Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ANALISIS SUMBER DAYA ALAM


di Provinsi NTB
( NUSA TENGGARA BARAT )

DOSEN PEMBIMBING :

DISUSUN OLEH
1.
2.
3.
4.
5.

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
JURUSAN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Jl. Kampus Unkris,PO Box 7774/JAT-CM Jakarta 13077
Telp.8462229 – 31,Fax.8462461

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“ANALISIS SUMBER DAYA di PROVINSI NTB”. Shalawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang
menjadi tauladan bagi kita semua.Semoga kita mendapatkan syafaatnya di yaumul
akhir kelak.
Dapat diselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak terutama Dosen Pembimbing Mata Kuliah Analisis Sumber Daya dan
Lingkungan. Atas bantuan dan segala pengarahannya kami sebagai penulis
mengucapkan terimakasih. Penulis berharap semoga segala bantuan yang telah
diberikan kepada penulis mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Masih terdapat banyak kesalahan yang tidak disengajakan. Kami sebagai penulis
mohon maaf atas banyaknya kesalahan yang ada dalam makalah ini. Kritik dan
saran penulis butuhkan untuk menjadi lebih baik. Semoga makalah yang sederhana
ini mampu memberi manfaat bagi penulis dan teman-teman lainnya. Terimakasih

Jakarta, 14 Februari 2020

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara besar yang memiliki banyak potensi untuk
dikembangkan. Tak hanya sumber daya manusia (SDM), Indonesia juga
memiliki potensi pada sumber daya alam. Sumber Daya Alam yang dimiliki
Indonesia sangat berlimpah. Tak hanya itu, luasnya wilayah Indonesia juga
menjadi salah satu potensi yang seharusnya dapat dimanfaatkan secara optimal.
Betapa subur dan melimpahnya sumber daya alam di Indonesia. Sesuatu yang
membuat bangsa-bangsa Eropa zaman dulu rela mengorbankan darah dan
nyawa untuk merebutnya
Sumber daya Alam di Indonesia semua potensi alamnya dapat
dikembangkan untuk proses produksi(berkembang) hanya saja manusia-
manusia di Indonesia tidak Pintar-pintar mengolah kekayaan Sumber Daya
Alamnya untuk menjadi berguna untuk Negara Indonesia itu sendiri, Hanya saja
banyak Industri-Industri Asing yang lebih memanfaatkan Negara Indonesia ini
menginvestasikan industrinya di Negara ini untuk memanfaatkan kekayaan-
kekayaan sumber daya alamnya yang akan diolah, dan nanti di jual dan hasilnya
dibagi dua antara Membayar Tenaga Kerjanya yaitu Rakyat Indonesia itu
sendiri dan sebagiannya diambil untuk Pemasukan Negara Industri Asing
tersebut. Sebagai pemuda yang berperan sebagai penurus bangsa, maka sudah
seharusnya kita belajar memanfaatkan secara tepat akan sumber daya alam yang
ada di seluruh daerah Indonesia. Makalah ini akan membahas potensi sumber
daya alam yang ada di salah satu provinsi Indonesia, tepatnya di Provinsi NTB
( Nusa Tenggara Barat )
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa saja potensi sumber daya alam yang dimiliki Provinsi NTB ?
2. Bagaimana kondisi sumber daya alam di Provinsi NTB ?
3. Bagaimana langkah untuk melestarikan dan memanfaatkan SDA di Provinsi
NTB ?

