Anda di halaman 1dari 130

5 TEMA FUNDAMENTAL

KECAMATAN PURWOSARI

Untuk memenuhi tugas mata kuliyah pengantar


geografi

Di susun oleh :

Nama Mahasiswa : Siti Rofiqoh

NIM : 160721614504

Mata kuliyah : Pengantar Geografi

Dosen Pengampu : Drs. Mustofa M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN GEOGRAFI

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan kehadirat Tuhan Yang


maha Esa, karena dengan pertolonganNya kami dapat
menyelesaikan karya ilmiyah yang membahas tentang
“5” TEMA FUNDAMENTAL (lokasi, tempat, interaksi
manusia dengan lingkungan, perpindahan dan region)
Kecamatan Purwosari yang terletak di Kabupaten
Pasuruan Provinsi Jawa Timur dapat diselesaikan sesuai
dengan yang direncanakan.

Dengan adanya penyajian buku ini, juga dibuat


sebagai sumber informasi bagi pembaca yang ingin lebih
mengetahui tentang keadaan kecamata Purwosari
Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur.

Semoga buku ini dapat berguna dan bermanfaat


bagi penulis serta kita semua. Dan mohon maaf atas
kesalahan dan kekurangan yang terdapat di buku ini,
penulis mengharapkan saran dankritikan dari berbagai
pihak, agar nantinya dalam penulisan selanjutnya bisa
jauh lebih baik. Penulis berharap buku ini dapat
membantu pembaca mencari referensi tentang
Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan Provinsi
Jawa Timur dan juga dapat membantu menambah
wawasan serta informasi.

Malang, 09 Oktober 2016


BAB I

PENDAHULUAN

Dalam mengkaji suatu daerah pengkaji harus


melakukan sebuah kajian secara kompleks dalam
mengulas berbagai macam keadaan yang terdapat di
daerah tersebut dengan benar. Dalam hal ini Daerah yang
dikaji oleh pengkaji adalah Kecamatan Purwosari yang
merupakan daerah tempat tinggal pengkaji. Dimana
Kecamatan purwosari adalah salah satu kecamatan yang
bernaungan di Kabupaten Pasuruan, dan merupakan
kecamatan yang sangat strategis terutama dalam bidang
transportasi dan perhubungan. Letak absolut dari
Kecamatan Purwosari yaitu terletak pada posisi 112º30 -
113º30 bujur timur dan 7º30 - 8º30 lintang selatan,
dengan ketinggian 100 meter hingga 500 meter diatas
permukaan bumi. Sedangkan letak relative dari
Kecamatan Purwosari adalah sebelah utara berbatasan
dengan Kecamatan Wonorejo, sebelah selatan berbatasan
dengan Kecamatan Purwodadi, sebelah Barat berbatasan
dengan Kecamatan Sukorejo, sebelah timur berbatasan
dengan Kecamatan Purwodadi.
Kecamatan Purwosari terdiri dari 70 Dusun, 153
Rukun Warga, dan 482 Rukun Tetangga. Dengan letak
Kecamatan Purwosari yang terletak di jalur regional
menjadikan Kecamatan Purwosari salah satu daerah
pengembangan ekonomi dan peluang investasi.
Sepanjang tahun 2015 Kecamatan Purwosari
memiliki keadaan iklim yang cukup dingin, dengan
curah hujan tertinggi terjadi pada bulan januari dan
februari yaitu masing-masing mencapai ketinggian
hingga 339 mm dan 475 mm yang jika dihitung dari
jumlah hari hujan masing-masing bulan tersebut yaitu 17
hari dan 16 hari. Sedangkan jumlah curah hujan terendah
terjadi pada bulan juni hingga oktober yang mencapai
ketinggian 0 mm atau dengan kata lain tidak terjadi
hujan sama sekali.
jumlah Curah Hujan (mm) menurut Bulan

Sumber : Statistik Daerah Kecamatan Purwosari 2016

1.2 Latar Belakang

Indonesia sebagai sebuah republik yang yang


terdiri dari berbagai pulau memiliki 33 provinsi , dan
dari 33 provinsi ini diantaranya terdapat provinsi Jawa
Timur.
Jawa Timur juga merupakan provinsi yang memiliki
banyak potensi, baik sumber daya alam maupun sumber
daya manusianya. Jawa Timur yang memiliki sumber
daya yang melimpah baik itu sumber daya alam yang
terbaharui maupun sumber daya alam yang tidak dapat
terbaharui seperti tambang dan gas.

Jawa Timur mempunyai posisi yang strategis di


bidang industri karena diapit oleh dua provinsi besar
yaitu Jawa Tengah dan Bali, sehingga menjadi pusat
pertumbuhan industri maupun perdagangan. Jawa Timur
juga mempunyai potensi di bidang Pertanian,
Perkebunan, Niaga, Holtikultura, Perikanan, dan
Sumberdaya Egergi lainnya serta potensi industri yang
cukup bagus.

Jawa timur adalah satu provinsi terluas di pulau


jawa. Jawa timur memiliki 29 Kabupaten dan 9 kota,
Kabupaten Pasuruan adalah salah satu Kabupaten yang
berada di Provinsi Jawa timur. Kabupaten Pasuruan
merupakan bagian dari Provinsi Jawa Timur yang
terletak pada koordinat 112o33’55’’ hingga 113o30’37’’
Bujur Timur dan 70o32’34’’ hingga 80o30’20’’ Lintang
Selatan. Wilayah daratannya dibagi menjadi 3 (tiga)
bagian, yaitu :

 Daerah pegunungan dan berbukit, dengan ketinggian


antara 180 – 3000 m dpl, daerah ini membentang di
bagian selatan dan barat meliputi Kecamatan
Lumbang, Puspo, Tosari, Tutur, Purwodadi, Prigen
dan Gempol;

 Daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 6 –


91 m dpl, daerah ini membentang di bagian tengah
dan merupakan daerah yang subur;
 Daerah pantai dengan ketinggian antara 2 – 8 m dpl,
daerah ini membentang di bagian utara meliputi
Kecamatan Nguling, Lekok, Rejoso, Kraton dan
Bangil.

Jika ditinjau dari keadaan topografi, keadaan


wilayah Kabupaten Pasuruan terdiri dari daerah
pegunungan berbukit dan daerah dataran rendah, yang
secara rinci dibagi menjadi tiga bagian :
 Bagian Selatan terdiri dari pegunungan dan
perbukitan dengan ketinggian permukaan tanah
antara 186 meter sampai 2.700 meter yang
membentang mulai dari wilayah kecamatan Tutur,
Purwodadi dan Prigen.
 Bagian Tengah terdiri dari dataran rendah yang
berbukit dengan ketinggian permukaan antara 6
meter sampai 91 meter dan pada umumnya relatif
subur.
 Bagian Utara terdiri dari dataran rendah pantai yang
tanahnya kurang subur dengan ketinggian permukaan
tanah antara 2 meter sampai 8 meter. Daerah ini
membentang dari timur yakni wilayah kecamatan
Nguling Kearah Barat yakni Kecamatan Lekok,
Rejoso, Kraton dan Bangil.
Keadaan kemiringan tanah di Kabupaten Pasuruan
adalah bervariasi :
1. Kemiringan 0 – 25 derajat meliputi + 20% luas
wilayah
Daerah ini merupakan dataran rendah yang terletak
dibagian Utara
2. Kemiringan 10 – 25 derajat meliputi + 20% luas
wilayah
Daerah ini merupakan dataran yang bergelombang
yang terletak dibagian Tengah
3. Kemiringan 25 – 45 derajat meliputi + 30% luas
wilayah
Daerah ini merupakan yang bersambung dengan
perbukitan (dibagian Barat dan Timur)
4. Kemiringan diatas 45 derajat meliputi + 30% luas
wilayah
Derah ini merupakan pegunungan yang terletak
dibagian Selatan.
Sedangkan struktur tanah di Kabupaten Pasuruan
sebagian besar terdiri dari jenis alluvial, Mediterian,
Regosol, Labosal dan Litasol, Grumasol dan Andosal.
Kabupaten Pasuruan pada umumnya beriklim
tropis, dengan klasifikasi Schimdt dan Fergusan.
Sebagian besar kecamatan iklim tipe C dan selebihnya
tipe B. Temperatur sebagian besar wilayah antara 240 –
320 C. Sedangkan untuk wilayah diatas 2.770 meter
temperatur terendah mencapai 50 C utamanya
Kecamatan Tosari. Variasi curah hujan rata-rata dibawah
1500 – 2500 mm. Angin Barat dan Timur kecepatan rata-
rata 12 – 30 knot.
Potensi hidrografi Kabupaten Pasuruan
memberikan peluang besar bagi pembangunan baik
untuk keperluan air minum, irigasi, pariwisata dan
indrustri. Potensi hidrografi antara lain : 18 sungai dan 6
sungai besar yang bermuara di Selat Madura. Selain
potensi sungai terdapat danau dan sejumlah mata air, di
antaranya Danau Ranu Garti mampu mengeluarkan debit
air maximum 980 liter/detik, selain itu juga terdapat 470
sumber air yang tersebar di 24 kecamatan, dan yang
terbesar adalah Sumber Air Umbulan di Kecamatan
Winongan dengan debit 5.650 liter/detik yang digunakan
untuk keperluan air minum Kabupaten Pasuruan, Kota
Pasuruan, Kota Surabaya dan menurut rencana akan
diperluas ke Kabupaten Sidoarjo serta Kabupaten
Gresik. Sumber Air Banyu Biru juga terdapat di
Kecamatan Winongan dengan debit maximum 250
liter/detik.
Di wilayah Kabupaten Pasuruan mengalir 6
sungai besar yang bermuara di Selat Madura, yaitu :
1. Sungai Lawean : bermuara di Desa Penunggul
Kecamatan Nguling
2. Sungai Rejoso : bermuara wilayah Kecamatan
Rejoso
3. Sungai Gembong : bermuara di wilayah Kota
Pasuruan
4. Sungai Welang : bermuara di Desa Pulokerto
Kecamatan Kraton
5. Sungai Masangan : bermuara di Desa Raci
Kecamatan Bangil
6. Sungai Kedung Larangan : bermuara di Desa
Kalianyar Kecamatan Bangil
Curah hujan untuk wilayah Kabupaten pasuruan
tergolong tipe D yang berarti keadaan daerah secara
umum tergolong daerah kering meskipun di daerah
pegunungan curah hujan cukup.
Masyarakat Kota Pasuruan tergolong heterogen
terdiri dari beragam etnis. Empat etnis yang
mendominasi adalah Jawa, Madura, Tionghoa dan Arab.
Etnis Madura lebih banyak mendiami wilayah utara
Pasuruan, sedangkan tiga ethis lainnya tersebar di bagian
tengah perkotaan. Heterogenitas masyarakatnya tidak
lepas dari keberadaan pelabuhan yang menarik minat
orang untuk datang dan kemudian tinggal di Kota
Pasuruan. Mayoritas penduduknya memeluk agama
Islam. Meskipun terdiri dari multi etnis, namun
hubungan masing-masing orang berjalan harmonis.
Secara hidrografi wilayah Kabupaten Pasuruan
terbagi menjadi :
 24 (Dua puluh empat) wilayah Kecamatan
 341 (Tiga ratus empat puluh satu) wilayah Desa
 24 (Dua puluh empat) wilayah Kelurahan
Dari 24 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten
Pasuruan, Kecamatan Purwosari merupakan salah satu
dari banyaknya kecamatan yang ada di wilayah
Kabupaten Pasuruan akan memiliki salah satu
karakteristik yang akan di kaji oleh pengkaji. Dimana
Kecamatan Purwosari tersebut merupakan daerah asal
pengkaji. Pengkaji akan mengkaji sesuai dengan 5 tema
fundamental geografi.
Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten
Pasuruan (km2) Tahun 2015

