Anda di halaman 1dari 17

KARAKTERISTIK PENGALIRAN DI ATAS RECTANGULAR NOTCH

GELOMBANG II

EKSPERIMEN 1
KARAKTERISTIK PENGALIRAN DI ATAS
RECTANGULAR NOTCH
1. TUJUAN PERCOBAAN
a. Menyelidiki hubungan antara ketinggian muka air di atas tepi ambang dan debit
pengaliran yang melalui Rectangular Notch.
b. Menentukan koefisien debit pengaliran yang melalui Rectangular Notch.
2.

3.

PERALATAN
a. Hydraulic Bench
b. Hook and Point Gauge
c. Rectangular Notch
d. Stopwatch
DASAR TEORI

Gambar (1-1) Alat Hydraulic Bench


Peluap (Notch) adalah bukaan yang biasanya berada pada sisi-sisi saluran / kolom yang
berfungsi untuk mengukur debit pengaliran. Peluap (Notch) diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Berdasarkan ketebalannya, peluap di bagi menjadi :


a. Ambang tipis
GELOMBANG II
MARTHA ULINA HASIBUAN
(14 0407 052)

KARAKTERISTIK PENGALIRAN DI ATAS RECTANGULAR NOTCH


GELOMBANG II

b. Ambang tebal
b. Berdasarkan bentuk, peluap di bagi menjadi :
a. Ambang segi empat (rectangular notch)
b. Ambang segi tiga atau V (Vee Notch)
c. Ambang setengah lingkaran
d. Ambang berbentuk lingkaran
e. Ambang trapesium
c. Berdasarkan bidang tekan, peluap di bagi menjadi :
a. Peluap tertekan penuh
b. Peluap dengan kontraksi samping
d. Berdasarkan elevasi muka air di hilir, peluap di bagi menjadi :
a. Peluap terjunan
b. Peluap terendam
Rectangular Notch adalah salah satu jenis aliran terbuka. Aliran pada saluran terbuka
merupakan aliran yang mempunyai permukaan yang bebas. Permukaan bebas merupakan
pertemuan fluida dengan kerapatan (density) yang berbeda. Biasanya pada saluran terbuka,
dua fluida itu adalah udara dan air dimana kerapatan udara jauh lebih kecil dari pada
kerapatan air.
Gerakan air pada suatu saluran terbuka berdasarkan efek dari gravitasi bumi dan
tekanan di dalam air umumnya bersifat hidrostatis. Distribusi tekanan bersifat hidrostatis
karena kuantitasnya tergantung dari kedalamannya. Namun pada beberapa kondisi bisa
ditemukan distribusi tekanan tidak hidrostatis.
Seperti sudah dijelaskan di atas, aliran pada saluran terbuka hampir seluruh alirannya
bersifat turbulen. Hanya pada batas-batasnya (dasar saluran atau tebing saluran / river bank)
ada bagian kecil yang bersifat laminar.

a. Denah aliran
GELOMBANG II
MARTHA ULINA HASIBUAN
(14 0407 052)

KARAKTERISTIK PENGALIRAN DI ATAS RECTANGULAR NOTCH


GELOMBANG II

Gambar (1-2) Denah Aliran


b. Tampang melintang

Gambar (1-3) Tampang Melintang


c. Tampang memanjang

Gambar (1-4) Tampang Memanjang


Dikarenakan adanya tekanan pada permukaan air akibat adanya perbedaan pada
kerapatan udara dan air, dan juga akibat gaya gesekan pada dinding saluran (dasar maupun
tebing saluran) maka kecepatan aliran pada suatu potongan melintang saluran tidak seragam.
Ketidakseragaman ini juga dipengaruhi oleh bentuk tampang melintang saluran, kekasaran
saluran, dan lokasi saluran (saluran lurus, dan pada belokan).
Kecepatan maksimum umumnya terjadi pada jarak 0.05 0.25 dikalikan kedalaman air
yang di hitung dari permukaan.namun pada aliran yang sangat lebar dengan kedalaman
dangkal (shallow), kecepatan maksimum terjadi pada permukaan air. Makin sempit saluran
maka kecepatan maksimumnya semakin dalam. Berikut beberapa kontur kecepatan air untuk
beberapa macam potongan melintang.

