KEWARGANEGARAAN
NIM : 200502110090
Puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Kepada-Nya kita memuji dan bersyukur,
memohon pertolongan dan ampunan. Kepada-Nya pula kita memohon perlindungan dari
keburukan diri dan syaiton yang selalu menghembuskan kebatilan. Barangsiapa yang diberi
petunjuk oleh Allah SWT, maka tak seorang pun dapat menyesatkannya dan barangsiapa
disesatkan oleh-Nya maka tak seorang pun dapat member petunjuk kepadanya. Shalawat
serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, juga
“POTENSI KOTA PALU” ini dapat diselesaikan dengan baik. Banyak sekali kekurangan
kami sebagai penyusun makalah ini, baik menyangkut isi atau yang lainnya. Mudah-mudahan
semua itu dapat menjadikan cambuk bagi kami agar lebih meningkatkan kualitas makalah ini
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................... 1
Daftar Isi.................................................................................................................................. 2
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................................... 3
1.2.Rumusan Masalah.................................................................................................... 3
1.3.Tujuan....................................................................................................................... 4
BAB II : ISI............................................................................................................................. 5
2.6.Jika Anda menjadi Kepala Daerah tempatasal Anda, Apa yang Anda lakukan
Daftar Pustaka..................................................................................................................... 31
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sulawesi Tengah adalah sebuah provinsi yang terletak di bagian tengah Pulau
Sulawesi, Indonesia. Ibukota provinsi adalah Palu. Daerah ini terkenal dengan teluk dan
pulau yang indah. Kawasan tersebut juga kaya akan sumber daya alam, mulai dari
Palu adalah Ibukota Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Palu merupakan kota yang
dan Utara, Kabupaten Sigi di sebelah selatan, dan Kabupaten Parigi Moutong di sebelah
timur. Kota Palu merupakan kota lima dimensi yang terdiri atas lembah, lautan, sungai,
pegunungan, dan teluk. Koordinatnya adalah 0,35 – 1,20 LU dan 120 – 122,90 BT. Kota
3
8. Jika Anda menjadi Kepala Daerah (Bupati untuk daerah yang domisili-nya
Kabupaten, dan Walikota untuk domisili-nya Kota Madya) tempat asal Anda, Apa
1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui sumber daya alam di kota Palu (luas wilayah).
6. Untuk mengetahui jika kita menjadi kepala daerah, apa yang kita lakukan untuk
memajukan daerah.
4
BAB II
ISI
adalah 61.841,29 kilometer persegi atau setara dengan 3,2% dari luas wilayah Indonesia.
Populasinya mencapai 3,05 juta pada 2019. Secara administratif, Palu, ibu kota provinsi,
terdiri dari 12 kabupaten, 1 kota, 175 kecamatan dan 2.020 desa / kelurahan.
Kota Palu merupakan ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah dengan wilayah
seluas 395,06 kilometer persegi berada pada kawasan dataran lembah Palu dan teluk
Palu. Letak Kota Palu berbentuk memanjang dari timur ke barat terdiri dari dataran
1. Sebagian kawasan bagian barat sisi timur memanjang dari arah utara ke selatan,
bagian timur ke arah utara dan bagian utara sisi barat memanjang dari utara ke
5
2. Kawasan bagian barat sisi barat dan selatan, kawasan bagian timur ke arah selatan
dan bagian utara ke arah timur dengan ketinggian antara 100 – 500 m di atas
permukaan laut.
Populasi penduduk Kota Palu tahun 2015, mencapai 367.342 jiwa terdiri dari
185.105 penduduk laki-laki dan 182.237 penduduk perempuan. Sedangkan jumlah rumah
tangga yang mendiami wilayah sebanyak 87.016 rumah tangga dan kepadatan penduduk
Komposisi penduduk Kota Palu menurut jenis kelamin ditunjukkan oleh sex
ratio sebesar 102 persen. Hal ini mengandung makna bahwa diantara 100 orang
penduduk perempuan terdapat 102 orang penduduk laki-laki. Angka Dependency Ratio
(DR) Kota Palu tahun 2015 sebesar 39,29. Artinya bahwa setiap 100 orang penduduk
usia produktif (15-64 tahun) rata-rata menanggung secara ekonomi sebesar 39 orang
penduduk non produktif. Penduduk non produktif terdiri dari penduduk usia belum
Dengan angka DR kurang dari 40 maka Kota Palu masih menikmati fase
“bonus demografi”. Komposisi penduduk Kota Palu masih menunjukkan ciri penduduk
ekpansif yakni sebagian besar penduduknya berada pada kelompok umur muda (0-14
tahun). Bila diamati pada piramida penduduk terjadi perubahan arah perkembangan
penduduk yang ditandai dengan penduduk usia 0-4 tahun yang jumlahnya lebih besar
dari kelompok penduduk usia 5-9 tahun yang merupakan kelompok yang lebih tua.
