DOSEN :
Ibu Fauzia Mulyawati, Dra, ST, MT
Disusun oleh :
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga saya pada akhirnya
bisa menyelesaikan Makalah Pengembangan Sumber daya Air (PSDA).
Semoga Makalah Pengembangan Sumber daya Air (PSDA) yang telah kami susun ini
bisa menambah pengetahuan dan pengalaman para pembaca.
Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Kami
juga menyadari bahwa Makalah Pengembangan Sumber daya Air (PSDA) ini juga masih
memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu kami mengharapkan saran serta masukan dari para
pembaca sekalian demi penyusunan Laporan Praktikum Biologi dengan tema serupa yang
lebih baik lagi.
BAB 1 PENDAHULUAN
3.2 DATA............................................................................................................................. 14
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam
daratan. Banjir merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia.
Curah hujan yang deras dan berlangsung lama tanpa henti biasa menjadi faktor utama
yang mempengaruhi penyebab terjadinya banjir bandang.
Banjir dapat terjadi dikarenakan curah hujan yang tinggi, tidak adanya irigasi
pengairan, serta saluran irigasi yang tidak bekerja dengan baik. Aktivitas manusia yang
tidak terkendali dalam mengeksploitasi alam juga bisa menjadi faktor utama yang
menyebabkan banjir terjadi.
Seperti yang terjadi di daerah Cingised Kota Bandung Provinsi Jawa Barat ini,
terjadi banjir setiap hujan turun dikarenakan saluran yang meluap, atau saluran tidak
mampu lagi menampung air. Selain itu masyarakat disana kurang sadar untuk menjaga
lingkungan disekitarnya sehingga sampah menyumbat saluran.
1.3.1 Maksud
Melakukan survey lokasi di daerah banjir
1.3.2 Tujuan
Mengurangi dampak banjir di Jl. Cingised
a. Metode Gumbel
Menurut Gumbel, curah hujan untuk perioda ulang tertentu (TR) dihitung
berdasarkan persmaan sebagai berikut.
Y Yn
XTR X TR * S x
Sn
Besarnya koefisien-koefisien di atas dihitung dengan persamaan berikut ini.
X
n
2
X
TR 1 i
YTR ln ln Sx i 1
TR n 1
dimana:
Tabel Error! No text of specified style in document..1 Nilai Koefisien Yn dan Sn untuk Metode
Gumbel
𝑺 = √(𝑿𝒊 − 𝑿𝒂)𝟐𝒏 − 𝟏
Dimana :
n=banyaknya pengamatan
(log x log x )
i
2
log x i
Slogx = (n 1) log x = n
Dimana:
XTR = besarnya curah hujan dengan periode ulang t
n = jumlah data
(log x log x )i
2
log x i
Slogx = (n 1) log x = n
Dimana:
XTR = besarnya curah hujan dengan periode ulang t
n = jumlah data
Log X
Log X
n
Slog X
LogX LogX 2
n 1
LogX LogX
3
n
C
n 1n 2 S LogX
3
dimana:
XTR = Curah hujan dengan perioda ulang TR (mm).
X = Curah hujan rata-rata (mm).
TR = Periode ulang.
KTR = Faktor frekuensi berdasarkan perioda ulang TR.
C = Koefisien kemencengan, digunakan untuk mencari besarnya
harga KTR.
n = Jumlah data hujan yang ditinjau.
SLog X = Standar deviasi dari Log X.
Untuk perhitungan Intensitas hujan, karena data curah hujan yang tersedia
adalah curah hujan harian, tidak ada data curah hujan berdurasi pendek (menitan)
maka maka intensitas hujan dihitung dengan menggunakan rumus Mononobe.
𝑅24 24 2/3
𝐼= ( )
24 𝑡
Dimana:
Lokasi penlitian ini berada di jl. Cingised, Kotaa Bandung Provinsi Jawabarat. Di daerah
ini sendiri terjadinya banjir sepanjang ±400 m .
LOKASI BANJIR
Berdasarkan lokasi yang di teliti dan setelah dilakukannya survey, maka dapat dibuktikan
bahwa ukuran saluran eksisting sudah tidk mampu menahan air serta banyak nya sampah
yang menyumbat saluran .
Saat ini menurut lurah setempat sudah jarang adanya kerja bakti antara warga
sekitar untukmelakukan perawatan saluran drainase, hal ini dikarenakan semakin banyak
warga yang beranggapanbahwa saluran pihak pemerintah sudah menyediakan suatu divisi
khusus sehingga mereka beranggapantidak perlu melakukan suatu kerja bakit selain itu
semakin maju nya perkembangan zaman sehingga tingkat kepedulian sosial masyarkat
menurun.