Sumber : Kabupaten Pasuruan dalam Angka 2016


Sumber : www.google.co.id

1.3 Tujuan

Dalam pembuatan buku ini penulis memiliki tujuan yang


ingin dicapai, yaitu :
1. Menyelesaikan tugas pertama dari mata kuliyah
Pengantar Geografi sesuai dengan pendekatan
objek keruangan.
2. Memberi pengetahuan kepada masyarakat guna
mengetahui keadaan Kecamatan Purwosari.
3. Membantu pembaca untuk mencari referensi
tentang keadaan Kecamatan Purwosari.
4. Mampu menginspirasi banyak pihak untuk
melakukan pengkajian, observasi serupa ataupun
berbeda dengan karya atau kajian yang lebih
baik.
BAB II

PEMBAHASAN

Dalam suatu metode pembelajaran diperlukan


juga penerapan tindakan nyata atas pembahasan yang
telah dipejari agar dapat menentukan sejauh mana
pemahamannya. Maka sebab itu, ditlislah buku ini
sebagai penerapan tindak nyata dengan 5 tema
fundamental geografi. Buku ini berisi tentang
Kecamatan Purwosari ditinjau dari 5 tema fundamental
geografi, yang mana 5 tema fundamental itu adalah :

1. Location (Lokasi)
2. Place (Tempat)
3. Human Interaction (Interaksi anatara manusia
dengan lingkungan)
4. Movement (Perpindahan)
5. Region (Wilayah)

Dalam penulisan buku ini memerlukan kecermatan


mendeskripsikan, menganalisa, mengevaluasi,
memprediksi, 5 tema tersebut mempunyai keterkaitan
satu sama lain. Penulis berusaha mengupayakan
semaksimal mungkin untuk menghasilkan sebuah buku
yang akurat.

2.1 Location (Lokasi)


Lokasi merupakan salah satu konsep geografi,
lokasi berperan penting dalam mengkaji suatu objek
geografi untuk menentukan letak suatu posisi dimana
sekumpulan gejala berada pada titik atau tempat tertentu
pada permukaan bumi yang di batasi oleh garis atau grid
yang abstrak. Pada konsep geografi, lokasi adalah suatu
letak/posisi tempat pada suatu ruang, dapat dilihat
dengan cara menentukan letak koordinat suatu tempat
melalui garis bujur dan garis lintang pada tempat dan
juga letak suatu tempat terhadap objek lain. Lokasi
menggambarkan dimana kita berada. Lokasi di bagi
menjadi 2, yaitu :

A. Lokasi absolut

Lokasi absolut adalah lokasi yang didasarkan


pada letak lintang dan garis bujur. Lokasi absolut bersifat
tetap dan tidak akan berubah meskipun kondisi
sekitarnya telah berubah. Lokasi absolut bersifat mutlak
dan tidak ada lokasi lain dimuka bumi yang
menunjukkan lokasi sama dengan tempat itu.
Berdasarkan letak astronomis, Kecamatan Purwosari
terletak pada koordinat 112,30o – 113,30o Bujur Timur
dan 7,30o – 8,30o Lintang Selatan.

B. Lokasi relatif

Lokasi relatif adalah lokasi yang didasarkan atas


objek-objek yang ada disekitarnya. Lokasi relatif dapat
berubah sesuai dengan lingkungannya. Kemajuan suatu
tempat didasarkan atas lingkungan sekitar yang
mempengaruhinya. Suatu daerah akan mempengaruhi
tingkat interaksi dengan daerah lain karena lokasi relatif
dapat yang bersifat mendukung interaksi dan ada pula
yang menghambat interaksi dengan daerah lain. Lokasi
relatif Kecamatan Purwosari yaitu :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan
Wonorejo
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan
Purwodadi
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan
Sukorejo
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan
Purwodadi

Sumber : Kecamatan Purwosari dalam Angka 2015

Berdasarkan wilayah administrasi terkecil


dibawah desa/kelurahan, di Kecamatan Purwosari
terdapat 70 Dusun, 153 Rukun Warga dan 482 Rukun
Tetangga.
Bagian wilayah Kecamatan Purwosari yang
berbatasan dengan Kecamatan Wonorejo, ketika mereka
membutuhkan sesuatu memilih untuk pergi ke
Kecamatan Wonorejo karena disana pertumbuhan
ekonomi lebih maju dan terdapat pasar Wonorejo yang
besar dengan Jarak yang relatif dekat, aksesbilitas yang
mudah serta transportasi yang mudah untuk menuju ke
Kecamatan Wonorejo. Desa janti, tambar merupakan
desa yang aksesbilitasnya lebih mudah ke daerah
Kecamatan Wonorejo.
Kecamatan Purwosari Sebelah Selatan dan Timur
berbatasan dengan Kecamatan Purwodadi juga akan
cenderung pergi ke pasar Purwodadi untuk kegiatan
ekonomi karena disana pusat pertumbuhannya juga
sangat baik. Desa jarak, dongeng, merupakan daerah
yang berbatasan dengan Kecamatan Purwodadi, mereka
akan cenderung pergi ke pasar Purwodadi karena
didaerahnya tidak ada pasar yang dapat menampung.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan
Sukorejo. Masyarakat yang berdekatan dengan
Kecamatan Sukorejo maka aksesbilitas semakin mudah
dan dekat, cenderung mereka akan melakukan banyak
aktifitas di Sukorejo untuk perekonomiannya.

C. Jarak

Konsep jarak merupakan kerangka berpikir untuk


memahami keberadaan suatu objek ditinjau dari aspek
jauh dekat ataupun waktu tempuh dari objek lain. Jarak
dapat diukur dengan dua cara, yaitu jarak geometrik
dinyatakan dalam satuan panjang kilometer dan jarak
waktu diukur dengan satuan waktu (jarak tempuh).
Penentuan jarak menurut geometris disebut jarak absolut
sedangkan penentuan jarak berdasarkan perhitungan
waktu tempuh disebut jarak relatif.

Berdasarkan data berikut maka desa Cendono


memiliki jarak terjauh dari ibukota kecamatan, untuk
menuju Kecamatan Purwosari ditempuh dengan
kendaraan pribadi, karena tidak adanya angkutan antar
desa dan jumlah ojek pun hanya sedikit.

 Jarak antar desa / kelurahan (km)


Luas Desa, Jarak ke Kecamatan dan Persentase
Terhadap Luas Kecamatan
Areas Village, Districts Distance and Percentage of
Districts Areas
Tahun 2015

Sumber : Purwosari dalam Angka 2016

 Jarak Kecamatan Purwosari ke Kabupaten


Pasuruan
Sumber : Google maps

Jarak Kecamatan Purwosari ke Kabupaten


Pasuruan adalah 21,7 km yang bisa di tempuh selama 45
menit. Sedangkan jarak terjauhnya adalah 32,2 km
dengan waktu tempuh selama 56 menit. Untuk akses ke
Kabupaten Pasuruan dapat menggunakan angkutan
umum seperti bus atau pun angkot. Selain itu, warga
yang berkeinginan untuk pergi ke Kabupaten Pasuruan
juga bisa dengan menggunakan Kendaraan pribadi
seperti mobil atau motor.

2.2 Place (Tempat)

Tempat (place) adalah kejadian di permukaan


bumi yang saling berkaitan dan mengalami sebuah
proses yang saling mempengaruhi anatara satu kejadian
dengan kejadian yang lain di suatu titik yang kemudian
akan dibandingkan dengan tempat lain yang memiliki
karakteristik berbeda sehingga akan menghasilkan sistem
pola pendekatan keruangan. Kejadian tempat di
permukaan bumi ciri-ciri yang berbeda baik fisik
maupun sosial suatu daerah, suatu tempat dibentuk oleh
karakter fisik seperti (iklim, jenis tanah, hidrosfer,
morfologi, flora dan fauna) dan manusia yang hidup
didalamnya (jumlah penduduk, kepadatan,
perkembangan penduduk, pendidikan, pendapatan, dan
kebudayaan). Dalam hal ini, terdapat dua bagian yang
mempengaruhi keadaan suatu tempat yaitu :

A. Karakteristik Manusia (Human


Characteristic)

Karakteristik manusia (human karakteristik)


dalam geografi adalah corak dan fasilitas dipermukaan
bumi yang dibuat oleh manusia. Geografi membahas
human characteristic tentang penduduk atau manusia
yang berinteraksi dengan lingkungan sehingga akan
menghasilkan suatu budaya baru (cultural). Orientasi
kajian terhadap aktifitas penduduk adalah saling
ketergantungan antara lingkungan sosial dan lingkungan
fisik.dalam hal ini yang berperan penting dalam
mempengaruhi karakteristik suatu tempat adalah
manusia, seperti kepadatan penduduk, persebaran dan
budaya. Ilmu bantu yang digunakan dalam mengkaji
karakteristik manusia adalah geografi sosial, geografi
ekonomi, geografi politik. Geografi sosial adalah ilmu
yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik
antara penduduk dan keadaan alam serta aktivitas dan
usaha dalam menyesuaikan dan menguasai keadaan
alamdemi kemakmuran dan kesejahteraan hidupnya
(Bintarto). Geografi ekonomi merupakan cabang dari
geografi manusia yang kajiannya berupa struktur
keruangan aktivitas ekonomi. Titik berat kajiannya pada
aspek keruangan struktur ekonomi masyarakat, termasuk
bidang pertanian, industri, perdagangan, transportasi,
komunikasi, jasa dan sebagainya. Dalam analisisnya,
faktor lingkungan alam ditinjau sebagai faktor
pendukung dan penghambat struktur aktivitas ekonomi
penduduk. Geografi mencakup geografi pertanian,
geografi industri, geografi perdagangan, geografi
transportasi dari komunikasi. Geografi politik
merupakan cabang geografi manusia yang bidang
kajiannya adalah aspek keruangan pemerintahan atau
kenegaraan yang meliputi hubungan regional dan
internasional, pemerintahan dan kenegaraan di
permukaan bumi. Dalam geografi politik, lingkungan
geografi dijadikan sebagain dasar perkembangan dan
hubungan kenegaraan. Bidang kajian geografi politik
relatif luas, seperti aspek keruangan, aspek politik, aspek
hubungan regional, dan internasional. Geografi
permukiman adalah cabang geografi yang obyek
studinya berkaitan dengan perkembangan permukimam
di suatu wilayah permukaan bumi. Aspek yang dibahas
adalah kapan suatu wilayah dihuni manusia, bagaimana
bentuk permukimannya, faktor apa yang mempengaruhi
perkembangan dan pola permukiman. Karakteristik
manusia di Kecamatan Purwosari sebagai berikut :

