Anda di halaman 1dari 24

STUDI PEMODELAN SUMBERDAYA DAN CADANGAN EMAS

DI AREA PT.TRI USAHA BARU


KEC. LOLODA, KAB. HALMAHERA BARAT,
PROPINSI MALUKU UTARA

LAPORAN KERJA PRAKTEK

OLEH

ALBERT DJIN
NPM. 12105 31201 14062

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

(UMMU) Ternate

T.A. 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang maha Esa, atas karunia yang diberikan-Nya kepada

kami sehingga dimanapun kami diberi kesempatan untuk mau belajar, berjuang, dan berusaha

serta kami diberikan ruang dan waktu untuk mau berubah menuju suatu harapan pasti,

sehingga saya dapat menyelesaikan laporan yang Kerja Praktek berjudul “STUDI

PEMODELAN SUMBER DAYA dan CADANGAN EMAS DI AREA PT.TRI USAHA

BARU, Kec. Loloda, Kab. Halmahera Barat”. Dengan penuh usaha yang keras, semoga

laporan ini dapat diterima dan menjadikan arsip studi kegiatan Kerja Praktek Saya di area izin

Eksplorasi PT. Tri Usaha Baru.

Kemudian ucapan trimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan saran-saran,

sulusi, dan dan dasar-dasar pemikiran yang optimis kepada Saya, terutama kepada teman-

teman yang slalu memberi semangat, pembimbing lapangan yang slalu memberi masukan-

masukan yang tepat pada sasaran dan juga pada karyawan perusahaan terutama kepada

Geoligis-geologis yang yang slalu meluangkan waktu untuk berbagi pengetahuan kepada

Saya. Semoga apa yang bapak pendamping lapangan dan para Geologis-geologis sampaikan

kepada saya dapat bermanfaat dan beguna untuk pengembangan bagi pribadi Saya.

Akhirnya segala harapan dan jau dari sempurna laporan yang Saya buat ini tentunya

diharapkan bisa bisa menjadi bahan pertimbangan bagi Bapak/Ibu pimpinan PT. Tri Usaha

Baru yang dapat membantu dalam melaksanakan kegiatan Kerja Praktek di Perusahan yang

Bapak/Ibu pimpin, atas harapan saya dan perhatian Bapak/Ibu Saya ucapkan banyak

trimakasih.

Loloda , 2 Juni 2018

Albert Djin
NPM:1210 5312 0114 062

ii
DAFTAR ISI

Isi Halaman

JUDUL

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Ruang Lingkup Kerja Praktek ................................................................... 2

1.3 Tujuan Kerja Praktek ................................................................................. 2

1.4 Manfaat Kerja Praktek ............................................................................... 3

1.5 Lokasi Kesampaian Daerah ....................................................................... 3

1.6 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................................ 4

BAB II TINJAUAN UMUM


2.1 Gaeografis Daerah Penelitian.................................................................... 6
2.2.1 Topografi.......................................................................................... 6

2.2.2 Kondisi Geologi ............................................................................... 7

BAB III TINJAUAN PUSTAKA


3.1 Defenisi Pemodelan Sumber Daya dan Cadangan Emas ........................... 7

3.2 Estimasi Sumber daya mineral................................................................... 7

3.3 Dasar-dasar Untuk Pemodelan dan Perhitungan Sumber Daya Mineral ...... 9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengambilan Data ...................................................................................... 13

4.2 Metodelogi Penelitian ................................................................................ 13

iii
4.3 Bagan Alir Kerja Praktek ........................................................................... 15