Disamping itu masih banyak warga yang membuang semua limbah-limbah hasil
produksi maupun hasil buangan rumah tangga yang dialirkan langsung kedalam saluran
drainase tanpa mempedulikan dampak yang akan terjadi selanjutnya, pada hal
inidiperlukan pengawasan dan ketegasan dari pihak pemerintah serta dukungan dan peran
darimasyarakat sekitar untuk melakukan pembangunan, perawatan dan pengelolaan
saluran drainase yang ada sehingga dapat terwujudnya sanitasi yang baik pada lingkungan
tersebut, bila sanitasi suatulingkungan baik maka tingkat kesehatan dan kesejahtraan
masyrakat akan meningkat dan akanmeningkatkan kualitas hidup warga masyarkat.
Curah Hujan
No. Tahun Maximum Per Tahun
(R)
1 2007 472,00
2 2008 413,00
3 2009 591,00
4 2010 309,00
5 2011 693,00
6 2012 318,00
7 2013 458,00
8 2014 485,00
9 2015 519,00
10 2016 251,00
Total 4509,00
X rata-rata 450,90
n 10
N Tahun Xi (Xi - X̅) (Xi - X̅)2 Log Xi (Log Xi - Log X̅)2 (Log Xi - Log X̅)3 (Log Xi - Log X̅)4
1 2007 472,00 21,10 445,21 2,67 0,00147 0,00006 0,00000
2 2008 413,00 -37,90 1436,41 2,62 0,00039 -0,00001 0,00000
3 2009 591,00 140,10 19628,01 2,77 0,01849 0,00251 0,00034
4 2010 309,00 -141,90 20135,61 2,49 0,02121 -0,00309 0,00045
5 2011 693,00 242,10 58612,41 2,84 0,04208 0,00863 0,00177
6 2012 318,00 -132,90 17662,41 2,50 0,01774 -0,00236 0,00031
7 2013 458,00 7,10 50,41 2,66 0,00064 0,00002 0,00000
8 2014 485,00 34,10 1162,81 2,69 0,00251 0,00013 0,00001
9 2015 519,00 68,10 4637,61 2,72 0,00633 0,00050 0,00004
10 2016 251,00 -199,90 39960,01 2,40 0,05566 -0,01313 0,00310
Jumlah (∑) 4509,00 0,00 163730,90 26,36 0,16652 -0,00674 0,00602
Rata-rata (X̅) 450,900 - - 2,636 - - -
Standar Deviasi (S) 134,879
Standar Deviasi (S Log X) 0,136
Koefisien (Cs = G) 0,3325
Keterangan :
Jumlah data (N) 10
Jumlah nilai hujan (∑Xi) 4509,00
Nilai rata-rata hujan (X̅) 450,900
Jumlah (∑(Xi - X̅)2) 163730,90
Ketentuan :
X̅ = 450,900
S = 134,879 K = −
Yn = 0,4952
Sn = 0,9490
No T X̅ S K XT = X̅ + S x K
T
Yt
(Tahun)
2 0,3665
5 1,4999
10 2,2502
25 2,9606
50 3,9019
100 4,6001
No T X̅ S Kt XT = X̅ + S x KT
T
KT
(Tahun)
2 0
5 0,84
10 1,28
25 1,64
50 2,05
100 2,33
Ketentuan :
X̅ = 2,636
S Log X = 0,13602
T
KT
(Tahun)
2 0
5 0,84
10 1,28
25 1,64
50 2,05
100 2,33
Ketentuan :
X̅ = 2,636
S Log X = 0,13602
Cs = G = 0,33247
T
KT
(Tahun)
2 -0,050
5 0,824
10 1,309
25 1,849
50 2,211
100 2,544
Berdasarkan dari data perhitungan diatas maka diambil nilai data curah hujan yang hasilnya
paling besar. Yaitu perhitungan data curah hujan dengan metode Gumbel.
A. INTESITAS HUJAN
2/3
Rumus : R24 24
I=
24 t
dimana :
I = Intensitas hujan maksimum selama waktu konsentrasi (mm/jam)
t = waktu curah hujan (jam)
R24 = curah hujan rencana dengan kala ulang T tahun (mm)
Berdsarkan pehitungan intesitas hujan diatas di dapat nilai Muka Air Banjir (MAB) yaitu,
107,572.
Berdsarkan pehitungan debit banjir ini didapat nilai debit periode ulang50 tahun yaitu 0.586.
5.1 KESIMPULAN
Maka dari itu solusi yang dicari berdasarkan analisis diatas adalah perubahan
ukuran saluran, dan dilakukannya sosialisai untuk masyarakat untuk lebih peduli
terhadap lingkungannya.
1. Br. Sri Harto., 1993, Analisis Hidrologi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
2. Karnanto., dan Loebis J, 1980, Perhitungan Curah Hujan Maksimum Metode Gumbel