1. Kependudukan (Demografi)

Kependudukan adalah ilmu yang mempelajari


tentang dinaminka kependudukan dalam suatu tempat.
Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi
penduduk serta bagaimana jumlah penduduk berubah
setiap tahun akibat kelahiran, kematian, migrasi.

a. Kuantitas

 Tabel Jumlah Penduduk Menurut Jenis


Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin Per Desa
Number of End Year Population by Sex and Sex Ratio
by Villages
Tahun 2015

Sumber : Purwosari dalam Angka 2016


 Persentase Jumlah Penduduk Menurut
Desa/Kelurahan 2016
Sumber : Purwosari dalam Angka 2016
Penduduk Kecamatan Purwosari Tahun 2014
tercatat sebanyak 81.516 jiwa, terdiri dari penduduk laki-
laki sebanyak 40.608 dan perempuan 40.908 jiwa. Dan
pada Tahun 2015 menjadi 82.301 jiwa, lakilaki 41.010
dan perempuan 41.291 jiwa, sehingga jumlah penduduk
mengalami kenaikan 785 jiwa. Jumlah penduduk ini
tersebar pada 15 desa/kelurahan. Penyebaran tertinggi
pada desa Martopuro sebanyak 13,12% (10.802 jiwa),
Sengonagung 10,51% (8.649 jiwa), kelurahan Purwosari
10,00% (8.231 jiwa) dan terendah di desa Sukodermo
sebesar 2,17% (1.787 jiwa).
Menghitung Sex Ratio
Sex ratio adalah angka yang menunjukkan perbandingan
antara penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan
dalam suatu wilayah ( setiawan,2013)
Rumus menghitung sex ratio sb :

Sex Ratio = Jumlah penduduk laki-laki x 100 %


Jumlah penduduk perempuan
Sex ratio Kecamatan Purwosari = 41.010 x 100 %
41.291
= 99,32
Berdasarkann hasil perhitungan maka sex ratio
Kecamatan Purwosari tahun 2015 sebesar 99,32 yang
berarti setiap 100 jiwa penduduk perempuan terdapat
99,32 (dibulatkan menjadi 99 ) jiwa penduduk laki-laki.

 Kepadatan Penduduk Menurut


Desa/Kelurahan 2014
Sumber : Kecamatan Purwosari dalam Angka 2015

Dilihat dari kepadatan penduduk , pada tahun 2016 desa


Sengonagung memiliki kepadatan penduduk yang
tertinggi yaitu 2478 jiwa/km2. Memiliki jumlah
penduduk 8649 jiwa dengan luas wilayah hanya 3,49
km2. Tingkat kedua yaitu desa Purwosari memiliki
kepadatan penduduk sebesar 2078 jiwa /km2 dengan
jumlah penduduk 8231 luas wilayah 3,96.
Kepadatan penduduk dihitung dengan cara :

Kepadatan penduduk = Jumlah penduduk


Luas desa

 Jumlah Penduduk Akhir Tahun Berdasarkan


Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Number of End Year Population by Age Group and Sex
Tahun 2015
Sumber : Statistik Daerah Kecamatan Purwosari 2016
Sumber : Statistik Daerah Kecamatan Purwosari 2016

Berdasarkan piramida penduduk, komposisi


penduduk Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan
didominasi oleh penduduk muda/dewasa/penduduk usia
produktif. Hal yang sangat menarik untuk diamati adalah
penduduk usia 15-19 tahun jumlahnya paling tinggi
dibandingkan dengan kelompok umur yang lainnya,
meskipun tidak terlalu ekstrim. Selain itu, jumlah
penduduk usia 65 tahun keatas, ternyata didominasi oleh
penduduk berjenis kelamin perempuan.
Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun
umumnya dianggap sebagai penduduk yang belum
produktif karena secara ekonomis masih tergantung pada
orang tua atau orang lain yang menanggungnya. Selain
itu penduduk berusia diatas 65 tahun juga dinggap tidak
produktif lagi sesudah melewati masa pensiun.
Penduduk usia 15-64 tahun adalah penduduk usia kerja
yang dianggap sudah produktif. Atas dasar konsep ini
dapat digambarkan berapa besar jumlah penduduk yang
tergantung pada penduduk usia kerja. Rasio
ketergantungan semacam ini memberikan gambaran
ekonomis penduduk dari sisi demografi.
Rasio ketergantungan (dependency ratio) adalah
perbandingan antara jumlah penduduk usia 0 - 14 th
ditambah jumlah penduduk usia 65 keatas dibandingkan
dengan jumlah penduduk usia 15 - 64 tahun. Semakin
tinggi presentae dependency ratio menunjukkan
tinngginya beban yang harus ditanggung.

Dependency Ratio = P 0-14 + P 65+ x 100


P 15-64

Dependency Ratio = 19601 + 4755 x 100


57945

= 42,03

Jadi setiap 100 orang usia produktif di Kecamatan


Purwosari menanggung beban 42 orang penduduk non
produktif.

b. Kualitas Penduduk

Kualitas penduduk adalah kemampuan penduduk untuk


dapat mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam
yang ada disekitarnya untuk memenuhi kebutuhan hidup
dan meningkatkan kesejahteraanya. Tingkat
kesejahteraan pada masyarakat Purwosari terbagi atas
keluarga pra sejahtera, keluarga sejahtera I,II,III. Dimana
tingkat kesejahteraan masyarakat ini dinilai dari
kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhn
dasar, kebutuhn social, pengembangan dan sekaligus ikut
secara teratur dalam kegiatan social. Berikut ini
merupakan tabel tingkat kesejahteraan masyarakat
Kecamatan Purwosari. Dapat diketahui jumlah
masyarakat yang sejaterah memiliki jumlah yang banyak
dibanding dengan pra sejahtera yang sebesar 3.722
keluarga dengan masyarakat sejahtera 20.612 keluarga.
Sehingga kualitas penduduk sudah bagus.

Banyaknya keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera


Menurut Klasifikasi BPPKP 2014
Sumber : Kecamatan Purwosari dalam Angka 2015

2. Kebudayaan

Kebudayaan (culture) adalah segala daya dan


kegiatan manusia untuk mengolah dan merubah alam.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan
masyarakat. Herkovits memandang kebudayaan sebagai
sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi lain. Kebudayaan didalamnya mengandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, Moral, hukum, adat
istiadat.

a. Kepercayaan atau Agama


Lanjutan
Sumber : Kecamatan Purwosari dalam Angka 2015

b. Bahasa

Bahasa yang digunakan oleh masyarakat adalah


bahasa jawa namun menggunakan dialek jawa timuran,
logat dan pengucapan sesuai dengan daerah tempat
tinggal. Masyarakat yang jarang berinteraksi dengan
masyarakat yang berbeda tempat dan hanya berinteraksi
dengan masyarakatnya pasti akan menggunakan bahasa
jawa sesuai desanya, misalnya tak golek’i (saya cari),
maka di Kecamatan yang bersebelahan orang akan
mengucapkan dengan logat dan dialek yang berbeda
misalnya tak dole’i . gaya bahasa terkenal kaku tanpa
unggah ungguh sebagaimana bahasa jawa kasar.

c. Mata pencaharian

Penduduk 10 tahun keatas Menurut Desa dan Mata


Pencaharian
Lanjutan
Lanjutan
Sumber : Kecamatan Purwosari dalam Angka 2015

Gambar : Petani padi


Sumber : www.google.co.id
3. Perekonomian Masyarakat
Kegiatan perekonomian adalah kegiatan yang
dilakuakan manusia untuk memperoleh barang dan jasa
digunakan untuk kemakmuran.
a. Industri
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan
pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi
menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk
mendapat keuntungan. Hasil industri bukan hanya
barang, namun jasa. Di Kecamatan Purwosari banyak
terdapat industry, adanya industry ini berdampak pada
masyarakat. Salah satunya mengurangi tingkat
pengangguran yang ada di Kecamatan Purwosari.
Jumlah industri menurut klasifikasinya

Sumber :Kecamatan Purwosari dalam Angka 2015


Jumlah industri menurut klasifikasinya
Number of Industries by Classification
Tahun 2014
Sumber : Kecamatan Purwosari dalam Angka 2015

Jumlah Industri/Kerajian Rumahtangga Menurut


Jenisnya
Number of Household by Type Craft Industry
Tahun 2014
Sumber : Kecamatan Purwosari dalam Angka 2015

Jumlah Industri dan Penyerapan Tenaga Sektor


Industri Berdasarkan Jenis Industri
Number of Employee Recruitment and Total Industry
by Specification
2013-2014
Sumber : Kecamatan Purwosari dalam Angka 2015
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa di
Kecamatan Purwosari sudah mulai berkembang industri,
Baik industri rumah tangga, kecil, besar atau sedang.
Berikut ini salah satu industri yang ada di Kecamatan
Purwosari.
1. Industri genteng di desa Sumberejo
2. Industri anyaman bambu
3. Pembuatan tahu tempe di Desa Sekarmojo
4. Industri lap makan dan kain pel di Desa
Karangrejo
5. Industri krupuk di Desa Tejowangi
6. Penggilingan padi di Desa Sekarmojo
7. Industri bata
8. Industri rokok Kacang Bayi di Desa Purwosari
Jenis Industri terbanyak pada Kecamatan
Purwosari adalah industri kecil. Industri kecil yaitu
industri yang jumlah karyawan/tenaga kerja berjumlah 5-
19 orang. Industri rumah tangga adalah industri yang
jumlah karyawannya 1-4 orang. Industri besar adalah
industri yang jumlah karyawannya antara 100 orang atau
lebih. Desa yang memiliki industri terbanyak adalah
Desa Karangrejo, yang banyak berkembang di desa ini
adalah industri kecil berupa pembuatan lap makan atau
dan kain pel. Desa yang memiliki industri terbanyak
adalah Desa Karangrejo, banyak berkembang di desa ini
adalah industri kecil.
Kecamatan Purwosari memiliki industri sejumlah
123 industri yang masih menggunakan tenaga manusia
ini mampu menyerap pekerja dari masyarakat, sehingga
angka pengangguran semakin berkurang dan pendapatan
perkapita masyarakat meningkat, namun dalam kegiatan
industri tersebut perlu adanya wawasan tentang limbah
yang dihasilkan, agar tidak dibuang sembarangan seperti
langsung dibuang disungai tanpa pengeloaan dulu. Hal
ini supaya tidak mencemari lingkungan atau merusak
lingkungan.
Gambar : Pabrik Indolakto
Sumber : www.google.co.id
Gambar : PT. Karya Dibya Mahardhika (pabrik rokok
grup Gudang Garam) Purwosari
Sumber : www.google.co.id

