Anda di halaman 1dari 13

Judul :

Perencanaan Pembangunan Bendungan Tipe Urugan Batu, Pasir, Kerikil


dengan Lapisan Kedap Air Tegak di Daerah Sungai Way Kanan
Masterbook:
Suyono Sosrodarsono, Dr.Ir. Kensaki Takeda. (1976). Bendungan type
urugan. Jakarta: PT PRADNYA PARAMITA.
Ir. Soedibyo. (2003). Teknik Bendungan , Jakarta: PT PRADNYA
PARAMITA.

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PERENCANAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN


URUGAN BATU PASIR KERIKIL DENGAN INTI
KEDAP AIR TEGAK DI SUNGAI WAY KANAN/
WAYBESAI
Diajukan untuk memenuhi syarat
dalam menyelesaikan Pendidikan Diploma Tiga (D-3)
pada Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

Oleh :
PLUTO PRABADI
NIM. 1231310084

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI MALANG
2013

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanna Wa Taala atas
berkat dan hikmat yang diberikan, penulis dapat menyelesaikan proposal tugas
akhir dengan judul PERENCANAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN
URUGAN BATU PASIR KERIKIL DENGAN INTI KEDAP AIR TEGAK DI
SUNGAI WAY KANAN/ WAYBESAI sebagai salah satu syarat kelulusan pada
Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang.
Penulis mendapatkan banyak sekali doa, bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Atas berbagai
bantuan dan dukungan tersebut, pada kesempatan ini penulis menghaturkan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Ir. Sunarto, MT, selaku dosen pembimbing satu yang telah
memberikan bimbingan selama proses penyusunan tugas akhir ini.
2. Ibu Sugiharti, selaku dosen pembimbing dua yang telah memberikan
bimbingan selama proses penyusunan tugas akhir ini.
3. Bapak Susapto, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
Malang.
4. Bapak dan Ibu serta saudara-saudara penulis yang telah memberikan
semua dukungannya.
5. Teman-teman mahasiswa yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu, untuk bantuannya baik langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat kami harapkan. Demikian laporan ini kami buat, semoga
dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Malang, 12 Juli 2013
Penulis

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bendungan adalah kontruksi yang dibangun untuk menahan laju air
menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali juga bendungan di
gunakan untuk PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air). Bendungan di bagi
atas dua tipe yaitu bendungan urugan dan bendungan beton. Bendungan
urugan banyak digunakan di Indonesia karena bendungan ini cocok dengan
karakteristik sungai-sungai yang berbatu juga

bendungan ini tahan akan

gempa.
Pembangunan di daerah sungai waykanan ini menggunakan bendungan
tipe urugan batu pasir kerikil serta menggunakan kedap air tegak. Hal ini
sudah dilihat dari kondisi lingkungan lokasi sekitar bendungan akan berdiri.
Pembangunan bendungan ini di tujukan sebagai PLTA, serta pengairan
sawah-sawah.

1.2 Rumusan Masalah


Dengan pembangunan bendungan tipe urugan batu, pasir, kerikil
dengan lapisan kedap air tegak di daerah sungai Way Kanan akan menimbul
kan beberapa pertanyaan sebagai berikut :

Bagaimana bahan dan material yang dibutuhkan untuk pembangunan

bendungan ini?
Bagaimana ketahanan bendungan ini terhadap lingkungan sekitar?
Apa manfaat inti lapisan kedap air tegak pada bendungan?

1.3 Tujuan dan manfaat


Dengan pembangunan bendungan ini bertujuan untuk:

Mengetahui apa saja bahan dasar atau material yang dibutuhkan


Mengetahui daya tahan atau kekuatan bendungan
Mengetahui manfaat dari inti lapisan kedap air tegak pada bendungan
tipe urugan batu pasir kerikil ini.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bendungan
Menurut Tanev (2005) bendungan atau dam adalah konstruksi yang
dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi.
Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah
Pembangkit Listrik Tenaga Air. Beberapa dam juga memiliki bagian yang
disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap
atau berkelanjutan.
Bendungan (dam) dan bendung (weir) sebenarnya merupakan struktur
yang berbeda. Bendung (weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah
(lowhead dam), yang berfungsi untuk menaikkan muka air, biasanya terdapat
di sungai. Air sungai yang permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui
puncak/mercu bendung (overflow) dapat digunakan sebagai pengukur
kecepatan aliran air di saluran/sungai. Di negara dengan sungai yang cukup
besar dan deras alirannya, serangkaian bendung dapat dioperasikan
membentuk suatu sistem transportasi air.
Bendungan (dam) dapat diklasifikasikan menurut struktur, tujuan atau
ketinggian. Berdasarkan struktur dan bahan yang digunakan, bendungan
dapat diklasifikasikan sebagai dam kayu, dam tanah (embankment dam) atau
dam batu/semen (masonry dam), dengan berbagai subtipenya. Tujuan
dibuatnya termasuk menyediakan air untuk irigasi atau penyediaan air di
perkotaan, meningkatkan navigasi, menghasilkan tenaga hidroelektrik,
menciptakan tempat rekreasi atau habitat untuk ikan dan hewan lainnya,
pencegahan banjir dan menahan pembuangan dari tempat industri seperti
pertambangan atau pabrik.

