I. REFERENSI
3.1 Definisi
Bata cetak (paving block) atau bata beton untuk lantai adalah suatu
komponen bahan bangunan yang dibuat dari bahan campuran semen
Portland, atau bahan perekat lainnya, air dan agregat dengan atau tanpa
bahan tambahan lain yang tidak mengurangi mutu bata cetak tersebut. Bata
beton lantai dapat berwarna seperti warna aslinya atau diberi zat pada
komposisinya dan digunakan untuk lantai baik dalam maupun diluar
bangunan [SNI 03-0691-1996].
3.2 Klasifikasi mutu
Bata beton mutu A : Digunakan untuk jalan
Bata beton mutu B : Digunakan untuk pearlatan
Bata beton mutu C : Digunakan untuk pejalan kaki
Bata beton mutu D : Digunakan untuk taman dan penggunaan lain
a. Sifat Tampak
Bata beton untuk lantai harus mempunyai bentuk yang sempurna tidak
terdapat retak-retak dan cacat, bagian sudut dan rusuknya tidak mudah
repih dengan kekuatan jari tangan.
b. Ukuran
Bata beton harus mempunyai ukuran tebal nominal minimum 60 mm
dengan toleransi +8 %
c. Sifat Fisika
Bata beton untuk lantai harus mempunyai sifat-sifat fisika seperti
tabel 1.
TABEL 1
SIFAT-SIFAT FISIKA
Ketahanan aus
Penyerapan air rata
Kuat Tekan (MPa) (mm/menit)
Mutu rata maks
Rata rata Min. Rata rata Min. (%)
A 40 35 0,090 0,103 3
B 20 17,0 0,130 0,149 6
C 15 12,5 0,160 0,184 8
D 10 8,5 0,219 0,251 10
P
Kuat tekan =
L
keterangan :
P = beban tekan, N
L = luas bidang tekan, mm2
IV. PERALATAN DAN BAHAN
1. Peralatan
Alat utama
Alat pendukung
No Nama Peralatan Gambar Keterangan
1. Kapur Untuk memberi
nomor benda uji
2. Bahan
V. PROSEDUR PENGUJIAN
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ukur dimensi benda uji paving block (panjang, lebar, tinggi)
menggunakan jangka sorong sebanyak 3x lalu diambil rata-rata, seperti
terlihat pada gambar 1
(Gambar 1)
3. Catat hasil perhitungan
4. Timbang benda uji dalam keadaan kering udara, seperti pada gambar 2
(Gambar 2)
5. Menyiapkan mesin tekan dengan menghubungkannya ke stopkontak, seperti
pada gambar 3
(Gambar3)
6. Siapkan base plate lalu letakkan baseplate pada mesin tepat di titik tengah
mesin tekan yang sudah ada, seperti pada gambar 4
(Gambar 4)
7. Letakkan benda uji diatas baseplate tepat ditengah-tengah asnya, seperti
pada gambar 5
(Gambar 5)
8. Menyalakan mesin dengan memencet tombol yang berada di pojok kiri
atas layar untuk menyetel mesin seperti gambar 6
(Gambar 6)
9. Setelah itu akan muncul beberapa pilihan, klik Test run seperti pada
gambar 7
(Gambar 7)
10. Lalu klik Test-set : 01 seperti pada gambar 8
(Gambar 8)
11. Setelah itu masukkan data yang sudah didapat ke monitor yang ada pada
mesin (panjang = 119,0 mm, lebar = 118,5 mm, tinggi = 80,3 mm, berat =
2434 gr) seperti pada gambar 9
(Gambar 9)
12. Klik pojok kanan atas seperti pada gambar 10
(Gambar 10)
13. Setelah semua data dimasukkan, naikkan tuas ke atas hingga maksimal
untuk memulai pengujian, seperti pada gambar 11
(Gambar 11)
14. Tunggu beberapa saat pada saat mesin
melakukan pembebanan otomatis
15. Layar akan berhenti dengan sendirinya pada
saat benda uji telah selesai mendapatkan
pembebanan dan akan muncul datanya (Max Load = 776.3 kN dan
Strength = 55.05 MPa), seperti pada gambar 12
(Gambar 12)
16. Setelah selesai pembebanan, turunkan tuas seperti pada gambar 13
(Gambar 13)
17. Keluarkan benda uji dari mesin, benda uji akan mengalami perubahan
setelah dilakukan pembebanan seperti yang terlihat pada gambar 14
(Gambar 14)
18. Catat dan lakukan perhitungan dari data yang telah didapatkan.
Luas Kekuatan
Berat Beban Kekuatan
Bidang Tekan
Benda Uji (gram Maks Tekan
Tekan (kN/
) (kN) (MPa)
(mm2) mm2)
Pv. Block 2434 14101,5 776,3 0,055 55
PERHITUNGAN :
Kuat Tekan Paving Block
P
Kuat Tekan = L
776,3
14101,5
= 0,055 kN/mm2 = 55 MPa
I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan dari data yang telah diambil dari lab, maka
dihasilkan kuat tekan sebesar 55 MPa. Jika dilihat dari tabel SNI 03-0691-1996, benda
uji tersebut termasuk kedalam mutu A yaitu kuat tekan min sebesar 35 Mpa.
Praktikan
NIM. 1811110