Gambar : PT. Sentosa Abadi (pabrik rokok kacang


bayi)
Sumber : www.google.co.id
b. Peternakan
Peternakan merupakan salah satu kegiatan industry.
Menurut jenisnya temasuk kedalam industri ekstraktif,
industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku
langsug diambil dari alam sekitar. Peternakan adalah
kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan
hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari
kegiatan tersebut. Tujuan peternakan adalah mencari
keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip
manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah
dikombinasikan secara optimal. Kegiatan di bidang
peternakan dapat dibagi atas dua golongan, yaitu
peternakan hewan besar seperti sapi, kerbau dan kuda,
sedang kelompok kedua yaitu peternakan hewan kecil
seperti ayam , itik. Berikut ini jenis peternakan yang ada
di Kecamatan Purwosari.
Jumlah Ternak dan Unggas menurut Jenisnya

Sumber : Statistik Daerah Kecamatan Purwosari 2016

Jumlah Ternak Dirinci Menurut Jenisnya Per Desa

Number of livestocks by types and village

Tahun 2014
Sumber : Kecamatan Purwosari dalam Angka 2015

Jumlah Unggas Menurut Jenisnya Per Desa

Number of Poultry by Types and Villages

Tahun 2014
Sumber : Kecamatan Purwosari dalam Angka 2015

Kondisi fisiografis dan iklim mempengaruhi


untuk jenis hewan yang dapat diternakkan, dengan
kondisi iklim dan fisiografisnya maka jenis hewan yang
diternakkan adalah sapi, kambing, domba. Peternakan
yang berkembang pada Kecamatan Purwosari
merupakan peternakan dalam skala kecil, hewan ternak
diternak di halaman rumah masyarakat bukan pada
tempat khusus hewan ternak. belum ada tempat khusus
untuk peternakan, dikarenkan pula rata-rata jumlah
ternak pada setiap peternakan tidak terlalu banyak.
Makanan untuk hewan ternak diambil dari sawah berupa
rumput-rumputan.

Sektor Peternakan masih didominasi oleh jumlah


sapi potong sejumlah 6.803 ekor, sapi perah 734 ekor,
kambing 1766 ekor dan domba 1330 ekor.Untuk
populasi Unggas, populasi ayam buras merupakan jenis
unggas yang paling banyak yaitu 46.716 ekor dan jenis
unggas lainnya seperti itik jumlahnya 1254 ekor.

Gambar : Ternak sapi


Sumber : www.google.co.id
Gambar : Ternak ayam
Sumber : www.google.co.id
c. Pertanian, Perkebunan, Perhutanan
Jenis tanaman pangan yang dibudidayakan dan
menghasilkan produksi di Kecamatan Purwosari adalah
padi, jagung, kedelai dan kacang tanah. Produksi padi
pada tahun 2014 meningkat dari 41.641 ton di tahun
2015 menjadi 41.873 ton. Untuk tanaman jagung dan
kacang tanah, tahun 2015 mengalami kenaikan produksi,
sedangkan untuk tanaman kedelai mengalami penurunan
produksi. Kenaikan produksi jagung, kacang tanah ini
disebabkan bertambahnya luas panen, sebaliknya
penurunan kedelai disebabkan karena berkurangnya areal
luas panen. Sedangkan jenis buah-buahan yang memiliki
potensi di Kecamatan Purwosari adalah rambutan dan
durian. Tanaman perkebunan yang menghasilkan di
Kecamatan Purwosari antara lain Kelapa, Kopi, Cengkeh
dan Kapuk Randu. Sedangkan untuk tanaman kehutanan
adalah sengon dan gamelina.
Gambar : Panen jagung
Sumber : www.google.co.id

Gambar : Tanaman berupa buah durian


Sumber : www.google.co.id
Gambar : Tanaman perkebunan berupa kopi
Sumber : www.google.co.id

Gambar : Tanaman kehutanan berupa kayu sengon


Sumber : www.google.co.id
Produksi Tanaman Pangan Dirinci menurut Jenis
Tanaman Per Desa
Foodrops Agriculture Production by Kinds of
Plants and Villages
Tahun 2014
Sumber : Kecamatan Purwosari dalam Angka 2015
Produktifitas Tanaman Pangan Dirinci menurut
Jenis Tanaman Per Desa (Ton/Ha)
Foodrops Agriculture Production by Kinds of
Plants and Villages
Tahun 2014
Sumber : Kecamatan Purwosari dalam Angka 2015
Jumlah dan Produksi Tanaman Perkebunan
menurut Jenis Komoditi (Ha)
Number of Estate Plantation and Production by
Commodity
Tahun 2014
Lanjutan
Sumber : Kecamatan Purwosari dalam Angka 2014

4. Makanan khas
Makanan khas merupakan ciri khas dari daerah
itu yang tidak dimilki daerah lain. Makanan khas
biasanya disesuaikan dengan tempat dan keadaan
masyarakatnya. Berikut ini beberapa makanan khas
Kecamatan Purwosari
Sumber : www.google.co.id
1. Klepon
Klepon atau kelepon adalah sejenis makanan
tradisional atau kue tradisional yang termasuk ke
dalam kelompok jajan pasar. Makanan ini terbuat
dari tepung beras ketan yang dibentuk seperti
bola-bola kecil dan diisi dengan gula merah lalu
direbus dalam air mendidih. Klepon yang sudah
masak lalu digelindingkan di atas parutan kelapa
agar melekat, sehingga klepon nampak berbalur
parutan kelapa. Biasanya klepon diletakkan di
dalam wadah yang terbuat dari daun pisang.
Sumber : www.google.co.id
2. Lupis
Yang kedua adalah lupis. Lupis terbuat dari
tepung beras yang dicampur dengan perasan air
jeruk nipis, garam dan sedikit gula. Adonan
dibentuk memanjang dengan kedua ujung
meruncing. Setelah direbus di dalam air yang
mendidih sampai matang, adonan lupis disajikan
dengan parutan kelapa muda dan disiram saus
yang terbuat dari larutan gula kelapa. Ada
kalanya penyajian lupis disertai dengan lepet,
yaitu makanan sejenis cenil namun terbuat dari
bahan tepung ketan dengan kandungan air lebih
banyak.
Sumber : www.google.co.id
3. Kue Cenil
Cenil adalah salah satu jajanan rakyat yang
terbuat dari tepung tapioka atau ketela pohon.
Adonan cenil dibentuk bulat, bulat memanjang
ataupun kotak dengan aneka warna cerah seperti
merah, kuning dan hijau muda. Setelah dibentuk,
adonan cenil direbus ke dalam air yang mendidih.
Penyajian mirip dengan klepon, yaitu diberi
taburan kelapa parut di atasnya.
4. Rawon
Rawon adalah makanan khas Pasuruan yang
terbuat dari daging dan berkuah hitam dengan
bumbu campuran bawang putih, bawang merah,
tumbar, jinten, daun jeruk purut, sere laos, kunir
dan tidak ketinggalan kluwek yang membuat
kuah menjadi hitam. Nasi Rawon sangat nikmat
dihidangkan dalam keadaan hangat dengan lauk
Sate Komo dan tidak ketinggalan taoge pendek,
sambal dan kerupuk udang.
Sumber : www.google.co.id
5. Adat
Masyarakat Kecamatan Purwosari mayoritas
beragama Islam hal ini di cirikan banyaknya pondok
pesantren dan sekolah – sekolah yang berbasis ajaran
Islam yang didirikan di Kecamatan Purwosari. Dengan
agama islam sebagai mayoritas maka kultur budaya
islam cukup kental. Pengaruh budaya islam
mempengaruhi pola pola ritual keagamaan. Sehingga
adat istiadat kebudayaannya bernuansa islami.
a. Maulidan
Maulidan adalah budaya khas dalam
memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang
dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Purwosari
Kabupaten Pasuruan. Mungkin Kecamatan lain juga
pasti memiliki budaya untuk memperingati Maulid Nabi
Muhammad SAW, tetapi budaya yang dilaksanakan
masyarakat di desa-desa Purwosari ini unik. Mungkin
dari sekian banyaknya desa di Kecamatan Purwosari
mempunyai budaya dan keunikan sendiri-sendiri, tapi
kebersamaan para masyarakat masih tetap terjaga dengan
baik.

Sumber : www.google.co.id

b. Jama’iyah
Budaya jama‟iyahan merupakan salah satu bentuk tradisi
keagamaan yang terdapat di Kecamatan Purwosari.
Jama’iyahan berisikan membaca tahlil dan sholawat
bersama-sama. Jama’iyahan ini mempunyai lingkungan
khusus, maksudkan ialah setiap dusun ada rombongan
jama’iyahan yang berbeda. Jadi di Kecamatan Purwosari
ini terdapat jama’iyahan di tiap-tiap dusun. Jama’iyahan
tiap dusun terdiri atas jama’iyahan diba’,manaqib, dll,
baik untuk laki-laki maupun perempuan.
c. Tahlilah dan istighosah
Tahlilan atau istighosah, yang mana dilakukan oleh
warga desa baik anak-anak, pemuda maupun orang tua.
Tahlilan dan istighosah biasanya dilakukan pada hari
malam jumat yang bertempat disetiap masid maupun
musholla. Ada juga tahlilan biasanya dilaksanakan ketika
ada salah satu warga yang meninggal dunia dan tahlilan
dilksanakan selama 7 hari, dari hari pertama
kematiannya sampai hari ke-7. Tahlilan ini dipimpin oleh
seorang mudin yang biasa mengurus orang meninggal,
mulai dari memandikan sampai menguburkan jenazah.
Dalam tahlilan ini mengandung makna bahwasanya
masyarakat Desa Kecamatan Purwosari Kabupaten
Pasuruan saling tolong-menolong jika ada salah satu
warga yang lagi terkena musibah, maka warga lain ikut
membantu dan menghiburnya, agar kesedihan tidak
berlarut-larut. Hal ini menunjukkan betapa sangat
hangatnya hubungan sesama anggota masyarakat. Selain
melakukan tahlilan dari hari pertama sampai hari ke-7
meninggalnya seseorang, masyarakat juga melakukan
tahlilan dan istighosah pada hari ke-40 meninggalnya
seseorang. Juga dilanjutkan tahlilan untuk memperingati
hari ke-100 dan hari ke-1000 meninggalnya seseorang.
Masyarakat juga melakukan tahlilan untuk menda’i,
yakni memperingati hari meninggalnya seseorang.
d. IPNU-IPPNU
IPNU_IPPNU adalah organisasi yang berazaskan
pancasila, beraqidah Islam Ahlussunah Wal Jama'ah
yang mengikuti salah satu madzhab 4 (empat) : (Hanafi,
Maliki, Syafi'i, Hambali) yang bersifat, keterpelajaran,
kekaderan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan
yang dilahirkan pada tanggal 20 Jumadil Akhir 1373 H
bertepatan pada tanggal 24 Februari 1954 untuk IPNU
dan 8 Rajab 1374 H yng bertepatan dengan tanggal 2
Maret 1955 untuk IPPNU. Fungsi IPNU dan IPPNU
yaitu:
1. Wadah perjuangan pelajar Nahdlatul Ulama
dalam pendidikan dan kepelajaran.
2. Wadah kaderisasi pelajar untuk mempersiapkan
kader-kader penerus Nahdlatul Ulama dan
pemimpin bangsa.
3. Wadah penguatan pelajar dalam melaksanakan
dan mengembangkan Islam ahlussunah wal-
Jamaah untuk melanjutkan semangat, jiwa dan
nilai-nilainahdliyah.
4. Wadah komunikasi pelajar untuk memperkokoh
ukhuwah nahdliyah, islamiyah, insaniyah dan
wathoniyah.
IPNU-IPPNU ini diikuti oleh para remaja desa-
desa Purwosari. Mereka biasanya mengadakan suatu
acara untuk desa mereka. Tidak hanya itu, setiap
minggunya mereka juga mengadakan suatu kumpulan
yang berisikan pembacaan yasin dan tahlil. Dan juga tak
jarang mereka juga latihan al banjari.
6. Sarana dan Prasarana
 Pendidikan
a. Sekolah Tingkat TK dan SD
Di Kecamatan Purwosari terdapat 30 Taman
Kanak-Kanak, dan juga terdapat 39 Sekolah Dasar. Tiap-
tiap desa di Kecamatn Purwosari terdapat sekolah
Negeri, namun hanya beberapa desa saja yang terdapat
sekolah swasta.