2.2 Bendungan Urugan


Bendungan merupakan bangunan yang digunakan untuk membendung
aliran air sungai yang dimanfaatkan untuk keperluan hidup manusia atau
menanggulangi bencana, seperti banjir.
Suatu bendungan yang di bangun dengan cara menimbunkan bahan-bahan
seperti: batu, krakal, krikil, pasir dan tanah pada komposisi tertentu dengan
fungsi sebagai pengempang atau pengangkat permukaan air yang terdapat di
dalam waduk di udiknya disebut bendungan type urugan atau bendungan
urugan(sosrodarsono,2002)
Didasarkan pada ukuran butiran dari bahan timbunan yang digunakan,
secara umum dapat dibedakan 2 type bendungan urugan, yaitu:
1. Bendungan urugan batu (rock fill dam) disingkat dengan istillah
bendungan batu
2. Bendungan urugan tanah (earth fill dam) disingkat dengan istillah
bendungan tanah.
Menurut ICOLD (the International Commission on Large Dams)
definisi dari bendungan urugan adalah bendungan yang dibangun dari hasil
penggalian bahan (material) tanpa tambahan bahan lain yang bersifat
campuran secara kimia, jadi betul betul bantuk bendungan asli.

2.3 Inti kedap air pada bendungan


Berdasarkan letak dan kedudukan dari tempatinti kedap airnya, maka
tipe ini masih dapat dibagi tiga Yaitu:
1. Bendungan urugan kedap air atau bendungan tirai (front core fill type
dam), yaitu bendungan zonal dengan kedap air yang membentuk lereng
udik bendungan tersebut.

2. Bendungan urugan dengan inti kedap air miring atau bendungan inti
miring (inclined-core fill type type dam), ialah bendungan zonal yang
inti kedap airnya terletak di dalam tubuh bendungan dan berkedudukan
miring ke arah hilir.
3. Bendungan urugan dengan inti kedap air tegak atau bendungan inti
tegak (centaral-core fill type dam), ialah bendungan zonal yang inti
kedap airnya terletak di dalam tubuh dengan kedudukan vertikal atau
berdiri. Biasanya inti tersebut terletak dibidang tengah dari tubuh
bendungan.

BAB3
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan waktu penelitian
3.1.1 Tempat
Penelitian ini bertempat di daerah sungai waykanan atau sungai
waybesai, yaitu bertempat di desa Setia Negara kecamatan Baradatu
Kabupaten waykanan provinsi Lampung.
3.1.2 Waktu
Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah dari tanggal 28 februari
2012 sampai dengan 08 Januari 2013.
3.2 Bahan dan Alat
3.2.1 Bahan
Dalam perencanaan pembangunan bendungan ini dibutuhkan disiplin
ilmu seperti pembebanan, pembetonan, pertulangan, pengukuran,
ilmu tanah, hidrologi serta topografi
3.2.2 Alat
Dalam penelitian ini alat / perlengkapan yang diperlukan yaitu :
1) Kelengkapan keselamatan kerja seperti sepatu safety dan helm
lapangan
2) Note book data yang memuat daftar semua item dan
perhitungan
.
3.3 Metode Penelitian
3.3.1 Langkah langkah penelitian
Langkah langkah penelitian yang akan digunakan untuk penelitian
ini adalah dengan cara study literatur, pengamatan lapangan, serta
pengujian laboratorium.

1) Studi Literatur berupa tulisan / penelitian yang membahas


tentang penggunaan batu sebagai bahan dasar bendungan
urugan ini.
2) Pengamatan di lapangan dilakukan untuk pemantauan apakah
lokasi cocok untuk menggunakan bendungan jenis urugan
dengan inti kedap air tegak
3) Pengujian laboratorium adalah pengujian bahan material seperti
tanah sebagai dasar bangunan, uji beton inti kedap air, serta uji
hidrologi.
3.3.2

Diagram Alur Penelitian


START

TAHAP PERSIAPAN

SURVEY
1. Lapangan
2. Wawancara

PNGUJIAN
LABORATORIUM
1. Tanah
2. Beton
3. agregat

TAHAP
PENGUMPU
LAN DATA /
INFORMASI

KESIMPULAN

SARAN

Gambar

3.3.2.1

Bagian

diagram

alur penelitian

SELESAI

3.5 Kesulitan dan Hambatan


3.5.1 Hambatan
Dalam perencanaan pembangunan bendungan urugan batu
pasir kerikil dengan inti tegak memiliki hambatan yang timbul
adalah pengalihan air sungai ketika pembangunan dan pengadaan
barang mengingat pada sungai tersebut debit air tinggi dikarenakan
cuaca yang tidak mendukung.
3.5.2 Pemecahan Masalah
Masalah pengalihan atau peralihan air sungai pada
pembangunan bendungan ini dapat diatasi dengan membuat aliran
sungai di jalur lain agar air tetap dapat mengalir dan tidak
menggangu proses pngerjaan bangunan.

Daftar Pustaka

Suyono Sosrodarsono, Dr.Ir. Kensaki Takeda. (1976). Bendungan type

urugan. Jakarta: PT PRADNYA PARAMITA.


Ir. Soedibyo. (2003). Teknik Bendungan , Jakarta: PT PRADNYA
PARAMITA.

Anda mungkin juga menyukai