Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN

AUDIT KEPERAWATAN

Jl. Kalisari Baru No. 5 – 7 Semarang 50245 Telp. 024-8313543 Fax. 024-8443016
Email: rsia.anugerah.smg@gmail.com, website: www.rsia-anugerah.com
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Audit keperawatan merupakan upaya evaluasi secara professional terhadap mutu
pelayanan keperawatan yang diberikan kepada klien. Hal ini dilakukan sebagai jawaban
atas tuntutan masyarakat akan pelayanan keperawatan yang baik dan bermutu seiring
dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat dan kesadaran masyarakat tentang
kesehatan.
Pada dasarnya Audit Keperawatan tidak berbeda dengan audit medik, hanya
dalam hal ini dilaksanakan oleh tenaga profesi perawat. Seperti kita ketahui peran perawat
saat ini berbeda dengan perawat sebagai mitra dokter harus dapat memberikan pelayanan
asuhan keperawatan yang professional untuk memberikan kebutuhan pasien secara
menyeluruh / holistik yang meliputi kebutuhan bio-psiko-sosio-kultural-spiritual.
Seorang perawat harus dapat melakukan proses keperawatan dengan benar dan
sesuai standar yang telah ditetapkan mulai dari pengkajian data, diagnosis keperawatan,
perencanaan keperawatan, pelaksanaan serta evaluasi terhadap kegiatan yang sudah
dilakukan dimana semua ini sudah tergambar pada dokumentasi keperawatan yang
seharusnya terlampir pada setiap status / rekam medik pasien.
Pelaksanaan audit keperawatan ini dapat dalam wadah Komite Keperawatan atau
berupa Gugus Kendali Mutu (GKM).

B. Tujuan
1. Mengkaji secara sistematis terhadap pelayanan keperawatan berdasarkan kriteria
eksplisit dan upaya perbaikannya.
2. Mengoptimalkan pelayanan keperawatan kepada pasien.

C. Definisi
Audit Keperawatan adalah pengkajian kualitas keperawatan klinis yang merupakan
evaluasi secara professional terhadap mutu pelayanan keperawatan yang diberikan kepada
pasien dengan menggunakan rekam keperawatan dan dilaksanakan oleh profesi
keperawatan.
BAB II
RUANG LINGKUP

1. Audit Dokumentasi Keperawatan


a. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu kelengkapan pendokumentasian
asuhan keperawatan.
b. Guna : membandingkan dengan dokumentasi Askep yang ditemukan dalam rekam
medis dan pendokumentasian yang ditetapkan dalam standar asuhan keperawatan.

2. Audit Persepsi Pasien


a. Alat untuk menilai kepuasan pasien / keluarga terhadap kinerja perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan.
b. Guna : sebagai masukan pelayanan keperawatan untuk meningkatkan mutu

3. Audit Pelaksanaan Tindakan Perawatan


Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang pelaksanaan tindakan
keperawatan yang sedang dilakukan oleh perawat / bidan dengan cara observasi langsung.
BAB III
TATA LAKSANA

1. Pilih topik yang akan dilakukan audit keperawatan oleh sub komite mutu profesi
2. Tetapkan standar dan kriteria meliputi :
a. Audit Dokumentasi Askep
b. Audit Persepsi pasien / Keluarga terhadap Mutu askep
c. Audit Tindakan Keperawatan
3. Tetapkan jumlah kasus / sampel yang akan diaudit.
4. Bandingkan standar / kriteria dengan pelaksanaan
5. Lakukan analisis kasus yang tidak sesuai dengan standard an kriteria.
6. Terapkan perbaikan.
7. Perencanaan reaudit.
8. Dokumentasikan hasil audit keperawatan.
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Pelaporan hasil audit keperawatan oleh sub komite mutu profesi ke tketua komite
keperawatan, untuk ditindaklanjuti sesuai dengan hasil audit.
2. Penyimpanan laporan audit keperawatan pada file sub komite mutu profesi keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Gillies (1994) Manajemen Keperawatan suatu pendekatan Sistem, Jakarta:EGC PERDAKHI.


(2012) Materi Audit Keperawatan, Jakarta : YPMK
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Definisi

BAB II RUANG LINGKUP

BAB III TATA LAKSANA

BAB IV DOKUMENTASI

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai