LATAR BELAKANG
Untuk mengetahui gradasi agregat dilakukan dengan cara menggunakan hasil analisis
pemeriksaan dengan menggunakan satu set ayakan. Ayakan dengan ukuran bukaan paling
besar diletakkan paling atas dan yang paling halus diletakkan paling bawah sebelum pan.
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat kasar
dengan menggunakan ayakan.
DEFINISI
Gradasi agregat kasar ialah distribusi ukuran butiran dari agregat kasar. Bila butir-
butir agregat mempunyai ukuran yang sama ( seragam ) volume pori akan besar. Sebaliknya
bila ukuran butiran bervariasi akan terjadi volume pori yang kecil. Hal ini karena butiran
yang kecil mengisi pori di antara butiran yang lebih besar, sehingga pori-porinya menjadi
sedikit.
Sebagai pernyataan gradasi dipakai nilai prosentase dari berat butiran yang tertinggal
atau lolos di dalam suatu susunan ayakan. Susunan ayakan ialah ayakan dengan lubang 3 “, 2
½ “, 2 “, 1 ½ “,1 “,3/4 “, ½ “, 3/8 “, no.4 (4,80 mm), 8 (2,40 mm), 16 (1,20 mm), 30 (0,60
mm), 50 (0,30 mm) 100 (0,15mm), pan.
Menurut peraturan di Inggris ( British Standart ) yang juga dipakai di Indonesia saat
ini ( dalam SKSNI-T15-1991) kekasaran pasir dapat dibagi menjadi 3 kelompok menurut
gradasinya, yaitu kerikil dengan butiran maks 10 mm, butiran 20 mm , butiran 30 mmdan
butiran 40 mm.
PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
Satu set ayakan 1“, ¾“, 1/2“, 3/8“, Mengayak benda uji
dan pan.
Bahan :
Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau dengan caraperempatan ( quartring )
sebanyak :
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Benda uji dikeringkan didalam oven dengan suhu 110°C sampai beratnya tetap.
2. Menyaring benda uji lewat susunan ayakan dengan ukuran ayakan yang paling besar
diatas dan paling kecil dibawah.
3. Mengayak dan diguncang dengan tangan atau mesin penguncang selama 5 menit.
4. Menghitung prosentase berat benda uji yang tertahan diatas masing-masing ayakan
terhadap berat total benda uji.
DATA PERCOBAAN
Lubang Ayakan Tertinggal Komulatif
No mm Gram % Tinggal Lolos
(%) (%)
1 1/2 39,1 54 0.3375 0.3375 99.6625
3/4 19,1 6080 38 38.3375 61.6625
3/8 9,51 8620 53.875 92.2125 7.7875
No 4 4,76 1086 6.7875 100 1
8 2,38 - 0 100 0
16 1,19 - 0 100 0
30 0,59 - 0 100 0
50 0,297 - 0 100 0
100 0,149 - 0 100 0
Pan 0,00 160 1 100 0
Jumlah 16000 100 830.8875 0
HASIL PERCOBAAN
830.8875−100
=
100
= 7.309
Ayakan nomor 1 ½ :
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑘𝑖𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
Prosentase tertahan = × 100 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ
54
= × 100 %
16000
= 0.3375 %
Prosentase lolos = 100 % - 0.3375 %
= 99.6625%
= 38 %
Prosentase lolos = 99.6625 % - 38 %
= 61.6625%
= 53.875 %
Prosentase lolos = 61.6625 % - 53.875 %
= 7.7875%
Ayakan nomor 4:
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑘𝑖𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
Prosentase tertahan = × 100 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ
1086
= × 100 %
16000
= 6.7875 %
Prosentase lolos = 7.7875 % - 6.7875 %
= 1%
PAN :
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑘𝑖𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
Prosentase tertahan = × 100 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ
160
= × 100 %
16000
= 1%
Prosentase lolos = 1% - 1%
= 0
GRAFIK
Batas gradasi kerikil untuk besar butir maksimal 10 mm.
Batas gradasi kerikil untuk besar butir maksimal 20 mm.