6
2.3. Kebudayaan, adat istiadat dan kearifan lokal
Negara Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang berasal dari berbagai
macam sukubangsa. Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau,
oleh karena itu iadisebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara). Dari Sabang
sampai Merauke, Indonesiaterdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda.
Indonesia memiliki sekitar 300kelompok etnis/suku bangsa, tiap etnis memiliki warisan
Salah satu dari 300 kelompok etnis tersebut ada sebuah suku yang bernama
suku Kaili yangberada di Sulawesi Tengah. Suku bangsa Kaili merupakan penduduk
seperti Dampelas, Kulawi, danPamona. Orang Kaili dan Dampelas menganut agama
Islam, sedangkan orang Kulawi danPamona merupakan penganut agama Kristen. Selain
itu secara keseluruhan masih ada suku-suku bangsa lainnya yang tidak begitu besar
jumlahnya, yaitu Balaesang, Tomini, Lore, Mori,Bungku, Buol Toli-toli, dan lain-lain.
juga mempunyai adat istiadat sebagai bagian kekayaan budaya di dalam kehidupan
sosial, memiliki Hukum Adat sebagai aturan dan norma yang harus dipatuhi, serta
7
Penyelenggaraan upacara adat biasanya dilaksanakan pada saat pesta
perkawinan , pada upacara kematian, pada upacara panen, dan upacara penyembuhan
penyakit, dan lain-lain; pada masa sebelum masuknya agama Islam dan Kristen, upacara-
upacara adat seperti ini masih dilakukan dengan mantra-mantra yang mengandung
Upacara adat Baliya Jinja adalah sebuah ritual pengobatan bersifat nonmedis
yang sudah dikenal masyarakat Suku Kaili sejak ratusan tahun lalu. Sebelum adanya
rumah sakit, upacara ini diandalkan masyarakat untuk mendapatkan petunjuk dari nenek
penderita. Sementara itu, tiga orang lainnya bertugas meniup seruling, memukul tambur
dan gong. Sebisa mungkin alunan musik dimainkan dengan lemah lembut. Lirik
nyanyiannya berisikan pujian-pujian yang ditunjukan kepada Maha Besar Tuhan untuk
mengembalikan kesehatan dari gangguan setan dan jin. Melalui untaian-untaian lirik
inilah penyakit dihalau dengan kata-kata yang sopan dan tidak mencela.
8
Secara prosesi, ritual Baliya Jinja ini dibagi menjadi dua macam, yakni sesaji
yang dilarung ke laut atau dibuang ke gunung. Soal sesaji pun dibedakan menjadi
beberapa bagian, ada adat 9 dan adat 7. Angka-angka ini merujuk pada jumlah sesaji
yang disiapkan.
Ritual Baliya Jinja yang ditampilkan masyarakat Suku Kaili ini menghabiskan
waktu berjam-jam lamanya. Di penghujung ritual, sesaji dilarung ke laut pada keesokan
2. Upacara Nokeso.
yang telah menjelang usia baligh (nabalego), yaitu dengan menggosok gigi bagian
mengalami menarche (haid pertama). Apabila seorang gadis telah mengalami haid,
biasanya orang tua akan merasa malu untuk mengupacarakannya. Namun karena
9
Teknis upacara ini umumnya ditentukan oleh seorang vati sesuai dengan status
sosial atau warisan yang pernah diterima dari orang tuanya atau nenek moyangnya.
