Anda di halaman 1dari 55

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Perusahaan PT. Bukit Asam


Sejarah pertambangan batubara di Tanjung Enim dimulai sejak zaman colonial
Belanda tahun 1919 dengan menggunakan metode penambangan terbuka (Open Pit Mining)
di wilayah operasi pertamanya, yaitu di tambang Air Laya.
Selanjutnya mulai 1923 beroperasi dengan metode penambangan bawah tanah
(underground mining) hingga 1940, sedangkan produksi untuk kepentingan komersial
dimulai pada 1938.
Seiring dengan berakhirnya kekuasaan kolonial Belanda di tanah air, para karyawan
Indonesia kemudian berjuang menuntut perubahan status tambang menjadi pertambangan
nasional. Pada 1950, Pemerintah RI kemudian mengesahkan pembentukan Perusahaan
Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA).
Pada 1981, PN TABA kemudian berubah status menjadi Perseroan Terbatas dengan
nama PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk, yang selanjutnya
disebut Perseroan. Dalam rangka meningkatkan pengembangan industri batubara di
Indonesia, pada 1990 Pemerintah menetapkan penggabungan Perum Tambang Batubara
dengan Perseroan.
Sesuai dengan program pengembangan ketahanan energi nasional, pada 1993
Pemerintah menugaskan Perseroan untuk mengembangkan usaha briket batubara.
Pada 23 Desember 2002, Perseroan mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di
Bursa Efek Indonesia dengan kode PTBA.
Kebutuhan dunia akan energi terus mengalami peningkatan yang sangat drastis. Hal
ini sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dunia yang semakin meningkat. Dengan
kenaikan jumlah penduduk dan peningkatan standar kehidupan serta perubahan dunia
industri, akan berhubungan erat dengan volume konsumsi energi.
Jika dilihat dari volume konsumsi energi primer berdasarkan jenis bahan bakarnya,
maka kebutuhan energi dunia dipasok dari minyak bumi sekitar 40%, batubara sekitar 25%,
gas alam juga sekitar 25% dan tenaga nuklir sekitar 7%. Dengan kata lain bahan bakar fosil
menutup sekitar 90% sumber kebutuhan energi. Dan dari jumlah tersebut, batubara
menyumbang dari kebutuhan energi primer dari kebutuhan dunia tersebut. (Bambang
Heriyadi; 2005)

1
Di Indonesia kecenderungan untuk menggantikan minyak bumi sebagai sumber
energi terbesar sudah sangat jelas terlihat pada era ini dan upaya untuk mencari energi
alternatif sumber energi lain sedang dikembangkan, karena cadangan minyak bumi di
indonesia sudah semakin menipis. Jelas bahwa diantara bahan bakar fosil, batubara
memperlihatkan potensi yang paling besar, dan dengan pengembangan batubara bersih,
kecemasan manusia akan dampak pembakaran batubara dapat diredakan. Banyak negara di
dunia termasuk negara maju kini beralih kembali ke batubara untuk penyediaan energi masa
depan, khususnya dalam jangka pendek dan menengah.
Indonesia mempunyai cadangan batubara yang cukup besar dengan kualitas yang
cukup baik sebagai sumber daya energi. Batubara ini memiliki nilai yang strategis dan
potensial untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan dalam negeri.
Sejalan dengan perkembangan zaman, peningkatan energi untuk kebutuhan hidup
dengan pertumbuhan industri yang sangat pesat, hal ini mengakibatkan meningkatnya
permintaan akan sumber energi. Disisi lain tumbuh kesadaran untuk mengurangi
ketergantungan pada bahan bakar minyak bumi dan juga untuk pencegahan penebangan
hutan yang tidak terkendali. Sebagian besar konsumsi energi di sektor rumah tangga dan
industri menggunakan bahan bakar minyak yang kapasitas produksinya didalam negeri
semakin menurun. Pada tahun 1990, konsumsi energi Indonesia berkisar 144 ton atau 40,3%
dari total keseluruhan energi nasional. Ratarata laju penambahan penggunaaan energi pada
kedua sektor ini masingmasing adalah 1,7% dan 6,1% pertahun dalam satu dekade.
Permintaan energi akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya populasi, dimana
masih tetap didominasi oleh bahan bakar minyak. Oleh karena itu, dalam rangka
penghematan pemakaian bahan bakar minyak (BBM), pemerintah mencanangkan program
diversifikasi energi, salah satu program diversifikasi energi yang diperkenalkan adalah
pemakaian batubara.

1.2 Gambaran Umum Perusahaan PT. Bukit Asam


PT. Bukit Asam (Persero) Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
didirikan pada tanggal 02 Maret 1981 dengan dasar peraturan pemeritah No. 42 tahun 1980
berkantor pusat di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Penambangan di PT. Tambang Batubara
Bukit Asam (Persero) Tbk, diawali dengan kegiatan eksplorasi pada tahun 1915 1918 dan

2
produksi pertama kali pada tahun 1919, batubara yang telah dieksploitasi dari tahun 1919
1987 sebanyak kurang lebih 23 juta ton. Beberapa lembaga pengurus di PT. Bukit Asam
(Persero) Tbk. Secara berturut turut adalah sebagai berikut :

1. Tahun 1919 1942 Pemerintahan Hindia Belanda


2. Tahun 1942 1945 Pemerintahan Militer Jepang
3. Tahun 1945 1947 Pemerintahan Republik Indonesia
4. Tahun 1950 sampai dengan sekarang pemerintahan Republik Indonesia yang
terdiri dari:
a. Tahun 1950 1958 pengelola pertambangan diberi nama Perusahaan
Tambang Arang Bukit Asam (PN.TABA)
b. Tahun 1959 1960 pengelola penambangan dilaksanakan oleh Badan
Urusan Perusahaan Tambang Negara (BUPTAN)
c. Tahun 1961 1967 beralih menjadi Badan Pimpinan Umum (BPU) yang
membawahi 3 perusahaan negara, yaitu perusahaan negara tambang batubara
Ombilin di Sumatera Barat, perusahaan negara arang Bukit Asam di Tanjung Enim,
dan perusahaan negara tambang batubara Mahakam di Kalimantan Timur.

Dengan adanya peraturan Pemerintah No. 23 tahun 1968 Badan Pimpinan Umum
(BPU) tersebut dijadikan satu unit produksi perusahaan negara tambang batubara sehingga
pada tahun 1981 perusahaan negara tambang batubara berganti menjadi PT. Tambang
Batubara Bukit Asam (Persero). Setelah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 56 tahun
1990, pemerintah menggabungkan perusahaan umum tambang batubara diseluruh Indonesia
dengan nama PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero).
Sesuai dengan kebijakan pemerintah pada penghematan Bahan Bakar Minyak
(BBM) serta penganekaragaman penggunaan sumber energi, maka dibentuk proyek
Pengembangan Pertambangan dan Pengangkutan Batubara Bukit Asam (P4BA) yang
meliputi:
1. Penambangan terbuka Bukit Asam dengan kapasitas 5 juta ton/tahun.
2. Daerah pemukiman untuk menampung kurang lebih 5000 karyawan PT. Tambang
Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk.

3
3. Sistem Pengangkutan kereta api untuk mengangkut batubara dari Tanjung Enim
ke Kertapati, Palembang dan Pelabuhan Tarahan, Bandar Lampung.
4. Pengembangan pelabuhan Tarahan, Bandar Lampung.
5. Kapal laut yang lengkap dengan peralatan bongkar muat untuk mengangkut
batubara dari Tarahan menuju PLTU Suralaya di Jawa Barat.
6. Gerbong kereta api dari stasiun Kertapati untuk mengangkut dan memuat
batubara non Suralaya.
7. Sistem komunikasi terpadu dan modern antara PT. Tambang Batubara Bukit Asam
(Persero), PERUMKA, kapal laut dan PLTU Suralaya.

Pada saat ini PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. Memiliki dua unit
produksi, yaitu:
1. Unit Tambang Batubara Tanjung Enim, Sumatera Selatan terdiri
dari:
a. Tambang Air Laya
b. Tambang non Air Laya
c. Tambang Banko Barat
d. Tambang Muara Tiga Besar

2. Unit penambangan Ombilin, Sumatera Barat terdiri dari :


a. Tambang terbuka
b. Tambang Bawah tanah

Untuk mendukung produktivitas dan efisiensi kerja PT. Bukit Asam (Persero) Tbk
mengoperasikan tiga pelabuhan khusus batubara, yaitu :
1. Pelabuhan Tarahan (Lampung)
2. Pelabuhan Kertapati (Sumatera Selatan)
3. Pelabuhan Teluk Bayur (Sumatera Barat)

Pada tahun 1993, Perusahaan ditugaskan oleh Pemerintah Indonesia untuk


mengembangkan proyek Briket Batubara yang tertuang dalam Surat Keputusan Menteri
Pertambangan dan Energi Nomor.483/201/M.DJP/1993 tanggal 9 Pebruari 1993. Pada tahun
1996, Perusahaan mendirikan Anak Perusahaan PT Batubara Bukit Kendi (BBK) yang
berkedudukan di Tanjung Enim dengan kepemilikan saham sebesar 75% dan sisanya
dimiliki oleh PT Delta Bentala Perintis. Ruang lingkup kegiatan BBK terutama

4
mengusahakan pertambangan batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi,
eksploitasi, pengolahan, pengangkutan dan pemasaran batubara.

Pada tahun 2006 juga dibentuk anak perusahaan baru, PT Bukit Pembangkit
Innovative (BPI) yang bergerak dalam bidang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
dengan daya 2 x 100 MW yang berlokasi di Banjarsari Kabupaten Lahat Sumatera Selatan.
PT BPI merupakan perusahaan patungan yang 41% sahamnya dimiliki PTBA, 39% PT
Navigat Innovative Indonesia (NII) dan 20% PT Pembangkit Jawa-Bali (PJB).

Pada tanggal 28 Februari 2007, setelah memiliki dua anak perusahaan, masing-masing PT
Batubara Bukit Kendi dan PT Bukit Pembangkit Innovative, Perusahaan kembali
mengembangkan sayap usahanya dengan mendirikan PT Bukit Asam Prima (BAP). PTBA
(99% saham) bersama dengan Dana Pensiun Bukit Asam (DPBA) (1% saham)
menandatangani akta pendirian perusahaan PT Bukit Asam Prima (BAP). Akta tersebut
mendapat pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI melalui Keputusan
Nomor: W7-03848HT.01.01-TH.2007 tertanggal 9 April 2007. Anak Perusahaan ini (BAP)
berkedudukan di Jakarta dan bergerak di bidang pembelian batubara, pengangkutan,
penanganan dan pemasaran batubara termasuk jasa serta kegiatan-kegiatan lainnya yang
berhubungan dengan perdagangan batubara.