Sumber : www.google.co.id
Jumlah TK dan SD Dirinci Menurut Statusnya Per
Desa
Number of Private Kindergarten and Primary School
by Status and Village
Tahun 2014
Sumber : Kecamatan Purwosari dalam Angka 2015

b. SLTP dan SLTA

Jumlah SLTP dan SLTA Dirinci Menurut Jenisnya


Per Desa

Number of Yunior High School and Senior High


School by Status and Village

Tahun 2014
Sumber : Kecamatan Purwosari dalam Angka 2015

Kecamatan Purwosari hanya memiki 10 SMP dan 7


SMA. Tidak setiap desa memiliki sekolah menengah
atas, hanya pada desa- desa tertentu. Kecamatan
Purwosari sudah memiliki infrastruktur sekolah yang
sudah baik dan kuantitas sekolah yang sudah cukuo
mewadai untuk masyarakat usia sekolah. Masyarakat
pun sudah begitu sadar betapa pentingnya pendidikan,
itu bisa dilihat dari jumlah siswa.
Gambar : SMP Bhinneka Tunggal Ika
Sumber : www.google.co.id
Sumber : www.google.co.id

Sumber : www.google.co.id

c. Sekolah Madrasah dan Pesantren

Jumlah Sekolah Madrasah dan Pesantren Dirinci


menurut Tingkatnya Per Desa

Tahun 2014
Sumber : Kecamatan Purwosari dalam Angka 2015

Untuk Kecamatan Purwosari, jumlah sekolah


madrasah dan pondok pesantren sudah terbilang
“lumayan cukup banyak”. Penyebaran di setiap desa pun
terbilang merata, hanya beberapa desa saja yang tidak
mempunyai lembaga non formal.
Gambar :Ponpes Ngalah

Sumber : www.google.co.id

Gambar : MA Darut Taqwa


Sumber : www.google.co.id
Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber
daya manusia, upaya pembangunan di bidang pendidikan
perlu dilakukan secara terus menerus. Program wajib
belajar 9 (sembilan) Tahun yang dicanangkan sejak
tahun 1994 bertujuan untuk mewujudkan pendidikan
dasar yang bermutu dan menjangkau penduduk di daerah
terpencil. Upaya perbaikan di bidang pendidikan tidak
hanya dilakukan melalui pengadaan sarana dan prasarana
sekolah melainkan juga menyelenggarakan berbagai
program pendidikan untuk meningkatkan kualitas guru
terutama untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah.
Pada tahun 2015 tercatat untuk tingkat pendidikan dasar
terdapat 36 buah SD Negeri dengan jumlah guru
sebanyak 384 orang dengan jumlah murid 5.552 orang.
Sedangkan untuk tingkat pendidikan SLTP Negeri 3
buah sekolah dengan jumlah guru 100 orang dan murid
sejumlah 1.701 orang. Untuk tingkat pendidikan SMU
Negeriterdapat 1 buah sekolah dengan jumlah guru 71
orang dan murid 1.117 orang. Sementara untuk SMK
Negeri (Sekolah Menengah Kejuruan) ada 1 buah
sekolah dengan jumlah murid 1.383 orang dengan
jumlah guru 89 orang.
Sehingga, dari semua lembaga pendidikan yang ada di
Kecamatan Purwosari baik formal maupun non formal
dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kecamatan
Purwosari sudah peduli tentang pendidikan dengan
banyaknya infrastruktur dan jumlah siswa yang
bersekolah, baik pada tingkat TK sampai SMA. Selain
itu, di Kecamatan Purwosari juga terdapat Universitas.
Dengan bertambahnya sarana dan prasarana sekolah,
diharapkan mampu mengimbangi pertambahan jumlah
murid setiap tahunnya.
Gambar : Universitas Yudharta Pasuruan
Sumber : www.google.co.id
 Kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu faktor penting


dalam hidup manusia,dengan kesehatan manusia dapat
melakukan semua aktivitas sehari - hari. Fasilitas
kesehatan yang baik akan mempengaruhi tingkat SDM
masyarakat dan kualitas hidup masyarakat. Dengan
semakin baik kesehatan maka angka harapan hidup akan
semakin tinggi, sehingga fasilitas kesehatan yang baik
sangat diperlukan untk membangun wilayah Kecamatan
semakin baik. Dalam rangka meningkatkan kesehatan
masyarakat, hingga ke wilayah terpencil. Pemerintah
Kabupaten Pasuruan berupaya meningkatan pelayanan
dan pengadaan sarana serta tenaga medis sampai ke
wilayah desa. Berdasarkan data Profil Desa untuk jumlah
tenaga kesehatan di Kecamatan Purwosari, terdapat 14
dokter, 8 Mantri Kesehatan/Perawat dan Bidan sejumlah
26 orang. Untuk jumlah sarana kesehatan di Kecamatan
Purwosari terdapat 2 buah Puskesmas, 2 Puskesmas
Pembantu, 4 Poliklinik dan 15 Polindes/Poskesdes yang
siap melayani masyarakat. Disamping itu juga guna lebih
menurunkan angka kematian ibu dan bayi maka program
Jampersal bagi ibu hamil lebih diperhatikan dan
ditingkatkan lagi. Untuk mengendalikan tingginya
pertumbuhan penduduk, program Keluarga Berencana
dari tahun ke tahun di Kecamatan Purwosari mengalami
peningkatan/keberhasilan.
Berdasarkan data dari PPLKB jumlah Pasangan
Usia Subur (PUS) pada tahun 2015 sejumlah 16.678
pasangan. Untuk jumlah akseptor KB tahun 2015
sebanyak 13.287 peserta. Sedangkan alat kontrasepsi
yang paling banyak digunakan pada tahun 2015 adalah
suntik 7.761 akseptor, Pil 2.784, terbanyak ketiga adalah
MOW sejumlah 763 akseptor dan yang terendah adalah
kondom sebanyak 69 akseptor. Di Kecamatan Purwosari
terdapat beberapat instalasi kesehatan yang dapat
digunakan oleh masyarakat, berikut ini instalasi
kesehatan Kecamatan Purwosari :
Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Jenisnya
Number of Health Facilities by Types
Tahun 2014
Lanjutan
Lanjutan
Sumber : Kecamatan Purwosari dalam Angka 2015

Fasilitas kesehatan tahun 2014 di Kecamatan


Purwosari sudah memperlihatkan banyaknya tempat
kesehatan dan perhatian pemerintah dengan adanya
pukesmas, rumah sakit, adanya sarana kesehatan yang
tersebar di beberapa desa, bukan hanya pukesmas namun
terdapat tempat pakter dokter dan bidan. Meskipun
sudah banyak tempat praktek bidan masih terdapat
dukun beranak di Kecamatan ini. Posyandu sudah
tersebar di seluruh desa dan bukan hanya posyandu
balita namun juga sudah terdapat posyandu untuk lansia.
Ini menunjukkan pemerintah Kecamatan Purwosari
sudah peduli dengan pentingnya sarana kesehatan yang
dibutuhkan oleh masyarakatnya.

Gambar : Puskesmas Purwosari


Sumber : www.google.co.id
Gambar : RS. Ganesha Medika
Sumber : www.google.co.id
 Tempat Ibadah

Di Kecamatan Purwosari hampir keseluruhan


tempat ibadah yang berkembang adalah masjid atau
musholla. Hanya terdapat 1 gereja di Desa Tejowangi
yang dipergunakan untuk beribadah umat non muslim.
Dikarenakan mayoritas masyarakat adalah beragama
islam dengan jumlah umat muslim 80.192 jiwa, kristen
435 jiwa, dan katholik 889 jiwa. Karena kurang
tersedianya tempat ibadah non muslim, maka bagi warga
non muslim mereka beribadah di Kecamatan tetangga
yang memiliki tempat ibadah sesuai agama mereka.
Jumlah masjid di seluruh desa di Kecamatan Purwosari
berjumlah 71 dan musholla sejumlah 494.

Jumlah tempat Ibadah Dirinci menurut Jenisnya Per


Desa

Number of Worship Facilities by Types and Village

Tahun 2014
Lanjutan
Sumber : Kecamatan Purwosari dalam Angka 2015
Gambar : Masjid Baitur Rokhim
Sumber : www.google.co.id

Gambar : Gereja Tejowangi


Sumber : www.google.co.id
Gambar : Musholah Al-Hidayah di Juri
Sumber : www.google.co.id
 Jalan

Kondisi jalan yang terdapat di desa-desa di


Kecamatan sudah beraspal atau pun kavling, namun ada
beberapa jalan di desa yang mengalami kerusakan
meskipun sudah diperbaiki. Jaringan jalan penghubung
Kecamatan Purwosari dengan Kecamatan lain kondisi
jalannya sudah baik dengan kondisi jalan lebar dan
beraspal rata. Namun pada jalan jalan menuju akses desa
masih terdapat jalan yang rusak.
Gambar : Jalan
Sumber : www.google.co.id

 Toko dan Minimarket

Kegiatan perdagangan adalah aktivitas wajib


manusia yang terjadi di sekitar kita untuk memenuhi
berbagai kebutuhan hidup sehari-hari. Tanpa adanya
kegiatan jual beli antara pembeli dan penjual, maka
manusia akan sulit mendapatkan apa-apa yang
dibutuhkannya. Dalam keseharian kita terbiasa dan akrab
dengan keberadaan penjual barang-barang kebutuhan
hidup sehari-hari dalam bentuk toko kelontong/warung
kelontong dan mini market.Di wilayah Kecamatan
Purwosari sudah mulai berkembang swalayan-swalayan
dan toko, namun swalayan-swalayan hanya pada jalan
raya utama yang ramai kendaraan, atau jalur raya
penghubung antar kecamatan.