1.2 Tujuan Penulisan


1. Untuk menambah wawasan pembaca mengenai SDA di NTB
2. Mendorong pembaca untuk ikut serta menjaga SDA yang ada dengan baik
3. Mendorong pembaca untuk memanfaatkan SDA secara tepat dan optimal
BAB II
PEMBAHASAN

GAMBARAN UMUM PROVINSI NTB


1. Luas dan batas wilayah administrasi
Nusa Tenggara Barat (disingkat NTB) ialah sebuah provinsi di
Indonesia yang berada pada bagian barat Kepulauan Nusa Tenggara. Provinsi
ini beribu kota di Mataram dan memiliki 10 Kabupaten dan Kota. Pada awal
kemerdekaan Indonesia, wilayah ini termasuk dalam wilayah Provinsi Sunda
Kecil yang beribu kota di Singaraja. Kemudian, wilayah Provinsi Sunda Kecil
dibagi menjadi 3 provinsi: Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara
Timur. Dua pulau terbesar di provinsi ini adalah Lombok yang terletak di barat
dan Sumbawa yang terletak di timur
Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri atas 2 pulau besar yaitu Lombok
dan Sumbawa serta dikelilingi oleh 280 pulau-pulau kecil. Luas wilayah
Provinsi NTB mencapai 49.312,19 Km2 terdiri dari daratan seluas 20.153,15
Km2 (40,87%) dan perairan laut seluas 29.159,04 Km2 (59,13%) dengan
panjang garis pantai 2.333km. Luas Pulau Sumbawa mencapai 15.414,5 km2
(76,49 %) dan luas Pulau Lombok seluas 4.738,70 Km2 (23,51%)Jelateng dan
Dodokan dalam kondisi kritis dan SWSS/DAS Putih dan Menanga, sangat
kritis (SK Gubernur NTB No. 393/2006)
2. Letak dan Kondisi Geografis
Secara geografis, Provinsi NTB terletak antara 11546'-1195' Bujur
Timur dan 810'-95' Lintang Selatan dengan batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara: Laut Jawa dan Laut Flores
Sebelah Selatan : Samudra Hindia
Sebelah Barat : Selat Lombok dan Provinsi Bali
Sebelah Timur : Selat Sape dan Provinsi Nusa Tenggara Timur
Secara Administratif Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari 8
kabupaten dan 2 kota dengan 116 wilayah kecamatan dan 1.146 desa/kelurahan.
Kabupaten Sumbawa memiliki jumlah wilayah kecamatan terbanyak, yaitu 24
Kecamatan, sedangkan Kabupaten Lombok Timur memiliki wilayah
administrasi desa/kelurahan terbanyak dengan 254 desa/kelurahan dengan
jumlah kecamatan sebanyak 20 kecamatan
3. Topografi dan Iklim Provinsi NTB
Topografi wilayah Provinsi NTB bervariasi dari 0-3.726 m dpl untuk
Pulau Lombok, dan 0-2.755 m dpl untuk Pulau Sumbawa. Selong merupakan
kota yang mempunyai ketinggian paling tinggi, yaitu 166 m dpl sementara
Taliwang terendah dengan 11 mdpl. Kota Mataram sebagai tempat Ibukota
Provinsi NTB memiliki ketinggian 27 mdpl. Berdasarkan pada klasifikasi
ketinggian wilayah maka diketahui bahwa wilayah yang memiliki ketinggian 0-
100 m dpl sekitar 23,76% atau seluas 478,911 Ha, ketinggian 100-500 m dpl
sekitar 37,39% atau seluas 753,612 Ha, ketinggian 500-1000 m dpl sekitar
15,25% atau seluas 307,259 Ha dan lebih dari 1000 mdpl seluas 475,533 Ha
23,60%. Dari tujuh gunung yang ada di Pulau Lombok, Gunung Rinjani
merupakan tertinggi dengan ketinggian 3.726 mdpl, sedangkan Gunung
Tambora merupakan gunung tertinggi di Sumbawa dengan ketinggian 2.851
mdpl dari sembilan gunung yang ada(NTB Dalam Angka 2013).
Kemiringan tanah didominasi oleh kemiringan tanah berkisar antara 15-
40% seluas 704.619 Ha (34,96%) sedangkan yang paling sempit termasuk
klasifikasi kemiringan tanah 0-2% seluas 338.552 Ha (16,80%). UntukPulau
Lombok klasifikasi kemiringan yang paling luas berkisar antara 2-15%
seluas198.616 Ha (9,85%) sedangkan yang paling sempit klasifikasi
kemiringan tanah lebih dari 40% seluas 20.175 Ha (1,01%). Sedangkan Pulau
Sumbawa klasifikasi kemiringan tanah yang paling luas berkisar antara 15-40%
seluas 573.903 Ha (28,48%) dan yang paling sempit kemiringan tanah 0-2%
seluas 214.194 Ha (10,63%)
Berdasarkan data statistik dari lembaga meteorologi, temperatur
maksimum pada tahun 2001 berkisar antara 30,9° – 32,1 °C, dan temperatur
minimum berkisar antara 20,6°- 24,5 °C. Temperatur tertinggi terjadi pada
bulan September dan terendah ada bulan November. Sebagai daerah tropis,
NTB mempunyai rata-rata kelembaban yang relatif tinggi, yaitu antara 48 -
95 %

