LAMPIRAN 1
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
A. Komponen Fisik-Kimia
A.1. Iklim
Lokasi studi memiliki iklim laut tropis yang sangat kuat
dipengaruhi oleh massa udara maritim Laut Banda yang cukup luas.
Secara geografis, lokasi studi terletak di Pulau Ambon bagian selatan.
Wilayah yang terletak di bagian selatan garis khatulistiwa ini masuk ke
dalam pengaruh kawasan Pasifik dan Benua Asia di bagian utara serta
kawasan Samudera Indonesia dan Benua Australia di bagian selatan.
Secara astronomis lokasi studi terletak sekitar 03032’ – 03034’ Lintang
Selatan dan 128007’ – 128018 Bujur Timur. Posisi ini menempatkan
wilayah ini sebagai salah satu wilayah/zone pertemuan angin yang
bertiup dari belahan bumi utara dengan angin dari belahan bumi selatan
yang dikenal sebagai zone konvergensi intertropik (inter-tropical
corvergency zone, ITCZ).
Secara global, selama periode Oktober-Maret angin Pasat Timur
Laut dari daerah subtropis lintang utara (Lautan Pasifik dan Asia) yang
lembab dan panas bertiup secara dominan dan konvergen menuju daerah
tropis dan ketika melewati khatulistiwa akan berubah arah menjadi barat
laut atau angin baratan (westerly wind) menuju bagian selatan
khatulistiwa; termasuk Pulau Ambon. Selama periode ini hujan yang
tercurah di Pulau Ambon relatif kurang.
Sebaliknya, selama periode April-September bertiup angin Passat
Tenggara atau angin timuran (easterly wind) yang dingin dan relatif
kering dari daerah subtropis lintang selatan (Benua Australia) menuju
daerah tropis. Angin ini tidak banyak mengandung uap air untuk
dikondensasikan sebagai hujan, sehingga wilayah-wilayah yang
900
800
700
Curah Hujan
600
500
400
300
200
100
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Gambar Lamp 1. Pola curah hujan di lokasi studi
6000 5711
Curah Hujan (mm)
5000
4000 3770
3000
2000 2008
1000
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Series_CH CH_Rataan
35.0
Suhu Udara (0C)
32.1
30.0
27.8
25.0 25.3
23.0
20.0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
90 90
89
79 80
88
Kelembaban Udara (%)
70
Lama Penyinaran ( % )
86 60
50
84
40
82 81 30
29
20
80
10
78 0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Kelembaban Udara Lama Penyinaran
A.5. Angin
Secara global kondisi angin di lokasi studi sangat dipengaruhi oleh
sirkulasi umum angin moonson serta pengaruh lokal; yaitu posisi
geografis dan topofisiografi Pulau Ambon. Kondisi bulanan kecepatan dan
arah angin di lokasi studi seperti yang sudah ditunjukkan pada Tabel
Lamp 1 sebelumnya. Kecepatan angin rata-rata di lokasi studi berkisar
antara 4 – 5 knot; dominannya dari tiga arah, yaitu (i) 350º pada bulan
Desember s.d Juni, (ii) 300º pada bulan Oktober-November, dan (ii) 150º
pada bulan Juli s.d Agustus. Kondisi arah angin pada kecepatan
maksimum di lokasi studi seperti yang disajikan pada gambar berikut:
UTARA
UBL UTL
1
0.9
BL TL
0.8
0.7
0.6
0.5
BBL 0.4
0.3
TTL
0.2
0.1
BARAT 0
TIMUR
BBD TTG
BD TG
SBD STG
SELATAN
Nov s.d Apr Mei - Juli Ags s.d Okt
A.7. Geologi
Geologi merupakan karakteristik biofisik yang penting untuk
memahami ekologi kepulauan. Proses-proses yang dialami dalam
pembentukan pulau-pulau sampai sekarang masih terjadi, sangat
mempengaruhi posisi, ukuran dan bentuk pulau. Kondisi geologi dalam
interaksinya dengan iklim, mempengaruhi pembentukan tanah dan
berperan penting dalam distribusi tumbuhan dan binatang di pulau-
pulau yang berada di Maluku. Kebanyakan pulau-pulau di Maluku
berumur satu sampai lima belas juta tahun, dan berbagai kekuatan
geologi yang membentuk pulau-pulau ini masih sangat kuat (Monk dkk,
2000; Ririhena, 2015).