1.3 Visi dan Misi Perusahaan PT. Bukit Asam


1. Visi Perusahaan
Sebagaimana dinyatakan dalam angggaran dasar, maksud dan tujuan didirikannya
PT. Bukit Asam ( Persero) Tbk adalah untuk turut melaksanakan dan menunjang
kebijaksanaan serta program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional
pada umumnya, serta pembangunan dibidang pertambangan bahan bahan galian,
terutama pertambangan batubara.
Dalam usaha untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, dengan memperhatikan
faktor faktor internal perusahaan yang meliputi kekuatan dan kelemahan, serta faktor
eksternal berupa peluang dan ancaman yang akan dihadapi, maka ditetapkan visi

5
perusahaan, yaitu : Menjadi perusahaan energi berbasis batubara yang ramah
lingkungan.
Dengan visi tersebut berarti pada masa yang akan datang PT. Bukit Asam
(Persero) Tbk diharapkan tidak hanya sebagai produsen batubara saja, melainkan juga
dicita citakan berkembang menjadi suatu perusahaan energi berbasis batubara yang
berdaya saing dan memberikan nilai optimal bagi stakeholders (pemegang saham,
karyawan dan masyarakat sekitar perusahaan).

2. Misi Perusahaan
Untuk mencapai visi jangka panjang perusahaan tersebut, maka ditetapkan misi
bisnis perusahaan untuk 5 tahun kedepan (2006 2010), yaitu :

a. Fokus kepada core competency dan pertumbuhan yang berkesinambungan.


b. Memberikan tingkat pengembalian yang optimum kepada pemegang saham
c. Meningkatkan budaya korporasi yang mengutamakan kinerja
d. Memberikan kontribusi pengembangan ekonomi nasional
e. Memberikan kontribusi yang maksimal dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Dengan misi tersebut diharapkan dalam 5 tahun kedepan PT. Bukit Asam
(Persero) Tbk dalam pengoperasiannya menerapkan cara produksi terbaik (best mining
practice) dengan mengacu pada penentuan harga komersial dan kompetitif (best pricing
practice).
3. Strategi Perusahaan
Berdasarkan hasil pertimbangan pemetaan maka untuk meningkatkan nilai
perusahaan dan menjamin terjadinya pertumbuhan secara berkesinambungan disusun
strategi utama perusahaan, yaitu:

a. Fokus pada pertumbuhan produksi dan penjualan batubara


b. Fokus pada proyek-proyek dengan skala kesiapan satu
c. Restrukturisasi korporasi
d. Meningkatkan kompetensi dan regenerasi SDM serta meningkatkan budaya
korporasi yang mengutamakan kinerja
e. Meningkatkan sistem remunerasi berdasarkan kinerja
f. Meningkatkan peringkat kinerja penataan pengelolaan lingkungan.

6
4. Kebijakan Mutu Perusahaan
Kebijakan perusahaan secara umum digariskan sebagai pedoman operasional bagi
manajemen untuk mencapai sasaran strategis, antara lain berkenaan dengan efisiensi
biaya, target pasar, manajemen mutu dan lingkungan serta peningkatan kualitas dan taraf
hidup karyawan dan masyarakat sekitar perusahaan.

BAB II
DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI

2.1 Definisi Organisasi dan Pengorganisasian


Pengorganisasian kata dasarnya adalah organisasi, pengorganisasian ialah pengaturan
setelah perencanaan tersebut selesai digarap. Di dalam pengorganisasian, manajer
memutuskan posisi-posisi yang perlu diisi serta tugas-tugas dan tanggung jawab yang
melekat pada setiap posisi tersebut.
Adapun organisasi adalah merupakan wadah, di mana suatu pengelompokkan orang-
orang mendapat tugasnya masing-masing yang tertentu untuk mewujudkan suatu maksud
atau tujuan menurut sistem dan wewenang yang telah ditetapkan. Jelasnya organisasi adalah
tempat, pengorganisasian adalah pembagian tempat-tempat atau pengkotak-kotakan tempat
menjadi lebih kecil. Dengan denmikian berbicara pengorganisasian adalah sama dengan

7
berbicara organisasi. Selanjutnya di dalam modul ini lebih dibahas pada organisasi yang
berarti sama dengan pembahasan pengorganisasian.
Beberapa ahli administrasi mengemukakan definisi organisasi, sebagai berikut:
a. Organisasi ialah setiap bentuk perserikatan manusia untuk mencapai suatu maksud
bersama (James D. Money).
b. Organisasi adalah suatu sistem mengenai kerjasama yang dilaksanakan oleh dua
orang atau lebih (Chester/Bernard).
c. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial
yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai
suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
d. Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikanorganisasi ialah setiap bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal
terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan
yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang /
sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
e. Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakanorganisasi ialah suatu sistem perserikatan
formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam
mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
f. Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakanorganisasi adalah struktur pembagian
kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi
yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
g. James D Mooney berpendapat bahwa Organization is the form of every human,
association for the assignment of common purpose atau organisasi adalah setiap
bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.
h. Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa Organisasi adalah system kerjasama
antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system of cooperative of two
or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.
i. Paul Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahwa Organisasi adalah
sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. (Organization is a collection people,
arranged into groups, working together to achieve some common objectives).

8
Dari penjelasan di atas bahwa sistem kerjasama yang diatur dengan sengaja untuk
mencapai tujuan tertentu sifatnya menjadi formal. Sistem kerjasama itu mempunyai tujuan
tertentu, berlangsung dalam suatu waktu tertentu dan mempunyai identifikasi sendiri.

Jenis kerjasama itu tidak terhitung banyaknya, tetapi dalam garis besarnya dapat
dikelompokan menjadi empat kategori:

a. Yang berhubungan dengan aspek lingkungan fisik.


b. Yang berhubungan dengan aspek sosial.
c. Yang berhubungan dengan aspek individual.
d. Yang berhubungan dengan variabel-variabel lain.

Yang berhubungan dengan aspek lingkungan fisik adalah faktor geografis, faktor
sarana-prasarana yang dipergunakan organisasi. Aspek sosial terjadi karena hakekat kerja
sama itu sendiri kecuali itu dalam mencapai tujuannya. Organisasi merupakan sub-sistem
dari organisasi yang lebih besar sehingga ia mempunyai lingkungan sosial yang lebih luas
sesuai dengan hakekatnya itu, aspek sosial selalu ada dalam setiap organisasi.

Aspek individual terdapat dalam organisasi itu sendiri, adalah kelompok individual
yang mempunyai interaksi dan sistematik.

Organisasi adalah suatu sistem kerjasama antara dua orang atau lebih yang secara
sadar dimaksudkan untuk mencapai tujuan. Ada beberapa ciri dalam sistem kerjasama itu,
yaitu:
a. Ada komunikasi antara dua orang yang berkejasama itu.
b. Individu dalam kerjasama itu mempunyai kemampuan untuk berkerjasama.
c. Kerjasama itu ditujukan untuk mencapai tujuan.

Bernard menyebut tiga butir itu sebagai elemen organisasi, yaitu:

a. Kemampuan untuk berkerjasama.


Tidak ada organisasi tanpa individu. Dalam organisasi yang menjadi pokok
masalah sebenarnya bukan individu itu, tetapi kemauan mereka untuk
berkerjasama
b. Tujuan yang ingin dicapai.
Kemauan untuk berkerjasama itu tidak dapat dikembangkan jikalau tidak ada
tujuan yang jelas, merupakan elemen yang penting dalam organisasi.
c. Komunikasi.

9
Proses kerjasama untuk mencapai tujuan organisasi dapat dicapai melalui
komunikasi. Komunikasi adalah sarana untuk mengadakan koordinasi antara
berbagai sub-sistem dalam organisasi.

Organisasi yang merupakan wadah atau ajang dari pada manajemen dapat dibedakan
dalam dua pengertian:

1. Statis: Bahwa organisasi dipandang sebagai suatu struktur usaha.


Dalam pengertian yang statis, organisasi mempunyai pelbagai arti, yaitu:
a. Suatu pengelompokkan orang-orang yang berkerja sama melaksanakan usaha.
b. Sebagai sistem kewenangan dan wewenang mana yang memberikan kekuatan
bagi setiap petugas/pejabat dalam melakukan tugasnya.
c. Sebagai sistem pembagian atau distribusi tugas pekerjaan sehingga masing-
masing pejabat memegang tugas tertentu.
d. Sebagai rangka atau struktur dari pada kegiatan-kegiatan kerja.

2. Dinamis: Ialah merupakan salah satu fungsi dari manajemen yang disebut
organisasi atau pengorganisasian. Hal ini merupakan pendistribusian dari
kegiatan-kegiatan kerja.

Unsur-unsur dari pada suatu organisasi, yaitu:

a. Bentuk atau konfigurasi.


b. Struktur atau kerangka.
c. Jabatan-jabatan.
d. Prinsip-prinsip atau aturan-aturan permainan.

Prinsip-Prinsip Organisasi
Organisasi sebagai suatu sistem kerjasama mempunyai prinsip-prinsip yang perlu
diperhatikan. Prinsip-prinsip adalah bahan-bahan bangunan dari pada organisasi. Makin
banyak prinsip yang dipergunakan, akan makin kompleks sifat dari pada organisasi yang
bersangkutan dan akan makin sukar administrasinya.
Lyndall F. Urwick di dalam buku kecilnya Notes on The Theory of Organization,
mengemukakan adanya sepuluh prinsip organisasi, yaitu:
a. Principle of The Objective.
Setiap organisasi beserta staf dan bagian-bagiannya harus mempunyai maksud
dan tujuan yang jelas, bila tidak maka organisasi itu tidak ada gunanya.
b. Principle of Specialization.

10
Kegiatan-kegiatan dari setiap orang warga organisasi sejauh mungkin harus
dibatasi kepada satu fungsi saja

c. Principle of Coordination.
Maksud dan tujuan pengorganisasian (organizing) adalah justru untuk
memungkinkan adanya koordinasi, yakni kesatuan gerak dan upaya.
d. Principle of Authority.
Dalam tiap organisasi mesti ada pimpinan yang tertinggi. Dari pimpinan tertinggi
itu harus ada garis kewenangan yang jelas dan tegas ke bawah, ke semua orang
warga organisasi.
e. Principle of Responsibility.
Atasan bertanggung jawab secara mutlak atas semua perbuatan dari pada
bawahannya di dalam rangka fungsi dan tugas orgasnisasi.
f. Principle of Definition.
Isi dari pada setiap jabatan (posisi) termasuk kewajiban-kewajiban,
kewenangannya dan tanggung jawabnya serta tata hubungan dengan jabatan-
jabatan (posisi-posisi) lainnya, mutlak harus dirumuskan dengan jelas dan tegas
secara tertulis dan di umumkan (disampaikan) kepada semua pihak yang
bersangkutan.
g. Principle of Corespondence.
Dalam tiap jabatan (posisi), kewenangan dan tanggung jawab harus cocok,
memadai, setimpal dan sesuai.
h. Principle of Control.
Setiap orang tidak boleh membawahi (supervise) lebih dari 5 atau 6 orang
bawahan yang tugas pekerjaannya berkaitan (inter-locks). Makin sempitspan of
control-nya, akan semakin banyak tingkatan-tingkatannya (eselon-eselonnya,
level-levelnya, peringkat-peringkatnya). Bila mana jumlah tingkatannya terlalu
banyak, maka organisasinya akan menjadi lamban dan kaku. Jadi harus
menjadi span yang cukup ringan secara vertikal dan horizontal.
i. Principle of Balance.
Berbagai unit organisasi yang ada satu sama lain harus saling selalu
diseimbangkan.

j. Principle of Continuity.