4. Jumlah dan Karakteristik Penduduk


Sebagian besar dari penduduk Lombok berasal dari suku Sasak,
sementara masyarakat Bima (suku Mbojo) dan Sumbawa merupakan kelompok
etnis terbesar di Pulau Sumbawa. Mayoritas penduduk Nusa Tenggara Barat
beragama Islam, yaitu sekitar (94%)
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin tahun 2015

Sumber : NTB Dalam Angka 2016 dari http://ntb.bps.go.id/

ANALISIS POTENSI SUMBER DAYA ALAM di PROVINSI NTB


A. Sumber Daya Alam Pertanian

Potensi areal pertanian yang dapat diusahakan dan dikembangkan dalam


rangka menunjang ketahanan pangan dan pengembangan sektor agribisnis
adalah 1.106.599 ha, dan baru dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian mencapai
49.893 ha, terdiri dari lahan irigasi 146.916 ha, non irigasi 35.339 ha, lahan
tadah hujan 28.553 ha, dan lahan kering 287.085 ha.

Sebagai komoditas utama, padi diusahakan dan dikembangkan hampir


di seluruh wilayah kabupaten/kota, dan potensi pengembangan dalam dua
musim tanam mencapai 396.941 ha, yaitu musim hujan 214.910 ha dan musim
kemarau 182,031 ha. Produksi padi pada tahun 2004 mencapai 1.466.757 ton,
pada 2005 turun lebih rendah yaitu 1.367.869 ton, angka produksi padi/gabah,
maka produksi beras mencapai 1.259.889 ton, sementara kebutuhan konsumen
penduduk NTB tahun 2005 mencapai 530.788 ton, sehingga terdapat kelebihan
stock sebanyak 284.556 ton yang menjadi stock pangan nasional.

Komoditas tanaman pangan dan hortikultura yang banyak


dikembangkan dan menguntungkan untuk diusahakan oleh masyarakat petani
antara lain adalah: kedelai, kacang tanah, jagung kacang hijau, cabe, bawang
merah, mangga, pisang dan nanas. Di samping sembilan jenis komoditas
unggulan daerah, komoditas hortikultura lain yang dapat dikembangkan adalah
kentang, wortel, apel, dan anggur.

B. Sumber Daya Alam Hutan

Luas hutan berdasarkan data dinas kehutanan Provinsi NTB tahun 2006
seluas 1.098.744,08 ha, Produksi hasil hutan menurut: jenis kayu yaitu jati,
rimba, dan dua bunga. Sedangkan hasil hutan non kayu yaitu kayu bakar, rotan,
air madu, asam, bambu, kayu bulat, kayu gergajian, dan akar lontoh.

