Anda di halaman 1dari 18

PANDUAN PERENCANAAN SDM

DALAM POLA KETENAGAAN


RS IBU DAN ANAK ANUGERAH
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ANUGERAH
Jl. Kalisari Baru No. 7 Telp (024) 8313543, Fax (024) 8313568 Kode Pos : 50245
Email : rsia.anugerah.smg@gmail.com web : www.rsia-anugerah.com

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ANUGERAH SEMARANG
NOMOR : 7/RSIA/KEP/DIR/VII/2019
TENTANG

PANDUAN PERENCANAAN SDM DALAM POLA KETENAGAAN


RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ANUGERAH SEMARANG

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ANUGERAH SEMARANG

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan


dengan jumlah SDM yang memadahi;
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a, perlu
ditetapkan Panduan Perencanaan SDM dalam Pola Ketenagaan
Rumah Sakit Ibu dan Anak Anugerah Semarang;
c. bahwa Pola Ketenagaan Rumah Sakit Ibu dan Anak Anugerah
Semarang sebagaimana tersebut pada huruf b, perlu ditetapkan dan
diatur dengan Peraturan Direktur

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 631/ Menkes/SK/VI/2005
tentang Pedoman Peraturan Internal Staff Medis (Medical Staff By
Laws) di Rumah Sakit ;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/ SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
5. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Nomor
445/8292 Tahun 2017 tentang Ijin tetap penyelenggaraan sarana
kesehatan RSIA Anugerah Semarang.
6. Surat Keputusan Direktur PT. Anugerah Indra Meditama Nomor
01/AIM/IV/2018 Tentang Pengangkatan Direktur RS Ibu dan
Anak Anugerah Semarang Periode 2018 - 2020.
7. Keputusan Direktur RSIA Anugerah Nomor
06/DIR/RSIA/VI/2018 tentang Struktur Organisasi Rumah sakit
Ibu dan Anak Anugerah Semarang

MEMUTUSKAN:

Menetapkan
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
ANUGERAH SEMARANG TENTANG PANDUAN PERENCANAAN
SDM DALAM POLA KETENAGAAN
Kedua : Panduan ini berlaku selama 3 tahun sejak tanggal dan dilakukan
evaluasi setiap tahunnya
Ketiga : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan dan perbaikan,
maka akan dilakukan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Semarang
Pada Tanggal : 2 Juli 2019
Direktur RSIA Anugerah

dr. J. Abimanyu, MM
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT KEPUTUSAN …………………………………………………………….…….. i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………….…… 1
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………… 1
B. Tujuan …………………………………………………………………………………. 1
C. Ruang Lingkup ……………………….. ……………………………………………… 2
BAB II RUANG LINGKUP …………………………………………………………… 3
BAB III TATA LAKSANA ………………………………………………………….…. 4
BAB IV DOKUMENTASI ………………………………………………………….….. 5
Lampiran I Jl. Kalisari Baru No. 7, Semarang
Tentang : Panduan Perencanaan SDM Dalm Pola Ketenagaan Jawa Tengah Indonesia
Nomor : 7/RSIA/KEP/DIR/VII/2019 Telp (024) 8313543, 8317142
Fax (024) 8313568
Tanggal : 16 September 2019
Email : rsia.anugerah.smg@gmail.com
web : www.rsia-anugerah.com

PANDUAN PERENCANAAN SDM DALAM POLA KETENAGAAN


RS IBU DAN ANAK ANUGERAH SEMARANG

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Perencanaan sumber daya manusia merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan


untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada suatu organisasi
di waktu yang akan datang. Perencanaan sumber daya manusia juga sering diartikan
sebagai kegiatan penentuan jumlah (kuantitas) dan jenis (kualitas) karyawan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan secara optimal.

Rumah Sakit sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan
kesehatan juga memerlukan pengelolaan sumber daya manusia yang memadai baik secara
kualitas maupun kuantitas. Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit melibatkan seluruh
tenaga yang terlibat dalam pemberian pelayanan baik kepada pasien yaitu tenaga medis,
paramedis, tenaga penunjang medis, dan tenaga umum lainnya. Sehingga menuntut
adanya standar ketenagaan yang mencerminkan mutu pelayanan Rumah Sakit.