Adapun secara geologi, kedudukan Pembangunan Pusat
Perbelanjaan Jiku Rumah Tiga di Desa Rumahtiga secara administratif
berada pada Desa/Negeri Rumahtiga. Jika dilihat dari Peta Geologi
(Gambar Lamp 9), lokasi ini berada pada formasi geologi alluvium.
Formasi alluvium merupakan bentuk lahan yang terdapat diantara
daerah pantai dan daerah perbukitan. Formasi alluvium merupakan
bahan induk yang menyusun daerah ini dengan asosiasi jenis tanah
seperti Alluvial, Regosol, Rendsina, dan Kombisol.
Tanah Aluvial tersebar pada daerah-daerah bertopografi datar
terutama di pusat kota Ambon, Desa Passo, dan Poka. Aluvial
berkembang dari bahan induk alluvium muda mempunyai susunan
berlapis atau kadar C-Organik tidak teratur, dan yang tidak
mempunyai horizon diagnostic kecuali tertimbun oleh 50 cm atau lebih
bahan baru selain horizon Agrik, dengan kadar fraksi pasir < 60% pada
kedalaman 25 cm sampai 100 cm dari permukaan tanah. Tanah ini
memiliki solum sedang sampai dalam, dengan tekstur sedang dan
ber-drainase agak buruk, berasosiasi dengan Regosol, Kambisol, dan
Rendzina. Vegetasi umumnya didominasi oleh kelapa dan tanaman
campuran.
Gambar Lamp 10. Wilayah Studi Dalam Peta Topgrafi Kota Ambon
A.9. Hidrologi
Gambar Lamp 11. Pengambilan Sampel Air Tanah dan Air Laut
A.9. Transportasi
Jalan sebagai bagian sistem transportasi nasional mempunyai
peranan penting terutama dalam mendukung bidang ekonomi, sosial
dan budaya serta lingkungan dan dikembangkan melalui pendekatan
pengembangan wilayah agar tercapai keseimbangan dan pemerataan
pembangunan antardaerah, membentuk dan memperkukuh kesatuan
nasional untuk memantapkan pertahanan dan keamanan nasional,
serta membentuk struktur ruang dalam rangka mewujudkan sasaran
pembangunan nasional (UU no. 38 tahun 2004 ).
Jalan utama menuju kegiatan Pembangunan Pusat
Perbelanjaan Jiku Rumah Tiga di Desa Rumahtiga adalah jalan Mr.Chr
Soplanit. Jalan ini membujur kurang lebih 2 Km dan merupakan akses
menuju dan menghubungkan tempat-tempat strategis seperti Kampus
Universitas Pattimura Poka ataupun Jembatan Merah Putih, dan
Kampus Politeknik Negeri Ambon. Pengamatan dilakukan selama 1 jam
pada waktu jam 9-10 WIT, dengan pertimbangan jam sibuk. Hasil
pengamatan terhadap moda transportasi yang melewati ruas jalan ke
arah lokasi studi (berdasarkan klasifikasi umum kendaraan, terdiri
dari, kendaraan ringan (LV) [kendaraan bermotor ber-as dua dengan 4
roda dengan jarak as 2 – 3m, meliputi: mobil penumpang, sedan,
mikrobis, pick-up, dan truk kecil], kendaraan berat (HV) [kendaraan
bermotor dengan lebih dari 4 roda, meliputi : bis, truk 2 as, truk 3 as,
B. Komponen Biologi
B.1. Vegetasi
Pengetahuan mengenai sebaran jenis spesies bermanfaat untuk
mengetahui keragaman vegetasi di suatu areal dan pengambilan
keputusan tentang program konservasi atau pelestarian. Hal ini
berhubungan erat dengan kestabilan komunitas terhadap adanya
.