GELOMBANG II
MARTHA ULINA HASIBUAN
(14 0407 052)

KARAKTERISTIK PENGALIRAN DI ATAS RECTANGULAR NOTCH


GELOMBANG II

a. Rectangular Notch

Gambar (1-5) Tampang Melintang


b. Vee Notch

Gambar (1-6) Tampang Melintang


c. Saluran Tipe Trapesium

Gambar (1-7) Tampang Melintang


Besarnya aliran air dapat di hitung dengan berbagai cara. Untuk sungai-sungai kecil dan
alur-alur buatan dapat dengan mudah di ukur dengan penggunaan bendung atau tabung jenis
venture. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan model di laboratorium, yang
menunjukkan hubungan antara tinggi energy dan debit.
Untuk mendapatkan hasil yang teliti perlu diperhatikan hal-hal seperti permukaan
bending bagian hulu yang harus vertical dan tegak lurus terhadap alurnya. Ketinggian H yang
harus di ukur cukup jauh dari hulu bending. Ini di maksud untuk menghindari pengaruh
kalengkungan permukaan air di dekat bendung tersebut.

GELOMBANG II
MARTHA ULINA HASIBUAN
(14 0407 052)

KARAKTERISTIK PENGALIRAN DI ATAS RECTANGULAR NOTCH


GELOMBANG II

Gambar (1-8) Tampang Memanjang & Melintang


Dari gambar di atas, menurut persamaan Bernouli berlaku:
2

H1

V1
V
H1 h 2
2g
2g

V1
V
2 h
2g 2g

Maka :
2

V
V2 2 g h 1
2g

Dengan mengambil segmen dari h, maka :

dq V2 dh
h

dq V2 dh
0

V
q 2g h 1
2g
0
h

2
V
2
q
2 g h 1

3
2g

V 2 2
1
2g
3

Karena V1 sangat kecil, maka


Q=

2
3

v1
2g

bisa diabakan sehingga :

2 g H 2
GELOMBANG II
MARTHA ULINA HASIBUAN
(14 0407 052)

KARAKTERISTIK PENGALIRAN DI ATAS RECTANGULAR NOTCH


GELOMBANG II

Karena bentuk dari Notch dan hasil percobaan, maka hasil pengujian harus dikalikan
dengan suatu koefisien debit (Cd). Sehingga Q aktual menjadi:
2
3 . Cd. B.

Q=

2 g H

3
2

(1-

1)
Dimana :

4.

Cd
Q
B
H
g

= Koefisien debit
= Debit Pengaliran (mm3/detik)
= Lebar Notch (mm)
= Tinggi air di atas bagian bawah notch (mm)
= Percepatan gravitasi (mm/detik2)

PROSEDUR
a.
b.
c.
d.

Siapkan peralatan seperti terlihat pada gambar di atas.


Alirkar air ke dalam saluran sampai air mengalir di atas pelat peluap.
Tutup Control Valve dan biarkan air menjadi stabil.
Atur Vernier Height Gauge ke suatu batas bacaan dengan menggunakan

puncak Hook.
e.
Alirkan air ke dalam saluran dan atur Flow Control Valve untuk
mendapatkan tinggi H yang diinginkan, diawali dengan 17 mm dan dinaikkan
secara bertahap setiap 3 mm.
Setelah ujung Hook tepat berada pada permukaan air yang diinginkan

f.

dan aliran telah stabil, ukur debit air yang mengalir dengan membaca volume pada
g.
5.

volumetric tank dan waktu dengan menggunakan stopwatch.


Hasil pembacaan dan pengukuran tersebut diisikan pada lembar data.

HASIL DAN PERHITUNGAN

Tabel data hasil eksperimen Pengaliran Di Atas Rectangular Notch :


No.

Volume

Waktu

Q
3

H3/2

(liter)

(detik)

(mm)

(mm /detik)

23,06

26

173460,538

132,575

3,5

16,21

28

215916,101

148,162

22,22

30

225022,502

164,317

5,5

17,53

32

313747,861

181,019

2,5

6,58

34

379939,210

198,252

Cd
0,46
7
0,52
0
0,48
9
0,61
9
0,68

GELOMBANG II
MARTHA ULINA HASIBUAN
(14 0407 052)

