Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era sekarang, dimana semakin banyaknya bangunan-bangunan
pencakar langit dan semakin modern-nya bangunan yang didirikan, sistem
penanggulangan kebakaran memegang peranan penting pada bangunan-
bangunan tersebut. Sistem sprinkler merupakan salah satu sistem active fire
protection.
Sistem sprinkler adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk
memadamkan kebakaran pada sebuah bangunan. Sistem sprinkler yang
terpasang, diharapkan dapat meminimalisasi dan memperlambat penyebaran
titik kebakaran pada bangunan tersebut. Ada beberapa jenis sistem sprinkler
yang tersedia.
Vitalnya peran dari sistem sprinkler pada gedung atau bangunan, maka
dibuatlah standard yang mengatur tata cara pemasangannya. Di Indonesia,
peraturan ini dibuat oleh BSN dengan aturan nomor SNI 03-3983-2000 Tata
cara perencanaan dan pemasangan sistem springkler otomatik untuk
pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung. Peraturan ini berisi
antara lain pemasangan sistem sprinkler, pemasangan pipa dan jenis pipa yang
digunakan, klasifikasi hunian, perhitungan kerja sistem, dan sebagainya.

B. Tujuan
C.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi Fire Spinkler System
Fire Sprinkler merupakan salah satu sistem proteksi kebakaran
media air yang banyak digunakan di Indonesia. Cara kerja Sprinklers
adalah mendeteksi panas berdasarkan suhu. suhu pada kepala fire sprinkler
bermacam-macam, tergantung dari potensi kebakaran di tempat tersebut.
ketika efek panas dari api telah terdeteksi, kepala fire Sprinkler akan
pecah. sehingga aliran air dari dalam instalasi pipa akan memancar ke
lubang yang pecah tersebut. Setiap kepala sprinkler ditutup oleh bola kaca
yang peka terhadap suhu panas, sedangkan bagian lainnya adalah logam
yang tahan terhadap tekanan. Kaca bohlam ini berfungsi untuk penahan
tekanan air dari pipa instalasi. bertindak sebagai plug yang fungsinya
mencegah air mengalir sampai bohlam pecah / suhu lingkungan sekitar
kepala sprinkler mencapai titik tertentu untuk aktivasi sprinkler secara
individu. setiap sprinkler aktif secara independen di lokasi yang bersuhu
tinggi saja, jumlah fire sprinkler yang beroperasi hanya yang berada dekat
dengan api, sehingga tekanan air akan bekerja sempurna memancar ke titik
asal api.

Fire sprinkler system merupakan salah satu alat pemadam


kebakaran (APAR) yang umumnya dipasang di gedung-gedung baik di
Indonesia maupun internasional. Fire sprinkler bukan merupakan
alat utama yang dapat digunakan untuk memadamkan kebakaran karena
sistem hanya bekerja ketika api masih dalam keadaan kecil. Fire
sprinkler biasanya dilengkapi oleh peralatan yang dapat membantu
dalam pemadaman kebakaran seperti pendeteksi asap, pendeteksi api, dan
lain-lain. Fire sprinkler adalah sistem pemadam kebakaran yang
dapat mendistribusi air, sprinkler juga berfungsi sebagai pengindera panas
dalam ruangan.
Fire sprinkler telah digunakan di Amerika Serikat sejak tahun
1874, dan digunakan pada aplikasi pabrik dimana pada saat pergantian
abad kejadian kebakaran sering menjadi bencana yang merugikan manusia
dan juga kerugian properti. Saat ini di Amerika Serikat, fire sprinkler
sangat diperlukan di semua gedung tinggi baru dan bangunan bawah tanah
yang umumnya berada pada ketinggian 75 kaki (23 m) di atas atau di
bawah akses pemadam kebakaran, dimana kemampuan petugas pemadam
kebakaran yang memadai untuk menyediakan selang aliran air
untuk kebakaran terbatas. Pemasangan fire sprinkler memerlukan suatu
aturan yang disebut building codes untuk mengurangi potensi kerugian
properti atau hal-hal yang dapat menyebabkan gangguan bisnis.
Building codes adalah seperangkat aturan yang menentukan tingkat
keamanan yang dapat diterima minimum untuk benda yang
dibangun seperti bangunan dan struktur non building.