Sementara bagi seorang keturunan bangsawan, peran vati digantikan oleh ketua dewan
adat.
pernyataan bahwa seorang anak perempuan yang diupacarakan telah mengakhiri masa
kanak-kanak dan memasuki masa kedewasaan. Maka dari itu, diharapkan si perempuan
tersebut selalu menjaga dirinya, tutur kata, serta adat istiadat leluhurnya.
senantiasa diliputi kebahagiaan tanpa gangguan mental maupun fisik, serta kemudahan
Bagi seorang putri bangsawan, upacara Nokeso biasanya akan digelar secara
besar-besaran oleh Ketua Dewan Adat Kerajaan selama tujuh hari tujuh malam dan
melibatkan seluruh rakyat desa. Biaya pesta biasanya diperoleh dari bantuan rakyat yang
disebut dengan pekasuvia, berupa hewan ternak, beras, sayur-sayuran, dan sebagainya.
Namun bagi rakyat biasa, upacara Nokeso akan dilaksanakan secara sederhana saja.
10
3. Upacara Rakeho
dewasa bagi kaum laki-laki masyarakat Suku Kulawi di Sulawesi Tengah.Bentuk inti
pelaksanaan upacara Rakeho adalah meratakan gigi bagian depan serata dengan gusi,
baik gigi atas maupun gigi bawah. Bukan hanya untuk mencari keselamatan, upacara ini
juga dimaksudkan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan yang
hari, atau bulan, namun disesuaikan dengan kemampuan orang tua yang hendak
berhasil karena di saat itulah orang tua memiliki kemampuan untuk menggelar upacara
adat ini.
Upacara Rakeho biasanya dilaksanakan pada siang hari di sebuah tempat yang
telah disiapkan oleh orang tua, yaitu sebuah rumah yang telah dikosongkan di tempat
11
Dalam teknisnya, upacara Rakeho hanya melibatkan seorang topekeho
(dukun) yang telah memiliki pengalaman dan keahlian dalam mengikir gigi. Keahlian
seperti ini biasanya dimiliki topekeho yang diwariskan secara turun temurun dari
pendahulunya
4. Upacara Ratompo
Ratompo adalah sebuah upacara yang khusus diadakan bagi seorang gadis
bangsawan yang telah menjalani prosesi Mancumani dalam sebuah pesta adat antar
kampung. Prosesi upacara Ratompo kurang lebih sama dengan upacara Rakeho, yaitu
semacam pengikiran gigi bagi seorang perempuan yang telah menjelang usia dewasa.
Adapun waktu pelaksanaannya digelar mulai dari pagi hari agar seluruh
prosesi upacara dapat dilakukan secara cermat. Sementara tempat upacara harus jauh dari
keramaian, seperti: di sebuah rumah kosong yang jauh dari keramaian, atau di bawah
sebagai pemimpin yang dibantu oleh seorang topepalielu. Selain kedua orang tersebut
12
bersama gadis yang diupacarakan, tidak ada yang boleh menyaksikan atau mengikuti
terbuat dari kulit kayu, yang biasa disebut haili, dan sarung dari mbesa. Si gadis juga
akan diberi makan ketan putih dan telur sebagai simbol bahwa si gadis telah rela untuk
Setelah prosesi pengikiran gigi selesai, si gadis akan diberi obat berupa air
hangat dan porama mavau untuk berkumur. Setelah darah yang keluar mulai berkurang,
5. Upacara Nopamada
Bagi masyarakat Kaili, momen seperti itu adalah waktu berharga untuk hadir
bersama dengan keluarga dan ikut serta menyaksikan jalannya upacara. Tanda-tanda
orang yang sedang mengalami sakaratul maut oleh masyarakat Kaili biasa disebut
dengan nantapasaka.
Di saat-saat sekarat seperti itu, anggota keluarga atau orang yang berilmu akan
Pada zaman dahulu, tuntunan sakaratul maut ini biasa dilakukan oleh seorang
sando (dukun) dengan membaca mogane (mantra) sembari meremas bagian kepala
dengan air yang sebelumnya telah dibacakan mantra-mantra tertentu. Sementara keluarga
13
Dewasa ini, upacara tersebut telah diwarnai dengan peranan agama. Ketika
seseorang mengalami rilara nuadanga, maka pihak keluarga akan mengadakan pengajian
Alquran dari salah seorang yang diakui memiliki suara yang fasih dan langgam yang
baik.
yang sekarat tersebut adalah anggota keluarga terdekat atau seorang guru yang dianggap
ritalinga adalah kalimat tauhid “La ilaha illallah”. Sesuai dengan ajaran Islam bahwa
siapa yang mampu mengucapkan kalimat tauhid di saat-saat terakhirnya, maka orang
Inti dari upacara Nopamada ini adalah mengajarkan atau menuntun orang yang
mengalami sakaratul maut dengan suatu petunjuk yang diyakini dapat membuka jalan
yang lurus, agar roh dapat keluar dengan tenang pada saat menghembuskan nafas
terakhir.