Dalam manajemen Rumah Sakit, sumber daya manusia (SDM) dibahas juga
mengenai perhitungan dan perencanaan tenaga kerja (SDM), yang mana hal ini
merupakan perencanaan yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan organisasi dalam mencapai sasaran melalui strategi pengembangan
kontribusi karyawan di masa depan.

2. TUJUAN PANDUAN

Tujuan Umum :

1. Terciptanya sistem pelayanan kekaryawanan yang bermutu dan paripurna sebagai


bagian dari pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.

2. Terpenuhinya kecukupan kebutuhan SDM sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan


di tiap-tiap unit kerja Rumah Sakit Ibu dan Anak Anugerah Semarang.
3. Pelayanan di tiap-tiap unit kerja berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan
harapan dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Anugerah Semarang.

Tujuan Khusus :

1. Menciptakan sistem pengembangan karir karyawan yang komprehensif mulai dari


seleksi, pengembangan jabatan, hingga purna tugas.

2. Meningkatkan upaya retensi dan kesejahteraan karyawan.

3. Melaksanakan perpindahan tugas karyawan di dalam dan di luar instansi untuk


pengembangan karir, memperkaya keahlian dan berbagi pengalaman.

4. Meningkatkan kepuasan karyawan dan unit-unit kerja di lingkungan Rumah Sakit Ibu
dan Anak Anugerah Semarang.

3. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dalam pola ketenagaan ini meliputi :
1. Penerimaan/rekruitment karyawan
2. Orientasi karyawan baru
3. Kredensialing staf klinis
4. Penempatan karyawan
5. Pengembangan karyawan
6. Penilaian/evaluasi kinerja karyawan

4. BATASAN OPERASIONAL
1. Penerimaan/rekruitmen karyawan
Adalah serangkaian kegiatan untuk merekrut / menerima karyawan baru di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Anugerah Semarang mulai dari penetapan kebutuhan dan
formasi, pengumuman pendaftaran penerimaan karyawan baru, seleksi dan
penetapan hasil seleksi.
2. Orientasi karyawan baru
Adalah serangkaian kegiatan pengenalan terhadap lingkungan RS Ibu dan Anak
Anugerah Semarang.
3. Kredensialing staf klinis
Adalah serangkaian kegiatan/proses evaluasi terhadap staf klinis untuk menentukan
kelaikan diberikannya kewenangan klinis.
4. Penempatan karyawan
Adalah serangkaian kegiatan penempatan karyawan RS Ibu dan Anak Anugerah
Semarang ditetapkan oleh Direktur disesuaikan dengan pengetahuan keterampilan
dan persyaratan jabatannya.
5. Pengembangan karyawan
Adalah serangkaian kegiatan dalam rangka meningkatkan pendidikan, pelatihan,
karier dan kepangkatan karyawan, juga kegiatan-kegiatan lain yang mendukung
upaya retensi karyawan.
6. Penilaian/evaluasi kinerja karyawan
Adalah serangkaian kegiatan untuk melaksanakan penilaian prestasi kerja karyawan
yang dilakukan oleh pejabat penilai terhadap sasaran kerja karyawan dan perilaku
kerja karyawan.

5. LANDASAN HUKUM

1. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan


Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 147/ Menkes/Per/2010 tentang Perijinan Rumah
Sakit;
3. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Nomor 445/8292 tentang Ijin
Operasional dan Penetapan Kelas RS Ibu dan Anak Anugerah.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

PENDIDIKAN DIKLAT
NO JABATAN
FORMAL
I DIREKTUR S2/SI : Kedokteran, Manajemen RS,
Manajemen Rumah Manajemen
Sakit Kepemimpinan

II BIDANG PELAYANAN
1 Kepala bagian Pelayanan S1 Ners, Kesehatan
1.1 Kepala Seksi Ins IGD S1 Ners, Kesehatan
1.2 Kepala Seksi Rawat Inap D3/S1 : Perawat, Sesuai sertifikasi
Bidan
1.3. Kepala Sie. Rawat Jalan D3 : Kesehatan, Sesuai sertifikasi
1.4. Kepala Seksi RM D3 Rekam Medik
III BIDANG PERSONALIA
1. Kepala Bagian Personalia D3 Manajemen / S1 Diklat Kepemimpinan,
Hukum KKS, dll
1.1 Kepala Seksi Diklat D3/SLTA Pengalaman kerja lebih
dari 10 tahun
1.2. Staf Pendaftaran / Resepsionis D3/SLTA Kesekretariatan
1.3. Staf Informasi Teknologi D3 TI/ MI
1.4. Pengemudi SLTA Sederajat
1.5. Teknisi SMK

