KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ANUGERAH SEMARANG
NOMOR : 7/RSIA/KEP/DIR/VII/2019
TENTANG
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
ANUGERAH SEMARANG TENTANG PANDUAN PERENCANAAN
SDM DALAM POLA KETENAGAAN
Kedua : Panduan ini berlaku selama 3 tahun sejak tanggal dan dilakukan
evaluasi setiap tahunnya
Ketiga : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan dan perbaikan,
maka akan dilakukan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Semarang
Pada Tanggal : 2 Juli 2019
Direktur RSIA Anugerah
dr. J. Abimanyu, MM
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT KEPUTUSAN …………………………………………………………….…….. i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………….…… 1
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………… 1
B. Tujuan …………………………………………………………………………………. 1
C. Ruang Lingkup ……………………….. ……………………………………………… 2
BAB II RUANG LINGKUP …………………………………………………………… 3
BAB III TATA LAKSANA ………………………………………………………….…. 4
BAB IV DOKUMENTASI ………………………………………………………….….. 5
Lampiran I Jl. Kalisari Baru No. 7, Semarang
Tentang : Panduan Perencanaan SDM Dalm Pola Ketenagaan Jawa Tengah Indonesia
Nomor : 7/RSIA/KEP/DIR/VII/2019 Telp (024) 8313543, 8317142
Fax (024) 8313568
Tanggal : 16 September 2019
Email : rsia.anugerah.smg@gmail.com
web : www.rsia-anugerah.com
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan
kesehatan juga memerlukan pengelolaan sumber daya manusia yang memadai baik secara
kualitas maupun kuantitas. Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit melibatkan seluruh
tenaga yang terlibat dalam pemberian pelayanan baik kepada pasien yaitu tenaga medis,
paramedis, tenaga penunjang medis, dan tenaga umum lainnya. Sehingga menuntut
adanya standar ketenagaan yang mencerminkan mutu pelayanan Rumah Sakit.
Dalam manajemen Rumah Sakit, sumber daya manusia (SDM) dibahas juga
mengenai perhitungan dan perencanaan tenaga kerja (SDM), yang mana hal ini
merupakan perencanaan yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan organisasi dalam mencapai sasaran melalui strategi pengembangan
kontribusi karyawan di masa depan.
2. TUJUAN PANDUAN
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
4. Meningkatkan kepuasan karyawan dan unit-unit kerja di lingkungan Rumah Sakit Ibu
dan Anak Anugerah Semarang.
3. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dalam pola ketenagaan ini meliputi :
1. Penerimaan/rekruitment karyawan
2. Orientasi karyawan baru
3. Kredensialing staf klinis
4. Penempatan karyawan
5. Pengembangan karyawan
6. Penilaian/evaluasi kinerja karyawan
4. BATASAN OPERASIONAL
1. Penerimaan/rekruitmen karyawan
Adalah serangkaian kegiatan untuk merekrut / menerima karyawan baru di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Anugerah Semarang mulai dari penetapan kebutuhan dan
formasi, pengumuman pendaftaran penerimaan karyawan baru, seleksi dan
penetapan hasil seleksi.
2. Orientasi karyawan baru
Adalah serangkaian kegiatan pengenalan terhadap lingkungan RS Ibu dan Anak
Anugerah Semarang.
3. Kredensialing staf klinis
Adalah serangkaian kegiatan/proses evaluasi terhadap staf klinis untuk menentukan
kelaikan diberikannya kewenangan klinis.
4. Penempatan karyawan
Adalah serangkaian kegiatan penempatan karyawan RS Ibu dan Anak Anugerah
Semarang ditetapkan oleh Direktur disesuaikan dengan pengetahuan keterampilan
dan persyaratan jabatannya.
5. Pengembangan karyawan
Adalah serangkaian kegiatan dalam rangka meningkatkan pendidikan, pelatihan,
karier dan kepangkatan karyawan, juga kegiatan-kegiatan lain yang mendukung
upaya retensi karyawan.
6. Penilaian/evaluasi kinerja karyawan
Adalah serangkaian kegiatan untuk melaksanakan penilaian prestasi kerja karyawan
yang dilakukan oleh pejabat penilai terhadap sasaran kerja karyawan dan perilaku
kerja karyawan.