11
Organisasi harus dibuat begitu dinamis sehingga dapat disesuaikan secara terus-
menerus (tanpa menggoncangkan suasana) kepada perubahan-perubahan keadaan
lingkungan dan tugas.

2.2 Definisi Struktur Organisasi


Struktur organisasi adalah suatu susunan komponen-komponen atau unit-unit kerja
dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi menunjukan bahwa adanya pembagian kerja
dan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang dikoordinasikan. Dan selain itu
struktur organisasi juga menunjukkan mengenai spesialisasi-spesialisasi dari pekerjaan,
saluran perintah maupun penyampaian laporan.
Struktur organisasi adalah suatu susunan atau hubungan antara kemponen bagian-
bagian dan posisi dalam sebuah organisasi, komponen-komponen yang ada dalam
organisasi mempunyai ketergantungan. Sehingga jika terdapat suatu komponen baik maka
akan berpengaruh kepada komponen yang lainnya dan tentunya akan berpengaruh juga
kepada organisasi tersebut.

Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara setiap bagian maupun
posisi yang terdapat pada sebuah organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan-
kegiatan operasionalnya dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya. Struktur organisasi dapat menggambarkan secara jelas pemisahan kegiatan dari
pekerjaan antara yang satu dengan kegiatan yang lainnya dan juga bagaimana hubungan
antara aktivitas dan fungsi dibatasi. Di dalam struktur organisasi yang baik harus dapat
menjelaskan hubungan antara wewenang siapa melapor atau bertanggung jawab kepada
siapa, jadi terdapat suatu pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan.
2.3 Fungsi Struktur Organisasi
Adapun fungsi / kegunaan dari struktur dalam sebuah organisasi, berikut dibawah ini
penjelasannya:
1. Kejelasan tanggung jawab.

12
Setiap anggota dari organisasi harus dapat bertanggung jawab dan juga apa saja
yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota suatu organisasi tentunya harus
dapat bertanggung jawab kepada pimpinannya atau kepada atasannya yang telah
memberikan kewenangan, karena pelaksanaan atau implementasi kewenangan tersebut
yang perlu di pertanggung jawabkan. Itulah fungsi struktur organisasi tentang kejelasan
tanggungjawab.
2. Kejelasan kedudukan.
Yang selanjutnya yaitu kejelasan mengenai kedudukan,disini artinya anggota atau
seseorang yang ada didalam struktur organisasi sebenarnya dapat mempermudah dalam
melakukan koordinasi dan hubungan, sebab adanya keterkaitan penyelesaian mengenai
suatu fungsi yang telah di percayakan kepada seseorang atau anggota.
3. Kejelasan mengenai jalur hubungan.
Fungsi selanjutnya yaitu sebagai kejelasan jalur hubungan maksudnya dalam
melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab setiap pegawai didalam sebuah organisasi
maka akan dibutuhkan kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur sehingga
dalam jalur penyelesaian suatu pekerjaan akan semakin lebih efektif dan dapat saling
memberikan keuntungan.
4. Kejelasan uraian tugas.
Dan Fungsi lainnya yaitu kejelasan mengenai uraian tugas didalam struktur organisasi akan
sangat membantu pihak atasan atau pimpinan untuk dapat melakukan pengawasan maupun
pengendalian, dan juga bagi bawahan akan dapat lebih berkonsentrasi dalam melaksanakan
suatu tugas atau pekerjaan karena uraian yang jelas. Itulah salah satu fungsi sebagai
kejelasan uraian tugas.

2.4 Tipe-tipe Struktur Organisasi


Tipe Struktur Organisasi diperlukan untuk sebuah pondasi organisasi. Ada beberapa
pembahasan untuk menjelaskan struktur organisasi, mulai dari pengertian umum organisasi,
ciri-ciri organisasi, bentuk organisasi, dan lain-lain.
Organisasi adalah cara yang disusun dan menjadi wadah berkumpulnya minimal dua
orang untuk mencapai sebuah tujuan, dengan cara membagi pekerjaan, bisa dikelompokkan,
dan dikoordinasikan secara formal untuk mencapai susunan dan hubungan tiap bagian
pekerjaan dalam mencapai tujuan.
Bentuk Organisasi dapat dibedakan sebagai berikut:

13
1. Piramida Mendatar(flat)

Mempunyai ciri-ciri diantaranya:


a. Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hararki kewenangan
sedikit.
b. jumlah pekerja(bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
c. Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil, di
negara kita bisa kita lihat misal nya organisasi kemiliteran.

2. Piramida Terbalik

14
Organisasi piramida terbalik adalah kebalikan dari tipe piramida terbalik adalah
jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya
cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas
jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/ lembaga-lembaga penelitian, lembaga-
lembaga pendidikan.

3. Tipe Kerucut
Type organisasi kerucut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan
banyak.
b. Rentang kendali sempit.
c. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada penjabat/pimpinan yang
bawah/rendah
d. Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
e. Jumlah informasi jabatan cukup besar.

Bentuk-bentuk Organisasi:
1. Bentuk organisasi staff
2. Bentuk organisasi lini
3. Bentuk organisasi fungsional
4. Bentuk organisasi fungsional dan lini
5. Bentuk organisasi fungsional dan staff
6. Bentuk organisasi lini dan staff
1) Struktur atau Skema Organisasi
Struktur atau skema organisasi yaitu satuan organisasi yang mempunyai
hubungan dan saluran wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam
organisasi.jadi arti organisasi dan tipe organisasi sering disamakan, padahal
keduanya berbeda. Menurut tipenya organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu
organisasi dengan tipe piramid dan organisasi dengan tipe kerucut. Bentuk
organisasi memandan dari segi tata hubungan , wewenang , dan tanggung jawab
yang ada dalam suatu organisasi..

2) Tipe atau Bentuk organisasi


a. Bentuk Organisasi Garis : Bentuk ini merupakan nbentuk organisasi paling tua
dan paling sederhana. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga
disebut dengan organisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini
relatif kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan spesialisai
kerja yang belum begitu rumit dan tinggi.

15
b. Bentuk Organisasi Fungsional: Bentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian
atau segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap
pimpinan berwenang memberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini
dikembangkan oleh FW Taylor.
c. Bentuk Organisasi Garis dan Staff : Bentuk ini umumnya dianut oleh organisasi
besar, daerah kerja yang luas, mempunyai bidang tugas yang beraneka dan rumit
serta jumlah karyawan yang banyak. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington
Emerson.
d. Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff : Bentuk ini merupakan kombinasi dari
bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi garis dan staff. Adapun
kebaikan dan keburukan dari bentuk organisasi ini adalah juga merupakan
kombinasi dari bentuk diatas.

3) Struktur dan Skema organisasi:


Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen
bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu perusahaan, sedangkan disetiap
komponen dari organisasi tersebut adalah saling tergantung,yang apabila setiap
bagian dapat dikeloladengan baik maka organisasi tersebutpun akan ikut
membaik.sedangkan
Pengorganisasian (Organizing) adalah proses pengaturan sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan memperhatikan
lingkungan yang ada.hal ini akan sangat mempengaruhi dalam kelancaran atau
kesejahteraan organisasi tersebut, lingkunan adalah faktor yang sangat
mempengaruhi.tentu dalam tujuan sebuah organisasi yang baik tidak akan
mengorbankan lingkungan sekitar demi kepentingan organisasinya semata.
Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu:
1. Bentuk Vertikal
2. Bentuk Mendatar / horizontal
Bagan Mendatar ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari
pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari kiri
kearah kanan atau sebaliknya.
3. Bentuk Lingkaran / circular

16
Bagan Lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk
pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari
pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.
4. Bentuk Setengah lingkaran / semi Sircular
Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenang dari
pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun
dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.
5. Bentuk Elliptical
Bagan Elips ialah bentuk bagan satuan organisasi yang saluran wewenangnya dari
pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun
dari pusat Elips kearah bidang elips.
6. Bentuk Piramida terbalik (Invented Piramid)
4) Tipe-tipe Organisasi
Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada
tingkat atau derajat mereka. Namun dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi
formal maupun informal yang sempurna.
a. Organisasi Formal
Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik,
yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan,
akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan
bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung.
Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing
anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit.
Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya
terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan
lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka
beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel.
b. Organisasi Informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara
sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu
eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan
antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak
terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi
seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan

17
menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang
dilakukan terstruktur dan terumuskan.
Organisasi Primer,
Organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap,
pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi
rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan
eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga
tertentu.
Organisasi Sekunder,
Organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual,
rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan
memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota
karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan
kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak
kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus
saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.

4. Tipe Organisasi Berdasarkan Sasaran Pokok Mereka


Organisasi yang didirikan tentu memiliki sasaran yang ingin dicapai secara
maksimal. Oleh karenanya suatu organisasi menentukan sasaran pokok mereka
berdasarka kriteria-kriteria organisasi tertentu. Adapun sasaran yang ingin dicapai
umumnya adalah:
Organisasi berorientasi pada pelayanan (service organizations),yaitu organisasi
yang berupaya memberikan pelayanan yang profesional kepada anggotanya
maupun pada kliennya. Selain itu siap membantu orang tanpa menuntut
pembayaran penuh dari penerima servis.
Organisasi yang berorientasi pada aspek ekonomi (economic organizations),yaitu
organisasi yang menyediakan barang dan jasa sebagai imbalan dalam pembayaran
dalam bentuk tertentu.
Organisasi yang berorientasi pada aspek religius (religious organizations)
Organisasi-organisasi perlindungan (protective organizations)
Organisasi-organisasi pemerintah (government organizations)
Organisasi-organisasi sosial (social organizations)

5. Organisasi Politik

18
Organisasi politik adalah organisasi atau kelompok yang bergerak atau
berkepentingan atau terlibat dalam proses politik dan dalam ilmu kenegaraan, secara
aktif berperan dalam menentukan nasib bangsa tersebut. Organisasi politik dapat
mencakup berbagai jenis organisasi seperti kelompok advokasi yang melobi perubahan
kepada politisi, lembaga think tank yang mengajukan alternatif kebijakan, partai politik
yang mengajukan kandidat pada pemilihan umum, dan kelompok teroris yang
menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan politiknya. Dalam pengertian yang
lebih luas.