C. Sumber Daya Alam Pesisir dan Laut

Semua biofisik, Provinsi NTB mempunyai potensi sumber daya pesisir


dan laut yang cukup tinggi, dengan luas perairan lautnya sekitar 29.159,04 km2,
panjang pantai 2.333 km2 dan perairan karang sekitar 3.601 km2. Potensi lestari
perikanan sekitar 102.804 ton/tahun, yang terdiri dari perairan pantai sebesar
67.906 ton/tahun, perairan lepas pantai sekitar 61.957 ton/tahun dan Zona
Ekonomi Eksklusif (ZEE) sekitar 298.576 ton/tahun. Provinsi NTB membagi
wilayahnya menjadi 3 (tiga) wilayah pengembangan perikanan, yaitu:

1. Pulau Lombok, dengan prioritas pada pengembangan budidaya laut dan


perikanan air tawar, budidaya air payau (tambak), penangkapan perairan
umum
2. Pulau Sumbawa Bagian Barat prioritas pada pengembangan budidaya air
payau (tambak), budidaya laut, penangkapan, perairan umum dan budidaya
air tawar;
3. Pulau Sumbawa Bagian Timur dengan prioritas pada pengembangan
penangkapan, budidaya air (tambak), budidaya laut, perairan umum, dan
budidaya air tawar.

Lahan untuk pengembangan budidaya perikanan laut dan payau seluas


42.595 ha, dan baru dimanfaatkan seluas 6.528 ha (15%). Pengembangan
perikanan budidaya laut, payau, maupun air tawar menjadi perhatian utama
untuk dikembangkan seperti budidaya tambak udang, rumput laut, kerang,
mutiara, abalone, lobster, kerapu dan budidaya ikan karang lainnya yang
mempunyai nilai ekonomis tinggi. jumlah produksi penangkapan ikan di
wilayah perairan taut NTB pada tahun 2004 tercatat 79.449,7 ton, pada tahun
2005 sebesar 81.610,2 ton.

Jenis rumput laut yang sudah dikenal dan dikembangkan oleh


masyarakat adalah jenis sango sango (Gracilaria), Geranggang (Encheuma
spinosum) dan Kottorni (Eucheuma cottomi), yang diperkirakan mencapai
5.910 ha dengan potensi produksi diperkirakan mencapai 591.000 ton per tahun,
menyebar pada masing masing kabupaten, sedangkan jenis mutiara yang
dihasilkan. adalah mutiara bulat (round pearl) dan mutiara setengah bulat (balf
pearl).

D. Sumber Daya Alam Mineral dan Energi

Provinsi Nusa Tenggara Barat berada di dua lempeng besar


yakni Hindia Australia dan Eurasia yang saling berinteraksi dan
berbentuk, menjadikan wilayah NTB kaya dengan sumber daya mineral
dan energi. Terdapat enam jenis bahan galian mineral logam, dan yang
telah memperoleh izin baik segi eksplorasi maupun eksploitasi adalah
lima jenis bahan galian yaitu emas, perak, tembaga, pasir best, dan
timbal atau timah hitam, sedangkan belerang jumlahnya belum
ekonomis untuk diproduksi

