Telah kita ketahui bersama bahwa jumlah air di bumi kita mencapai 73%
sisanya adalah daratan 27%. Semua makhluk di muka bumi ini tidak bisa
hidup tanpa air. Oleh karena itu kita sebagai makhluk berakal sudah
semestinya menjaga kelestarian air supaya selalu bersih dan dapat
dimanfaatkan oleh generasi mendatang. Sebab manusialah yang berperan
sebagai aktor utama perusak alam dan lingkungan yang mengakibatkan
kualitas air mengalami penurunan.
Sumber daya air di muka bumi yang mencapai 70 persen ini tidak bisa
digunakan seluruhnya, karena sebagian besar air di bumi berupa air laut. Air
laut sendiri mengambil bagian sekitar 97 persen dari total keseluruhan air
dunia serta hanya 3 persen air tawar dan dari 3 persen itupun 70 persen
berbentuk es, 30 persen lainnya ada di danau, sungai, air permukaan dan air
dalam tanah.
Berdasarkan letak dan asalnya air secara umum dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Air permukaan,
3. Air tanah.
A. AIR PERMUKAAN
Jenis air permukaan adalah air hujan yang tidak terserap dengan baik oleh
tanah karena sifat tanah yang rapat, sehingga mengalir dari daerah yang
tinggi menuju daerah yang lebih rendah, permukaan bumi yang menjadi
tempat mengalirnya air permukaan sering disebut dengan sungai.
Karena sifat air yang mengalir dari tempat yang tinggi menuju tempat yang
rendah maka air tidak bisa terpisah oleh kontaminasi lingkungan yang
dilaluinya. Jika lingkunganya berupa daerah urban atau perkotaan seperti
Jakarta, maka dapat dipastikan air permukaan kualitasnya sangat buruk
karena sudah tercampur dengan bahan-bahan kimia dan sampah rumah
tangga.
Sementara itu jika air permukaan mengalir di hutan, maka air tersebut
cenderung mengandung bahan-bahan anorganik alamiah seperti humus dan
sisa pelapukan organik seperti daun, batang pohon dan akar. Air permukaan
terbagi menjadi 3 yaitu :
Air Sungai
Air Danau/ telaga
Air Laut
Jika cekungan tanah dalam skala besar atau jika cenkungan berskala kecil
maka akan membentuk telaga.
Sedangkan Telaga dan rawa merupakan air hujan yang mengalir dan terjebak
ke sebuah cekungan yang sempit, dan tidak memiliki aliran keluar. Hal inilah
yang menyebabkan kenapa air rawa berwarna coklat. warna coklat pada air
telaga disebabkan oleh kandungan zat-zat organik (seperti humus) yang
tinggi dalam air.
2/3 luas bumi adalah lautan, lautan merupakan zona terluas di bumi. Air laut
merupakan penyumbang air terbesar di Bumi. Namun, melimpahnya air laut
di Indonesia belum bisa dimanfaatkan oleh pemerintah dengan baik. Air laut
memiliki rasa yang sangat asin sehingga memerlukan pengolahan khusus
jika ingin mengkonsumisnya, sebagaimana yang dilakukan negara-negara
timur tengah.
B. AIR ANGKASA
Air angkasa adalah air yang berasalnya dari udara atau atmosfer yang jatuh
ke permukaan bumi melalui proses alam. Menurut jenisnya air angkasa
dibagi menjadi 3, yaitu:
Proses kodensasi yang berlangsung pada daerah yang kaya akan oksigen
maka ar hujan yang turun, PHnya mendekati normal. Sedangkan proses
kondensasi yang berlangsung di daerah yang kaya akan polutan maka air
hujan yang turun, PHnya cenderung rendah atau asam.
Memiliki karakteristik yang sama dengan air hujan, hanya saja karena suhu
udara disekitar yang lebih rendah sehingga titik air berubah menjadi es dan
jatuh kembali ke bumi dalam bentuk kepingan es bertekstur lembut yang
sering disebut dengan salju. Suhu salju saat jatuh ke permukaan bumi hanya
0 derajat Celcius jika di permukaan bumi terjadi perubahan suhu maka
terbentuklah kepingan salju.