6. Organisasi Sosial
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik
yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai
sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk
yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

7. Organisasi Mahasiswa
Organisasi mahasiswa adalah organisasi yang beranggotakan mahasiswa.
Organisasi ini dapat berupa organisasi kemahasiswaan intra kampus, organisasi
kemahasiswaan ekstra kampus, maupun semacam ikatan mahasiswa kedaerahan yang
pada umumnya beranggotakan lintas-kampus. Sebagian organisasi mahasiswa di
kampus Indonesia juga membentuk organisasi mahasiswa tingkat nasional sebagai
wadah kerja sama dan mengembangkan potensi serta partisipasi aktif terhadap
kemajuan Indonesia, seperti organisasi Ikahimbi dan ISMKI. Di luar negeri juga
terdapat organisasi mahasiswa berupa Perhimpunan Pelajar Indonesia, yang
beranggotakan pelajar dan mahasiswa Indonesia.

8. Organisasi Olahraga
9. Organisasi Sekolah
10. Organisasi Negara

19
5) Prinsip-Prinsip Organisasi
Untuk dapat menciptakan dan menggerakkan suatu organisasi secara berhasil,
maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip berikut.
1. Perumusan tujuan secara jelas. Tujuan menjadi hal mendasar dalam organisasi.
Tanpa tujuan, organisasi ibarat kapal yang berlayar tanpa arah, sehingga mudah
terombang ambing oleh ombak atau ketidaktentuan.
2. Setelah tujuan ditetapkan secara tegas, anggota kelompok harus benar-benar
memahami dan menjiwai tujuan yang akan dicapai itu. Dengan dipahaminya
tujuan-tujuan organisasi dengan baik, maka akan memungkinkan mereka
memperoleh pedoman dalam bekerja dan menilai hasil yang telah dicapai. Di
samping itu para bawahan dapat bertindak dengan penuh kesadaran, bukan
karena terpaksa atau tanpa tujuan.
3. Adanya pembagian kerja sedemikian rupa. yang dilakukan atas dasar perbedaan
kemampuan dan minat anggota organisasi. Tetapi juga harus terkoordinasi
dengan baik agar tidak terjadi bekerja sendiri-sendiri tanpa memperhatikan
tujuan sebenarnya yang akan dicapai.
4. Pelimpahan wewenang harus sesuai dengan tanggung jawab.
5. Penetapan hirarkhi wewenang dari atas sampai ke bawah harus dilakukan secara
tegas agar dapat memberikan gambaran pola hubungan kerja yang perlu
dipelihara.
6. Kesatuan arah. Maksudnya semua kegiatan semua sumber yang digunakan
dalam organisasi harus mengarah pada tujuan yang sama.
7. Adanya kesatuan perintah (unity of command). Setiap anggota kelompok hanya
memiliki satu pimpinan atau atasan langsung, kepada siapa ia menerima
perintah, memberikan laporan dan mempertanggungjawabkan kegiatannya.
8. Batas kemampuan pengawasan (span of control).Span of control
menggambarkan batas kemampuan seorang pemimpin secara langsung dalam
mengawasi bawahannya dengan baik. Karena begitu banyaknya kemungkinan
bawahan yang harus diawasi, pemimpin organisasi perlu mengenal karakter
mereka dan mengembangkan strategi dasar kepengawasan efektif.

6) Kebaikan dan Keburukan Bentuk Organisasi


Span of control sendiri memiliki arti yang bermacam-macam, Yaitu yang
mengatakan span of control, span of authority, span of attention atau span of
supervition.span of control juga dapat di bilang rentang kendali dari manajemen

20
puncak terhadap seluruh aktivitas yang ada dalam suatu organisasi ada juga
bergantung pada seberapa besar organisasi yang dikelola baik dari segi struktur
(vertikal & horizontal) maupun ruang lingkup aktivitas organisasi.
Pertama rentang manejemen mempengaruhi penggunaan efisiensi dari manajer
dan pelaksanaan kerja efektif dan bawahan mereka. Kedua, adanya hubungan antara
rentang manajemen dengan struktur organisasi, dimana semakin sempit tentang
manajemen struktur organisasi akan berbentuk "tall" sedang rentang manajemen
yang melebar akan membentuk struktur organisasi & "flat" yang berarti tingaktan
manajemen semakin sedikit Semakin besar organisasi semakin besar pula SOC
karena sangat bergantung pada keyakinan manajemen puncak bahwa fungsi-fungsi
manajemen (Planning, Organizing,dan CONTROLLING) dalam telah berjalan baik
sesuai dengan harapan dan kebijakan.
Menurut pola hubungan kerja, lalu lintas wewenang dan tanggung jawab, maka
bentuk organisasi dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Bentuk Organisasi Garis
Bentuk ini merupakan nbentuk organisasi paling tua dan paling sederhana.
Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga disebut dengan
organisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini relatif kecil,
jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan spesialisai kerja
yang belum begitu rumit dan tinggi.
Kebaikannya:
a. Kesatuan komado terjamin baik karena pimpinan berada pada satu
tangan.
b. Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah
orang yang diajak berkonsultasi masih sedikit.
c. Rasa solidaritas dianatara karyawan umumnya tinggi karena saling
mengenal.
Keburukannya:
a. Seluruh organisasi tergantung pada satu pimpinan (satu orang) dimana
bila pimpinan tersebut berhalangan maka organisasi tersebut akan
mandek atau hancur.
b. Ada kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
c. Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
2. Bentuk Organisasi Fungsional
Bentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian atau segelintir pimpinan
tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang

21
memberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh
FW Taylor.
Kebaikannya:
a. Pembidangan tugas-tugas jelas.
b. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal
mungkin.
c. Digunakannya tenga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan
fungsinya.
Keburukannya:
a. adanya spesialisasi kerja maka akan sulit untuk mengadakan tour of
duty.
b. Karyawan lebih mementingkan bidangnya sehingga sukar untuk
melaksanakan koordinasi.

3. Bentuk Organisasi Garis dan Staff


Bentuk ini umumnya dianut oleh organisasi besar, daerah kerja yang luas,
mempunyai bidang tugas yang beraneka dan rumit serta jumlah karyawan
yang banyak. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson.
Kebaikannya:
a. Dapat digunakan pada setiap organisasi yang besar, apapun tujuannya,
luas organisasinya, dan kompleksitas susunan organisasinya.
b. Pengambilan keputusan lebih mudah karena adanya dukungan dari staf
ahli.
c. Perwujudan the right man in the right placelebih mudah terlaksana.
Keburukannya:
a. Sesama karyawan dapat terjadi tidak saling mengenal, solidaritas sulit
terbangun
b. Karena susunan organisasinya yang koompleksitas, maka kesulitannya
adalah dalam bidang koordinasi antar divisi atau departemen.

4. Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff


Bentuk ini merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan
bentuk organisasi garis dan staff. Adapun kebaikan dan keburukan dari
bentuk organisasi ini adalah juga merupakan kombinasi dari bentuk diatas.

2.5 Desain Struktur Organisasi


Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun Organisasi adalah suatu wadah
berkumpulnya minimal dua orang untuk mencapai sebuah tujuan. Struktur Organisasi adalah
Suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan

22
dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi adalah
bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.
Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak
mendesain struktur, antara lain:
Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasidibagi-bagi ke
dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara
bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan
pelanggan.
Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari
puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab
kepada siapa.
Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer
secara efisien dan efektif.
Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat
pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi.
Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.

1. Desain organisasi yang umum


Struktur sederhana.
Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar
departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat
pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak
dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil di mana manajer dan pemilik adalah orang
yang satu dan sama. Kekuatan dari struktur ini adalah kesederhanaannya yang
tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan dalam pengelolaan, dan
kejelasan akuntabilitas. Satu kelemahan utamanya adalah struktur ini sulit untuk
dijalankan di mana pun selain di organisasi kecil karena struktur sederhana menjadi
tidak memadai tatkala sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang
rendah dan sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban
(overload) di puncak.
Birokrasi
Birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin
yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-

23
tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang
terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti
rantai komando. Kekuatan utama birokrasi ada kemampuannya menjalankan
kegiatan-kegiatan yang terstandar secara sangat efisien, sedangkan kelemahannya
adalah dengan spesialisasi yang diciptakan bisa menimbulkan konflik-konflik
subunit, karena tujuan-tujuan unit fungsional dapat mengalahkan tujuan keseluruhan
organisasi. Kelemahan besar lainnnya adalah ketika ada kasus yang tidak sesuai
sedikit saja dengan aturan, tidak ada ruang untuk modifikasi karena birokrasi hanya
efisien sepanjang karyawan menghadapi masalah yang sebelumnya telah mereka
hadapi dan sudah ada aturan keputusan terprogram yang mapan.
Struktur matriks
Struktur matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang
ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Struktur
matriks dapat ditemukan di agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang,
laboratorium penelitian dan pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit,
lembaga-lembaga pemerintah, universitas, perusahaan konsultan manajemen, dan
perusahaan hiburan.
Pada hakikatnya, struktur matriks menggabungkan dua bentuk
departementalisasi: fungsional dan produk. Kekuatan departementalisasi fungsional
terletak, misalnya, pada penyatuan para spesialis, yang meminimalkan jumlah yang
diperlukan sembari memungkinkan pengumpulan dan pembagian sumber
daya khusus untuk keseluruhan produk. Kelemahan terbesarnya adalah sulitnya
mengoordinasi tugas para spesialis fungsional yang beragam agar kegiatan mereka
rampung tepat waktu dan sesuai anggaran. Departementalisasi produk, di lain pihak,
memiliki keuntungan dan kerugian yang berlawanan. Departementalisasi ini
memudahkan koordinasi di antara para spesialis untuk menyelesaikan tugas tepat
waktu dan memenuhi target anggaran. Lebih jauh, departementalisasi ini
memberikan tanggung jawab yang jelas atas semua kegiatan yang terkait dengan
sebuah produk, tetapi dengan duplikasi biaya dan kegiatan. Matriks berupaya
menarik kekuatan tersebut sembari menghindarkan kelemahan-kelemahan mereka.
Karakteristik struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia mematahkan
konsep kesatuan komando sehingga karyawan dalam struktur matriks memiliki dua

24
atasan -manajer departemen fungsional dan manajer produk. Karena itulah matriks
memiliki rantai komando ganda.

2. Desain Struktur Organisasi Modern


Struktur tim
Struktur tim adalah pemanfaatan tim sebagai perangkat sentral untuk
mengoordinasikan kegiatan-kegiatan kerja. Karakteristik utama struktur tim adalah
bahwa struktr ini meniadakan kendala-kendala departemental dan mendesentralisasi
pengambilan keputusan ke tingkat tim kerja. Struktur tim juga mendorong karyawan
untuk menjadi generalis sekaligus spesialis.
Organisasi virtual
Organisasi virtual adalah organisasi inti kecil yang menyubkontrakkan fungsi-
fungsi utama bisnis secara detail.
Organisasi Nirbatas
Organisasi nirbatas adalah sebuah organisasi yang berusaha menghapuskan
rantai komando, memiliki rentang kendali tak terbatas, dan mengganti departemen
dengan tim yang diberdayakan.