Gambar Lamp 13. Kenampakan Vegetasi di Dalam Lokasi Kegiatan
B.2. Satwa
Sebagai penyempurna mata rantai ekosistem bumi dan
lenyapnya satu spesies dari rantai satwa liar yang mempengaruhi
eksistensi satwa-satwa lainnya, maka keberlangsungan kehidupan
satwa liar harus dijaga sebagaimana mestinya. Oleh sebab itu,
perubahan terhadap lingkungan akibat adanya usaha dan/atau
kegiatan yang mengganggu atau meniadakan habitatnya berdampak
pada ketidakseimbangan ekosistem di alam.
Rasio Kepadatan
Luas Jumlah Laki-
Negeri Presentasi Perempuan jenis penduduk
(Km2) Penduduk laki
kelamin per km2
Kondisi Perekonomian
Aktivitas perekonomian di wilayah studi di kaji secara makro.
Jika di lihat secara makro lokasi studi masuk dalam wilayah kota
ambon sehingga dari aspek ekonomi dapat dilihat melalui transaksi
perdagangan dan kejadian ekonomi masyarakat kota ambon. Hal ini
tercermin dari kegiatan ekonomi masyarakat yang ditunjukan melalui
toko/kios, warung makan dan kegiatan perdagangan. Kondisi
perekonomian tersebut sangat erat hubungannya dengan kegiatan
sektor primer, antara lain: hasil-hasil perikanan dan pertanian; sektor
sekunder, seperti: perdagangan; dan sektor tersier (kegiatan jasa).
Usaha-usaha yang berkembang disekitar lokasi studi berupa: Ojek,
Warung/Rumah Makan, Pasar, fotocopy, Kost/Penginapan, Toko,
tanaman pertanian, peternakan dll.
Konstribusi masing-masing sektor tersebut berperan penting
terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Ambon.
Sebagai perbandingan data yang digunakan tahun 2018-2020, di tahun
2020 kontribusi masing-masing sektor berfluktuatif namun secara
rata-rata kontribusi yang diberikan setiap sektor cenderung menurun
dari tahun 2019 sebesar -0.33 % terhadap PDRB kota Ambon.
Keseluruhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada Tahun
2020 adalah sebesar Rp. 10,192,380.00 lebih rendah dari Tahun 2019
yaitu sebesar Rp.10,398,471.62 atau mengalami penurunan sebesar
Rp. 206,091.62 atau -1,95%.
Tabel Lamp 10. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha dan presentasi
kontribusi Kota Ambon (juta rupiah), 2018-2020
LAPANGAN USAHA 2018 2019 2020
A Pertanian, Kehutanan, 509,415.46 519,818.16 526,070.00
dan Perikanan
B Pertambangan dan 26,553.23 28,313.10 27,810.00
Penggalian
C Industri Pengolahan 373,826.69 375,971.30 362,600.00
Pendidikan
Fasilitas pendidikan yang ada di wilayah studi terdiri dari
komponen pendidikan dasar pada umumnya yaitu SD, SMP, dan SMA,
SMK, dan perguruan tinggi. Fasilitas pendidikan ini menjadi penunjang
dalam kegiatan belajar mengajar, yang secara langsung memberi
kontribusi pada Pembangunan sumber daya manusia di wilayah kajian.