Ajaran tersebut oleh masyarakat Kaili biasa disebut dengan “jalan ngamatea”
atau jalan menuju kematian. Isinya mempelajari tanda-tanda akan datangnya ajal dan
jalan yang akan ditempuh oleh roh seseorang menuju alam baka.
Ajaran seperti itu diperoleh melalui jalan tarikat dari guru-guru agama, yang
biasanya diajarkan kepada seseorang dalam kelambu atau bersifat sangat rahasia. Ilmu
tersebut tidak diajarkan kepada sembarang orang, melainkan hanya kepada orang-orang
yang benar-benar dapat dipercaya untuk mengajar orang-orang yang sedang dalam
14
6. Nompudu Valaa Mpuse
Nompudu Valaa Mpuse adalah upacara pemotongan tali pusar dari tavuni
(tembuni) pada seorang bayi yang baru lahir. Upacara ini biasa dilakukan oleh
masyarakat Palu yang dibantu oleh seorang sando mpoana (dukun beranak).
Tali pusar dan tembuni oleh masyarakat setempat dipercaya sebagai dua
makhluk yang harus dipisahkan. Oleh karena itulah, upacara ini dilakukan dengan
khidmat oleh seorang dukun bersalin agar roh tembuni tidak mengganggu bayi setelah
keduanya dipisahkan.
Setelah bayi lahir, dukun tersebut akan menutup kedua telinganya dengan
kepingan uang logam dan memotong tali pusar di atas uang logam 100 perak
bayi tersebut lalu diikat menggunakan bana (benang) atau titinggi nggaluku (serat sabut
kelapa merah yang masih muda), atau sering juga menggunakan lui kuli nusuka (serat
15
Sementara itu, si bayi dimandikan menggunakan air hangat kuku yang biasa
disebut dengan uwe longo. Sedangkan sang ibu dari bayi tersebut dibersihkan dan diberi
Tembuni yang merupakan bagian dari bayi tersebut oleh masyarakat setempat
dianggap sebagai saudara dari sang bayi. Tembuni tersebut akan disimpan selama
seminggu dengan dibungkus menggunakan kain kuning dalam sebuah belanga tanah
Di atas belanga tersebut dihias dengan empat tusuk bawang dan kunyit sebagai
hiasan agar tembuni merasa mendapat pelayanan dan hiburan sehingga tidak lagi
mengganggu saudaranya. Dengan begitu, sang bayi tidak selalu menangis atau tersenyum
Dalam upacara penanaman tembuni tersebut, dipilih dua anak perempuan yang
masih hidup kedua orang tuanya untuk bertugas membawa tembuni dari rumah menuju
tempat penanaman, sementara satu anak lagi membawa makanan untuk tembuni tersebut.
ataupun ditanyai sesuatu sampai tembuni tersebut selesai ditanam. Dari setelah prosesi
kelahiran sampai selesai upacara penanaman tembuni, si bayi juga dilarang dibawa
keluar dari kamar, apalagi sampai keluar rumah dan turun tanah.
Dalam upacara tersebut, disediakan dua buah lubang yang selain untuk
menanam tembuni, juga untuk menanam bibit kelapa. Pohon kelapa yang ditanam
tersebut adalah penanda usia sang anak, sekaligus sebagai penghibur bagi tembuni dan
16
7. Malabot Tumpe
Malabot Tumpe adalah upacara syukuran atas panen telur burung maleo oleh
masyarakat Banggai, Sulawesi Tengah. Tradisi ini sudah dilakukan oleh masyarakat
Banggai sejak zaman Kerajaan Banggai pimpinan Raja Mandapar. Maleo sendiri adalah
seekor burung endemik Sulawesi Tengah yang hidup di kawasan pantai. Populasinya
burung maleo oleh perangkat adat. Setelah telur terkumpul, para perangkat adat tersebut
akan membawanya ke rumah ketua adat dan melakukan rangkaian prosesi dengan doa
melalui sungai Batui dan disertai dengan tujuh orang pengantar telur. Tujuh orang
tersebut terdiri dari: 3 orang pemangku adat yang biasa disebut dengan ombuwa telur
17
Sebelum diberangkatkan menuju Banggai, telur-telur maleo tersebut
dibungkus menggunakan daun pohon palem yang biasa disebut daun komunong. Para
pembawa telur akan berjalan dan diarak menuju sungai Batui dengan iringan genderang
Telur-telur maleo biasanya dikumpulkan dari lima desa, yaitu Dakanyo Ende,
tersebut biasanya dapat mengantarkan 20 hingga 25 butir telur. Sehingga setiap tahun
dapat terkumpul kurang lebih sampai 100 butir telur untuk upacara Malabot Tumpe.