IV KEUANGAN
1. Kepala Bagian Keuangan D3/S1
Ekonomi/Akuntansi
1.1 Bagian Jurnal D3 Akuntansi
1.2. Kasir SLTA / Sederajat

JABATAN FUNGSIONAL
KHUSUS
1 DOKTER
Umum Profesi Dokter
Spesialis Profesi Dokter
2 TENAGA KEPERAWATAN
S1 Keperawatan / Ners S1 Keperawatan / Ners Diklat fungsional
Keperawatan
Akper/D3 Keperawatan Akper/D3 Diklat Fungsional
Keperawatan
Bidan D3 Kebidanan Diklat Fungsional
3 TENAGA KEFARMASIAN
Apoteker S1 Farmasi, Apt Diklat Fungsional
Asisten Apoteker S1 Farmasi, Apt Diklat Fungsional
4 TENAGA GIZI
Akademi/D3-Gizi D3-Gizi Diklat Fungsional
Pramu Masak SMK Boga
Pramu saji SMK Boga
5 TENAGA KETEKNISIAN
MEDIS
Radiografer D3,D4 Radiologi Diklat Fungsional
Analis Kesehatan D3 Analis Kesehatan Diklat Fungsional
Perekam Medis D3 Perekam Medis Diklat Fungsional
6 TENAGA KESEHATAN
LAINNYA
Sanitarian D3/S1 Kesehatan Diklat Fungsional
Lingkungan
BAB III
LANDASAN TEORI

I. HAKEKAT KETENAGAKERJAAN
Hakekat ketenagakerjaan pada intinya adalah pengaturan, mobilisasi potensi, proses
motivasi, dan pengembangan sumber daya manusia dalam memenuhi kepuasan melalui
karyanya. Hal ini berguna untuk tercapainya tujuan individu, organisasi, ataupun
komunitas dimana ia berkarya.
Keputusan yang diambil tentang ketenagakerjaan sangat dipengaruhi oleh falsafah yang
dianut oleh pimpinan Rumah Sakit tentang pendayagunaan tenaga kerja. Misalnya,
pandangan tentang motivasi kerja dan konsep tentang SDM Rumah Sakit. Dari pandangan
tersebut akan terbentuk pola ketenagakerjaan yang disesuaikan dengan gambaran
pimpinan.

II. PRINSIP-PRINSIP DALAM KETENAGAKERJAAN


1. Pembagian Kerja
Prinsip dasar untuk mencapai efisiensi yaitu pekerjaan dibagi-bagi sehingga setiap orang
memiliki tugas tertentu. Untuk itu maka perlu mengetahui tentang :
a. Pendidikan dan pengalaman setiap staf
b. Peran dan fungsi SDM yang diterapkan di rumah sakit tersebut
c. Mengetahui ruang lingkup tugas dan kedudukan dalam organisasi
d. Mengetahui batas wewenang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
e. Mengetahui hal-hal yang dapat didelegasikan kepada staf

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pengelompokan dan pembagian kerja


