TINJAUAN UMUM
Wilayah IUP
PT.PBM
2-1
Provinsi Sulawesi Tengah dengan waktu tempuh 20 menit, kondisi jalan wilayah
kota Palu menuju Kabupaten Donggala pada umumnya beraspal dengan kondisi
baik.
2.2 Geologi Daerah Penelitian
2.2.1 Topografi
Pada hamparan wilayah sekitar yang akan ditambang di Desa Loli saluran
secara geologi merupakan sub bagian dari wilayah geologi yang luas yang tertera
pada peta geologi antara lain : Formasi Tinambo, penyebaran dan perlapisan
Batuan Beku, Sedimen dan Metamorf. Loli saluran khususnya pada kawasan yang
akan ditambang merupakan daerah pelapukan Batuan Beku yang membentuk
lapisan solum yang dangkal dengan kenampakan singkapan batuan dibeberapa
tempat. Terbentuknya daerah ini berasal dari gunung api tua yang menghasilkan
batuan vulkanik ( Beku ) yang dibarengi pengangkatan daratan. Berbagai jenis
batuan terdapat padalokasi ini yang dipaparkan sesuai dengan tanamannya yang
resmi.
2.2.2 Morfologi
Lokasi kegiatan operasi PT. Palu batu madu mempunyai bentuk topografi
yang cukup variatif, yakni datar, landai dan perbukitan terjal. Sebahagian besar
diantaranya dalam kategori perbukitan yang relative terjal. Ketinggiannya
bervariasi antara 0-100 m dpl. Secara fisiografi lokasi operasi produksi meliputi
permukiman dan perkebunan masyarakat disepanjang ruas jalan Palu Donggala.
Kondisi lahan di sekitar lokasi secara visual kurang subur. Berdasarkan Peta
Geologi Lembar Palu (Sukamto, 1973), secara regional wilayah studi tersusun
2-2
oleh Formasi Tinombo yang mempunyai litologi serpih, batu pasir, konglomerat,
batu gamping dan rijang termasuk fillit, sabak, dan kuarsit dekat pada intrusiintrusi (terutama batuan vulkanik). Sedangkan yang dijumpai dilapangan
didominasi oleh batuan intrusi diorit dan batuan lelehan andesit. Sedangkan
menurut Murtolo (1993), batuan ini telah mengalami pelapukan yanginensif.
Kenampakan lapangan menunjukkan bahwa batuan tersebut telah terkekar kuat
dan telah mengalami pelapukan sehingga mudah mengalami longsoran (rock fall)
terutama pada tebing-tebing yang terjal. Struktur geologi yang terdapat di wilayah
studi adalah kekar (rekahan) dan sesar turun. Sesar turun ditandai dengan
penjajaran mata air sepanjang zona sesar, tebing yang terjal, gawir sesar
(triangular face dan cermin sesar), hancuran batuan dan pada pada peta topografi
dicirikan oleh adanya kontur yang rapat dan pelurusan kontur sepanjang zona
sesar.
2.2.3 Geomorfologi
a. Geomorfologi regional
Secara geografis, wilayah izin Usaha Pertambangan PT. Palu Batu Madu
terletak.diantara garis 1190 47' 12,50" Bujur Timur dan 00 47' 18,42" Lintang
Selatan.Sebelah Selatan dengan Desa Loli Oge dan sebelah barat berbatasan
dengan gunung Loli.
b. Gheomorfologilokal
Sebagaimana terangkum dalam peta geologi tujuan lembar peta geologi
tinjau daerah palu, secara regional tinjauan fisiografi daerah Palu terdiri dari
pematang barat dan pematang timur kedua duanya berarah utara selatan dan
terpisahkan oleh lembah Palu.
2-3
fragmen fragmen batuan basal, gamping koral dan batuan batuan lain yang
umumnya telah berubah..donggala. Kondisi lahan di sekitar lokasi secara visual
kurang subur. Berdasarkan Peta Geologi Lembar Palu.