3. Ada dua model ekstrem dari desain organisasi


Model mekanistis, yaitu sebuah struktur yang dicirikan oleh departementalisasi yang
luas, formalisasi yang tinggi, jaringan informasi yang terbatas, dan sentralisasi.
Model organik, yaitu sebuah struktur yang rata, menggunakan tim lintas hierarki dan
lintas fungsi, memiliki formalisasi yang rendah, memiliki jaringan informasi yang
komprehensif, dan mengandalkan pengambilan keputusan secara partisipatif.
Model Piramid,model ini di buat persis sebuah piramida.
Model Horizontal,Model ini dibuat dengan manarik garis lurus secara horizontal
dengan pembagian funsional masing-masing bersama tugasnya masi-masing

4. Faktor penentu struktur organisasi


Sebagian organisasi terstruktur pada garis yang lebih mekanistis sedangkan
sebagian yang lain mengikuti karakteristik organik. Berikut adalah faktor-faktor utama
yang diidentifikasi menjadi penyebab atau penentu struktur suatu organisasi:
Strategi
Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen
untuk mencapai sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi
secara keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat, tepatnya,
struktur harus mengikuti strategi. Jika manajemen melakukan perubahan

25
signifikan dalam strategi organisasinya, struktur pun perlu dimodifikasi untuk
menampung dan mendukung perubahan ini. Sebagian besar kerangka strategi
dewasa ini terfokus pada tiga dimensi (inovasi, minimalisasi biaya, dan imitasi)
dan pada desain struktur yang berfungsi dengan baik untuk masing-masing
dimensi.
Strategi inovasi adalah strategi yang menekankan diperkenalkannya
produk dan jasa baru yang menjadi andalan. Strategi minimalisasi biaya adalah
strategi yang menekankan pengendalian biaya secara ketat, menghindari
pengeluaran untuk inovasi dan pemasaran yang tidak perlu, dan pemotongan
harga. Strategi imitasi adalah strategi yang mencoba masuk ke produk-produk
atau pasar-pasar baru hanya setelah viabilitas terbukti.
Ukuran organisasi
Terdapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah
organisasi secara signifikan memengaruhi strukturnya. Sebagai contoh,
organisasi-organisasi besar yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih
cenderung memiliki banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal,
serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil. Namun, hubungan itu tidak
bersifat linier. Alih-alih, ukuran memengaruhi strukturdengan kadar yang
semakin menurun. Dampak ukuran menjadi kurang penting saat organisasi
meluas.
Teknologi
Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input
menjadi output. Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk
mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk
atau jasa.
Lingkungan
Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau
kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja
organisasi. Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan,
pesaing, badan peraturan pemerintah, kelompok-kelompok tekanan publik, dan
sebagainya.
Struktur organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya karena lingkungan selalu
berubah.

26
Beberapa organisasi menghadapi lingkungan yang relatif statis -tak
banyak kekuatan di lingkungan mereka yang berubah. Misalnya, tidak muncul
pesaing baru, tidak ada terobosan teknologi baru oleh pesaing saat ini, atau tidak
banyak aktivitas dari kelompok-kelompok tekanan publik yang mungkin
memengaruhi organisasi. Organisasi-organisasi lain menghadapi lingkungan
yang sangat dinamis (peraturan pemerintah cepat berubah dan
memengaruhi bisnis mereka, pesaing baru, kesulitan dalam mendapatkan bahan
baku), preferensi pelanggan yang terus berubah terhadap produk, dan
semacamnya. Secara signifikan, lingkungan yang statis memberi lebih sedikit
ketidakpastian bagi para manajer dibanding lingkungan yang dinamis. Karena
ketidakpastian adalah sebuah ancaman bagi keefektifan sebuah
organisasi, manajemen akan menocba meminimalkannya. Salah satu cara untuk
mengurangi ketidakpastian lingkungan adalah melalui penyesuaian struktur
organisasi.

2.6 Gambar dan Bagan Bentuk Struktur Organisasi

1. Bentuk Piramid.
Bentuk Ini Yang Paling Banyak Diguakan, Karena Sederhana, Jelas Dan Mudah
Dimengerti. Bagan organisasi bentuk Piramid adalah suatu organisasi dimana bentuk
bagan organisasi tersebut menyerupai piramid. Dimana suatu pimpinan tertinggi ada di
paling atas piramid dan tingkatan pimpinan menengah dan bawahan ada di bagian-bagian

27
bawah. Bentuk piramid sering kali dipakai di organisasi-organisasi, karna bentuk piramid
ini mudah dimengerti dan dipahami.
Type piramid memiliki ciri-ciri antara lain ialah:

o memiliki jumlah organisasi yang tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki


kewenangan sedikit.

o Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak

o Pada jumlah jabatan sedikit sebab tingkat tingkat relatifnya kecil

2. Bentuk Vertikal.
Bentuk Vertikal Agak Menyerupai Bentuk Piramid, Yaitu Dalam Pelimpahan Kekuasaan
Dari Atas Ke Bawah, Hanya Bagan Vertikal Berwujud Tegak Sepenuhnya.

2. Bentuk Horizontal.
Bagan Ini Digambarkan Secara Mendatar. Bagan organisasi bentuk horizontal
atau mendatar adalah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk

28
atau ujung pimpinan tertinggi sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang
terendah disusun dari kiri kearah kanan atau sebaliknya.

3. Bentuk Lingkaran.
Menggambarkan hubungan Antara Satu Jabatan Dengan Jabatan . Bagan
organisasi bentuk Lingkaran adalah suatu bentuk bagan organisasi dimana satuan
organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari luar bidang lingkaran ke arah titik
tengah pusat lingkaran dimana di titik tengah adalah pejabat atau pimpinan tertinggi.

Bagan struktur di Perusahaan

29
BAB III
MANAJEMEN PERUSAHAAN PT. BUKIT ASAM

30
3.1 Organisasi Perusahaan PT. Bukit Asam
Dalam menjalankan bisnisnya PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Memilki dewan direksi
yang terdiri dari Direktur Utama, Direktur Pengembangan Usaha, Direktur
Operasi/Produksi, Direktur Keuangan, Direktur Niaga dan Direktur Sumber Daya Manusia
Umum.
Jumlah karyawan PTBA saat ini 3.486 orang, yang bekerja di PTBA 3.346 orang dan
yang diperbantukan di anak perusahaan serta dana pensiun sebanyak 122 orang. PTBA terus
meningkatkan kompetensi SDM-nya melalui perancangan sistem administrasi dan
pengembangan SDM yang kredible. Beberapa langkah strategis yang telah dijalankan PTBA
untuk mempersiapkan manajemen dan pemimpin profesional yang meliputi: penyelarasan
(alignment) organisasi dan penyempurnaan sistem manajemen SDM, serta pembentukan dan
sosialisasi budaya unggul yang menekankan pada motivasi diri dan peningkatan kesadaran
akan peran dan kontribusi untuk meningkatkan performa PTBA. Sedangkan untuk
menyiapakan supervisor dan tingkatan dibawahnya, PTBA memfokuskan pengembangan
pada pemenuhan kompetensi teknis terutama di bidang pertambangan, mesin, dan listrik.
Dalam menjalankan tugas sebagai karyawan PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. Seluruh
karyawan diwajibkan mematuhi peraturan kerja yaitu :

1. Memakai pakaian tugas/dinas karyawan PT. Bukit Asam (Persero), Tbk selama bekerja.
2. Untuk karyawan tambang diwajibkan memakai helm untuk menjaga Keselamatan Kerja
Karyawan (K3).
Di PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. Terdapat pembagian jam kerja yaitu :
1. Tenaga staff, hari kerja senin sampai jumat
2. Tenaga Penunjang, 3 shift kerja dengan grup A,B,C dan D, waktu kerja untuk setiap shift
adalah 8 (delapan) jam dengan rincian sebagai berikut :
a. Shift 1 (malam), pukul 23.00 WIB s/d pukul 07.00 WIB.
b. Shift II (pagi), pukul 07.00 WIB s/d pukul 15.00 WIB.
c. Shift III (siang), pukul 15.00 WIB s/d pukul 23.00 WIB
Untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan PT. Bukit Asam (Persero), Tbk
menyediakan beberapa fasilitas yaitu :
1. Perumahan Karyawan
Perumahan karyawan ini diberikan menurut jabatan karyawan tersebut. Bagi karyawan
yang memiliki jabatan tinggi seperti General Manager, Manager, Asisten Manager

31
diberikan perumahan khusus yang berada di Town site dan Base Camp Tanjung Enim
dan masa berlakunya sampai akhir jabatan (pensiun. Disamping itu disediakan juga
perumahan untuk karyawan PT Bukit Asam (Persero), Tbk. Yang berada di BTN.
Perumahan karyawan ini diperoleh dari potongan gaji setiap bulannya sampai batas
tempo pembayaran rumah tersebut.

2. Rumah Sakit PT Bukit Asam (Persero), Tbk


Rumah Sakit PT Bukit Asam (Persero), Tbk ini dapat digunakan untuk seluruh karyawan,
tetapi tidak menutup kemungkinan untuk masyarakat lainnya.

3. Sarana Ibadah
Untuk kelancaran beribadah karyawan PT Bukit Asam (Persero), Tbk dan seluruh
masyarakat maka perusahaan mendirikan beberapa masjid diantaranya Masjid Jami
Bukit Asam, Masjid Jami Al-Hikmah dan lain-lain.

4. Sarana Pendidikan
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Tanjung Enim, perusahaan juga
mendirikan beberapa sarana pendidikan, seperti TK Antrasita, SMU PTBA dan SMK
YPBA.

5. Sarana Transportasi
Untuk mempermudah kelancaran kerja, maka perusahaan menyediakan beberapa
transportasi, seperti bis antar jemput karyawan baik yang berada di kantor maupun di
tambang Bukit Asam (Persero), Tbk.

6. Sarana Olahraga
Untuk menjaga kesehatan karyawan PT. Bukit Asam (Persero), Tbk mendirikan
gedung olahraga (GOR) yang didalamnya terdapat beberapa lapangan olahraga.

Secara organisasi, Laboratorium Penanganan & Angkutan Batubara PTBA Tanjung


Enim memiliki dua macam struktur organisasi, yaitu: struktur organisasi menurut internal
PTBA dan struktur organisasi menurut ISO/IEC 17025:2005.

Berdasarkan SK Direksi No. 084/SK/PTBA-PERS/2007 tanggal 06 Maret 2007,


secara internal Laboratorium PTBA Tanjung Enim bertanggung jawab secara langsung

32
kepada satuan kerja Penanganan dan Angkutan Batubara (PAB). Struktur organisasinya
dapat diamati pada skema berikut.