a. Jumlah tugas yang dibebankan seseorang terbatas dan sesuai dengan kemampuannya
b. Tiap bagian memiliki perincian aktivitas yang jelas dan tertulis
c. Tiap staf memiliki perincian tugas yang jelas
d. Variasi tugas bagi seseorang diusahakan sejenis atau erat hubungannya
e. Mencegah terjadinya pengkotakan antar staf/kegiatan
f. Penggolongan tugas berdasarkan kepentingan mendesak, kesulitan dan waktu
Disamping itu setiap staf mengetahui kepada siapa dia harus melapor, minta bantuan atau
bertanya, dan siapa atasan langsung serta dari siapa dia menerima tugas.
2. Pendelegasian Tugas
Pendelegasian adalah pelimpahan wewenang dan tanggaung jawab kepada staf untuk
bertindak dalam batas-batas tertentu. Dengan pendelegasian, seorang pimpinan dapat
mencapai tujuan dan sasaran kelompok melalui usaha orang lain, hal mana merupakan
inti manajemen. Selain itu dengan pendelegasian, seorang pimpinan mempunyai waktu
lebih banyak untuk melakukan hal lain yang lebih penting seperti perencanaan dan
evaluasi. Pendelegasian juga merupakan alat pengembangan dan latihan manajemen yang
bermanfaat. Staf yang memiliki minat terhadap tantangan yang lebih besar akan menjadi
lebih komit dan puas bila diberikan kesempatan untuk memegang tugas atau tantangan
yang penting. Sebaliknya kurangnya pendelegasian akan menghambat inisiatif staf.
Kuntungan bagi staf dengan melakukan pendelegasian adalah mengambangkan rasa
tanggung jawab, meningkatkan pengetahuan dan rasa percaya diri, berkualitas, lebih
komit dan puas pada pekerjaan. Disamping itu, manfaat pendelegasian untuk kepala
bidang keperawatan sendiri adalah mempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan hal-
hal lain seperti perencanaan dan evaluasi, meningkatkan kedewasaan dan rasa percaya
diri, memberikan pengaruh dan power baik intern maupun ekstern, dapat mencapai
pelayanan dan sasaran keperawatan melalui usaha orang lain.
Walaupun pendelegasian merupakan alat manajemen yang efektif, banyak pimpinan yang
gagal mengerjakan pendelegasian ini. Beberapa alasan yang menghambat dalam
melakukan pendelegasian :
a. Meyakini pendapat yang salah “Jika kamu ingin hal itu dilaksanakan dengan tepat,
kerjakanlah sendiri”.
b. Kurang percaya diri
c. Takut dianggap malas
d. Takut persaingan
e. Takut kehilangan kendali
f. Merasa tidak pasti tentang apa dan kapan melakukan pendelegasian mempunyai
definisi kerja yang tidak jelas
g. Takut tidak disukai oleh staf, dianggap melemparkan tugas
h. Menolak untuk mengambil resiko tergantung pada orang lain
i. Kurang kontrol yang memberikan peringatan dini adanya masalah, sehubungan
dengan tugas yang didelegasikan
j. Kurang contoh dari pimpinan lain dalam hal mendelegasian
k. Kurang keyakinan dan kepercayaan terhadap sta, merasa staf kurang memiliki
ketrampilan atau pengetahuan untuk melakukan tugas tersebut.

Dalam pendelegasian wewenang, masalah yang terpenting adalah apa tugas dan seberapa
besar wewenang yang harus dan dapat dilimpahkan kepada staf.
Hal ini tergantung pada :
a. Sifat kegiatan ; untuk kegiatan rutin, delegasi wewenang dapat diberikan lebih besar kepada
staf.
b. Kemampuan staf ; tugas yang didelegasikan jangan terlalu ringan atau terlalu berat
c. Hasil yang diharapkan ; Applebaum dan Rohrs menyarankan agar pimpinan jangan
mendelegasikan tanggung jawab untuk perencanaan strategik atau mengevaluasi dan
mendisiplin bawahan baru. Mereka juga menyarankan agar mendelegasikan tugas yang
utuh daripada mendelegasikan sebagian aspek dari suatu kegiatan.

Beberapa petunjuk untuk melakukan pendelegasian yang efektif :


a. Jangan membaurkan dengan pelemparan tugas. Oleh karena itu, jangan mendelegasikan
tugas yang anda sendiri tidak mau melakukannya.’
b. Jangan takut salah
c. Jangan mendelegasikan tugas pada seseorang yang kurang memiliki ketrampilan atau
pengetahuan untuk sukses
d. Kembangkan tingkat keterampilan dan pengetahuan staf, sehingga mereka dapat
melakukan tugas yang didelegasikan
e. Perlihatkan rasa percaya atas kemampuan staf untuk berhasil
f. Antisipasi kesalahan yang dapat terjadi dan ambil langkah pemecahan masalahnya
g. Hindari kritik bila terjadi kesalahan
h. Berikan penjelasan yang jelas tentang tanggung jawab, wewenangm tanggung gugat dan
dukungan yang tersedia
i. Berikan pengakuan dan penghargaan atau tugas yang telah terlaksana dengan baik