Jumlah sarana Pendidikan di Desa Rumahtiga dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel Lamp 12. Jumlah Sarana Pendidikan (Negeri dan
Swasta) di Desa Rumahtiga
SD SMP SMA/SMK Kampus
Desa/Kelurahan Sekolah Pendidikan
Sekolah Sekolah
Tinggi
Rumahtiga 8 2 2
Sumber: Kec. Teluk. Ambon Dalam Angka, 2020
Aspek-aspek
Potret Kegiatan Hidup Masyarakat
Pranata Sosial
masyarakat.
c) Masyarakat cenderung menurut
nasihat orang tua, tokoh agama,
tokoh adat, dan tokoh masyarakat.
d) Tidak merusak sumber daya alam
dan vasilitas umum di sekitar.
2. Kelakuan berpola a). Melakukan aktivitas dan bekerja
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
b). Terlibat dalam kegiatan-kegiatan
sosial.
3. Alat-alat dan teknologi a). Kendaraan, peralatan dan teknologi
informasi.
4. Masyarakat pendukung b). Masyarakat di wilayah kajian serta
lembaga-lembaga sosial lainnya
yang ada di lingkungan.
Sumber: Hasil Survey, 2021
1. Jenis Kelamin
Tabel Lamp 14. Karakteristik Responden Berdarkan Jenis Kelamin
di Lokasi Studi
2. Status
Tabel Lamp 15. Karakteristik Responden Berdarkan Status di Lokasi Studi
Status Responden Jumlah %
Perangkat Desa 6 6,0
Tokoh Masyarakat 11 11,0
Masyarakat Umum 83 83,0
TOTAL 100 100,0
Sumber : Hasil Penelitian (Diolah, 2022)
3. Umur
Tabel Lamp 16. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di Lokasi Studi
Umur Total %
15 – 64 81 81,0
64 19 19,0
TOTAL 100 100,0
Sumber : Hasil Penelitian (Diolah, 2022)
4. Tingkat Pendidikan
Tabel Lamp 17. Karakteristik Responden Berdarkan Tingkat Pendidikan
Formal di Lokasi Studi
Tingkat Pendidikan Total %
SD 16 16,0
SLTP 21 21,0
SLTA 30 30,0
Perguruan Tinggi 33 33,0
TOTAL 100 100,0
Sumber : Hasil Penelitian (Diolah, 2022)
Lama Tinggal
Total %
(tahun)
<1 18 18,0
1–5 36 36,0
5 46 46,0
TOTAL 100 100,0
Sumber : Hasil Penelitian (Diolah, 2022)
Buruh 37 37,0
Pedagang/Warungan 19 19,0
PNS / Pensiunan 19 19,0
Pegawai Swasta 15 15,0
Petani 10 10,0
TOTAL 100 100,0
Sumber : Hasil Penelitian (Diolah, 2022)
8. Pendapatan Responden
Tabel Lamp 21. Pendapatan Responden di Lokasi Studi
Pendapatan Responden (Rp
Total %
/ Bulan)
≤ 2.600.000 37 37,0
>2.600.000 63 63,0
TOTAL 100 100,0
Sumber : Hasil Penelitian (Diolah, 2022)
2. Alasan Responden
Tabel Lamp 23. Alasan Responden Setuju terhadap Rencana Kegiatan
Pembangunan
Tersedianya Lapangan
31 31,0
Kerja
Meningkatkan
26 26,0
Pendapatan
Meningkatkan Akses
43 43,0
Belanja
TOTAL 100 100,0
Sumber : Hasil Penelitian (Diolah, 2022)
3. Perilaku Responden
Tabel Lamp 24. Perilaku Responden tentang Rencana Kegiatan
Pembangunan
Terlibat dalam
Rencana 100 100,0
Pembangunan
Tidak Terlibat dalam
Rencana 0 0
Pembangunan
TOTAL 100 100,0
Sumber : Hasil Penelitian (Diolah, 2022)
Tabel Lamp 26. Jumlah Tenaga Medis di Desa Rumah Tiga dan Desa
Poka
Desa
No Tenaga Medis Rumah Jumlah
Poka
Tiga
1. Dokter Umum 1 1 4
2. Dokter Gigi 1 1 2
3. Apoteker 1 1 4
4. Asisten Apoteker 1 1 2
Total 4 4 12