Sarana Perdagangan Menurut Desa/Kelurahan

Trading Facilities by Villages

Tahun 2014
Sumber : Kecamatan Purwosari dalam Angka 2015

Banyaknya Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya

Number of Trading Facilities by Types

Tahun 2014
Sumber : Kecamatan Purwosari dalam Angka 2015
Gambar : Indomaret Purwosari
Sumber : www.google.co.id
 Pom Bensin

Gambar : Pom Bensin


Sumber : www.google.co.id
Pom bensin adalah sarana yang penting untuk
masyarakat karena dalam kegiatan sehari-hari tak lepas
dalam penggunaan bahan bakar, pada Kecamatan
Purwosari hanya terdapat tiga pom.
Gambar : Penyebaran pom bensin di kec. Purwosari
Sumber : www.google.co.id

 Pasar

Kecamatan Purwosari hanya memiliki satu pasar


yaitu pasar yang berada di Martopuro. Namun
pengelolaannya sangat baik, sehingga Pemerintah
Kabupaten Pasuruan berencana menjadikan Pasar
Purwosari dan Bangil sebagai pasar sehat percontohan.
pembenahan secara menyeluruh akan dilakukan,
terkhusus pada penataan dan optimalisasi peran
pengelola pasar dalam menjaga kenyamanan maupun
kebersihan fasilitas perbelanjaannya. Konsepnya tetap
seperti pasar tradisional pada umumnya. Hanya saja,
pasar sehat lebih menekankan pada bagaimana sebuah
pasar terlihat sehat, baik sarana prasarana di dalamnya
sampai dengan perilaku pedagang dan pembeli yang juga
harus berubah. Dari sisi konstruksi, Pasar Purwosari dan
Bangil dinilai telah representative. Hanya saja, dalam
hal penciptaan kebersihan, keteraturan dan kenyamanan,
masih memerlukan banyak perhatian. Untuk itu,
pembangunan pasar sehat akan dilakukan mulai tahun
2017 mendatang.

Gambar : Pasar Purwosari


Sumber : www.Google.com
Wisata

Tawaran pesona eksotisme wisata yang dimiliki


Kecamatan Purwosari lebih di dominasi dalam pola
pengembangan melalui Desa (wisata), adapun peluang
berwisata di kecamatan ini adalah sebagai berikut:
Desa Wisata Kertosari
1. Baung camp
Taman Wisata Alam [TWA] Gunung Baung terletak di
Desa Kertosari, Kecamatan Purwosari, Kabupaten
Pasuruan, Propinsi Jawa Timur. Kawasan seluas 195,5
hektar ini ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam
melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor:
657/Kpts/Um/9/1980 tanggal 11 September 1980. Dasar
penunjukkan kawasan ini sebagai taman wisata alam,
karena Gunung Baung yang berdampingan dengan
Kebun Raya Purwodadi ini mempunyai keanekaragaman
hayati dan keindahan alam.
Sebagai pusat pendidikan konservasi SDA hayati dan
ekosistem, kawasan ini mulai dikembangkan berbagai
sarana dan prasarana untuk beberapa aktifitas seperti;
pendidikan SDA, konservasi lingkungan hidup,
inventarisasi flora dan fauna, praktek teknologi ramah
lingkungan, pendidikan lingkungan, kegiatan wisata
petualangan, serta wahana kegiatan alam terbuka.
Sumber : www.Google.com

2. Cross Country Biking


Cross country biking, di kawasan ini, membela
hutan sisi utara barat yang masih alami dan padat. Ada 2
grade yang telah tersedia. Masing-masing grade
mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda, tetapi sangat
menantang. Durasi masing-masing grade 2 – 2.5 jam.
Bersepeda di hutan dengan kondisi yang alami sambil
menikmati pemandangan hutan, sawah, gunung, sangat
menarik.
Sumber : www.google.co.id
3. Budidaya Flora Fauna

Sumber : www.google.co.id

Program budidaya fauna yang dikembangkan di


kawasan TWA Gunung Baung antara lain; budidaya
tokek, budidaya ular, budidaya kijang, budidaya
kumbang, dan budidaya kupu-kupu, yang bertujuan
untuk kepentingan pembelajaran tentang pemanfaatan
lestari dan pemberdayaan masyarakat desa penyangga
hutan agar terjalin hubungan yang saling
menguntungkan berbasis pada hutan, yang pada akhirnya
akan menumbuhkan rasa memiliki. Selain itu kawasan
budidaya fauna ini juga bisa dimanfaatkan sebagai lokasi
rehabilitasi bagi hewan endemik sitaan sebelum
dikembalikan ke habitat aslinya.
Budidaya Flora Fauna ini merupakan
percontohan usaha ekonomi kehutanan yang sepenuhnya
dilakukan oleh Masyarakat Sekitar Hutan yang berpola
Bapak Angkat. Bapak Angkat membantu Modal,
Manajemen, Teknologi, dan Pasar.

Sumber : www.google.co.id
Selain itu juga ada program pembinaan jenis
langka dan endemik melalui proses identifikasi jenis dan
populasi flora dan fauna, penangkaran satwa, dan
penambahan populasi yang dilindungi. Aktifitas ini juga
akan ditunjang dengan pemantauan daya dukung non-
hayati berupa pemantauan iklim dan cuaca, serta
pemantauan dan pemanfaatan aliran sungai.
4. Outbound Training

Sumber : www.google.co.id

TWA Gunung Baung juga menyediakan sarana


Outbound Training lengkap dengan segala fasilitasnya,
seperti; materi pelatihan, simulasi permainan,
instruktur/pemandu, peralatan, akomodasi, dan
sebagainya. Materi dasar Outbound dan simulasi
permainan biasanya berkisar tentang kepemimpinan
[leadership], kerjasama [teamwork] dan pemecahan
masalah [problem solving].
Pelatihan Outbound ini dikemas dalam berbagai
format sesuai dengan kebutuhan materi dan durasi
pelatihan untuk semua kalangan, mulai dari pelajar,
mahasiswa, komunitas hingga instansi. Di samping
untuk group, di kawasan ini juga disediakan individual
outbound.

Sumber : www.google.co.id

Kegiatan ini di dukung oleh para fasilitator yang


berpengalaman, dan beberapa fasilitator inti telah
bersertifikat. Di samping itu safety peralatan menjadi
prioritas utama dalam pengoperasian kegiatan ini.

5. Flying Fox dan Wall Climbing

Fasilitas permainan Flying Fox ini diletakkan di


dekat kawasan hunian, atau sekitar camping ground agar
bisa dimanfaatkan oleh pengunjung di sela-sela
kegiatannya yang lain. Selain menjadi sarana hiburan
yang menarik, wahana ini juga mengandung unsur
tantangan dan petualangan yang seru. Wahana Flying
Fox ini dilengkapi dengan peralatan yang aman dan
memadai, serta dipandu oleh instruktur yang
berpengalaman. Fasiltas ini terintegrasi dengan fasilitas
wall climbing.

Sumber : www.google.co.id

6. Bumi Perkemahan

Area Desa Wisata Kertosari juga di lengkapi dengan


“Bumi Perkemahan”. Pengunjung dapat akan
dimanjakan dengan nuansa desa dan pegunungan serta
rerimbunan yang hijau serta asri. Ada dua tempat yang di
khususkan untuk area perkemahan, yaitu Randuwana
dan Bukit Mentari.

Sumber : www.google.co.id

Saigon Waterpark

Saygon Water Park adalah wisata taman air yang unik


dan beda dengan water park yang lain. Waterpark yang
berada di sengon Kecamatan Purwosari Pasuruan ini bisa
menjadi tujuan utama anda berlibur bersama keluarga.
Mudah dicapai dari arah Surabaya-Malang, cukup
2menit dari perempatan Sengon.
Dibangun di atas lahan yang cukup luas, menawarkan
pilihan wahana untuk segala usia. Wahana Pesawat dan
Wahana air diantaranya adalah kolam ombak,kolam
arus,waterpark anak, slide kecepatan ekstrim, slide
terbuka dan tertutup, twister,dan masih banyak yang
lainnya.

Gambar : Saygon Waterpark


Sumber : www.google.co.id

B. Karakter Fisik

1. Litosfer
Litosfer merupakan lapisan kerak bumi paling
atas yang berupa batuan padat. yang mana dalam proses
terbentuknya lapisan litosfer bumi memerlukan waktu
yang sangat lama. Hasil dari proes terbentuknya litosfer
itu terdiri dari jenis batuan, tanah, relief bumi dan
mineral.

a. Tanah

Tanah merupakan lapisan terluar yang relative


tidak padu sebagai akibat pelapukan batuan induk
dibawah kondisi iklim dan topografi tertentu yang
mempunyai sifat dan ciri tertentu serta merupakan kibat
kehidupan flora dan fauna yng persebarannya mengikuti
zone-zone Geogrfi (Dokachaev dalam Juarti,
1992/1993:5). Berdasarkan karakteristik agrokeologi
wilayah Kecamatan Purwosari mempunyai jenis tanah
alluvial, yaitu tanah endapan yang terbentuk dari
material halus hasil pengendapan aliran sungai di dataran
rendah atau lembah.

b. Lahan

Lahan yang digunakan di Kecamatan Purwosari


sebagian besar digunakan untuk areal persawahan
dengan luas 3.125,29 ha. Lahan yang digunakan untuk
areal tegalan seluas 1.371,17 ha, areal untuk pemukiman
seluas 1.390,44 ha, dan lainnya seluas 162,54 ha.
Kecamatan Purwosari banyak terdapat persawahan
dikarenakan jenis tanahnya adalah adalah alluvial
sehinggah cocok untuk persawahan. Jenis tanaman
pangan yang dibudidayakan dan menghasilkan produksi
di Kecamatan Purwosari adalah padi, jagung, kedelai dan
kacang tanah. Untuk tanaman jagung dan kacang tanah,
tahun 2015 mengalami kenaikan produksi, sedangkan
untuk tanaman kedelai mengalami penurunan produksi.
Kenaikan produksi jagung, kacang tanah ini disebabkan
bertambahnya luas panen, sebaliknya penurunan kedelai
disebabkan karena berkurangnya areal luas panen.
Sedangkan jenis buah-buahan yang memiliki potensi di
Kecamatan Purwosari adalah rambutan dan durian.
Tanaman perkebunan yang menghasilkan di Kecamatan
Purwosari antara lain Kelapa, Kopi, Cengkeh dan Kapuk
Randu. Sedangkan untuk tanaman kehutanan adalah
sengon dan gamelina.

Luas Tanah Dirinci menurut Penggunaannya (Ha)

The Total Areas Specified by Useland

Tahun 2014
\

Sumber : Kecamatan Purwosari dalam Angka 2015


Lanjutan
Sumber : Kecamatan Purwosari dalam Angka 2015

c. Relief

Relief adalah tinggi rendahnya bumi atau bentuk muka


bumi. Tinggi rendahnya permukaan bumi disebabkan
oleh pengaruh tenaga endogen dan eksogen. Kecamatan
Purwosari merupakan daerah pegunungan dan berbukit,
dengan ketinggian antara 100 – 500 m dpl, dengan
kemiringan tanah 25-45 derajat. Dengan ketinggian
tersebut maka akan mempengaruhi vegetasi yang
tumbuh, menurut klasifikasi junghun vegetasi yang dapat
tumbuh pada daerah ini adalah padi, jagung, tebu, kopi,
tembakau, karet,kelapa, dan coklat. Namun vegetasi
yang terdapat pada Kecamatan Purwosari yaitu padi,
jagung, kedelai, kelapa, kopi, kapok randu, cengkeh dan
tebu. Untuk tembakau, karet, dan coklat tidak terdapat
pada vegetasi Kecamatan Purwosari.