Q2/3

Log Q

Log H

3110,287

5,239

1,415

3599,068

5,334

1,447

3699,565

5,352

1,477

4617,290

5,497

1,505

5245,772

5,580

1,531

KARAKTERISTIK PENGALIRAN DI ATAS RECTANGULAR NOTCH


GELOMBANG II
4

Lebar weir = 30 mm
Contoh Perhitungan :
Data (1)
1. Q =

V x 10 6
t

4 x 10 6
23.06

= 173460.538 mm3/detik

2. H3/2 = 263/2 = 132.575 mm


3x Q
3
3. Cd =
=
2 x B x2 x g x H 2

3 x 173460.53
2 x 30 x 2 x 9810 x 132.57

= 0.467

4. Q2/3 = (173460.538)2/3 = 3110.287 mm3/detik


5. Log Q = log (173460.538) = 5.239
6. Log H = log (26) = 1.415
Data (2)
1. Q =

V x 10 6
t

1 x 106
16.21

= 215916.101 mm3/detik

2. H3/2 = 283/2 = 148.162 mm


3x Q
3
3. Cd =
=
2 x B x2 x g x H 2

3 x 215916.101
2 x 30 x 2 x 9810 x 148.162

= 0.520

4. Q2/3 = (215916.101)2/3 = 3599.068 mm3/detik


5. Log Q = log (215916.101) = 5.334
6. Log H = log (28) = 1.447
Data (3)
1. Q =

V x 10 6
t

1.5 x 10 6
22.22

2. H3/2 = 303/2 = 164.317 mm


3x Q
3
3. Cd =
=
2 x B x2 x g x H 2

= 225022,502 mm3/detik
3 x 225022,502
2 x 30 x 2 x 9810 x 164.317

4. Q2/3 = (225022,502 )2/3 = 3699.565 mm3/detik


5. Log Q = log (225022,502 ) = 5.352
6. Log H = log (30) = 1.477

GELOMBANG II
MARTHA ULINA HASIBUAN
(14 0407 052)

= 0.489

KARAKTERISTIK PENGALIRAN DI ATAS RECTANGULAR NOTCH


GELOMBANG II

Data (4)
7. Q =

V x 10
t

2 x 10
17.53

= 313747.861 mm3/detik

8. H3/2 = 323/2 = 181.019 mm


3x Q
3
9. Cd =
=
2 x B x2 x g x H 2

3 x 313747.861
2 x 30 x 2 x 9810 x 181.019

= 0.619

10. Q2/3 = (313747.861)2/3 = 4617.290 mm3/detik


11. Log Q = log (313747.861) = 5.497
12. Log H = log (32) = 1.505
Data (5)
1. Q =

V x 10 6
t

2 x 10 6
6.58

= 379939.210 mm3/detik

2. H3/2 = 343/2 = 198.252 mm


3x Q
3
3. Cd =
=
2 x B x2 x g x H 2

3 x 379939.210
2 x 30 x 2 x 9810 x 198.252

= 0.684

4. Q2/3 = (379939.210 )2/3 = 5245.772 mm3/detik


5. Log Q = log (379939.210 ) = 5.850
6. Log H = log (34) = 1.531
Maka Cd rata-rata :
Cd =

Cd
n

(0.467+ 0.520+ 0.489+0.619+0.684)


5

GELOMBANG II
MARTHA ULINA HASIBUAN
(14 0407 052)

= 0.556

KARAKTERISTIK PENGALIRAN DI ATAS RECTANGULAR NOTCH


GELOMBANG II

Perhitungan regresi
1. Hubungan antara Log H dan Log Q
X (log H)

Y (log Q)

XY

X2

1.415

5.239

7.413

2.002

1.447

5.334

7.720

2.094

1.477

5.352

8.906

2.182

1.505

5.497

8.273

2.265

1.531

5.580

8.545

2.345

27.002

39.857

10.889

7.376

2
x
n
n xy x y
A=

B=

3.154

y A x = 27.0023.154 x 7.376 =0.447


n

} =Ax+B=3.154x+(0.447)

y
X

1.415

5.227

1.447

5.320

1.477

5.406

1.505

5.487

1.531

5.638

GELOMBANG II
MARTHA ULINA HASIBUAN
(14 0407 052)

KARAKTERISTIK PENGALIRAN DI ATAS RECTANGULAR NOTCH


GELOMBANG II

2.

Hubungan antara Cd dan H


X (H)

Y (Cd)

XY

X2

26
28

0.467

12.146

676.000

0.520

14.569

784.000

30

0.489

14.668

900.000

32

0.619

19.802

1024.000

34

0.684

23.264

1156.000

2.779

84.449

4540.000

150

x 2
n
n xy x y
A=

B=

0.027

y A x = 2.7790.027 150 =0.243


n

} =Ax+B=0.027x+(-0.243)

26
28

0.449
0.503

GELOMBANG II
MARTHA ULINA HASIBUAN
(14 0407 052)

KARAKTERISTIK PENGALIRAN DI ATAS RECTANGULAR NOTCH


GELOMBANG II

30

0.556

32

0.609

34

0.662

GELOMBANG II
MARTHA ULINA HASIBUAN
(14 0407 052)