Dalam melaksanakan kegiatan operasional sehari-hari, Laboratorium PTBA Tanjung


Enim didukung oleh 2 unit kerja, yaitu :

1. Laboratorium Penguji, yang berperan untuk melaksanakan kegiatan pengujian


batubara mulai dari tahap preparasi contoh, analisis proksimat, analisis ultimat,
indeks kekerasan batubara, analisis ukuran butiran, nilai kalor, titik leleh abu
hingga komposisi abu, serta melaksanakan pengujian air asam tambang untuk
parameter pH, total zat padat terlarut, total zat padat tersuspensi, logam Fe dan
Mn.
2. Laboratorium Kalibrasi, yang berperan untuk melaksanakan kegiatan kalibrasi
peralatan uji/ukur laboratorium supaya memiliki tingkat akurasi yang tinggi,
serta melaksanakan perawatan/perbaikan peralatan uji/ukur laboratorium.

3.2 Struktur Organisasi PT. Bukit Asam


Perseroan menerapkan struktur organisasi yang dinamis, efisien dan efektif sesuai
dengan perkembangan industri serta dalam rangka mencapai pertumbuhan kinerja yang
optimal.
Struktur organisasi yang mampu mengakomodir tuntutan pengembangan usaha harus
disertai kemampuan untuk mengarahkan semua sistem yang terlibat di dalamnya agar
bekerja lebih efisien, efektif dan produktif.
Struktur organisasi kami diformulasikan berdasarkan spesialisasi dan fungsi masing-
masing anggota di dalam unit kerja perusahaan. Struktur ini mampu mengantisipasi
kebutuhan organisasi yang lebih baik dan kinerja yang lebih efisien dalam mencapai target
dan tujuan perusahaan.

33
34
Profil Jabatan

1. Dewan Komisaris
a. Agus Suhartono

Komisaris Utama merangkap sebagai Komisaris Independen. Menjabat sebagai


Komisaris Utama sejak RUPSLB pada tanggal 10 Oktober 2013 dengan latar belakang
pendidikan di Lemhanas (2003), Sesko TNI (1999), Seskoal (1994) dan Akademi
Angkatan Laut (1978). Sebelum menjabat sebagai Komisaris Utama PT Bukit Asam
Tbk, pria kelahiran Blitar 25 Agustus 1955 ini pernah menjabat sebagai Panglima TNI
periode 2010 s/d 2013. Sebelumnya beberapa jabatan penting juga pernah dijalaninya,
seperti Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) di tahun 2010 dan menjadi Inspektur
Jenderal Departemen Pertahanan.

b. Dr. Ir. S. Koesnaryo, M.Sc., IPM

Ditetapkan menjadi Komisaris Independen Perseroan dalam RUPS Tahunan tanggal 25


April 2013. Saat ini menjabat Dekan Fakultas Teknologi Mineral UPN Veteran
Yogyakarta, sebelumnya pada Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal ( KPDT)
menjabat Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan IPTEK tahun 2007 - 2009 dan
Asisten Deputi Urusan Sumberdaya Mineral & Energi tahun 2005 - 2007. Pendidikan S-
1 Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta (1980), S2 Rekayasa
Pertambangan/Geomekanika di Institut Teknologi Bandung (1991), S3 Ilmu Teknik
Pertambangan di Institut Teknologi Bandung (1999).

35
c. Leonard

Ditetapkan menjadi Komisaris perseroan dalam RUPS Tahunan tanggal 25 April 2013.
Saat ini menjabat PATI di Markas Besar Angkatan Darat tahun 2012 - sekarang,
sebelumnya menjabat Pangdam IX Udayana tahun 2011 - 2012, Aspam KASAD tahun
2010 - 2011, Kepala Pos Wilayah Papua pada Badan Intelijen Negara (BIN) tahun 2008 -
2010. Pendidikan Akabri tahun 1981.

d. Seger Budiarjo

Ditetapkan menjadi Komisaris perseroan dalam RUPS Tahunan tanggal 25 April 2013.
Saat ini menjabat Asisiten Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur I
Kementerian Badan Usaha Milik Negara tahun 2012 - sekarang, Sekretaris Dewan
Komisaris PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tahun 2008 sekarang, sebelumnya
menjabat Komisaris PT Asuransi International Indonesia tahun 2009 - 2012 dan
Sekretaris Dewan Komisaris PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Tahun 1996 -
2008. Pendidikan S-2 dari Institut Pertanian Bogor tahun 2002.

36
e. Robert Heri

Menjabat Komisaris Perseroan sejak 2012 sekaligus menjabat sebagai Kepala dinas
Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Selatan (1 Maret 2010 - sekarang). Meraih
Gelar Sarjana Teknik Geologi dari Universitas Pakuan Bogor pada tahun 1991 dan
Magister Manajemen dari Universitas Binadarma Palembang tahun 2008. Pemegang
Satya Lencana Karya Satya 10 tahun dari Presiden Republik Indonesia ini, memulai
perjalanan karir sebelumnya sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 1993, Kasi
Geologi Tata Laksana Kanwil Sumsel tahun 2000, Direktur Utama BUMD PT.
Petromuba, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Musi Banyu Asin
(2008), sebelum diangkat sebagai Kepala dinas Pertambangan dan Energi sejak 2010
hingga saat ini.

f. Muhammad Said Didu

Komisaris. Pengalaman, Perekayasa Madya di BPPT (2011 s.d. Sekarang), Ketua Bidang
Perencanaan Tim Pelaksana KKIP (2012 s.d. sekarang), Sekretaris Kementerian BUMN
(2005-2010), Dewan Pengawas BLU Rumah Sakit RSCM (2007-2011), Komisaris
Utama PT PN IV (Persero) (2006 s.d. Sekarang), Komisaris Utama PT Merpati
Nusantara Airlines (Persero) (2008-2011), Anggota MPR-RI (1997-1999), Komisaris
Utama PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia, Direktur Teknologi Agroindustri, BPPT

2. Dewan Direksi

37
a. Milawarma

Direktur Utama. Meraih gelar S-1 Jurusan Tambang di UPN Veteran, Yogyakarta (1987)
dan Magister Engineering di University of Wollongong, Australia (1995). Sebelumnya
menjabat sebagai Direktur Operasi Produksi Perseroan (2006 - 2011), perjalanan karir
meliputi jabatan Sekretaris Perusahaan (2003 - 2006), Analis Bisnis/Profesional Senior
Pengembangan Usaha (1999 - 2003), Kepala Diversifikasi Usaha (1997 - 1999) dan
Kepala Dinas Perencanaan Tambang Jangka Panjang (1995 - 1996).

b. Heri Supriyanto

Direktur Operasi / Produksi. Warga negara Indonesia, 58 tahun. Meraih gelar Sarjana
Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (1981). Merintis karir di PTBA hingga
menempati berbagai posisi kunci seperti Kepala Divisi Pengembangan Keteknikan
(1991-1993), Pimpinan Proyek Pengembangan Briket Batubara (1993-2001), Genral
Manager Pengusahaan Briket (2001-2005), Senior Manager Logistik (2005-2006),
Direktur Utama PT Bukit Pembangkit Innovative (2006) dan Direktur Pengembangan
Usaha (2006-2011). Diangkat sebagai Direktur Operasi/Produksi sejak 22 Desember
2011.

c. Maizal Gazali

38
Direktur SDM & Umum. Lulusan Sarjana dari Universitas Sumatera Utara jurusan
Tehnik Industri lulusan 1984 dan Pasca Sarjana Jurusan Magister Management
Administration Technologi dari Institut Teknologi Bandung lulusan 1994. Memulai karir
di perusahaan sebagai Kepala Bagian Monitoring QC (1987 - 1991). Jabatan terakhir
yang di emban adalah Senior Manajer SDM (2007 - 2011) dan Senior Manager Sistem
Manajemen Perusahaan (2011).

d. M. Jamil

Direktur Niaga. Menyelesaikan Sarjana Akuntasi dan Pasca Sarjana di Universitas


Sriwijaya. Sebelum menjabat sebagai Senior Manager Logistik periode 2009 - 2011,
adalah Senior Manager Akuntansi dan Anggaran periode 2007 - 2009.

e. Achmad Sudarto

39
Direktur Keuangan. Meraih gelar S-1 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, di
Universitas Sriwijaya, Palembang (1992) dan S-2 Magister Management (2009) dari
Universitas Sriwijaya. Mulai berkarir di PTBA sejak 1992, sebelum akhirnya menjabat
sebagai Corporate Secretary adalah Senior manajer Perbendaharaan dan Pendanaan
PTBA, tahun 2009 dan Manajer Akuntansi di PTBA, tahun 2007.

f. Anung Dri Prasetya

Direktur Pengembangan Usaha. Meraih gelar S-1 Jurusan Tambang dari Institut
Teknologi Bandung (1987) dan Magister Applied Science dari University of New South
Wales, Sydney - Australia (1993). Perjalanan karir sebelumnya meliputi jabatan sebagai
Direktur Utama salah satu anak perusahaan yaitu PT. Bukit Pembangkit Innovative,
Senior Manager SDM (2005 - 2007), Senior Manager Penambangan (2004 - 2005),
Senior Manager Pengembangan Usaha (2002 - 2004), dan sebagai Sekretaris Perusahaan
(2000 - 2002).

40
3.3 Job Description Masing-masing Jabatan pada Struktur Organisasi
Adapun deskripsi jabatan untuk masing-masing jabatan struktural di Laboratorium
PTBA Tanjung Enim sebagai berikut.

Direktur Utama

Tugas Direktur Utama Perusahaan adalah sebagai koordinator, komunikator,


pengambil keputusan, pemimpin, pengelola dan eksekutor dalam menjalankan dan
memimpin perusahaan Perseroan Terbatas (PT).

Direktur Keuangan

Direktur keuangan merupakan fungsi kerja di suatu perusahaan yang bertugas


merencanakan, menganggarkan, memeriksa, mengelola, dan menyimpan dana yang dimiliki
oleh perusahaan. Seorang manajer keuangan bertanggung jawab penuh pada keuangan
perusahaan dan mengambil keputasan penting dalam suatu investasi dan pembelanjaan
perusahaan.

Direktur Operasi/Produksi

Manager Operasi

Manager Operasi membantu tugas Direktur Utama dalam menyelesaikan


pekerjaan sehari-hari. Adapun tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut:

a. Membantu tugas-tugas direktur utama


b. Mewakili direktur utama apabila berhalangan.
c. Mengatur pengeluaran dana perusahaan harian.
d. Melaporkan laporan keuangan pada saat rapat evaluasi bulanan.
e. Melaporkan perbandingan penjualan di bulan yang sama pada tahun yang
berbeda, pada bulan ini dan bulan yang akan datang.

Direktur Pengembangan Usaha

Fungsi utama dari departemen Business Development adalah untuk mengembangkan dan
menghasilkan kesempatan-2 bisnis baru (new business opportunities). Departemen ini
bertanggung jawab atas analisis, evaluasi, dan akusisi proyek-2 dan tender-2 (project bids)

41
yang baru. Para profesional di bidang business development harus mampu melakukan
aktivitas selling, marketing, investment consulting dan service.