4.4 Hasil dan pembahasan................................................................................ 16

BAB V KESIMPULAN ................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Untuk memndapatkan emas tidaklah mudah sehingga memerlukan kajian-kajian
khusus yang akan ditindaklunjuti dengan Eksplorasi menggunakan metoda
eksplorasiyang bertahap dimulai dari metode Tidak Langsung seperti Inderaja
(penginderaan jauh) untuk pengamatan suatu objek dipermukaan bumi dengan
memanfaatkan teknologi terkini seperti foto udara, citra satelit, citra radar,dll, Geofisika
metoda ini untuk mendapatkan informasi yang diinpretasikan berkaitan dengan pola-pola
geologi seperti jenis batuan, struktur, urutan stratigrafi, dan mineralisasi bijih dengan
teknologi yang dapat memberikan informasi tersebut seperti survei magnetik, grafitsi,
seismik, listrik, geofisika will-loging dan lain sebagainya danmetoda Geokimia untuk
pengukuran secara sitematik satu atau lebih unsur jejak (trace element) pada batuan,
tanah, sedimen aktif, vegetasi, air, atau gas untuk mencari anomali geokimia atau
konsentrasi abnormal dari suatu unsur jejak tertentu yang kontras dengan lingkunganya.
Dan Eksplorasi Langsung pada Permukaan untuk menentukan suatu gambaran
penyebaran yang menjadi target selanjutnya seperti pemetaan singkapan, penjejakan float
dan penjejakan dengan dulang, trenching dan tespit. Dan Eksplorasi pada Bawah Tanah
untuk menentukan gambaran geologi endapan emas dalam perkiraan awal, mengenai
ukuran, bentuk, sebaran, kualitas dan kuantitasnya hingga mendeliniasi secra tiga
dimensi (D3) yang telah diketahui dari percontohan singkapan, paritan uji, lubang bor,
shafts dan terowongan untuk mengetahui Sumber daya mineral(mineral resources);
yang diharapkan dapat memanfaatkan secara nyata. berdasarkan pada “tingkat keyakinan
geologi (geological assurance)” yang ditentukan dalam perhitungan sumber daya secara
kualitatif oleh tingkatkompleksitas geologi dan secara kuantitaf oleh jarak titik informasi
sehingga dapat mengetahui dimensi, bentuk, sebaran, kuantitas, dan kualitasnya, dan
hasilnya menjadi Cadangan mineral (mineral reserves) yang saat pengkajian kelayakan
dinyatakan layak untuk ditambang.

1
1.2 Ruang Linkup Kerja Praktek
Dalam kegiatan Kerja Praktek ini ini penulis menggunakan bahan tambang jenis
emas (Au) dan mineral pengikutnya sebagai studi kasus dengan menggunakan metode
Eksplorasi: Sebagaimana permasalahan yang akan dijabarkan dan studinya adalah
sebagai berikut :
 Bagaimana cara mendapatkan informasi Sumber Daya dan Cadangan emas serta
mineral pengikutnya dari pemetaan singkapan/hasil pemborandi area Eksplorasi.
 Mengestimasi kadar emas(Au) dari hasil pemboran Eksplorasi untuk membuat
Pemodelan dan Perhitungan sumber daya/cadangan yang diterapkan oleh perusahan
 Teknis pemodelan dan perhitungan sumber daya dan cadangan emas dan mineral
pengikutnya

1.3 Tujuan Kerja Praktek


Adapun tujuan dari Kerja Praktek ini untuk menigkatkan apresiasi dan
keterpanggilan saya sebagai Mahasiswa Teknik Pertambangan terhadap dunia industri
dan Pertambangan emas. Sebagai aplikasi dari teori-teori yang saya dapatkan di kampus
untuk mengimplementasikan di lapangan dengan tujuan:
1. Untuk mengetahui Tahapan-tahapan Eksplorasi emas (Au)
2. Untuk membuat pemodelan dan mengestimasi kadar emas (Au) dari hasil pemboran
Eksplorassi

1.4 Manfaat Kerja Praktek


2 Bagi Peserta
Dengan harapan hasil dari kegiatan Kerja Praktek ini saya mampu
berkontribusi dalam dunia pertambangan dan bertambanya pengetahuan juga
pengalaman nyata di lapangan yang meningkatkan keahlian profesi sehingga
menimbulkan kepercayaan diri bagi pribadi saya sebagai Maahasiswa Teknik
Pertambangan.
3 Bagi Perguruan Tinggi
Dapat menjalin hubungan baik dengan perusahaan di mana mahasiswa
melaksanakan Kerja Praktek, serta dapat mencari solusi yang baik dan tepat untuk
pengembangan mahasiswa di Perusahaan dalam berbagai persoalan dan
perkembangan yang ada.