 Potensi Mineral Logam dan Kemungkinan Pengembangannya


Potensi sumber daya dan cadangan logam emas dan tembaga ditemukan
di daerah Batu Hijaudan Dodo-Elang (Sumbawa), pasir besi di area pesisir
Labuhan Haji (Lombok Timur) danTawun (Lombok Barat). Keberadaan pasir
besi juga terdapat di pesisir Sangiang Darat, Sowa,Tololai dan Pantai Selatan
Pulau Sumbawa. Untuk lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
 Sirtu
Endapan Sirtu tersebar di beberapa daerah kecamatan antara lain
Ampenan Kota Mataram; Narmada, Labuapi, Gunungsari, Gerung Kabupaten
Lombok Barat; Batukliang, Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah; Aikmel,
Selong, Sakra Kabupaten Lombok Timur; Alas, Taliwang,Moyo Hilir, Lape
Lopok, Lenangguar, Plampang Kabupaten Sumbawa; Jereweh
KabupatenSumbawa Barat; Dompu, Hu’u, Kempo Kabupaten Dompu; Wera,
Sape, Monta KabupatenBima; dan RasanaE Kota Bima. Potensi sumber daya
secara keseluruhan 22.303.200 ton. Pemanfaatan Sirtu adalah sebagai bahan
bangunan dan pembuatan jalan
 Lempung
Endapan Lempung tersebar di berbagai daerah antara lain di Ampenan
Kota Mataram; Narmada,Gerung, Sekotong Kabupaten Lombok Barat; Praya
Barat, Praya Timur, Sengkol, PujutKabupaten Lombok Tengah; Terara
Kabupaten Lombok Timur; Dompu Kabupaten Dompu.Potensi sumber daya
yang diketahui sebanyak 538.745.025 ton. Pemanfaatan Lempung
dapatdigunakan untuk bahan dasar industri semen dan keramik
 Andasit – Dasit – Diorit
Bahan galian ini berupa komponen breksi dari endapan piroklastik lava
dan intrusi terdapat dikecamatan Gerung, Sekotong, Bayan Kabupaten Lombok
Barat, Praya Barat, Pujut Janapria,Praya Timur, Batukliang, Pringgarata
Kabupaten Lombok Tengah, Terara, Sakra, Masbagik,Pringgabaya, Sambelia,
Selong, Keruak Kabupaten Lombok Timur, Taliwang, Plampang,Sumbawa
Besar, Lape Lopok, Batulanteh Kabupaten Sumbawa, Hu’u, Dompu
KabupatenDompu, RasanaE, Belo, Sape Kabupaten Bima.Potensi sumber daya
secara keseluruhan diperkirakan sebanyak 1,750.571.604 ton.
PemanfaatanBatuan Andesit adalah untuk bahan bangunan dan pembuatan jalan
 Batu Gamping
Sebaran Batugamping terdapat di berbagai wilayah kecamatan, yaitu
Sekotong KabupatenLombok Barat, Pujut, Praya Barat Kabupaten Lombok
Tengah, Keruak Lombok Timur, Seteluk,Jereweh, Taliwang, Moyohulu,
Sumbawa, Alas Kabupaten Sumbawa. Dompu KabupatenDompu, Belo, Wera,
Monta, Sape Kabupaten Bima.Potensi sumber daya Batugamping diperkirakan
sebanyak 1.453.950.903 ton dengan kisarankandungan CaO: 40 - 55%, MgO
0,55 - 1,05%. Pemanfaatan Batugamping untuk industri,konstruksi, pertanian,
bahan pembuat semen, dan lain-lain
E. Sumber Daya Alam Hewani (Peternakan)

Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu daerah produsen dan


pemasok utama ternak potong dan bibit untuk kebutuhan berbagai daerah di
Indonesia. Daya dukung pengembangan agribisnis berbasis peternakan antara
lain potensi ketersediaan ternak secara kualitas dan kuantitas, sumber daya
lahan, dan pakan ternak, dukungan semua produksi, pola peliharaan secara
kelompok, bebas beberapa penyakit menular serta masih terbukanya peluang
pasar domestik dan ekspor. Sapi NTB adalah jenis (ras) sapi Bali, yang
termasuk komoditas unggulan NTB serta memiliki pasar domestik dan ekspor.
Di samping sapi dan kerbau, komoditas penunjang lainnya adalah babi,
kambing, kuda, ayam, dan itik.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Sumber daya alam di Provinsi NTB meliputi sumber daya alam di
sektor pertanian, hutan, pesisisr dan laut, sumber daya alam mineral
dan energi, serta sumber daya di bidang peternakan
2.
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggara_Barat diakses pasa 15/02/2020


https://ntb.bps.go.id/quickMap.html diakses pada 15/02/2020
https://jdih.ntbprov.go.id/sites/default/files/produk_hukum/BAB%20II.pdf
diakses pada 15/02/2020

Anda mungkin juga menyukai