berkurang, sehingga jumlah telur yang diupacarakan semakin sedikit. Upacara Malabot
Tumpe seperti ini biasa diadakan rutin setiap tahun, pada musim pertama bertelurnya
Setelah masuknya agama Islam dan Kristen, pesta perkawinan dan kematian
sudah disesuaikan antara upacara adat setempat dengan upacara menurut agama
penganutnya. Demikian juga upacara yang mengikuti ajaran Islam seperti: Khitan
(Posuna), Khatam (Popatama) dan gunting rambut bayi usia 40 hari (Niore ritoya),
Beberapa instrumen musik yang dikenal dalam kesenian suku Kaili antara lain:
nggeso (rebab berdawai dua), gimba (gendang), gamba-gamba (gamelan datar/kecil), goo
18
Salah satu kerajinan masyarakat suku Kaili adalah menenun sarung. Ini
merupakan kegiatan para wanita di daerah Wani, Tavaili, Palu, Tipo dan Donggala.
Sarung tenun ini dalam bahasa Kaili disebut Buya Sabe, tetapi oleh masyarakat umum
sekarang dikenal dengan Sarung Donggala. Jenis Buya Sabe ini pun mempunyai nama-
nama tersendiri berdasarkan motif tenunannya, seperti Bomba, Subi atau Kumbaja.
Demikian juga sebutan warna sarung Donggala didasarkan pada warna alam,seperti
diproses dari kulit kayu yang disebut Katevu. Pakaian dari kulit Kayu Katevu ini
sebagian besar dipakai oleh para wanita dalam bentuk rok dan baju adat.
menganut animisme, pemujaan kepada roh nenek moyang dan dewa sang Pencipta
Agama Islam masuk ke Tanah Kaili, setelah datangnya seorang Ulama Islam, keturunan
Datuk/Raja yang berasal dari Minangkabau bernama Syekh Abdullah Raqie. Ia beserta
Mekkah. Di Tanah Kaili, Syekh Abdullah Raqie dikenal dengan nama Dato
dia yang berada di luar kemampuan manusia pada umumnya. Makam Dato Karama
19
sekarang merupakan salah satu cagar budaya yang di bawah pengawasan Pemerinta
Daerah.
pada kegiatan-kegiatan pesta adat, kematian, perkawinan dan kegiatan bertani yang
Suku Kaili mengenal lebih dari 20 bahasa yang masih hidup dan dipergunakan
dalampercakapan sehari-hari. Namun, suku Kaili tetap memilki lingua franca ( bahasa
Kaili lainnya. Bahasa Ledo yang asli(belum dipengaruhi bahasa para pendatang) masih
daerah kota Palu, Biromaru, dan sekitarnya sudah terasimilasi dan terkontaminasi dengan
beberapa bahasa para pendatang terutamabahasa Bugis dan bahasa Melayu. Bahasa-
Tara(Talise, Lasoani, Kavatuna dan Parigi), bahasa Rai (Tavaili sampai ke Tompe),
bahasa Doi(Pantoloan dan Kayumalue); bahasa Unde (Ganti, Banawa, Loli, Dalaka,
Limboro, Tovale danKabonga), bahasa Ado (Sibalaya, Sibovi, Pandere) bahasa Edo
(Pakuli, Tuva), bahasa Ija (Bora, Vatunonju), bahasa Da’a (Jono’oge), bahasa Moma
(Kulavi), dan bahasa Bare’e (Tojo, Unauna dan Poso). Semua kata dasar bahasa tersebut
berarti “tidak”.