2
4 Bagi Perusahaan
Dapat menjalin hubungan yang baik dengan Perguruan Tinggi di mana
mahasiswa yang melaksanakan Kerja Praktek mengemban ilmu. Kemudian
Perusahaan dapat menilai danmenjadi bahan pertimbangan dan mendorong
mahasiswa dalam pengembangan keahlian mahasiswa di bidang pertambangan
untuk belajar dan mau berusaha semaksimal mungkin untuk menampilkan karya
yang terbaikbagi perusahaan maupun mahasiswa Kerja Praktek itu sendiri, sehingga
perusahan menemukan mahasiswa yang berkualitas dan berkompoten bagi
Perusahaan ke depan.

1.5 Lokasi Kesampaian Daerah

Secara administratif wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT. Tri Usaha
Baru, berada di Kec. Loloda, Kab. Haalmahera Barat Propinsi Maluku Utara yang
dimana wilayah tersebut dapat di tempuh melalui jalur darat dan laut:
a. Ternate-Jailolo
Perjalanan awal dari Ternate-jailolo dapat ditempuh menggunakan speet Booat
dengan ± 45 Menit atau dengan menggunakan kapal motor dapat ditempuh
dengan waktu ± 1,5 jam
b. Jailolo-Ibu
Perjalanan kedua Jailolo-Ibu menggunakan jasa angkutan darat kendaraan
beroda empat dapat di tempuh dengan waktu ± 2 jam
c. Ibu-Loloda (Kedi)
Perjalanan Ibu- Loloda (Kedi) melalui jalur laut dengan menggunakan speet
Booat dapatditempuh dengan waktu ± 50-60 Menit
d. Loloda (Kedi) – Bakun Pantai
Perjalanan Loloda (Kedi)-Bakun Pantai (WIUP) melalui jalur laut dapat
menggunakan kenderaan beroda dua dengan waktu tempuh ± 1,5 Jam

3
- Peta Lokasi Keampaian Daerah

4
1.6 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Kerja Praktek tepat di area izin Eksplorasi PT.
Tri Usaha Baru, Kec. Loloda Selatan. Dan waktu yang terlaksana di awali dari keberangkatan
dari Ternate pada tanggal 4 dan tiba di lokasi pada tanggal 5 mey 2018, orientasi lapangan di
awalali pada tanggal 6 mey dan seterusnya dilakukan kegiatan kerja praktek dan pengambilan
data yang disesuaikan pada kondisi lapangan dan jenis kegiatan diuraikan dalam tabel
berikut:
April Mey Juni JuLi
N JENIS KEGIATAN 2018 2018 2018 2018
o Kampus Lapangan Kampus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan Proposal
2 Konfirmasi Kegiatan
3 Orientasi Lapangan
4 Pengambilan Data
5 Pengolahan dan Analisa Data
6 Penyusunan Laporan
7 Presentasi laporan Kerja Praktek di
Perusahaan
8 Verifikasi data dan laporan
9 Presentasi laporan Kerja Praktekdi
Kampus

5
BAB II TINJAUAN UMUM
2.1 Geografis Daerah Penelitian
2.2.1 Topografi

Di lihat dari kondisi topografi lokasi penelitian dan pada umumnya Kabupaten
Halmahera Barat sendiri merupakan bagian dari Pulau Halmahera, tepatnya di
sebelah barat Pulau Halmahera yang sebagian besar terdiri dari bukit dan
pegunungan, dimana luas daerah berbukit/bergunung adalah sebesar 138.449 Ha
atau 61,98% dari luas wilayah daratan. Topografi Kabupaten Halmahera Barat
terdiri dari 4 kategori, yaitu :

• Tanah datar dengan kelas lereng < 3% seluas 3.193 Ha (1,4%);


• Tanah landai dengan kelas lereng 3-15% seluas 23.201,5 Ha10,38%);
• Tanah agak curam dengan kelas lereng 15 – 40% seluas 58.517 Ha
(26,25%); dan
• Tanah curam dengan kelas lereng > 40 % seluas 138.499,5 Ha (61.98%).

