Anda di halaman 1dari 27

SISTEM DETEKSI DAN ALARM

KEBAKARAN

DINAS KEBAKARAN KOTA SEMARANG


Adalah komponen dan sub-sub
komponen yang dirangkai untuk
suatu tujuan memberi peringatan
dini baik kepada penghuni
maupun kepada petugas, bila di
suatu area tertentu terjadi
kebakaran atau ada indikasi
kebakaran.
INSTALASI ALARM
TANDA BAHAYA KEBAKARAN

PEMASANGAN INSTALASI ALARM KEBAKARAN


OTOMATIK BERTUJUAN UNTUK MENDETEKSI
KEBAKARAN SEAWAL MUNGKIN, SEHINGGA

+
TINDAKAN PENGAMANAN YANG DIPERLUKAN
DAPAT SEGERA DILAKUKAN.

Tindakan dalam keadaan Emergency Kebakaran


harus sudah berhasil diatasi.
sebelum 5 menit sejak penyalaan
Adalah suatu alat untuk memberikan
peringatan dini kepada penghuni
gedung atau petugas yang
ditunjuk,tentang adanya kejadian
atau indikasi kebakaran di suatu
bagian gedung.
 Dengan adanya peringatan secara
dini tersebut akan memungkinkan
penghuni/petugas dapat mengambil
tindakan pemadaman atau
melaksanakan evakuasi jiwa maupun
harta benda .
+
DETEKTOR AUDIBLE ALARM

INPUT
Nyala

Panas VISIBLE ALARM

Asap

OUTPUT

HYDRANT
ANN
MCFA
Main Control Fire Alarm

Alat ini adalah pusat dari


Fire Alarm System yang
dapat mengontrol bekerjanya
seluruh bagian detector dan
manual station juga
memberikan instruksi pada
alarm bell, lacation indicator
lamp apabila terjadi indikasi
kebakaran.

Biasanya alat ini dipasang


pada ruang operation atau
control room
dimana terdapat pengawasan
24 jam.
Fasilitas yang dimiliki MCFA

 Power indicator lamp


Untuk mengetahui kondisi catu daya pada panel
 Fire Alarm Station : Untuk mengetahui sinyal yang
diterima dari berasal dari Manual push Button.
 Intercom : Untuk melakukan komunikasi dengan
Annunciator atau Fire Alarm Station
 Accumulation : Untuk mengetahui adanya alaram Palsu
 Caution : Indikasi untuk menunjukan bahwa posisi salah
satu saklar atau lebih tidak pada posisi normal
Lanjutan
 Disconnection : Untuk menunjukan adanya kabel instalasi
yang terputus pada jaringan detector.
 Fuse Disconnection : Untuk mengetahui adanya fuse yang
putus pada panel akibat gangguan yang terjadi pada sistem.
 Silence ; Saklar ini berfungsi untuk mematikan alarm bell.
 General alarm : Untuk mengaktifkan bell pada seluruh area
gedung apabila keadaan darurat.
 Battery Check : Untuk mengetahui kondisi battery back
up pada panel.
 Reset ; Untuk mengembalikan panel pada keadaan normal.
Local Combined Box.
 Alat ini adalah gabungan antara Manual Alarm Station dan Alarm
Bell tetapi dilengkapi juga dengan indicator Lamp sebagai tanda
bahwa Control Panel/Fire Alarm bekerja normal.
 Biasanya alat ini juga dipasang pada ruang umum sebagai pemberi
isyarat apabila terjadi kebakaran seperti keterangan tersebut diatas.

Annunciator Panel.
Alat ini adalah bagian/tambahan dari Control Panel Fire Alarm
System yang fungsinya sebagai monitor/pengamat tambahan hanya
tidak dapat berbuat aktif seperti Control Panel. Alat ini juga dilengkapi
dengan Alarm Bell dan telephone jack.
Biasanya alat ini dipakai apabila dibutuhkan pengamat tambahan
diruangan lain seperti ruang General Manager pada suatu hotel.

ANN
Manual Alarm Station.

 Alat ini bekerja apabila tombol mechanic yang dilapis


oleh plastic ditekan yang mengakibatkan mechanical
contact menjadi aktif.
 Biasanya alat ini digunakan pada ruang2 umum/public
area sebagai alat diteksi manual dan untuk Manual Alarm
Station dilengkapi dengan telephone jack untuk
emergency communication.

Alarm Bell.

