Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH HIDROLOGI DAN HIDROGEOLOGI

PERIODE ULANG

Disusun oleh :

Tasha Rifanti Assyura 21080118100068

DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019
BAB VII ANALISIS FREKUENSI

PERIODE ULANG

Periode ulang adalah terminologi yang sering digunakan dalam bidang sumberdaya air.
Definisi fundamental dari hidrologi statistik mengenai ”periode ulang” ( Haan,1977): “Periode
Ulang adalah rerata selang waktu terjadinya suatu kejadian dengan suatu besaran tertentu atau
lebih besar.” Periode ulang atau return period didefinisikan sebagai waktu hipotetik dimana
debit atau hujan dengan suatu besaran tertentu (xᵧ) akan disamai atau dilampaui sekali dalam
jangka waktu tersebut.

Berdasarkan data debit atau hujan untuk beberapa tahun pengamatan dapat diperkirakan
debit atau hujan yang diharapkan disamai atau dilampaui satu kali dalam T tahun, dan debit atau
hujan tersebut dikenal sebagai debit atau hujan dengan periode ulang T tahun atau debit atau
hujan T tahunan. Misalnya apabila T= 50 tahun, maka debit atau hujan yang diperkirakan adalah
debit atau hujan 50 tahunan,artinya bahwa debit atau hujan tersebut diharapkan disamai atau
dilampaui rata-rata satu kali dalam 50 tahun. Hal ini tidak berarti bahwa debit atau hujan 50
tahunan hanya akan terjadi satu kali dalam periode 50 tahun yang berurutan, melainkan
diperkirakan bahwa debit atau hujan tersebut jika dilampaui k kali dalam periode panjang M
tahun akan mempunyai nilai k/M yang kira-kira sama dengan 1/50.

Jika laju suatu suatu data hidrologi (x) mencapai sesuatu harga tertentu xi atau kurang
dari (xi). Di perkirakan terjadi kurang sekali dalam T tahun, maka T tahun ini di anggap sebagai
periode ulang dari (xi). (xi) ini disebut data dengan kemungkinan T tahun. (Jika data itu berupa
data curah hujan harian, maka disebut curah hujan harian kemungkinan T tahun). Kemungkinan
suatu curah hujan harian melampaui 200 mm dinyatakan dengan rumus :

W(xi)= f(x) dx

Jadi, umpamanya jumlah hari hujan rata – rata dalam satu tahun adalah i, maka dalam
satu tahun dapat diperkirakan bahwa kemungkinan curah hujan harian itu melampaui 200 mm
adalah nW(x) dan dalam T tahun adalah nW(x)T. Panjang tahun T dengan kemungkinan sama
dengan 1 disebut periode ulang (return period).
Seperti telah dikemukakan diatas, periode ulang itu dapat dengan mudah dihitung
jika f(x) dari curah hujan yang telah diketemukan.

Periode ulang adalah periode waktu rata – rata yang diharapkan terjadi di antara dua
kejadian yang berurutan. Hal ini sering kali di salah artikan sebagai suatu hal yang secara statiska
dibenarkan bahwa dua hal (peristiwa banjir misalnya) akan terjadi secara berurutan dengan
waktu yang tetap. Periode ulang ( Tr) adalah perbandingan nilai probabilitas (p):

Tr =1/p

Katakanlah bahwa curah hujan satu hari dengan intensitas 300 mm (banjir besar) akan
terjadi 100 kali dalam kurun waktu 1000 tahun. Kemungkinan untuk terjadinya banjir besar
sekali dalam waktu 1000 tahun adalah 0,1 (100/1000). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
periode ulang banjir di tempat tersebut adalah 10 tahun (1/0,1). Tetapi, pada periode waktu tahun
10 tahun tersebut ada kemunkinan terjadi beberapa kali banjir besar atau tidak sama sekali.
Menjadi jelas bahwa data debit/ curah hujan 10 tahun tidak memadai untuk memprakirakan
terjadinya banjir 10 tahunan. Tr biasanya diprakirakan dari data curah hujan serial tahunan
dengan bentuk persamaan :

Tr= (n + 1)/m
n = jumlah tahun yang diamati,

m = peringkat (ranking) yang akan ditentukan dari data curah hujan/debit.

Curah hujan atau debit terbesar dalam kurun waktu 10 tahun ditentukan sebagai peringkat
1, curah hujan terbesar kedua sebagai peringkat 2, dan demikian seterusnya. Katakanlah untuk
peringkat 2 adalah curah hujan dengan intensitas 12 cm dalam 24 jam. Jadi besarnya periode
ulang, Tr = (10 + 1)/2= 5,5 tahun untuk curah hujan 12 cm atau lebih besar.

Sebagai contoh, pencatatan debit maksimum tahunan di Sungai Serang Godong Jawa
Tengah dari tahun 1951 sampai 1975. Apabila Qγ = 700 m3/detik. Dari tabel terlihat bahwa debit
maksimum yang sama nilainya atau melampaui debit tersebut adalah sebanyak 6 kali selama
periode pengukuran sepanjang 24 tahun. Maka periode ulang dari debit Qγ = 700 m3/detik adalah
sekitar T= 24/6 = 4 tahun. Sehingga periode ulang untuk debit hujan Qγ = 700 m3/detik selama
24 tahun adalah 4 tahun dengan debit bisa 700 m3/detik atau lebih.

Anda mungkin juga menyukai