gempol, Beji, Bangil, Rembang, Kraton, Rejoso, Lekok
dan Nguling. Sedangkan pada wilayah lain sebagian besar didominasi oleh batuan
young quarternary vulcanic seluas 77.287 Ha. Jenis batuan lainnya berdasarkan
kondisi geologisnya antara lain adalah pleistoce vulcanic, pleistocena sedimen,
pleistocene sedimen , dan old quarternary

Jenis Tanah
Berdasarkan perkembangan jenis tanah yang ada, ternyata terdapat jenis tanah
alluvial yang cukup luas (23.192,5 Ha) dan jenis tanah ini mendominasi dataran
rendah di wilayah Kabupaten Pasuruan yang sangat memungkinkan dipergunakan
sebagai lahan pertanian. Jenis tanah regosol dan latosol memiliki luasan terbesar
dibanding jenis tanah lainnya. Jenis tanah ini cocok untuk perkebunan dan
kehutanan. Seperti yang terdapat pada Kecamatan Tutur yaitu 4.672,5 jenis tanah
latosol dan 3.957,5 jenis tanah androsol (BPS Kabupaten Pasuruan, 2007).

Anda mungkin juga menyukai