KARAKTERISTIK PENGALIRAN DI ATAS RECTANGULAR NOTCH


GELOMBANG II

3. Hubungan antara H dan Q2/3


X (H)

Y (Q2/3)

XY

X2

26
28

3110.287

80867.461

676.000

3599.068

100773.896

784.000

30

3699.565

110986.943

900.000

32

4617.290

147753.290

1024.000

34

5245.772

178356.248

1156.000

20271.982

618737.838

4540.000

150

x 2
n
n xy x y
A=

B=

264.460

y A x = 20271.982264.460 150 =3879.393


n

} =Ax+B= 264.460 x+(-3879.393)

y
X

26

2996.558

28

3525.477

30

4054.396

32

4583.316

34

5112.235

GELOMBANG II
MARTHA ULINA HASIBUAN
(14 0407 052)

KARAKTERISTIK PENGALIRAN DI ATAS RECTANGULAR NOTCH


GELOMBANG II

6. GRAFIK
a. Hubungan antara Log H dan Log Q
a.
12
10
5.227
8

5.320

5.406

5.487

5.563

5.334

5.352

5.497

5.580

6
5.239
4

Setelah Regresi

Sebelum Regresi

b. Hubungan antara Cd dan H


1.6
1.4

0.662
0.609

1.2
1.0

0.503

0.556

0.449
Setelah Regresi

0.8
0.619

0.6
0.4

0.467

0.520

0.684

0.489

0.2
0.0
26

28

30

32

34

GELOMBANG II
MARTHA ULINA HASIBUAN
(14 0407 052)

Sebelum Regresi

KARAKTERISTIK PENGALIRAN DI ATAS RECTANGULAR NOTCH


GELOMBANG II

c. Hubungan antara H dan Q2/3


12000
5112.235

10000
4583.316
8000
3525.477
6000

4054.396

2996.558
Setelah Regresi

Sebelum Regresi
4617.290

4000
3110.287

3599.068

5245.772

3699.565

2000
0
26

28

30

32

GELOMBANG II
MARTHA ULINA HASIBUAN
(14 0407 052)

34

KARAKTERISTIK PENGALIRAN DI ATAS RECTANGULAR NOTCH


GELOMBANG II

7. FOTO ALAT

Hook and Point Gauge

Rectangular Notch
GELOMBANG II
MARTHA ULINA HASIBUAN
(14 0407 052)

KARAKTERISTIK PENGALIRAN DI ATAS RECTANGULAR NOTCH


GELOMBANG II

Stopwatch

Hydraulic Bench
GELOMBANG II
MARTHA ULINA HASIBUAN
(14 0407 052)

KARAKTERISTIK PENGALIRAN DI ATAS RECTANGULAR NOTCH


GELOMBANG II

8. APLIKASI
Rectangular Notch dalam prakteknya digunakan untuk mengukur besarnya debit
suatu aliran, misalnya pada model pengolahan limbah. Besarnya debit yang mengalir pada
system pengolahan limbah di ukur untuk mengetahui besarnya konsentrasi zat pencemar yang
terkandung dalam keseluruhan limbah.
9. KESIMPULAN
1) Harga koefisien debit (Cd) tidak konstan untuk setiap pengaliran di atas
rectangular notch, dari hasil eksperimen terlihat hasil yang berbeda-beda dan tidak
2)
3)

stabil.
Harga Cd rata-rata untuk percobaan rectangular notch ini adalah 0.50
Dari grafik di dapat bahwa hubungan antara H dan Q2/3 adalah berbanding lurus,

semakin tinggi nilai H maka semakin tinggi pula nilai Q2/3.


4) Dari grafik di dapat bahwa hubungan antara Q dan H adalah berbanding lurus,
semakin tinggi nilai H (tinggi muka air) maka semakin tinggi pula nilai Q (debit
yang dialirkan).
5) Dari grafik di dapat bahwa hubungan antara H dan Cd adalah fluktuatif (tidak
6)
7)

konstan).
Dari grafik di dapat bahwa hubungan antara log Q dan log H adalah berbanding
lurus, semakin tinggi nilai log Q maka semakin tinggi pula nilai log H.
Ketidak akuratan data dipengaruhi oleh :
1. Kalibrasi alat
2. Kurang cermat dalam pembacaan alat saat praktikum (human error).

10. REFERENSI
1) Laporan praktikum Hidrolika T.A. 2010/2011
2) Buku panduan praktikum Hidrolika, Laboratorium Hidrolika, Departemen Teknik
Sipil, FT USU

GELOMBANG II
MARTHA ULINA HASIBUAN
(14 0407 052)

Anda mungkin juga menyukai