5. LANDASAN HUKUM
PENDIDIKAN DIKLAT
NO JABATAN
FORMAL
I DIREKTUR S2/SI : Kedokteran, Manajemen RS,
Manajemen Rumah Manajemen
Sakit Kepemimpinan
II BIDANG PELAYANAN
1 Kepala bagian Pelayanan S1 Ners, Kesehatan
1.1 Kepala Seksi Ins IGD S1 Ners, Kesehatan
1.2 Kepala Seksi Rawat Inap D3/S1 : Perawat, Sesuai sertifikasi
Bidan
1.3. Kepala Sie. Rawat Jalan D3 : Kesehatan, Sesuai sertifikasi
1.4. Kepala Seksi RM D3 Rekam Medik
III BIDANG PERSONALIA
1. Kepala Bagian Personalia D3 Manajemen / S1 Diklat Kepemimpinan,
Hukum KKS, dll
1.1 Kepala Seksi Diklat D3/SLTA Pengalaman kerja lebih
dari 10 tahun
1.2. Staf Pendaftaran / Resepsionis D3/SLTA Kesekretariatan
1.3. Staf Informasi Teknologi D3 TI/ MI
1.4. Pengemudi SLTA Sederajat
1.5. Teknisi SMK
IV KEUANGAN
1. Kepala Bagian Keuangan D3/S1
Ekonomi/Akuntansi
1.1 Bagian Jurnal D3 Akuntansi
1.2. Kasir SLTA / Sederajat
JABATAN FUNGSIONAL
KHUSUS
1 DOKTER
Umum Profesi Dokter
Spesialis Profesi Dokter
2 TENAGA KEPERAWATAN
S1 Keperawatan / Ners S1 Keperawatan / Ners Diklat fungsional
Keperawatan
Akper/D3 Keperawatan Akper/D3 Diklat Fungsional
Keperawatan
Bidan D3 Kebidanan Diklat Fungsional
3 TENAGA KEFARMASIAN
Apoteker S1 Farmasi, Apt Diklat Fungsional
Asisten Apoteker S1 Farmasi, Apt Diklat Fungsional
4 TENAGA GIZI
Akademi/D3-Gizi D3-Gizi Diklat Fungsional
Pramu Masak SMK Boga
Pramu saji SMK Boga
5 TENAGA KETEKNISIAN
MEDIS
Radiografer D3,D4 Radiologi Diklat Fungsional
Analis Kesehatan D3 Analis Kesehatan Diklat Fungsional
Perekam Medis D3 Perekam Medis Diklat Fungsional
6 TENAGA KESEHATAN
LAINNYA
Sanitarian D3/S1 Kesehatan Diklat Fungsional
Lingkungan
BAB III
LANDASAN TEORI
I. HAKEKAT KETENAGAKERJAAN
Hakekat ketenagakerjaan pada intinya adalah pengaturan, mobilisasi potensi, proses
motivasi, dan pengembangan sumber daya manusia dalam memenuhi kepuasan melalui
karyanya. Hal ini berguna untuk tercapainya tujuan individu, organisasi, ataupun
komunitas dimana ia berkarya.
Keputusan yang diambil tentang ketenagakerjaan sangat dipengaruhi oleh falsafah yang
dianut oleh pimpinan Rumah Sakit tentang pendayagunaan tenaga kerja. Misalnya,
pandangan tentang motivasi kerja dan konsep tentang SDM Rumah Sakit. Dari pandangan
tersebut akan terbentuk pola ketenagakerjaan yang disesuaikan dengan gambaran
pimpinan.
Dalam pendelegasian wewenang, masalah yang terpenting adalah apa tugas dan seberapa
besar wewenang yang harus dan dapat dilimpahkan kepada staf.
Hal ini tergantung pada :
a. Sifat kegiatan ; untuk kegiatan rutin, delegasi wewenang dapat diberikan lebih besar kepada
staf.
b. Kemampuan staf ; tugas yang didelegasikan jangan terlalu ringan atau terlalu berat
c. Hasil yang diharapkan ; Applebaum dan Rohrs menyarankan agar pimpinan jangan
mendelegasikan tanggung jawab untuk perencanaan strategik atau mengevaluasi dan
mendisiplin bawahan baru. Mereka juga menyarankan agar mendelegasikan tugas yang
utuh daripada mendelegasikan sebagian aspek dari suatu kegiatan.
Langkah yang harus ditempuh agar dapat melakukan pendelegasian yang efektif :
a. Tetapkan tugas yang akan didelegasikan
b. Pilihlah orang yang akan diberi delegasi
c. Berikan uraian tugas yang akan didelegasikan dengan jelas
d. Uraikan hasil spesifik yang anda harapkan dan kapan anda harapkan hasil tersebut
e. Jelaskan batas wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki staf tersebut
f. Minta staf tersebut menyimpulkan pokok tugasnya dan cek penerimaan staf tersebut atas
tugas yang didelegasikan.
g. Tetapkan waktu untuk mengontrol perkembangan
h. Berikan dukungan
i. Evaluasi hasilnya
3. Koordinasi
Koordinasi adalah keselarasan tindakan, usaha, sikap dan penyesuaian antar tenaga yang
ada dibangsal. Keselarasan ini dapat terjalin antar perawat dengan anggota tim kesehatan
lain maupun dengan tenaga dari bagian lain.