2.2.2 Geologi
Berdasarkan Mandala Fisiografi Halmahera Barat;Mandala Halmahera Barat bagian
Utara dan lengan Selatan Halmahera. Morfologi mandala berupa perbukitan yang
tersusun atas Batuan Sedimen, pada Batugamping berumur Neogen dan morfologi
karst dan di beberapa tempat terdapat morfologi kasar yang merupakan cerminan
batuan gunung api berumur oligosen. Dan di area lokasi izin eksplorasi batuan yang
mendominasi adalah batuan sedimen yaitu batu gamping (Limestone) dan breksi
volkanik (volcanic breccia) Banyak zona-zona patahan/kekar yang memotong batuan
limestone .

6
BAB III TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Defenisi Pemodelan Sumber Daya dan Cadangan Emas


Pemodelan merupakan tahap awal untuk melakukan estimasi kadar yang berlanjut ke
estimasi sumberdaya. Hasil dari estimasi sumberdaya tersebut akan dapat dijadikan sebagai
cadangan jika memenuhi beberapa ketentuan metode perhitungan yang digunakan harus
memberikan hasil yang dapat diuji ulang atau diverifikasi. Setelah perhitungan sumberdaya
selesai, yang harus dilakukan adalah memeriksa atau mengecek taksiran kualitas blok yang
dibuat setelah proses pemodelan (lihat skema dibawah ini). Hal ini dilakukan dengan
menggunakan data pemboran yang ada disekitarnya. Satu aspek penting yang harus sangat
diperhatikan sebelum dan setelah pemodelan dan estimasi selesai yaitu model dan taksiran
kadar dari model sumberdaya tersebut harus dicek ulang kualitas dan kuantitasnya yang
disebut dengan Verifikasi Data. Suatu data dapat dikatakan valid/benar jika didalam
verifikasi data tersebut tidak terdapat adanya kesalahan, sehingga hasil dari pemodelan dan
estimasi yang dilakukan mendekati nilai yang sesungguhnya (lihat Gambar ).
Konsep konektivitas bijih sebagai
fungsi dari cut off grade. data adalah
1.033 sampel batuan dari dari distrik
mineral mitchell-sulfuret (cheng,
1995), Northem British Columbia,
untuk analisis Au (g / mt) telah
berkontur menggunakan nilai-nilai
treshold yang berbeda (cut off grades).
karena nilai cut off meningkat,
konektivitas Au yang tinggi
memburuk menjadi jumlah yang tidak
terkoreksi, tertinggi yang terisolasi.
tentu saja, ketika nilai cotoff
mendekati ekor distribusi, jumlah
patch bermutu tinggi menurun

(Gambar adalah data 1.033 sampel batuan dari dari distrik mineral mitchell-
sulfuret (cheng, 1995), Northem British Columbia, untuk analisis Au (g / mt))
3.2 Estimasi sumberdaya mineral
Estimasi sumberdaya mineral diperlukan karena:
1. Kandungan logam dalam cebakan mineral sedikit, hanya dalam ppm atau % kecil
sehingga harus ditentukan nilai kadar sekitarnya untuk menentukan jumlah
sumberdaya (volume dan tonase),
2. Adanya keterbatasan data dalam sampling untuk analisis kadar maupun interprtasi
geologi,
3. Belum ada prosedur yang tepat untuk menghitung kadar dan volume.

7
Pentingnya pemodelan dan estimasi sumberdaya dan cadangan sebab bermanfaat
untuk hal-hal berikut ini:
 Memberikan besaran kuantitas (tonase) dan kualitas terhadap suatu endapan
bahan galian,
 Memberikan perkiraan bentuk 3D dari endapan bahan galian serta distribusi
ruang (spatial) dari nilainya. Hal ini penting untuk menentukan sumberdaya ke
tahap cadangan dan selanjutnya Perencanaan untuk menentukan
urutan/tahapan penambangan, yang ada gilirannya akan mempengaruhi
pemelihan peralatan,
 Jumlah sumberdaya menentukan umur tambang setelah diklasifikasikan ke
cadangan. Hal ini penting dalam perancangan pabrik pengolahan dan
kebutuhan infrastruktur lainnya.
 Batas-batas kegiatan penambangan (pit limit) ke tahap cadangan dibuat
berdasarkan besaran sumberdaya.
Dalam melakukan estimasi sumberdaya bijih harus memperhatikan persyaratan
tertentu, antara lain:
1. Suatu taksiran sumberdaya bijih harus mencerminkan secara tepat kondisi
geologi dan karakter/sifat dari endapan bahan galian.
2. Selain itu harus sesuai dengan tujuan evaluasi. Suatu model sumberdaya yang
akan digunakan untuk perancangan tambang harus konsisten dengan metode
penambangan dan teknik perencanaan tambang yang akan diterapkan.
3. Taksiran yang baikharus didasarkan pada data aktual yang diolah/diprlukan
secara objektif. Keputusan dipakai tidaknya suatu data dalam penaksiran harus
diambil dengan pedoman yang jelas dan konsisten. Tidak boleh ada
pembobotan data yang berbeda dan harus dilakukan dengan data yang kuat dan
akurat.