2. Hidrosfer

Secara umum hidrologi di artikan sebagai ilmu


yang membahas masalah air. Akan tetapi dengan alasan-
alasan praktis hal tersebut dibatasi oleh beberapa aspek
saja. Konsep pokok untuk ilmu hidrologi adalah siklus
hidrologi yang didefinisikan sebagai berikut: Hidrologi
adalah ilmu tentang seluk beluk air di bumi, kejadiannya,
peredarannya dan distribusinya, sifat alam dan kimianya,
serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubungan
dengan kehidupan. Air di permukaan bumi meliputi air
sungai danau, laut, atmosfer, biosfer (metabolisme
tumbuhan) serta air yang membeku (es). Air sungai di
Kecamatan Purwosari merupkan sungai periodik, yaitu
sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak,
sedangkan di musim kemarau airnya sedikit.
3. Cuaca dan Iklim

Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan


waktu yang panjang untuk suatu lokasi di bumi. Cuaca
adalah keadaan suhu udara, tekanan udara, curah hujan,
ngin, sinar matahari pada waktu tertentu.Iklim di bumi
dipengaruhi letak geografis dan topografi tempat
tersebut. Perbedaan iklim mengahasilkan beberapa
system klasifikasi iklim. Terjadinya iklim yang
bermacam - macam di muka bumi, disebabkan oleh
rotasi dan revolusi bumi berdasarkan letak lintang dan
ketinggian suatu tempat (Keadaan ini menyebabkan suhu
udara di wilayah lintang rendah atau wilayah
khatulistiwa lebih panas dibanding wilayah lintang tinggi
atau wilayah kutub). Dibawah ini merupakan klasifikasi
iklim :

 Berdasarkan iklim matahari, bumi dibagi menjadi


empat daerah iklim , yaitu :
a. Iklim tropis ( 23,5o LU - 23,5o LS )
b. Iklim subtropis ( 23,5o LU – 40o LU )
c. Iklim sedang ( 40o LU – 66,5o LS )
d. Iklim dingin ( 66,5o LU – 90o LS )
Berdasarkan iklim matahari Kecamatan Purwosari
termasuk dalam iklim tropis karena matahari yang
diterima daerah ini cukup banyak. Iklim di Kecamatan
Purwosari secara umum tidak berbeda dengan iklim di
Indonesia yang mempunyai iklim tropis.

Iklim tropis terletak antara 0° – 231/2° LU/LS dan


hampir 40 % dari permukaan bumi. Ciri-ciri iklim tropis
adalah sebagai berikut:

 Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari


selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20-
23°C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu
tahunannya mencapai 30°C
 Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di
kwatulistiwa antara 1 – 5°C, sedangkan ampitudo
hariannya lebih besar.
 Tekanan udaranya rendah dan perubahannya
secara perlahan dan beraturan.
 Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-
daerah lain di dunia
 Dipengaruhi peredaran pergerakan matahari yang
menyebabkan peredaran pola angin sehingga
terdapat dua musim, yaitu kemarau dan hujan.
 Klasifiksi junghungn
Seorang ahli klimatologis junghunh membagi Indonesia
menjadi 4 daerah iklim, yaitu sebagai berikut :
 Derah panas
Ketinggian tempat antara 0–600 meter dari
permukaan laut. Temperatur udara harian antara
26,3°C–22°C. Jenis tanaman yang sesuai
dibudidayakan di daerah itu: padi, jagung, kopi,
tembakau, tebu, karet, kelapa, dan cokelat.
 Daerah sedang
Ketinggian tempat antara600 –1500 meter dari
permukaan laut. Temperatur udara harian antara
22°C–17,1°C. Jenis tanaman yang sesuai
dibudidayakan di daerah itu:padi, tembakau, teh,
kopi, cokelat, kina, dan sayur-sayuran.
 Daerah sejuk
Ketinggian tempat antara1500–2500 meter dari
permukaan laut. Temperatur udara harian antara
17,1°C–11,1°C. Jenis tanaman yang sesuai
dibudidayakan di daerah itu: teh, kopi, kina, dan
sayursayuran.
 Daerah dingin
Ketinggian tempat lebih dari 2500 meter dari
permukaan laut. Temperatur udara harian antara
11,1°C–6,2°C. Daerah itu tidak sesuai untuk
budidaya tanaman. Tumbuhan yang dapat
tumbuh di daerah tersebut hanya jenis lumut dan
pohon perdu berdaun jarum.
Kecamatan Purwosari termasuk dalam daerah panas
karena terletak di ketinggian 100-500 meter dpl.
Sehingga jenis tanaman yang dibudidayakan pada area
pesawahan dan perkebunan Kecamatan Purwosari adalah
padi, jagung, kedelai, kelapa, kopi, kapok randu,
cengkeh dan tebu.
Gambar : klasifikasi iklim menurut Junghuhn
Sumber : www.google.co.id
4. Biosfer
Biosfer adalah lapisan lingkungan di permukaan
bumi, air, dan atmosfer yang mendukung kehidupan
organisme. Biosfer yang meliputi tanah, air, dan udara
merupakan lapisan tipis, yakni sekitar 8 km ke arah
atmosfer dan 9 km ke arah kedalaman laut. Sejauh yang
yang dijumpai adanya kehidupan organisme. Biosfer
mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan
kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam
pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah
sistem ekologis global yang menyatukan seluruh
makhluk hidup dan hubungan antar mereka, termasuk
interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer
(air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang
adalah satu-satunya tempat yang diketahui yang
mendukung kehidupan. Biosfer dianggap telah berlang
sung selama sekitar 3,5 milyar tahun dari 4,5 milyar
tahun usia Bumi. Unsur- unsur biosfer terdiri atas flora
dan fauna, yang mana keterangan flora dan fauna di
Kecamatan Purwosari adalah sebagai berikut :
 Flora
Factor yang dapat mempengaruhi flora dapat tumbuh
di suatu daerah salah satunya adalah iklim dan jenis
tanah. Kecamatan Purwosari yang memiliki iklim tropis
basah dengan jenis tanah alluvial. Jenis tanaman pangan
yang dibudidayakan dan menghasilkan produksi di
Kecamatan Purwosari adalah padi, jagung, kedelai dan
kacang tanah. Produksi padi pada tahun 2014 meningkat
dari 41.641 ton di tahun 2015 menjadi 41.873 ton. Untuk
tanaman jagung dan kacang tanah, tahun 2015
mengalami kenaikan produksi, sedangkan untuk tanaman
kedelai mengalami penurunan produksi. Kenaikan
produksi jagung, kacang tanah ini disebabkan
bertambahnya luas panen, sebaliknya penurunan kedelai
disebabkan karena berkurangnya areal luas panen.
Sedangkan jenis buah-buahan yang memiliki potensi di
Kecamatan Purwosari adalah rambutan dan durian.
Tanaman perkebunan yang menghasilkan di Kecamatan
Purwosari antara lain Kelapa, Kopi, Cengkeh dan Kapuk
Randu. Sedangkan untuk tanaman kehutanan adalah
sengon dan gamelina.
Berikut ini gambar vegetasi yang ada di Kecamatan
Purwosari :

Gambar : Pohon durian


Sumber : www.google.co.id

Gambar : Tanaman kopi


Sumber : www.google.co.id
Gambar : Panen jagung
Sumber : www.google.co.id

Gambar : Persawahan bunga mawar


Sumber : www.google.co.id
Gambar : Petani padi
Sumber : www.google.co.id

Gambar : Pohon sengon


Sumber : www.google.co.id

 Fauna
Fauna yang ada pada suatu daerah di wilayah Kecamatan
Purwosari hanya seperti unggas, burung, mamalia seperti
sapi, kerbau, kambing. Fauna yang biasa di temukan
pada hampir setiap desa adalah sejenis burung emprit,
burung dara, ayam. Tidak terdapat hewan yang langka
pada Kecamatan Purwosari.

Gambar : Burung dara


Sumber : www.google.co.id
Gambar : Burung Emprit
Sumber : www.google.co.id

Gambar : Ayam
Sumber : www.google.co.id

2.3 Interaksi Manusia dengan Lingkungan


(Human Inveronment Interaction)
Dalam kehidupannya manusia akan akan berinteraksi
dengan lingkungan untuk menyokong kehidupannya. .
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan
manusia, baik langsung maupun tidak langsung. Dalam
melakukan interaksi, manusia dapat mempengaruhi
lingkungan dan lingkungan dapat mempengaruhi
manusia. Lingkungan hidup manusia terdiri dari
lingkungan biotik dan abiotic. Bukan hanya linkungan
biotik atau abiotic yang mempengaruhi interaksi namun
tingkat peradaban mempengaruhi interaksi. Pada
masyarakat yang tradisional, ada kecenderungan
lingkungan lebih dominan dalam memengaruhi
kehidupan seperti halnya dalam lingkungan masyarakat
pedesaan. Sebaliknya, pada daerah yang masyarakatnya
memiliki tingkat peradaban yang telah maju, manusia
cenderung dominan sehingga lingkungannya telah
banyak berubah dari lingkungan alam menjadi
lingkungan binaan hasil karya manusia,seperti halnya
dalam lingkungan masyarakat perkotaan. Pada
masyarakat modern, manusia menempati posisi yang
dominan terhadap lingkungannya. Manusia
memengaruhi dan mengubah lingkungan sesuai dengan
keinginannya. Masyarakat yang masih tradisonal
cenderung menyesuaikan diri dengan alam dan
membangun hubungan yang harmonis dengan alam.
Masyarakat modern memiliki posisi yang dominan
terhadap alam karena kemampuan ipteknya, namun tetap
saja mereka tidak mampu sepenuhnya menguasai atau
mengubah alam. Pada sejumlah kasus, mereka harus
beradaptasi dengan alam. Manusia pun tidak mampu
mengubah iklim dan unsur- unsurnya, seperti hujan,
angin, dan lain - lain.
Masyarakat Kecamatan Purwosari memasuki tahap
transisi, yaitu masa peralihan dimana mereka masih
menggunakan alat tradisional dan memodifikasi alat.
a. Teknik persawahan
Dalam melakukan irigasi, masyarakat sudah tidak
mengandalkan air hujan untuk mengairi sawah,
masyarakat menggunakan pengairan teknis dg
membendung aliran sungai untuk mengairi sawah –
sawah. Masyarakat tidak lagi menggunakan hewan untuk
membajak, namun sudah menggunakan traktor. Akan
tetapi, masih ada sebagian warga yang masih membajak
menggunakan kerbau. Pemberian pupuk tambahan pada
tanaman – tanaman.
Gambar : Membajak dengan Traktor
Sumber : www.google.co.id