20
2.4. Sektor Pariwisata dan ekonomi kreatif
A. Pariwisata
1. Jembatan Palu
panorama keindahan yang bisa memanjakan mata dan membuat kita betah singgah.
Jembatan Palu ini disebut juga dengan jembatan kuning, sebenarnya dinamakan
jembatan kuning karena jembatan ini berwarna kuning yang sangat cerah. Ketika kita
berdiri di atas jembatan dan memandang ke arah utara, kita akan melihat suguhan
cukup menarik, bagi para pecinta sunset atau sunrise tempat ini adalah pilihan bagus.
Jembatan ini punya pemandangan yang cukup menggiurkan lengkap ke segala arah
dan dilengkapi banyak kuliner yang memanjang di sekitar jembatan yang unik.
21
2. Pantai Talise
2 km ke arah utara kota Palu ini telah menjadi salah satu tujuan wisata. Pantai ini
terbentang dari kota Palu sampai ke Donggala, dengan menyajikan panorama dan
keindahan teluk yang sangat eksotis dan pegunungan yang sangat mempesona.
Tidak akan puas jika kita singgah di tempat yang indah ini dan kita akan betah
lama-lama untuk tinggal di pantai Talise. Pantai Talise menyimpan banyak keindahan
alam yang tidak ada habisnya dan inilah Tempat Wisata di Palu yang menenangkan
22
3. Monumen Nosarara Nosabatutu
terletak di bagian depan kompleks wisata seluas 800 meter persegi ini menarik
megah dan terletak di bagian depan kompleks wisata seluas 800 meter persegi ini. Di
bagian atas bangunan berdiri kokoh Tugu Perdamaian sebagai simbol semangat
Penduduk asli Sulawesi Tengah, yang berarti “Kita Bersaudara, Kita Bersatu”
Tengah. Keberagaman ini yang terdiri dari berbagai suku dan pemeluk agama yang
berbeda dan saling menghargai. Dengan adanya monumen ini di harapkan masyarakat
atau penduduk sekitar bisa menjaga perdamaian dengan baik dan sejahtera sehingga
tercipta kedamaian. Belum lengkap rasanya jika tidak mengunjungi monumen ini jika
23
4. Gunung Gawalise
Gawalise adalah Objek Wisata di Palu selanjutnya yang bisa Toppers kunjungi. Selain
tempat berdiamnya suku Da’a, tempat wisata di Sulawesi Tengah ini juga kerap
Di Gunung ini, Anda juga bisa menemukan bunga edelweiss, yang membuat
24
5. Wisata Souraja
Tengah. Di desain dengan menggunakan kayu ulin dan kayu bayam dengan atapnya
yang berbentuk segitiga, rumah ini menjadi tempat wisata budaya yang cukup
menarik. Tempat ini juga sering dikunjungi oleh para wisatawan yang datang ke
25
6. Museum Sulawesi Tengah
utama untuk mengisi waktu luang mereka. Ada beberapa orang di Indonesia yang
Selain bisa sebagai tempat edukasi, museum ini juga merupakan tempat yang
bisa membuat Anda sebagai bagian dari masyarakat Indonesia sadar akan identitas
beragam pengetahuan yang dapat membuat para wisatawan lebih mengetahui tentang
sejarah dan budaya Indonesia, khususnya sejarah dan budaya Sulawesi Tengah.
26
B. Ekonomi Kreatif
Oleh-oleh khas dari Kota Palu lainnya adalah bawang goreng khas Kota Palu.
Dengan citarasa renyah dan guring membuat panganan satu ini kerap menjadi pilihan
buah tangan khas kota Palu yang diboyong untuk keluarga dan kerabat di rumah.
Ikan Roa adalah jenis ikan laut yang banyak ditemukan di perairan Sulawesi.
Ikan ini kemudian kerap diolah menjadi sambal roa yang lezat. Saking terkenalnya
kuliner khas Sulawesi Tengah ini kemudian kerap dijadikan oleh-oleh saat
berkunjung ke kota-kota di pulau Sulawesi, lho. Pilihan buah tangan yang tepat untuk
1. Coklat Banua
Salah satu oleh-oleh khas Kota Palu yang populer dan kerap jadi pilihan
favorit sebagai buah tangan dari Sulawesi Tengah adalah Coklat Banua. Cita rasa
dari olahan biji kakao asli Sulawesi Tengah ini sedikit berbeda dengan coklat pada
umumnya karena terasa lebih pahit. Namun, minim dari zat pemanis, coklat banua
justru memiliki manfaat yang jauh lebih baik daripada coklat yang memiliki cita rasa
manis.
