SONDIR
8.1 Tujuan :
1. Untuk mengetahui kedalaman tanah sampai lapisan tanah keras.
2. Untuk mendapatkan daya dukung tanah sampai kedalaman tanah keras.
8.2 Dasar Teori :
Sondir merupakan salah satu metode pengujian pada tanah untuk mengetahui
karakteristik tanah yang dilakukan dilapangan atau pada lokasi yang akan dilakukan
pembangunan suatu konstruksi. Pemeriksaaan ini juga dinamakan atau biasa disebut
dutch cone penetrometer. Pengujian ini dilakukan untuk memperoleh konus dan
hambatan lepas. Nilai konus merupakan angka empiris yang tidak dapat disamakan
dengan daya dukung sondir. Manometer sendiri ada dua macam yaitu :
2. Bikonus
Bikonus berfungsi mengetes perlawanan geser pada tanah.
Jenis tanah yang cocok untuk disondir adalah tanah yang tidak banyak mengandung batu.
Namun apabila tanah yang akan dilakukan pengujian sondir ini terdapat batu yang besar,
sehingga pengujian sondir tidak dapat dilakukan maka dapat digunakan alat yang
bernama SPT (Standar Penetrasi Tanah).
Rumus perhitungan:
Perlawanan gesek
Perlawanan gesek= jumlah perlawanan perlawanan konus
Hambatan lekat (HL)
HL = (JP PK) x A/B
Ket:
JP = Jumlah perlawanan konus (pembacaan kedua)
PK = Perlawanan konus
A = Interval pembacaan 20 cm
Luas Konus
B = faktor alat = Luas Tanah = 10 cm
Jumlah hambatan lekat
JHLi =
Ket :
i = kedalaman lapisan yang ditunjau
Grafik yang dibuat :
1. Perlawanan penetrasi konus (PK) pada tiap kedalaman.
2. Jumlah hambatan pelekat (JHP) pada tiap kedalaman.
Hambatan setempat
Hambatan setempat = perlawanan gesek / 10
1.3 Alat-alat dan Bahan yang Digunakan :
a. Alat
1. Mesin sondir
2. 3 buah batang stang sondir lengkap dengan stang dalam yang panjangnya
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
b. Bahan
1. Minyak hidrolik (Castrol olil SAE 10).
2. Seltipe.
8.4 Langkah Kerja :
1. Siapkan alat dan yang akan digunakan.
2. Memasang angker dengan cara sebagai berikut :
b. Setelah itu, tekan pin bawah kearah atas. Usahakan oli sudah keluar semua.
c. Setelah oli lama sudah keluar semua, tarik kembali pin kebawah.
4.Menentukan tempat dimana alat akan dipasang yaitu pada permukaan tanah yang datar.
5.Setelah pemeriksaan alat selesai, pasang aker kedalam tanah dengan jarak menyesuaikan
dengan lebar mesin sondir.
9.Pasang besi kanal kedua diatas besi kanal pertama secara melintang
Perlawanan
Konus
( Kg/Cm )
Jumlah
Perlawanan
(Kg/Cm)
Perlawanan
Gesek
( Kg/Cm )
Hambatan
Pelekat
( Kg/Cm)
JHP
( Kg/Cm
)
Hambatan
Setempat
( Kg/Cm )
0,00
0,20
0,40
0,60
0,80
1,00
1,20
1,40
1,60
1,80
2,00
2,20
0
50
60
50
40
30
20
30
10
40
30
150
0
60
80
60
80
60
30
40
50
60
60
150
0
10
20
10
40
30
10
10
40
20
30
0
0
20
40
20
80
60
20
20
80
40
60
0
0
20
60
80
160
220
240
260
340
380
440
440
0
1
2
1
4
3
1
1
4
2
3
0
8.5 Kesimpulan
Setelah melakukan pengujian sondir maka dapat disimpulkan bahwa tanah yang
kami sondir mencapai lapisan tanah keras pada kedalaman 2,20 m dengan jumlah
hambatan pelekat 440kg/cm2dan perlawanan konus sebesar 150 kg/cm2.
8.6 Lampiran
Gambar alat dan bahan
Dokumentasi
pengecekan bikonus
Proses menyondir
proses menyondir