Alat ini bekerja apabila Main Control Fire Alarm


menjadi aktif (Control Panel akan mensupply tegangan
DC 24 volt ke Alarm Bell).
 Biasanya alat ini juga digunakan pada ruang umum
sebagai pemberi isyarat apabila terjadi kebakaran (untuk
evakuasi).
CARA KERJA ALARM KEBAKARAN
GEDUNG

MANUAL : dengan menggunakan titik


panggil manual
- Tombol tekan
- Tombol tarik
- Handle tarik
OTOMATIS : melalui deteksi kebakaran
(fire detector)
- Smoke detector
- Heat detector
- Flame detector
JENIS DAN TIPE DETEKTOR
• ULTRA VIOLET
Nyala • INFRA RED

• RATE OF RISE
Panas
• FIXED TEMPERATURE

Asap • IONIZATION
• PHOTO ELECTRIC
Manual
• Push bottom
• Full down
• break glass
IONISATION SMOKE DETECTOR
Alat pengindra ini memiliki komponen :
 Ruang deteksi dengan ini dilengkapi dengan bahan
radioaktif yang diberi muatan listrik sehingga
memancarkan ion positif dan ion negatif dengan muatan
yang seimbang.
 Rangkaian electronic contact .

 Cara kerja detektor ini bila terjadi kebakaran yang


kemudian ada asap yang memasuki ruang deteksi maka
partikel-partikel asap tersebut mempengaruhi perubahan
nilai ion diruang deteksi tersebut mengakibatkan
rangkaian elektronic contact menjadi aktif dan alarm
berbunyi .
PHOTO ELECTRIC DETECTOR SMOKE
PENGURANGAN CAHAYA
Komponen pada alat pengindra ini
 Sunber cahaya infra merah dipantulkan melalui
lensa fokus sehingga pancaran cahayanya lurus.
 Photo electric cell yg dihubungkan kerangkaian
electronic contact ke alarm.Di waktu tidak terjadi
kebakaran photo cell selalu menerima cahaya infra
merah

 Prinsip kerja deteksi ini bila terjadi kebakaran


terdapat asap yang menghalangi cahaya yg selalu
diterima oleh photo cell, kemudian dengan
berkurangnya nilai cahaya yg diterima oleh photo
cell mengakibatkan rangkaian electronic contact
menjadi aktif dan alarn berbunyi.
PHOTO ELECTRIC SMOKE
DETECTOR PEKA CAHAYA
Alat detector ini memiliki komponen :

 Ruang deteksi yang dilengkapi dengan


pemancar cahaya infra merah dan penerima
cahaya infra merah .
 Rangkaian electronic contact .

 Prinsip kerja detector ini bila terjadi kebakaran


sehingga asap memasuki ruang deteksi maka
partikel asap tersebut memantulkan cahaya infra
merah yang dipancarkan oleh tranmitter
sehingga dapat tertangkap oleh receiver ( photo
diodae) yang mengakibatkan rangkaian
electronic contact menjadi aktif dengan
demikian alarm berbunyi.
PENGINDRA PANAS SUHU TETAP (FIXED TEMPERATURE)

 Deteksi ini memiliki komponen:


 Elemen peka yang di dalamnya menggunakan
dwi-logam (sensor bimetal).
 Mechanical contact.

 Prinsip kerja deteksi ini bila terjadi kebakaran


elemen peka menerima panas dengan derajat suhu
yg ditentukan (600,700,800 dst) oleh kepekaan
deteksi maka sensor bimetal mendorong
mechanical contact menjadi aktif dengan
demikian alarm berbunyi.
PENGINDRA PANAS TYPE PENGEMBANGAN SUHU
(Rate Of Rise Heat Detector)

 Deteksi ini memiliki komponen:


- Ruang deteksi yang dilengkapi membran
(diafragma) sebagai pendorong titik
kontak tsb.

 Prinsip kerja deteksi ini bila disuatu ruangan


terjadi kebakaran sehingga terjadi perubahan
suhu yg cepat antara 70 – 100 / detik dan
pemuaian udara diruang tertutup tersebut
mengakibatkan membran terdorong naik dan
dgn terdorongnya membran sekaligus
mendorong mechanical contact menjadi aktif
dan alarm berbunyi.
PENGINDRA NYALA API
( Flame Detector )
ULTRA VIOLET
Alat deteksi ini sensitif terhadap cahaya api yg
memancarkan cahaya putih kebiru-biruan dan biasanya
alat ini dipasang untuk melindungi benda-benda yg
terbakar memancarkan cahaya putih kebiru-biruan
seperti natrium, alkohol dll.

INFRA MERAH
Alat deteksi ini sensitif terhadap cahaya api yg memancarkan cahaya infra merah,
karena alat deteksi ini dilengkapi dengan filter amplifier untuk cahaya infra merah.
Sehingga mengakibatkan rangkaian electronic – contact menjadi aktif

Biasanya alat ini digunakan untuk deteksi


ruangan yang agak besar/tinggi atau ruangan
yang menyimpan barang2 yang mudah terbakar
seperti gudang mesiu, minyak, bahan kimia dan lain2.
INTERCONNECTION

DETEKTOR FIRE ALARM SYSTEM


KEBAKARAN AC
Off

SPRINKLER
LIFT
(FS)
Off

PRESS FAN
POMPA On
HYDRANT
MCFA
supply daya
INSTALASI ALARM KEBAKARAN OTOMATIK
Ref : Permenaker 02/83

Signal
alarm

FIRE FAULT
+
NORMAL
MCFA
“ Selamat Bertugas “

Anda mungkin juga menyukai