2. Kaledo
Makanan yang paling terkenal di Palu adalah Sup Kaledo. Banyak yang bilang
Anda belum ke Palu kalau belum menyantap kaledo. Dalam proses pembuatannya,
daging melalui perebusan yang panjang, sehingga memiliki tekstur yang lebih
27
Dilansir dari laman wisatapalu, rasa asam berasal dari buah asam yang
merupakan salah satu komponen pelengkap kaledo dan juga dari jeruk nipis yang
dapat ditambahkan sesuka hati. Sementara kuahnya terbuat dari kaldu sup biasa
tanpa tambahan santan. Bumbu kuah sangat sederhana, yaitu menggunakan garam,
2.6.Jika Anda menjadi Kepala Daerah (Bupati untuk daerah yang domisili-nya
Kabupaten, dan Walikota untuk domisili-nya Kota Madya) tempat asal Anda, Apa
Saat saya terpilih dan menjadi kepala daerah yang pertama akan saya lakukan
masyarakat, harapan yang mereka inginkan serta masalah yang sering terjadi
dilingkungan masyarakat. akan menjadi efektif bisa mendengar suara rakyat secara
langsung.
masyarakat. Banyak warga atau masyarakat Palu belum tahu mengelolah sumber-
sumber daya alam yang sudah tersedia. Maka dari itu, saya sebagai kepala daerah
Yang ketiga, menjadikan kota Palu menjadi kota “green and clean”. Di kota
Palu sendiri, Masyarakat belum terlalu sadar akan pentingnya kebersihan sehingga
banyak sampah yang tersebar. Sehingga saya sebagai kepala daerah akan
membiasakan masyarakat kota palu untuk membuang sampah pada tempatnya dan
28
Selanjutnya Penghijauan, Pelestarian lingkungan hidup perkotaan Lahan hijau
semakin sulit ditemukan, apalagi di kota-kota besar. Hampir sebagian besar lahan
Di daerah perkotaan kita akan jarang menjumpai tanah lapang dengan pohon-pohon
yang tinggi.
polusi udara merajalela disebabkan banyak pabrik yang beropersi serta kendaraan
yang pastinya begitu padat. Selain itu, disebabkan kurangnya pepohonan hijau yang
dapat mengikat gas polutan seperti karbondioksida. Gas karbondioksida yang terlepas
Maka dari itu perlu adanya penghijauan di perkotaan, seperti di Kota Palu.
efektivitas lahan agar dapat berfungsi dengan baik dan secara optimal.
masyarakat kota Palu terkena PHK sehingga membuat angka pengangguran di Kota
Palu meningkat 2 kali lipat. Sebagai kepala daerah, saya akan memperbanyak proyek
29
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kota Palu memiliki begitu banyak potensi daerah, seperti sumber daya alam, Pariwisata
yang menarik dan memiliki pemandangan yang sangat indah, memiliki kebudayaan , adat
istiadat dan kearifan lokal yang beranekaragam. Masyarakat Palu juga mampu untuk
mengelolah potensi sumber daya alam dengan baik sehingga dapat memajukan ekonomi
SARAN
Alhamdulillah dalam penyusunan makalah yang sangat jauh dari kesempurnaan telah
selesai, mudah-mudahan bisa memberikan sedikit pengetahuan tentang potensi kota palu.
Untuk perbaikan makalah ini, saya berharap agar kiranya para pembaca bisa memberikan
30
DAFTAR PUSTAKA
https://sulteng.antaranews.com/berita/86543/kadisparda-sulteng- pengembangan-ekonomi-
kreatif-penting-untuk-topang-kepariwisataan
https://media.alkhairaat.id/ini-10-produk-unggulan-kota-palu/
https://sulteng.antaranews.com/berita/28702/sulteng-miliki-keunggulan-wisata-alam-dan-
budaya
https://www.celebes.co/tempat-wisata-palu
https://www.academia.edu/35584560/MAKALAH_SUKU_KAILI_SULAWESI_TENGAH
https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Kaili
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Palu
https://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Tengah
31