2.2
b) Kelembaban Udara
2-5
Kelembaban udara yang dicatat pada stasiun yang sama untuk 10 tahun
terakhir berkisar 46 83 % dalam kurun waktu tersebut, kelembaban udara
tertinggi terjadi pada agusutus 2008 yakni 83%,sedangkan kelembaban udara
terendah terjadi pada maret 2006, yaitu 46%.
Sementara itu, kelembaban udara rata rata tertinggi dalam kurun waktu
tersebut terjadi pada 2008, yakni 79% dan terendah pada 2008, yakni 69,7%.
2.3.2 Curah Hujan
Secara lengkap, keadaan curah hujan diwilayah penelitian selama 10
terakhir ( 2003 2012 ). Curah hujan tertinggi yang dicatat sebesar 190.90 mm
yang terjadi pada desember 2003. Curah hujan terendah adalah 0 mm yang
terjadi Agustus dan Oktober 2008. Curah hujan tahunan terbanyak terjadi pada
2007 sebesar 960.10 mm, tahunan terendah sebesar 435 mm yang terjadi pada
2007.
1. Berbeda dengan kondisi iklim daerah di Indonesia yang umumnya mempunyai
dua musim, Kota Palu memiliki karakteristik iklim yang spesifik yaitu tidak
digolongkan sebagai daerah musim, atau disebut sebagai Zona Non-Curah hujan
tertinggi berlangsung pada bulan Nopember sebesar 152,0 mm, sedangkan
terendah pada Februari sebesar 28,0 mm. Kecepatan angin rata-rata 3,6 Knots
dengan arah barat laut.
Sementara itu, curah hujan rata rata tertinggi terjadi pada 2003 sebesar
80.01 mm dan rata rata terendah terjadi pada 2007 sebesar 36.3mm.
2-7
buat dengan kemiringan lereng 650 sedangkan untuk sistem Saluran air (drainage)
di buat pada kaki lereng agar air limpasan yang masuk dapat mengalir menuju
paritan. Penambangan dengan sistem open pit dilakukan secara bertahap dengan
sistem trap di mulai dari atas dengan tinggi jenjang 3 meter dan lebar 6 meter,
sistem penambangan secara jenjang di maksudkan untuk mengurangi debu akibat
kegiatan penambangan. Jalan ke bagian atas bukit di buat dengan sistem
melingkar ke atas (ramp) untuk memudahkan unit dump truck menuju tempat
penambangan (loading Point) dan mengurangi resiko. Hasil penambangan adalah
batu bongkahan di angkut menggunakan dump truck dengan kapasitas 12,8 m 3
untuk di antar ke areal pabrik.
2.4.3
Tipe
Excavator
Caterpillar 320 D
Excavator
Caterpillar 329 D
Whell Loader
Volvo
Dump Truck
Nissan
Dump Truck
Nissan
Dump Truck
Hino
Stone Crusher
8
Generator 630 KVA
9
Compressor
2
m , areal pengolahan dengan luas bangunan 1,8 Ha dan rumah genset dengan luas
bangunan 48 m2. (Gambar Fasilitas penunjang dapat dilihat dalam Lampiran I)
2.6 Peralatan Dan Jumlah Karyawan
Tabe
l 2.1 Peralatan
No
Nama
Jabatan
Yeni Mariam, SE
Direktur
2-9
Ardiyansah, S.si
Wakil direktur
Widi , ST
KTT
Administrasi
Ikwal, S.si
Logistik
Irfan
Kepala Produksi
Hasan
Pegawas
Ahmad
Maintanance
Abet
Tim Crusher
10
Wagiman
Elektrik
11
Buyung
Elektrik
12
Jefri
BBM
13
Martang
Operator Loder
14
Rusman
Driver DT
15
Rudi
Operator EXC
16
Ardin
Operator EXC
17
Darwis
Security
18
Ismail
Operator EXC
2 - 10