jadi secara alamiah, atau dapat di peroleh dari pengolahan residu penyulingan minyak bumi
dan batubara.
Berdasarkan residu minyak bumi, maka bahandasar aspal di bedakan atas:
1. Bahan dasar aspal (Asphatic croude oil).
2. Bahan dasar parafin (parafin bese croude oil)
3. Bahan dasar campuran (mixed base croude oil)
Dari ketiga bahan di atas, bahandasar parafin uurang mengandung bitumen, demikian
juga bahan dasr campuran kandungan aspalnya rendah.
Sebagian besar campuran terdiri dari (empat) $ proporsi material yaitu:
Filler: mneral halus yang berupa butiran dari batu gamping, atau semen dengan besar
butiran lebij kecil dari 0,0075 mm)
Macam-macam aspal:
Berdasrkan cara di dapatnya, aspal di bedakan atas :
1. Aspal alam
Aspal alam biasanya terbentuk karena adanya minyak bumi yang mengalir
kepermukaan melalui retak-retak bumi akibat adanya proses alami seperti pansa dan dingin
sehingga bagian yang ringan dari aspal tadi terangkat sedangkan sisah ny akan akan
terpendam dengan warna hitam kecoklatan. Mutu dari aspal ini kurang baik karena adanya
campuran dalam pasir dan mineral lainnya.
Aspal alam dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Aspal gunung atau rock aspalt, contoh aspal dari pulau batam
b. Aspal danau atau lake aspalt, contoh aspal dari pulau bermuda dan trinidat
2. Aspal Buatan
Dibedakan menjadi aspal minyak dan ter
1) ter
Didapat dari hasil penyulingan rombakan batubara muda, serpihan kayu, shale dsb.
Jika ter didapat dari rombakan batu bara muda maka tidak perlu adanya penggolongan sifat
kima secara khusus.
Cara yang umum yang dipakai adalah pembakaran dengan oven, cara ini banyak
dilakukan di inggris. Ter ini jarang dipakai untuk perkerasan jalan, karena lebih cepet
mengeras dan peka terhadap perubahan suhu, serta bersifat racun
2) Aspal minyak atau petrolium aspal
Aspali ini di dapat dari proses penyulingan minyak yang mengandung aspalt. Aspal
minyak dengan bahan dasar aspal, dapat di bedakan menjadi tiga yaitu:
a. aspalkeras/panas ( aspal cement atau AC)
jenis aspal ini memiliki tingkat kemurnian tinggi dan jenisnya tergantung pada :
proses pembuatan
Aspal semen yangmenggunakan bahan pencair lebih kental seperti minyak tanah
SC ( Slow Curing)
Asapl cair yang menggunakan campuran solar, jenis aspal ini paling lambat menguap.
Berdasarkan nilai viscositasn pada temperatur 60o C aspal cair di bedakan atas:
# RC 30-60
MC 30-60
SC 30-60
RC 70-140
MC 70-140
SC 70-140
RC 250-500
MC 250-500
SC 250-500
RC 800-1600
MC 800-1600
SC 800-1600
RC 3000-6000
MC 3000-6000
SC 3000-6000
Angka-angka yang tertera dibelakang jenis semen ini menunnjukan batas kekentalan,
dengan stuan cent stoke
Aspal emulsi (Emulsi Aspalt)
Aspal emulsi adalah suatu campuran aspal dengan air dan bahan pelarut. Berdasarkan
muatan listrik yang di kandungnya, aspal emulsi dapat dibedakan atas:
Kationik (aspal emulsi asam)
Merupakan aspal emulsi yang bermuatan arus listrik positif (+).
Anionik
Di sebut juga aspal emulsi alkali yang merupakan aspal emulsi bermuatan negatif ( - )
Non kationik
Merupakan aspal emulsi yang tidak mengalami ionisasi dan tidak mempunyai arus
listrik.
SIFAT-SIFAT FISIK ASPAL
1. Daya tahan (durability)
Adalah kemampuan aspal mempertahankan sifat asalnya akibat pengaruh cuaca selama masa
pemakaian (pelayanan jalan)
Sifat ini merupakan sifat campuran aspal yang bergantung pada:
-sifat agregat
-campuran agregat
-cara pelaksanaan
2. Adhesi dan kohesi
Adhesi adalah kemampuan aspal untuk mengikat agregat sehingga dihasilkan ikatan yang
baik antara agregat dengan aspal.
Kohesi adalah kemampuan aspal untuk tetap mempertahankan agregat tetap ditempatnya
setelah terjadi pengikatnya.
3. Kekerasan aspal
Pada proses pencampuran aspal dipanaskan sehingga agregat dapat terlapisi atau terhambur
oleh larutan aspal dan pada saat pengerjaan aspal mengalami oksidasi yang akhirnya akan
menimbulkan sifat getas ini timbul jika dipengaruhi:
-ketebalan aspal yang meliputi agregat, semakin tipis aspalyang meliputi agregat dan semakin
tinggi sifat getasnya.