Gambar : Membajak menggunakan kerbau


Sumber : www.google.co.id
b. Adaptasi Lingkungan
Cuaca di Kecamatan Purwosari relatif panas, maka
masyarakat menyesuaikan dengan pakaian yag dipakai,
ketika cuaca sedang panas maka umunya mengunakan
pakaian seperti katun ataupun pakaian yang tipis-tips,
namun ketika saat musim hujan dan pakaian yang tebal.
Kecamatan Purwosari hanya terdapat kendaraan darat,
tidak adanya kendaraan air dikarenakan tidak adanya
jalur transportasi air yang luas, hanya terdapat sungai-
sungai kecil dan dangkal. Transportasi ini dikarenakan
alam yang mempengaruhi manusia. Meskipun di zaman
yang sudah serba canggih, pada masyarakat Kecamatan
Jogoroto masih terdapat transportasi delman, meskipun
transportasi sepeda motor sudah banyak dan transportasi
bermesin lainnya.
2.4 GERAKAN (MOVEMENT)
Gerakan dalam hal ini ialah suatu cara yang dilakukan
oleh masyarakat untuk melakukan perpindahan, baik
pepidahan barang, mausia ataupun informasi. Karena
setiap wilayah dalam memenuhi kebutuhannya
memerlukan hubungan dengan dengan wilayah lain,
sehingga melakkan hubungan timbal balik . Dalam
kegiatan tersebut dibutuhkan sarana penunjang untuk
melakukan perpindahan sarana penujang pergerakan
tersebut adalah jalan , alat transportasi, dan media
komunikasi.
a. Pergerakan Manusia
Masyarakat Purwosari melakukan pergerakan dalam
sehari-hari untuk memenuhi kebutuhannya. Masyarakat
Purwosari cenderung menggunakan kendaraan pribadi
dibanding dengan kendaraan umum, dikarenakan hanya
desa-desa tertentu yang dekat dengan jalan raya utama
yang menggunakan angkutan umum. Menggunakan
kendaraan pribadi lebih menguntungkan karena cepat
dan tidak membutuhkan waktu lama. Namun masih ada
pula yang menggunakan angutan seperti delman, dan
angkutan umum lainnya seperti angkot yang desanya
dekat dengan jalan raya utama. Jalan utama yang terletak
di Kecamatan Purwosari terletak di jalur regional juga
jalur utama Surabaya-Malang dan Malang Banyuwangi
serta kemudahan dan kelengkapan sarana dan prasarana
transportasi menjadikan Kecamatan Purwosari menjadi
salah satu daerah
pengembangan ekonomi dan peluang investasi.
Merupakan jalur alternative menuju Kabupten trenggalek
dan Kabupaten Mojokerto dan Surabaya. Sehingga tak
jarang terlihat bis melalui jalan ini, seperti bis harapan
jaya.
Gambar : Transportasi delman
Sumber : www.google.co.id

Gambar : Transportasi sepeda


Sumber : www.google.co.id
Gambar : Transportasi mobil
Sumber : www.google.co.id

Gambar : Transportasi sepeda motor


Sumber : www.google.co.id
b. Pergerakan informasi/ide
Semakin berkembangnya IPTEK pada zaman modern ini
informasi dapat diakses dimanapun kapanpun dan oleh
siapapun. Dengan semakin berkembangnya teknologi
masyarakat Kecamatan Purwosari pun sudah menikmati
adanya perkembangan teknologi. Masyarakat Kecamatan
Purwosari sudah menggunakan alat komunikasi seperti
HP, media sosial dan media masaa. Di Kecamatan
Purwosari akses intrnet sudah digunakan oleh
masyarakat untuk berkomunikasi melalui media sosial
seperti twitter atau facebook. Dengan adanya Hp dan
internet ini masyarakat Purwosari dapat berkomunikasi
tanpa mengenal ruang dan waktu. Pergerakan ide atau
berita di Kecamatan Purwosari dapat diakses dari
internet dengan browsing sesuai dengan yang mereka
ingin, koran, jawa pos radar Pasuruan, tv, radio-radio
seperti Duta swara FM. dll.
Gambar : alat komunikasi laptop
Sumber : www.google.co.id

Gambar : alat komunikasi Hp


Sumber : www.google.co.id
Gambar : Televisi
Sumber : www.google.co.id

Gambar : Radio
Sumber : www.google.co.id
c. Pergerakan Barang
Transportasi yang digunakan masyarakat Purwosari
untuk membawa barang-barang atau memindahkan ke
wilayah lain menggunakan transportasi darat antara lain
adalah sepeda motor, truk, mobil pick up, tossa.
Penggunaanya pun disesuaikan dengan kebutuhan mobil
pick up biasanya digunakan untuk mengangkut barang-
barang berat seperti pasir, batu bata. Truk untuk
mengangkut hasil pertanian seperti tebu, Sedangkan
motor tossa biasanya digunakan untuk orang yang
berjualan sayur ataupun lainnya.

Gambar : Truk
Sumber : www.google.co.id
Gambar : Mobil pick up
Sumber : www.google.co.id

Gambar : Motor tossa


Sumber : www.google.co.id
2.5 REGION (WILAYAH)
Wilayah adalah suatu wilayah yang memiliki
karakterstik teretntu khas yang dapat membedakan dari
derah lain disekitarnya. (Nursyid, 1998) Wilayah
terbentuk dari beberapa kompponen baik biotik ataupun
abiotik. Dalam geografi, wilayah dapat dibedakan
berdasarkan unsur fisiknya seperti geologi,
wilayahiklim, wilayah vegetasi dan lainnya. Selain itu
dapat dibedakan berdasarkan unsur sosial budaya seperti
wilayah ekonomi, politik, sejarah dan lainnya.
1. Wilayah Formal
Wilayah formal di sini merupakan wilayah Kecamatan
Jogoroto yang ditinjau berdasarkan batas-batas
wilayahnya. Seperti apa yang telah dipaparkan diatas
bahwa Kecamatan Jogoroto berbatasan dengan :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan
Wonorejo
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan
Purwodadi
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan
Sukorejo
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan
Purwodadi
2. Wilayah fungsional
Wilayah fungsional adalah wilayah yang dicirikan oleh
adanya kegiatan yang saling berhubungan antara
beberapa pusat kegiatan secara fungsional. Kecamatan
Purwosari bukan sepenuhnya sebagai zona penyanggah
untuk daerah lain namun pada wilyah Purwosari yang
memiliki pertanian yang hasilnya didistribusikan ke
daerah lain, dan salah satu industri yang ada di Desa
Karangrejo mampu sebagai penyuplai untuk daerah lain
yaitu melakukan produksi dan distribusi untuk daerah
lain. Untuk produk yang tidak dapat diproduksi di
Kecamatan Purwosari memasok dari daerah lain,
sehingga terjadi interaksi antara Kecamatan Purwosari
dan Kecamatan lainnya.

Gambar : Persawahan
Sumber : www.google.co.id
3. Wilayah Persepsi Masyarakat
Wilayah persepsi masyarakat merupakan wilayah
sebagai hasil julukan dari masyarakat sekitarnya, agar
lebih di kenal dari Kecamatan lainnya. Persepsi
masyarakat untuk wilayah Kecamatan Purwosari adalah
ditemukannya sejumlah pusat industri, seperti halnya
industri rokok di Desa Purwosari, industri lap makan dan
kain pel di Desa Karangrejo ataupun industri-industri
lain di Kecamatan Purwosari.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kecamatan Purwosari adalah salah satu
kecamatan di Kabupaten Pasuruan. Letak absolut dari
Kecamatan Purwosari yaitu terletak pada posisi 112º30 -
113º30 bujur timur dan 7º30 - 8º30 lintang selatan
dengan ketinggian 100 meter hingga 500 meter diatas
permukaan bumi. Sedangkan letak relative dari
Kecamatan Purwosari adalah sebelah utara berbatasan
dengan Kecamatan Wonorejo, sebelah selatan berbatasan
dengan Kecamatan Purwodadi, sebelah Barat berbatasan
dengan Kecamatan Sukorejo, sebelah timur berbatasan
dengan Kecamatan Purwodadi.
Kecamatan Purwosari memiliki karakteristik fisik yaitu
berupa daerah pegunungan dan berbukit, dengan
ketinggian antara 100 – 500 m dpl, dengan kemiringan
tanah 25-45 derajat. memiliki klasifikasi iklim tropis
menurut Junghun dengan tanah alluvial yaitu tanah
endapan yang terbentuk dari material halus hasil
pengendapan aliran sungai di dataran rendah atau
lembah. Infrastruktur sosial dan ekonomi dan sosial pada
Kecamatan Purwosari sudah cukup baik, ada beberapa
fasilitas kesehatan, Sekolah, pom, pasar.

Interaksi Kecamatan Purwosari dengan daerah


disekitarnya sangat kuat, hal ini disebabkan adanya
perbedaan corak ekonomi antara Kecamatan Purwosari
dengan Kecamatan sekitarnya. Laju mobilitas sudah
sangat baik di Kecamatan Purwosari, hal itu dibuktikan
dengan banyaknya jalan yang menghubungkan antar
wilayah baik dalam ataupun luar wilayah Kecamatan,
mobilitas barang dan manusia sudah sangat baik
sehingga perekonomian masyarakat sangat lancar. Begitu
pula dengan pertukaran informasi di Kecamatan
Purwosari juga sudah sangat baik, hal ini karena
banyaknya tempat - tempat umum yang sudah berbasis
internet sehingga masyarakat sudah tidak kesulitan
mencari informasi.
3.2 Saran
Kecamatan Purwosari memiliki potensi untuk
mengembangkan pereknomian dalam industri-
industrinya, baik pertanian, perkebunan, industri rumah
kecil dan menengahnya. Sehingga masyarakat dapat
memenuhi kebutuhannya dan pendapatan masyarakat
meningkat, namun hal itu harus didukung pula oleh
pemerintah dan kualitas sumber daya manusia yang baik
agar masyarakat Kecamatan Purwosari memiliki
kemakmuran dan kesejahteraan.

Daftar Pustaka
www.Google.com

https://pasuruankab.bps.go.id/

http://www.pasuruankab.go.id/

Mustofa.2013. Hakekat Geografi.malang : Fakultas Ilmu


Sosial Universitas negeri Mlang

Herlambang, S. Geomofologi umum. Malang: Fakultas


Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang

www.Googlemaps.com

DAFTAR RIWAYAT PENULIS


Nama saya Siti Rofiqoh, lahir di Pasuruan, 04 juli 1997.
Sekarang saya tinggal di Kabupaten Pasuruan, tepatnya
di Desa Sekarmojo Kecamatan Purwosari.
Saya telah menempuh S1 Pendidikan Geografi di
Universitas Negeri Malang.
Adapun pendidikan formal yang pernah saya tempuh
yaitu :
Tahun 2002-2004 : RA. Al-Karomah
Tahun 2004-2010 : SDN Sekarmojo III
Tahun 2010-2013 : SMP Bhinneka Tunggal Ika
Tahun 2013-2016 : MA Darut Taqwa
Adapun pendidikan non-formal yang pernah saya
tempuh yaitu :
Tahun 2010-2016 : mondok di Ponpes Ngalah,
Sengonagung, Purwosari, Pasuruan
Tahun 2016-sekarang : mondok di PPSP. Al-Islahiyah,
klojen, Malang.

Anda mungkin juga menyukai