Departemen ini dikelola dan disupervisi oleh seorang Business Dev Manager, dengan job
desc kurang lebih sbb:
- Menetapkan target penjualan dan merumuskan strategi untuk mencapainya
- Mengelola proses proposal pengembangan bisnis sesuai time-line
- Berkoordinasi dengan para sponsor mengenai skala, standar, kondisi dan jangka waktu
penelitian (business research)
- Mengembangkan draft proposal berdasarkan team meetings
- Mengelola database Business Development
- Mendukung aktivitas-2 pemasaran

Direktur Niaga

Merencanakan, mengarahkan dan mengawasi seluruh kegiatan Direktorat Pemasaran untuk


merencanakan strategi Pemasaran sesuai RKAP.

1. Meninjau usulan RKAP dari seluruh Divisi di Direktorat Pemasaran dan


mengajukannya di dalam rapat Direksi dan rapat Komisaris
2. Merencanakan dan merumuskan kebijakan strategis yang menyangkut Pemasaran
3. Memonitoring dan mengarahkan proses-proses di seluruh Divisi Direktorat
Pemasaran
4. Melakukan koordinasi strategis antar Direktorat
5. Melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga/instansi terkait baik dalam
maupun dari luar negeri untuk menjalankan strategi Pemasaran
6. Memberikan masukan kepada Direktur Utama dalam memutuskan hal-hal yang
berkaitan dengan Pemasaran

Direktur SDM dan Umum

FUNGSI :

42
Membantu Direktur Keuangan & Umum dalam mengkoordinasikan kegiatan
pengelolaan kepegawaian, pengembangan SDM serta pengelolaan rumah
tangga kantor, pemeliharaan / perbaikan peralatan sarana dan kebersihan di
lingkungan Kantor Pusat.

TUGAS POKOK :

1. Mengkoordinasikan perumusan perencanaan dan pemberdayaan pegawai (man power


planning), sesuai kebutuhan Perusahaan.
2. Mengkoordinasikan perumusan sistem pengadaan, penempatan dan pengembangan
pegawai.
3. Mengkoordinasikan perumusan sistem dan kebijakan imbal jasa pegawai dengan
mempertimbangkan "internal / external equity".
4. Bersama Manajemen merumuskan pola pengembangan organisasi Perusahaan.
5. Menyelenggarakan Sistem Informasi SDM dalam suatu data base Kepegawaian.
6. Tersusunnya Kebijakan perencanaan, pengorganisasian dan administrasi program
Pendidikan dan Latihan (Diklat)
7. Tersusunnya program penelusuran bakat dan pembinaan kepribadian pegawai.
8. Tersedianya kajian dan evaluasi terhadap efektifitas program dan kontribusi peraturan
bagi perkembangan Perusahaan
9. Menindaklanjuti hasil penilaian kinerja seluruh Pegawai.
10. Dilaksanakannya pengembangan yang berkelanjutan terhadap Sasaran mutu Unit
Kerja dan Prosedur Mutu Unit Kerja yang mengacu kepada Kebijakan Mutu
Perusahaan yang telah ditetapkan.

BAB IV
URAIAN PROSES

4.1 Bahan Baku


Bahan organik utama batubara yaitu tumbuhan yang berupa jejak kulit pohon,
daun, akar, struktur kayu, spora, polen, damar dan lain-lain. Selanjutnya bahan organik
tersebut mengalami berbagai tingkat pembusukan (dekomposisi) sehingga menyebabkan

43
perubahan sifat-sifat fisik maupun kimia baik sebelum ataupun sesudah tertutup oleh
endapan lainnya. Hal ini berlangsung selama jutaan tahun. Oleh karena itu, batubara
termasuk dalam kategori bahan bakar fosil. Batubara merupakan suatu campuran padatan
heterogen yang terdapat di alam dengan tingkat atau grade yang berbeda mulai dari gambut,
lignit, subbituminus, bituminus dan antrasit yang dibedakan berdasarkan kandungan zat
terbang (volatile matter) dan besaran kalor.
Unsur-unsur yang ada dalam batubara terdiri dari Karbon (C), Hidrogen (H),
Oksigen (O), Belerang (S) dan Nitrogen (N). Karbon, hidrogen dan oksigen adalah unsur
utama pembentuk batubara, sedangkan belerang dan nitrogen hanya sebagai bahan pengikut,
seperti pada Gambar.

Proses pembentukan batubara terdiri dari dua tahap yaitu tahap biokimia
(penggambutan) dan tahap geokimia (pembatubaraan).
1. Pembentukan Gambut dan Batubara
Tumbuh-tumbuhan yang tumbang atau mati dipermukaan tanah pada umumnya
akan mengalami proses pembusukan dan penghancuran yang sempurna sehingga setelah
beberapa waktu kemudian tidak terlihat lagi bentuk asalnya. Pembusukan atau
penghancuran tersebut merupakan proses oksidasi yang disebabkan oleh adanya oksigen
atau aktifasi bakteri aerob hidup, maka sisa tumbuhan tersebut tidak mengalami proses
pembusukan dan penghancuran sempurna sehingga tidak akan terjadi proses oksidasi
sempurna. Pada kondisi tersebut hanya bakteri-bakteri anaerob saja yang melakukan
proses dekomposisi yang kemudian membentuk gambut.

2. Pembentukan Batubara
Proses pembentukan gambut akan berhenti karena beberapa alasan seperti
penurunan secara cepat dasar cekungan. Jika lapisan gambut yang telah terbentuk

44
kemudian ditutupi oleh lapisan sedimen , maka tidak ada lagi bakteri anaerob atau
oksigen yang dapat , mengoksidasi, maka lapisan gambut akan mengalami tekanan oleh
lapisan sedimen.
Tekanan terhadap lapisan gambut akan meningkat dengan bertambah tebalnya
lapisan sedimen. Tekanan yang bertambah besar akan mengakibatkan peningkatan
temperatur yang juga akan meningkat akibat bertambahnya kedalaman. Selain karena
adanya lapisan sedimen, kenaikan temperatur juga disebabkan oleh aktifitas magma
proses pembentukan gunung, serta aktifitas-aktifitas tektonik lainnya.
Peningkatan tekanan dan temperatur pada lapisan gambut akan mengkonversi
gambut menjadi batubara yang dicirikan dengan terjadinya proses pengurangan air,
pelepasan gas-gas CO2, H2O, CO dan CH4, peningkatan kepadatan dan kekerasan serta
nilai kalor, Faktor tekanan (P), Temperatur (T) dan Waktu (t) merupakan faktor-faktor
yang menentukan kualitas batubara, seperti pada Gambar 10.
Ada 2 teori yang menerangkan terjadinya batubara yaitu:
1. Teori In-situ
Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang berasal dari hutan
dimana batubara tersebut. Batubara yang terbentuk biasanya terjadi di hutan basah
dan berawa, sehingga pohon-pohon di hutan tersebut pada saat mati dan roboh,
langsung tenggelam ke dalam rawa tersebut dan sisa tumbuhan tersebut tidak
mengalami pembusukan secara sempurna dan akhirnya menjadi fosil tumbuhan yang
membentuk sedimen organik.

2. Teori Drift
Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang berasal dari hutan
yang bukan ditempat dimana dimana batubara tersebut. Batubara yang terbentuk
biasanya terjadi di delta mempunyai ciri-ciri lapisannya yaitu tipis, tidak menerus
(splitting), banyak lapisannya (multiple seam), banyak pengotor (kandungan abu
cenderung tinggi).

Tingkatan batubara berdasarkan sifat-sifatnya yaitu:

1. Antrasit, adalah batubara yang terjadi pada umur geologi yang paling tua. Adapun sifat-
sifatnya sebagai berikut:
a. Kalau dibakar, hampir seluruhnya habis terbakar tanpa timbul nyala.
b. Warna hitam mengkilat dan kompak.
c. Nilai kalor > 32558,2 kJ/kg.

45
d. Kandungan karbon berkisar antara 86% 98%.
e. Kandungan air < 8 %, sedangkan kandungan abu dan sulfur 0,5 %.

2. Bituminus, terbentuk pada periode geologi carboniferous dari tumbuh-tumbuhan yang


mengalami karbonisasi. Sifat-sifatnya sebagai berikut :
a. Warna hitam mengkilat dan kurang kompak.
b. Nilai kalor 26744,4 32558,2 kJ/kg.
c. Kandungan air berkisar antara 5 10%, sedangkan abu dan sulfur 0,5 %.
d. Kandungan karbon berkisar antara 70% 85%.

3. Sub-bituminus, adalah batubara yang berumur 100 juta tahun, memiliki sifat :
a. Nilai kalor 19302,5 26744,4 kJ/kg.
b. Merupakan sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.
c. Kandungan karbon berkisar antara 45% 69%.

4. Lignit, terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang mengalami karbonisasi di bawah lapisan


tanah dalam jangka waktu yang lama . Mempunyai sifat :
a. Warna kecoklatan dan sangat rapuh .
b. Nilai kalor sekitar 14651,3 19302,5 kJ/kg.
c. Kandungan karbon berkisar antara 15% 45%.
d. Kandungan air berkisar antara 35% 75% wt, sedangkan kandungan abu dan
sulfurnya berkisar antara 0,7%.
5. Peat (gambut), dengan ciri :
a. Warna coklat dan belum kompak.
b. Berpori dan memiliki kandungan air di atas 75 %.
c. Nilai kalor < 14651,3 kJ/kg.

Proses Terbentuknya Batubara

46
Peringkat Pembentukan Batubara

4.2 Proses Produksi


Proses produksi batubara dimulai dari terbentuknya batubara, penggalian dengan
menggunakan Bucket Wheel Excavator, penumpukan yang dilakukan pada stock pile hingga
ke konsumen.
Penggalian Batubara
Penambangan dilakukan dengan membuat suatu galian bukaan terbentuk
jenjang- jenjang (bench) sebagai
langkah pertama dalam
pengupasan tanah
maupun pengupasan batubara,
dengan alat gali berupa Bucket
wheel Excavator (BWE).
BWE diletakkan disetiap
jenjang- jenjang penggalian
tersebut yang kemudian untuk
menggeruk lapisan
penutup batubara maupun untuk mengeruk batubara itu sendiri.

47
Dalam melakukan penambangan batubara, PT. Bukit Asam (Persero) Tbk
menerapkan metoda tambang bawah tanah di Unit Penambangan Ombilin (UPO) dan
metoda tambang terbuka di Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPTE). Proses
penambangan batubara di TAL, seperti pada Gambar.