Manfaat Koordinasi:
a. Menghindari perasaan lepas antar tugas yang ada dibangsal/bagian dan perasaan lebih
penting dari yang lain
b. Menumbuhkan rasa saling membantu
c. Menimbulkan kesatuan tindakan dan sikap antar staf
Cara koordinasi:
Komunikasi terbuka, dialog, pertemuan/rapat, pencatatan dan pelaporan, pembakuan
formulir yang berlaku.
4. Manajemen Waktu
Dalam mengorganisir sumber daya, sering Kepala bidang keperawatan mengalami
kesulitan dalam mengatur dan mengendalikan waktu. Banyak waktu pengelola dihabiskan
untuk orang lain. Oleh karena itu pengontrolan waktu sehingga dapat digunakan lebih
efektif.
Untuk mengendalikan waktu agar lebih efektif perlu:
a. Analisa waktu yang dipakai; membuat agenda harian untuk menentukan kategori
kegiatan yang ada
b. Memeriksa kembali masing-masing porsi dari tiap aktifitas
c. Menentukan prioritas pekerjaan menurut kegawatan, dan perkembangannya serta
tujuan yang akan dicapai
d. Mendelegasikan
TP = A x B x 365
255 x jam kerja/hari
Keterangan :
A = Jumlah jam perawatan / 24 jam
B = Sensus harian
365 = Jumlah hari kerja selama setahun
255 = Hari kerja efektif perawat pertahun
{365-(12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti tahunan) x ¾ = 255 hari}
Formula Hitung Perawat Unit Gawat Darurat (Ilyas)
TP = D x 365
255 x jam kerja/hari
Keterangan :
TP = Tenaga Perawat
D = Jumlah Jam Perawatan / 24 jam
365 = Jumlah hari kerja di Instalasi Gawat Darurat
255 = Hari kerja efektif perawat/tahun
{365 – (12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti tahunan x ¾) = 255 hari}
Keterangan :
A1 = waktu keperawatan pasien kasus gawat darurat
A2 = waktu keperawatan pasien kasus mendesak
A3 = waktu keperawatan pasien kasus tidak mendesak
∑ os = jumlah pasien
Adm time = waktu administratif yang dibutuhkan untuk penggantian
24 jam/hr = jumlah 24 jam kerja efektif perawat di IGD
TP = A x 365
255 x jam kerja/hari
Keterangan :
TP = Tenaga Perawat
A = Jumlah Jam Perawatan / 24 jam
365 = Jumlah hari kerja di Instalasi Gawat Darurat
255 = Hari kerja perawat/tahun
{365- (12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti tahunan x ¾) = 255 hari}
A = {(A1 x ∑ os/hr x ∑P) + (A2 x ∑ os/hr x ∑P) + (A3 x ∑ os/hr x ∑P) + (A4 x ∑ os/hr x ∑P)
3. Pola Ketenagaan Bidang Penunjang Medis
Y = (BK : JKE)
BK = JT x WT
= JT x WT
JKE
Keterangan :
BK = Beban Kerja
JKE = Jumlah hari kerja efektif selam setahun, yaitu 273 hari
JT = Jumlah transaksi per hari
WT = Waktu yang dibutuhkan untuk transaksi
b. Instalasi Farmasi
Menggunakan formula hitung beban kerja metode Ilyas
1) Jumlah kebutuhan tenaga perhari (Y)
Y = (BK : JKE)
BK = JT x WT
= (JT x WT)
JKE
Keterangan :
BK = Beban Kerja
JKE = Jumlah hari kerja efektif selama setahun, yaitu 273 hari
JT = Jumlah transaksi per hari
WT = Waktu yang dibutuhkan untuk tiap transaksi
Y = (BK : JKE)
BK = JT x WT
= JT x WT
JKE
2) Jumlah kebutuhan tenaga = Y + (92/273 x Y)
Keterangan :
BK = Beban Kerja
JKE = Jumlah hari kerja efektif selam setahun, yaitu 273 hari
JT = Jumlah transaksi per hari
WT = Waktu yang dibutuhkan untuk transaksi
Y = (BK : JKE)
BK = JT x WT
= (JT x WT)
JKE
Ditetapkan di : Semarang
Pada Tanggal : 16 September 2019
Dr. J. Abimanyu, MM