Building codes di Amerika Serikat digunakan pada tempat fasilitas


umum yang biasanya terdiri lebih dari 100 orang, dan juga pada tempat
untuk penginapan dengan akomodasi seperti hotel, rumah jompo, asrama,
dan rumah sakit. Aturan ini diperlukan sebagai syarat jika suatu tempat
ingin menerima pendanaan dari negara sebagai syarat untuk memperoleh
sertifikasi. Dan building codes juga sangatlah penting bagi institusi yang
mengadakan pelatihan medis bagi para staf yang bekerja.

B. Klasifikasi Fire Sprinkler System

Sistem sprinkler terdiri dari 3 klasifikasi sesuai dengan klasifikasi


hunian bahaya kebakaran, yaitu:

1. Sistem bahaya kebakaran ringan


Kepadatan pancaran yang direncanakan 2.25 mm/menit, dengan
daerah kerja maksimum yang diperkirakan : 84 m2, adapun jenis
hunian kebakaran ringan antara lain seperti bangunan perkantoran,
perumahan, pendidikan, perhotelan, rumah sakit dan lain-lain.
2. Sistem bahaya kebakaran sedang
Kepadatan pancaran yang direncanakan 5 mm/menit, dengan
daerah kerja maksimum yang diperkirakan : 72 – 360 m2,
sedangkan yang termasuk jenis hunian kebakaran ini adalah :
industri ringan seperti : pabrik susu, elektronika, pengalengan,
tekstil, rokok, keremik, pengolahan logam, bengkel mobil dan lain-
lain.
3. Sistem bahaya kebakaran berat
Untuk proses industri kepadatan pancaran yang direncanakan 7.5 –
12.5 mm/menit, dengan daerah kerja maksimum yang diperkirakan
adalah 260 m2, sedangkan bahaya pada gudang penimbunan tinggi
kepadatan yang direncanakan 7.5 – 30 mm/menit. Daerah kerja
maksimum yang diperkirakan 260 – 300 m2 dengan kepadatan
pancaran yang direncanakan untuk bahaya pada gedung
penimbunan tinggi tergantung pada sifat bahaya barang yang
disimpan, adapun yang termasuk jenis hunian kebakaran ini adalah
industri berat seperti : pabrik kimia, korek api, bahan peledak,
karet busa, kilang minyak, dan lain-lain.

Semua ruang dalam bangunan tersebut harus dilindungi dengan


sistem sprinkler, kecuali ruang tertentu yang telah mendapat izin
dari pihak yang berwenang seperti: ruang tahan api, kamar kakus,
ruang panel listrik, ruangan tangga dan ruangan lain yang dibuat
khusus tahan api.

C. Cara Kerja Fire Sprinkler System


Cara kerja Sprinkler adalah mendeteksi panas berdasarkan suhu.
suhu pada kepala fire sprinkler bermacam-macam, tergantung dari potensi
kebakaran di tempat tersebut. Ketika efek panas dari api telah terdeteksi,
kepala fire Sprinkler akan pecah. Sehingga aliran air dari dalam instalasi
pipa akan memancar ke lubang yang pecah tersebut. Setiap kepala
sprinkler ditutup oleh bola kaca yang peka terhadap suhu panas,
sedangkan bagian lainnya adalah logam yang tahan terhadap tekanan.
Kaca bohlam ini berfungsi untuk penahan tekanan air dari pipa instalasi.
bertindak sebagai plug yang fungsinya mencegah air mengalir sampai
bohlam pecah / suhu lingkungan sekitar kepala sprinkler mencapai titik
tertentu untuk aktivasi sprinkler secara individu. setiap sprinkler aktif
secara independen di lokasi yang bersuhu tinggi saja, jumlah fire sprinkler
yang beroperasi hanya yang berada dekat dengan api, sehingga tekanan air
akan bekerja sempurna memancar ke titik asal api.