Diagram Alir Proses Penambangan di Tambang Air Laya

Produk :

48
f. Tambang Terbuka
Disebut juga tambang permukaan yang hanya memiliki nilai ekonomi bila
lapisan batubara berada dekat dengan permukaan tanah. Tambang terbuka terdiri
dari dua metoda, yaitu:
1. Penambangan menerus dengan Bucket Wheel Excavator (BWE).
Untuk pengangkutan batubara dari daerah penambangan digunakan coal
conveyer ke lokasi tempat penumpukan (stock pile), yang selanjutnya
melalui stasiun pemuat (train loading station atau TLS) batubara dimuatkan
ke kereta api untuk diangkut ke pelabuhan.
BWE merupakan alat gali muat yang cocok dipergunakan untuk material
tanah penutup bijih yang lunak baik lapisan tipis maupun lapisan tebal,
terutama yang berupa tanah atau lempeng, pasir merupakan serpih lunak
dimana tidak terdapat formasi batuan yang keras. BWE dalam
pengoperasiannnya ditunjang oleh:
1. Belf Wagon (BW) yang merupakan alat bantu untuk memperpanjang
jangkauan penggalian BWE.
2. Hopper Car (HC) yang merupakan corong penerima material dari BW
yang kemudian diteruskan ke Belt Conveyer yang berada dibawahnya.
3. Cable Reel Car (CRC) yang berfungsi untuk menggerakkan HC
mengikuti arah penggalaian BWE.
Dalam pengoperasiannya, alat ini dibantu oleh beberapa
perangkat pembantu seperti :

1. Conveyer Excavating (CE)


Merupakan conveyor pengangkut material yang diterima langsung
dari BWE melalui BW dan HC untuk dibawa ke CS dan CDP, CE
terdiri dari dua tipe yaitu dapat digeser dan CE yang tetap.
2. Conveyer Shuting (CS)
Merupakan conveyor pengangkut material yang menghubungkan
CE ke CDP.
3. Conveyer Distribution Point (CDP)

49
Merupakan conveyor pengatur distribusian material tanah atau
batuan ketempat penimbunan dengan cara memaju-mundurkan Hopper.
Tanah akan dialirkan ke jalur Conveyer Dumping (CD), sedangkan
batubara dialirkan ke Conveyer Coal (CC)
4. Conveyer Dumping (CD)
Merupakan conveyer untuk mengangkut tanah yang diterima
langsung dari CDP ke daerah penimbunan tanah diluar tambang.
5. Conveyer Coal (CC)
Merupakan conveyer yang digunakan untuk mengangkut batubara
yang diterima langsung dari CDP ke Stoke pile.

Spesifikasi Kualitas Batubara PT. Bukit Asam

Parameter TE 55 TE 59 TE63 TE 67 TE 70

CV (kkal/kg, 5.500- 5.601- 6.100- 6.401- 6.801-7.200


adb) 5600 6.000 6.400 6.800
TM (%, ar) 23,76- 23,54- 19,47- 13,57- 9,44-15,89
29,64 29,51 28,52 20,32
IM (%, adb) 11,79- 11,10- 9,80-13,54 6,56-10,74 4,46-8,09
18,12 15,91
Ash (%, adb) 4,48-10.90 3,41-7,56 2,58-6,27 2,30-6.93 2,25-5,86

50
VM (%, adb) 36,67- 38,34- 39,61- 39,86- 40,17-41,00
40,70 42,06 42,76 42,99
FC (%, adb) 36,70- 39,06- 41,29- 43,48- 46,40-49,70
40,15 42,30 44,08 46,95
TS (%, adb) 0,12-1,01 0,08-0,94 0,53-1,87 0,21-0,93 0,17-1,18

Sumber : Laboratoriu m PT Bukit Asam Tanjung Enim, 2012

CV = Calorific Value TM = Total Moisture IM = Inherent Moisture

VM = Volatile Matter FC = Fixed Carbon TS = Total Moisture

Kualitas Batubara
Basis Pelaporan Kualitas Batubara
Basis
No Parameter Keterangan
Pelaporan
1 Total Moisture (TM) As reseived Untuk transportasi dan
(ar) perhitungan parameter lain
2 Analisa Proksimat Air Dried (ad) Sebagai data dasar dalam
- Inherent Moisture (IM) mendeskripsikan jenis
- Ash Content (A) batubara. Jumlahnya sama
- Volatile Matter (VM) dengan 100%
- Fixed Carbon (FC)

51
3 Analisa ultimat Dry Mineral Dihitung koreksi kadar TM
- Karbon Matter Free dan Mineral Matter.
- Hidrogen (dmmf) Jumlahnya = 100%. Kadar
hidrogen dan oksigen penting
- Nitrogen dalam memperkirakan nilai
- Sulfur kalor bersih (net calorific
- Oksigen value) dari data nilai kalor.
4 Bentuk Sulfur Air dried Memberikan informasi
- Sulfur Printik tentang produk pembakaran
- Sulfur Organik sulfur selama pembakaran
- Sulfur Sulfur dan karbonisasi. Jumlahnya
sama dengan sulfur total.
5 Total Sulfur Air dried Berkaitan dengan masalah
lingkungan
6 Nilai Kalor (MJ/kg) Kotor, Air Penting bila batubara sebagai
dried bahan bakar. 1MJ/kg = 430
Btu/lb = 239 kkal/kg
7 Analisa Abu Total Abu Penting untuk
- SiO2 memperkirakan sifat abu,
- AL2O3 - MgO khususnya untuk
- Fe2O3 - Na2O mengidentifikasi komponen
- TiO2 - K2O tertentu yang dapat
- Mn3O5 - P2O5 memberikan masalah saat
- CaO - SO3 pemakaiannya.
8 Ash Fusion temperature Penting dalm memperkirakan
- ISO A (IDT) sifat abu. Umumnya diukur
- ISO B (MT) dibawah kondisi oksidasi dan
- ISO C (FT) reduksi
9 Hardgrove Grindability Air dried Memberikan informasi sulit
index (HGI) atau mudahnya batubara
untuk digerus.
Sumber: Meyra. 2010

BAB V
KESIMPULAN

PT. Bukit Asam (Persero) Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
didirikan pada tanggal 02 Maret 1981 dengan dasar peraturan pemeritah No. 42 tahun 1980
berkantor pusat di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
Penambangan di PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, diawali dengan kegiatan eksplorasi pada
tahun 1915 1918 dan produksi pertama kali pada tahun 1919, batubara yang telah dieksploitasi
dari tahun 1919 1987 sebanyak kurang lebih 23 juta ton.

52
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk memiliki dua unit produksi, yaitu (1) Unit Tambang
Batubara Tanjung Enim, Sumatera Selatan terdiri dari Tambang Air Laya, Tambang non Air
Laya, Tambang Banko Barat, Tambang Muara Tiga Besar.(2) Unit penambangan Ombilin,
Sumatera Barat terdiri dari, Tambang terbuka, Tambang Bawah tanah.
Untuk mendukung produktivitas dan efisiensi kerja PT. Bukit Asam (Persero) Tbk
mengoperasikan tiga pelabuhan khusus batubara yaitu Pelabuhan Tarahan (Lampung), Pelabuhan
Kertapati (Sumatera Selatan), Pelabuhan Teluk Bayur (Sumatera Barat).
Metode penambangan batubara di PT. Bukit Asam Tanjung Enim terdiri dari 2 metoda
yaitu (1) Metode penambangan menerus dengan Bucket Wheel Excavator (BWE). (2) Metode
penambangan konvensional menggunakan alat gali mekanis (backhoe dragline) untuk menggali
batubara dan lapisan tanah penutup. Sebagai alat transportasi digunakan dump truck untuk
mengangkut batubara dan tanah penutup di lokasi tambang.
Spesifikasi kualitas batubara PT. Bukit Asam (Persero), Tbk (Mine Brand), antara lain :
TE 55 (5500-5600 kkal/kg adb), (TS 0,14-1,01 % adb)
TE 59 (5601-6000 kkal/kg, adb), (TS 0,08-0,94 % adb)
TE 63 (6001-6400 kkal/kg, adb), (TS 0,08-1,87 % adb)
TE 67 LS (6401-6800 kkal/kg, adb), (TS 0,24-0,70 % adb)
TE 67 HS (6401-6800 kkal/kg, adb), (TS 0,71-1,48 % adb)
TE 70 LS (6801-7200 kkal/kg, adb), (TS 0,22-0,70 % adb)
TE 70 HS (6801-7200 kkal/kg, adb), (TS 0,71-2,07 % adb)
TE 76/ANS (7501-8167 kkal/kg, adb), (TS 0,23-1,42 % adb)

Metode standar yang digunakan untuk analisis kualitas batubara adalah ASTM (
American Society for Testing and Materials) dan BS (British Standard).
Dalam sistem pemasaran untuk mencapai sasaran penjualan, PTBA telah menetapkan
kebijaksanaan dan strategi pemasaran. PTBA telah mempunyai sistem pemasaran yang dapat
menembus pasar nasional maupun pasar internasional. Ekspor terbesar PTBA untuk tahun ini
yaitu ke China naik sekitar 63 persen dari realisasi ekspor ditahun 2010 selanjutnya Jepang,
Taiwan, Malaysia, India, Korea, Thailand, dan Pakistan. Pada tahun 2010, PTBA telah menjual
sebesar 12,224 juta ton batubara, dengan kontribusi ekspor batubara sebesar 4,46 juta ton, dan
penjualan di dalam negeri 7,764 juta ton.
Unit utilitas sumber air bersih PT. Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk berasal dari sungai
enim yang diolah instansi air bersih. Dan sumber listrik yang digunakan oleh PT. Bukit Asam

53
(Persero) Tbk berasal dari PT. PLN Bukit Asam (Persero) dengan kapasitas sebesar 5.500 KVA
(Kilo volt ampere), tegangan 3 phasa, 20.000 volt, 50 HZ. Selain menggunakan sumber listrik
dari PT. PLN Bukit Asam (Persero) juga menggunakan sumber listrik cadangan dengan
mengoperasikan generator yang kapasitasnya 875 KVA, tegangan 3 phasa, 380 volt, 50 Hz.
Untuk pengolahan lingkungan PT Bukit Asam (Persero), Tbk telah melakukan kebijakan
dalam pengelolaan lingkungan demi tercapainya tujuan agar dapat menambang batubara dengan
cara ramah lingkungan serta tidak merugikan masyarakat sekitar daerah penambangan. PTBA
sangat serius dalam menangani berbagai masalah lingkungan di sekitar wilayah pertambangan
maka dari itu PTBA telah menerapkan sistem pemantauan yang terdiri dari beberapa bidang
seperti kualitas air, kualitas udara, kualitas tanah, vegetasi, satwa liar, dan revegetasi.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.ptba.co.id/

http://dedetzelth.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-pengorganisasian-dan.html

http://www.pengertianku.net/2015/06/pengertian-struktur-organisasi-dan-fungsinya.html

http://rezaydrus.blogspot.co.id/2014/10/tipe-dan-struktur-organisasi.html

https://tugasabti.wordpress.com/2013/04/17/task-4-struktur-organisasi-perusahaan-deskripsi-
tugas/
https://www.google.co.id/search?
http://v-ixio.blogspot.co.id/2013/10/bentuk-bentuk-bagan-struktur-organisasi_3.html

54
55

Anda mungkin juga menyukai