Langkah yang harus ditempuh agar dapat melakukan pendelegasian yang efektif :
a. Tetapkan tugas yang akan didelegasikan
b. Pilihlah orang yang akan diberi delegasi
c. Berikan uraian tugas yang akan didelegasikan dengan jelas
d. Uraikan hasil spesifik yang anda harapkan dan kapan anda harapkan hasil tersebut
e. Jelaskan batas wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki staf tersebut
f. Minta staf tersebut menyimpulkan pokok tugasnya dan cek penerimaan staf tersebut atas
tugas yang didelegasikan.
g. Tetapkan waktu untuk mengontrol perkembangan
h. Berikan dukungan
i. Evaluasi hasilnya

3. Koordinasi
Koordinasi adalah keselarasan tindakan, usaha, sikap dan penyesuaian antar tenaga yang
ada dibangsal. Keselarasan ini dapat terjalin antar perawat dengan anggota tim kesehatan
lain maupun dengan tenaga dari bagian lain.
Manfaat Koordinasi:
a. Menghindari perasaan lepas antar tugas yang ada dibangsal/bagian dan perasaan lebih
penting dari yang lain
b. Menumbuhkan rasa saling membantu
c. Menimbulkan kesatuan tindakan dan sikap antar staf
Cara koordinasi:
Komunikasi terbuka, dialog, pertemuan/rapat, pencatatan dan pelaporan, pembakuan
formulir yang berlaku.

4. Manajemen Waktu
Dalam mengorganisir sumber daya, sering Kepala bidang keperawatan mengalami
kesulitan dalam mengatur dan mengendalikan waktu. Banyak waktu pengelola dihabiskan
untuk orang lain. Oleh karena itu pengontrolan waktu sehingga dapat digunakan lebih
efektif.
Untuk mengendalikan waktu agar lebih efektif perlu:
a. Analisa waktu yang dipakai; membuat agenda harian untuk menentukan kategori
kegiatan yang ada
b. Memeriksa kembali masing-masing porsi dari tiap aktifitas
c. Menentukan prioritas pekerjaan menurut kegawatan, dan perkembangannya serta
tujuan yang akan dicapai
d. Mendelegasikan

Hambatan yang sering terjadi pada pengaturan waktu


a. Terperangkap dalam pekerjaan
b. Menunda karena takut salah
c. Tamu yang tidak terjadwal
d. Telfon
e. Rapat yang tidak produktif
f. Peraturan “open door”
g. Tidak dapat mengatakan “tidak” pada hal-hal yang tidak perlu

III. CARA PERHITUNGAN TENAGA


1. Pola Ketenagaan Bidang Medis
Formula hitung beban kerja metode Ilyas
a) Jumlah kebutuhan tenaga perhari (Y)
Y = (BK : JKE)
BK = JT x WT
= (JT x WT)
JKE
b) Jumlah kebutuhan tenaga = Y + (92/273 x Y)
Keterangan :
BK = Beban Kerja
JKE = Jumlah hari kerja efektif selama setahun, yaitu 273 hari
JT = Jumlah transaksi per hari
WT = Waktu yang dibutuhkan untuk tiap transaksi

2. Pola Ketenagaan Bidang Keperawatan


Formula hitung perawat RS (Ilyas)

TP = A x B x 365
255 x jam kerja/hari
Keterangan :
A = Jumlah jam perawatan / 24 jam
B = Sensus harian
365 = Jumlah hari kerja selama setahun
255 = Hari kerja efektif perawat pertahun
{365-(12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti tahunan) x ¾ = 255 hari}
Formula Hitung Perawat Unit Gawat Darurat (Ilyas)
TP = D x 365
255 x jam kerja/hari

Keterangan :
TP = Tenaga Perawat
D = Jumlah Jam Perawatan / 24 jam
365 = Jumlah hari kerja di Instalasi Gawat Darurat
255 = Hari kerja efektif perawat/tahun
{365 – (12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti tahunan x ¾) = 255 hari}