D. Jenis Fire Sprinkler System


1. Antifreeze Sprinkler System (a wet system)
Sistem sprinkler pipa basah yang mempunyai sprinkler otomatis
dengan sistem pemipaan yang mempunyai penyelesaian untuk
mencegah pembekuan (antifreeze) dan terhubung dengan suplai air.
Penyelesaian pencegahan pembekuan adalah dengan dibuangnya
bersamaan dengan air saat sistem sprinkler bekerja setelah ada panas
dari suatu kebakaran.
2. Circulating Closed – Loop Sprinkler System
Sistem sprinkler pipa basah yang mempunyai anti proteksi kebakaran
yang sudah terhubung ke sistem sprinkler otomatis dalam sistem
susunan yang tersirkulasi (Close loop piping arrangement) dengan
tujuan untuk meningkatkan pemipaan sprinkler ke air yang ada untuk
pemanasan dan pendinginan dimana air terjebak atau tidak bisa
dipindahkan atau digunakan dari sistem tapi hanya disirkulasi
melewati sistem pemipaan.
3. Combined Dry Pipe – Preaction Sprinkler System
Sistem sprinkler pipa basah yang dikendali dengan sistem sprinkler
otomatis yang sudah terhubung ke sistem pemipaan yang mempunyai
udara di bawah tekanan dengan tambahan sistem deteksi yang
terpasang pada daerah yang sama dengan sistem sprinkler. Cara kerja
dari sistem deteksi memanfaatkan alat trip actuator dengan katup pipa
kering terbuka secara tiba-tiba tanpa kehilangan tekanan udara dalam
sistem, yang juga bisa terjadi dengan cara memasang atau membuka
katup udara buang di ujung dari umpan utama yang mana biasanya
pembukaan dari kepala sprinkler. Sistem deteksi juga melayani secara
otomatis sistem fire alarm.
4. Deluge Sprinkler System
Sistem sprinkler yang mempunyai sprinkler sistem terbuka yang sudah
terhubung pemipaan dengan suplai air lewat katup yang dibuka oleh
sistem deteksi yang terpasang pada daerah yang sama dengan dengan
sprinkler, ketika katup terbuka, air mengalir ke dalam sistem pemipaan
dan dibuang melalui sprinkler jika terjadi kebakaran.
5. Dry Pipe Sprinkler System
Sistem sprinkler yang mempunyai sprinkler otomatis yang sudah
terhubung dengan sistem pemipaan yang terdiri dari udara atau gas
nitrogen dibawah tekanan, sprinkler akan terbuka jika tekanan air ke
katup terbuka yang diketahui melalui katup pipa kering lalu air
mengalir ke dalam sistem pemipaan dan keluar dari sprinkler yang
terbuka.
6. Gridded Sprinkler System
Suatu sistem sprinkler yang mana mempunyai persilangan di pipa
utama yang terhubung ke banyak pipa cabang. Cara kerja sistem
sprinkler akan menerima air dari kedua ujung pipa cabang pada saat
cabang lain membantu memindahkan air antara persilangan utama.
7. Looped Sprinkler System
Suatu sistem sprinkler yang mana percabangan utama yang banyak
secara bersama-sama untuk ditetapkan lebih dari satu jalur untuk air
yang mengalir ke sistem sprinkler yang bekerja dan pipa cabang yang
tidak terhubung bersama.
8. Preaction Sprinkler System
Suatu sistem sprinkler yang dikendalikan secara otomatis dengan
sistem pemipaan yang terdiri dari udara yang bertekanan dan tidak
bertekanan dengan tambahan sistem deteksi yang terpasang dalam area
yang sama dengan sprinkler.
9. Wet Pipe Sprinkler System
Suatu sistem sprinkler yang dikendalikan secara otomatis dengan
sistem pemipaan yang terdiri dari air yang dihubungkan ke suplai air
dan air dibuang lagi secepat mungkin dari sprinkler yang terbuka
akibat panas dari suatu kebakaran.

E. Aturan Pemasangan Sprinkler System

F. Kelebihan dan Kekurangan Fire Sprinkler System


Kelebihan:
 Working automatic, always standby and never sleep, sprinkler mampu
bekerja kapan saja apabila dibutuhkan, dan secara otomatis (tanpa
memerlukan bantuan operator)
 More reliable , hanya bekerja pada dibutuhkan, sprinkler didesign
untuk pecah dan bekerja pada suhu tertentu yang diindikasikan
sebagai kebakaran, dan bekerja hanya pada satu titik dimana api
tersebut berada
 Operation cost minimization , pemadaman sprinkler membutuhkan air
lebih sedikit daripada pemadaman air menggunakan fire
stream/pancaran nozzle
 Can provide fire alarm, sistem sprinkler didesign sedemikian rupa
sehingga mampu memberikan fire alarm apabila sprinkler bekerja,
sehingga dapat memberikan peringatan terjadinya kebakaran pada
occupant.

Kekurangan:

Anda mungkin juga menyukai