3.) AIR ES
Proses pembentukan-nya sama dengan air hujan dan salju, hanya saja udara
saat terjadi kodensasi dingin yang ekstrim sehingga membentuk butiran es
yang ukurannya bervariasi. Sebenarnya Es dapat terbentuk pada suhu yang
lebih tinggi asalkan tekanan udara saat itu juga tinggi.
C. AIR TANAH
Air tanah erupakan seluruh jenis air yang berada dibawah lapisan tanah. Air
tanah menyumbang sebanyak 0.5 persen dari total keseluruhan air di bumi.
Berdasarkan kedalamnya air tanah dapat dibagi menjadi dua, yaitu air tanah
dangkal dan air tanah dalam.
Air tanah dangkal adalah suatu keadaan dimana keberadaan air di dalam
tanah hanya sedalam 9-15 meter dari permukaan tanah.namun ketika
musim kemarau, air akan surut.
Air tanah dalam adalah suatu keadaan dimana kebaradaan air di dalam
tanah dalamnya lebih dari 15 meter.
Secara fisik air tanah berwarna jernih dan bening, hal itu terjadi akibat
proses penyaringan di setiap lapisan tanah. Namun air tanah dangkal
cenderung masih mengandung zat kimia seperti garam hara, yang terlarut.
Air tanah secara fisik tidak ada perbedaan antara yang satu denga yng lain,
namun jika dilihat dari segi kandungannya maka akan didapat beberapa
komposisi kimia yang jelas berbeda. Berdasarkan letaknya air tanah dapat
kita bedakan menjadi tiga, yaitu:
Air tanah freatik adalah air tanah yang terletak pada kedalaman kurang dari
15 meter dari permukaan tanah. Air jenis ini didapat dengan cara menggali
tanah sedalam 9-15 meter dan biasanya air ini sudah jernih dan bening,
namun pada beberapa kasus, air tanah freatik kadang masih mengandung Fe
(besi) dan Mn (mangan) yang tinggi hal itu bisa desebabkan karena prosses
penyerapan air dalam tanah yang kurang sempurna.
Air Artesis adalah air tanah yang terletak pada kedalaman antara 80 300
meter dari permukaan tanah. Untuk kualitas air, air artesis merupakan air
tanah yang cukup berkualitas hal ini dikarenakan air telah menjalani
penyaringan yang sempurna dan dalam banyak kasus, air jenis ini biasanya
sudah terbebas dari bakteri sehingga dapat langsung diminum.
Kelebihan air artesis adalah ketika musim kemarau tiba debit air tetap stabil
dan bisa digunakan. Sedangkan kekurangannya adalah membutuhkan biaya
yang lebih mahal untuk mendapatkan air artesis.
Merupakan air tanah yang berasal dari hujan/ presipitasi yang mana
sebelumnya terjadi proses kodensasi air di atmosfer dan tercampur dengan
debu meteor. Air Vados mengandung air berat (H3) dan terdapat tritium
(suatu unsur yang berasal dari debu meteor) didalamnya sehingga sering
disebut dengan air tua.
Air tanah magma merupakan air tanah yang bersuhu panas dan berasal dari
gunung berapi. Bahkan tak jarang air ini menjadi geyser ketika suhu air
sangat tinggi. Air ini terbentuk melalui proses kimiawi di dalam tanah karena
intrusi dari magma pada kedalaman tertentu.
Karena letaknya yang dekat dengan gunung berapi atau dapur magma, tidak
jarang air jenis ini mengandung belerang. Namun itu bukan hal yang pasti,
jika air ini tidak melewati struktur batuan belerang, maka air juvenil sama
seperti air biasa di rumah kita hanya saja bersuhu panas.
Air konat merupakan air tanah yang tergenang didalam bebatuan selama
berabad-abad yang biasa kita sebut dengan air purba. Pada mulanya air
konat berasa tawar namun, karena terperangkap pada bebatuan dalam
jangka waktu yang lama maka air konat biasanya memilki kadar garam yang
tinggi melebihi air laut. Hal ini terjadi karena, air tanah terkontaminasi
dengan senyawa mineral pada batuan dan termineralisasi secara sempurna.