D = {(A1 x ∑ os/hr + (A2 x ∑ os/hr) + (A3 x ∑ os/hr) + (3 shift/hr x adm time)}

Keterangan :
A1 = waktu keperawatan pasien kasus gawat darurat
A2 = waktu keperawatan pasien kasus mendesak
A3 = waktu keperawatan pasien kasus tidak mendesak
∑ os = jumlah pasien
Adm time = waktu administratif yang dibutuhkan untuk penggantian
24 jam/hr = jumlah 24 jam kerja efektif perawat di IGD

Klasifikasi pasien IGD


- gawat darurat = 87 menit
- mendesak = 71 menit
- tidak mendesak = 34 menit

Formula hitung perawat Unit Bedah (Ilyas)

TP = A x 365
255 x jam kerja/hari

Keterangan :
TP = Tenaga Perawat
A = Jumlah Jam Perawatan / 24 jam
365 = Jumlah hari kerja di Instalasi Gawat Darurat
255 = Hari kerja perawat/tahun
{365- (12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti tahunan x ¾) = 255 hari}

A = {(A1 x ∑ os/hr x ∑P) + (A2 x ∑ os/hr x ∑P) + (A3 x ∑ os/hr x ∑P) + (A4 x ∑ os/hr x ∑P)
3. Pola Ketenagaan Bidang Penunjang Medis

a. Instalasi Gizi – Shift


Menggunakan formula hitung beban kerja metode Ilyas
1) Jumlah kebutuhan tenaga perhari (Y)

Y = (BK : JKE)
BK = JT x WT
= JT x WT
JKE

2) Jumlah kebutuhan tenaga = Y + (92/273 x Y)

Keterangan :
BK = Beban Kerja
JKE = Jumlah hari kerja efektif selam setahun, yaitu 273 hari
JT = Jumlah transaksi per hari
WT = Waktu yang dibutuhkan untuk transaksi

b. Instalasi Farmasi
Menggunakan formula hitung beban kerja metode Ilyas
1) Jumlah kebutuhan tenaga perhari (Y)
Y = (BK : JKE)
BK = JT x WT
= (JT x WT)
JKE

2) Jumlah kebutuhan tenaga = Y + (92/273 x Y)

Keterangan :
BK = Beban Kerja
JKE = Jumlah hari kerja efektif selama setahun, yaitu 273 hari
JT = Jumlah transaksi per hari
WT = Waktu yang dibutuhkan untuk tiap transaksi

c. Instalasi Rekam Medis – Non Shift


Menggunakan formula hitung beban kerja metode Ilyas
1) Jumlah kebutuhan tenaga perhari (Y)

Y = (BK : JKE)
BK = JT x WT
= JT x WT
JKE
2) Jumlah kebutuhan tenaga = Y + (92/273 x Y)

Keterangan :
BK = Beban Kerja
JKE = Jumlah hari kerja efektif selam setahun, yaitu 273 hari
JT = Jumlah transaksi per hari
WT = Waktu yang dibutuhkan untuk transaksi

d. Bidang Non Medis Non Shift

Menggunakan formula hitung beban kerja metode Ilyas

1) Jumlah kebutuhan tenaga perhari (Y)

Y = (BK : JKE)

BK = JT x WT
= (JT x WT)
JKE

2) Jumlah kebutuhan tenaga = Y + (92/273 x Y)


Keterangan :
BK = Beban Kerja
JKE = Jumlah hari kerja efektif selama setahun, yaitu 289 hari
JT = Jumlah transaksi per hari
WT = Waktu yang dibutuhkan untuk tiap transaksi
BAB IV
DOKUMENTASI

Semua dokumen yang berhubungan dengan perencanaan kebutuhan tenaga di RS Ibu


dan Anak Anugerah berupa dokumen perhitungan kebutuhan tenaga masing - masing unit
akan di diarsipkan dan disimpan oleh Bagian SDM jika sewaktu - waktu dibutuhkan dan
untuk ditindaklanjuti oleh direktur jika diperlukan.

Ditetapkan di : Semarang
Pada Tanggal : 16 September 2019

Direktur RSIA Anugerah

Dr. J. Abimanyu, MM

Anda mungkin juga menyukai