8
Verifikasi Data-data
Peta topografi, peta Geologi dan Eksplorasi Peta sampling block
geologi,peta sebaran
endapan,peta lokasi Hasil analisis kualitas
bor/parit,dan sumur uji KOMPILASI DATA core & sampel

PLOTING DATA KOSTRUKSI DATA BLOCK

PEMODELAN ENDAPAN ANALISIS STATISTIK

Interpretasi vertikal dan Deskripsi statistik kualitas


Horisontal (3D) Endapan

Deskripsi geostatistik kualitas


Batasan-batasan Geologi Endapan

Penaksiran Block

Konstruksi model
Peritungan Sumberdaya
berdasarkan parameter
kualitas

(Gambar : Skema sederhana konstruksi model perhitungan sumberdaya)

3.3 Dasar-dasar Untuk Pemodelan dan Perhitungan Sumber Daya Mineral


Pada kondisi lokasi tertentu aspek geologi sangat berpengaruh terhadap (pemetaan,
pemodelan, model genetik serta sifat-sifat mineralogi) akan berkontribusi padakontinuitas
(homogenitas):
• Pemetaan geologi dan sejarah geologi
• Pemodelan 3 dimensi (bentuk geometri endapan)
• Model genetik endapan bijih
• Sifat-sifat mineralogi dan Kontinuitas
Informasi Geologi; Informasi fakta geologi merupakan dasar untuk membuat model
3-Dimensi dari endapan mineral. Dengan demikian dibutuhkan komponen interpretasiuntuk
membangun model 3-Dimensi endapan mineral dan batuan sampingnya. Komponen

9
interpretasi tersebut meliputi interpolasi unsur-unsur geologi di antara titik-titik informasi
dan ekstrapolasi ke arah luar wilayah titik-titik informasi. Unsur-unsur geologi yang
diperoleh dari pengamatan dan hasil interpretasi diplot dalam sebuah peta dan penampang
dengan skala yang representatif.
• Jenis dan komposisi batuan mempengaruhi reaktivitas terhadap larutan pembawa
mineral dan mengontrol proses mineralisasi.
• Patahan (sesar), merupakan salah satu unsur struktur geologi yang mengganggu
susunan litologi. Umur patahan sangat penting dalam melakukan interpretasi
kemenerusan endapan mineral.
• Lipatan, sebagaimana sesar, lipatan dapat membuat geometri endapan mineral
menjadi lebih kompleks.
• Kerapatan dan arah rekahan atau urat (mengontrol tatanan spasial dari mineralisasi).
• Urutan fase mineralisasi (pragenesa). Semakin banyak fase mineralisasi yang
membentuk sebuah endapan maka tingkat kompleksitasnya akan semakin tinggi dan
pola anisotropisme juga cenderung akan semakin bervariasi.
• Metoda sampling dan sample.
• Analisis sample (mineralogi, kadar/kualitas, dll).
• Rekapitulasi dan pengolahan data.
• Analisis data spasial.
• Verifikasi Data.
• Data Olahan
• Konsep statistik & distribusi data.
• Pengelompokan data, plotting, dan interpretasi.
Tahapan dan Metode
Tujuan Sampling
- Untuk mendapatkan suatu nilai kadar yang dapat mewakili suatu daerah/blok
bijih.
Pentingnya Sampling :
- Volume dari conto hanya merupakan sebagian kecil dari volume blok yang
diwakilinya.

