Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

JARINGAN KONTROL VERTIKAL

Oleh:
Retno febrima yenti
(2014510032)

Dosen Pembimbing : Rahmawati, M.CIO

Teknik Geodesi
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Padang
2017
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapakan puji syukur atas karunia Tuhan yang maha esa yang telah
menolong hamba-Nya dengan hidayah-Nya sehingga saya dapat membuat makalah ini karena
adanya keakuratan data dari berbagai sumber.
Makalah ini berjudul tentang “ jaring kontrol vertikal“.Sehingga para pembaca dapat
mempelajari baik seacara langsung maupun tidak langsung.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca nya.
Makalah ini adalah makalah yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah geodesi
geometri II oleh mahasiswa jurusan teknik geodesi institude teknologi padang.
Kami tahu manusia tak luput dari kesalahan,begitu pula dengan makalah kami ini.Jika
ada kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini kami mohon maaf,dan kami menerima saran
dan kritikan dari pembaca untuk penyempurnaan nya di kemudian hari.

Padang,20 september 2016

Retno febrima yenti


BAB I
Pendahuluan

1.1 latar belakang


dalam bidang ilmu geodesi ada beberapa jaringan kontrol diantaranya jaring kontrol
horizintal (JKH),jaring kontrol vertikal(JKV) dan jaring kontrol gaya berat(JKG).sebagai
salah satu data spasial dan kerangka kontrol geodesi dan geodinamika yang tercantum dalam
jaring data spasial nasional. Spesifikasi teknis dan pedoman teknis pelaksanaan yang berlaku
secara nasional untuk pekerjaan pembangunan serta pengembanga jaring titik kontrol vertikal
nasional dengan metode sipat datar
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalh ini adalah untuk memahami dan mempelajari mengenai
jaring kontrol vertikal dan hitungannya.
1.3 sistematika penulisan
makalah ini terdiri dari:
kata pengantar
BAB I:PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan tentang latar belakang,tujuan dan sistematika penulisan.
BAB II : KAJIAN TEORI
Pada bab ini berisikan tentang pengukuran jaring kontrol vertikal
BAB III : PENUTUP
Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan.
BAB II
Kajian teori

2.1 Pengukuran jaring kontrol vertical


Jaring kontrol vertical nasional digunakan sebagai kerangka acuan posisi vertical
bagi informasi geospasial. Jaring control vertical nasional berupa titik-titik kontrol geodesi
vertical, dalam bentuk titik tinggi geodesi, yang mengacu pada satu system referensi tinggi
yang berlaku secara nasional.
Dalam pengukuran jarring control vertical terdapa ttiga macam penentuan titik
tinggi yaitu :
1. Metode Sipat Datar
2. Metode Trigonometri
3. Metode Barometris
Metode sipat datar digunakan untuk titik-titik polygon dan titik-titik kontrol,
metode trigonometri digunakan untuk pengukuran detail situasi.
Sipat Datar / WaterPass adalah pengukuran yang menyangkut beda tinggi antara dua
buah titik, atau pengukuran tinggi suatu titik, atau pengukuran suatu titik terhadap bidang
datum tertentu, untuk keperluan survey pemetaan sebagai bidang datum atau bidang
referensi adalah bidang permukaan air laut rata-rata ( Mean Sea Level ).
Dalam pekerjaan pengukuran Sipat Datar ini beda tinggi antara titik-titik
ditentukan dengan garis visier yang mendatar yang ditujukan kerambu-rambu vertical
pada titik-titik yang akan ditentukan ketinggiannya.

2.2 penetapan datum vertial


Pengembangan JKV dimulai dengan pendefinisian datum vertikal yang realisasinya
dilaksanakan dengan penetapan tinggi ortometrik suatu TTG yang berfungsi sebagai titik
datum sistem JKV yang akan dikembangkan. Penetapan tinggi ortometrik TTG awal ini harus
diikatkan dengan stasiun pasut yang diamati selama kurun waktu sekurang-kurangnya 18,6
tahun untuk memperoleh tinggi TTG terhadap MLR.
Bidang ekipotensial yang melalui MLR pada stasiun pasut di titik datum ditetapkan sebagai
datum vertikal.
2.2 RumusDasarSipatDatar
Berikut merupakan metode pengukuran sipat datar:

Keterangan:
A, B = titik yang akan dicari beda tingginya
hA, hB = tingg ititik A dan B di atas permuka an air laut ( M.S.L )
Rambu A = rambu belakang
Rambu B = rambu depan
a, b = bacaan rambu belakang dan rambu depan
d1, d2 = jarak intrumen ke rambu belakang dan rambu depan
Ϫ hAB = beda tinggi antara titik A danB

Pengukuran beda tinggi dengan cara sipat datar dalam satu “slag” adalah sebagai
berikut :
a. Letakkan instrument diantara rambu/baak ukur belakang dan depan diusahakan
berjarak sama terhadap rambu/baak belakang dan rambu/baak depan.
b. Dibaca tinggi garis “visier” pada rambu A, sebagai a kemudian dibaca garis vizier
pada rambu B dengan bacaan b. Sehingga didapat selisih tinggi antara titik A dan
titik B adalah :
Ϫ hAB = a – b = hA – hB
Jika, hA<hB, maka Ϫ hAB negatif, berarti titik B lebih rendah dari titik A. Jika
hA>hB, maka Ϫ hAB positif, berarti titik B lebih tinggi dari titik A. Apabila jarak
kedua titik A dan B sangat jauh, maka pengukuran dilakukan dengan sipat datar
memanjang.
Berikut merupakan hasil perhitungan pengukuran jaring kontrol vertikal
BEDA
STATION BACAAN RAMBU I BACAAN RAMBU II
TINGGI ∆T
(∆T) TINGGI
SASARA

JARAK
RATA² TITK
BELAKANG MUKA BELAKANG MUKA T1 T2
N

2.09
BM 1 2.060 0.000
2 1.91 921.190
0.31 1.391 10.80 0.663 0.590 0.627
1 0.280 0.367
0.25 1.343 0.301 1.32 - 920.780
0.72 2.552 18.20 2.211 -2.217 -2.214
2 0.828 0.491
0.935 2.43 0.613 2.518 - 910.703
2.7 2.871 34.40 2.164 -2.197 -2.181
3 2.025 2.792
2.38 2.712 1.372 2.81 909.392
2.571 1.323 18.60 0.150 0.110 0.130
4 2.401 2.275
1.37 1.227 1.481 1.262 909.522
1.475 0.861 32.30 0.671 0.679 0.675
5 1.423 1.800
1.37 0.739 1.328 0.802 - 919.187
3.56 1.583 20.40 0.111 -0.112 -0.112
6 3.498 3.534
3.436 1.484 3.39 1.44 909.085
1.395 1.743 21.70 1.802 1.805 1.803
7 1.656 1.697
1.617 1.65 1.65 1.585 911.789
1.54 24.30 0.199 0.195 0.197
BM 2 0.000 1.458
1.375 0 1.455 910.065
BAB III
Penutup

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa ada beberapa jaring
kontrol geodesi di antaranya jaring kontrol vertikal (JKV) jaring kontrol horizontal
(JKH).dan untuk pembangunan maupun pengukuran jalan dapat kita gunakan jaring
kontrol vertikal.
DAFTAR PUSTAKA

http://rupabumiindonesia.blogspot.co.id/2014/04/jaring-kontrol-geodesi.html
http://mazprie82geodesi.blogspot.co.id/2010/11/pengukuran-jaring-kontrol-vertikal.html
http://SNI

Anda mungkin juga menyukai