- Pemodelan dan Perhitungan Sumberdaya-Cadangan didasarkan pada data dan


hasil analisis terhadap conto (sampel) yang diambil pada blok bijih tersebut.

10
Kondisi yang harus diperhatikan :
Ada beberapa kondisi yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan dan penggunaan
data yang berasal dari sampling :
- Salting, terjadinya penambahan kadar pada sampel yang akan dianalisis.

- Kontaminasi, terjadinya pengotoran sampel sehingga tidak dapat mewakili


kondisi yang sebenarnya.

- Dilution, terjadinya penambahan material asing (non-ore) ke dalam sampel.

- Menambah material dari tempat lain, baik untuk tujuan mixing atau untuk
tujuan lain.

- Menggunakan data dari data-data histori yang akurasinya diragukan.

Drilling dan Core Sampling


- Diperoleh dari pemboran inti,

- Tingkat ketelitian bergantung pada core recovery,

- Dapat digunakan uji kadar pada kombinasi core-sludge sebagai pembanding

- Core biasanya dibelah dua; 1 bagian untuk assay dan 1 bagian untuk
dokumentasi geologi,

- Cutting biasanya dikumpulkan melalui pembilasan lubang dengan fluida bor


(sludge).

1. Total Core Recovery (TCR)


- Penting untuk menilai kualitas data pemboran,
- Untuk tujuan analisis kualitas disyaratkan minimal core recovery pada interval
pengambilan sampel adalah 90%.
- Perlu diketahui penyebab core loss.

Total Length of core rocovered


TCR = x 100
Drilled length

2. Solid Core Recovery (SCR)


- Penting untuk keperluan geoteknik.
- Mengetahui kualitas dan kekuatan batuan.
- Perlu diperhatikan penyebab patah-nya core, apakah akibat memang akibat
kondisi batuan atau akibat operasi pemboran.

11
- Parameter yang digunakan sebagai acuan adalah diameter core.
- Sebagai Contoh : Pemboran inti NQ dengan diameter core 47.6 mm. Artinya :
panjang core minimal yang diperhitungkan dalam penentuan SCR harus lebih
besar daripada 47,6 mm.
Total Length of core pieces >𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
SCR = x 100
Drilled length

3. Rock Quality Designation (RQD)


- Penting untuk keperluan geoteknik.
- Mengetahui kualitas dan kekuatan batuan.
- Perlu diperhatikan penyebab patah-nya core, apakah akibat memang akibat
kondisi batuan atau akibat operasi pemboran.
- Parameter yang digunakan sebagai acuan adalah panjang core 10 cm.
Length of core pieces >100 mm
RQD = x 100
Drilled length

Pemodelan Sumber Daya dan Cadangan

• Peta dibuat pada berbagai elevasi (level) dengan cara mentransformasikan informasi

dari penampang.

(Gambar III.29 Pemodelan geometri endapan (Bersifat Dinamis)

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengambilan Data
Adapun metode dan tahapanyang harus dilakukan dan memperolehinformasi secara
bertahap untuk mendapatkan gambaran dan kondisi yang sebenarnya sehingga dalam
mengestimasi dan membuat model sumberdaya dan cadangan emas dapatmemberikan
gambaran volume/besaran kuantitas, emberikan perkiraan bentuk 3D dari endapan bahan
galian serta distribusi ruang (spatial) dari nilainya, informasi jumlah sumberdaya menetukan
umur tambang setelah diklasifikasikan ke cadangan, dan Batas-batas kegiatan penambangan
(pit limit) ke tahap cadangan dibuat berdasarkan besaran sumberdayanya.Dan data-data yang
harus didapatkan yaitu: Data Primer; data yang diperoleh dengan cara observasi lapangan
pada proses kegitan Eksplorasi dan informasi Sumber Daya dan Cadangan emas serta mineral
pengikutnya dari data-data Metode penilitian yang dugunakan untuk mendapatkan informasi
dan membuat pemodelan Sumberdaya dan cadangan Emas (Au), seperti Peta Topografi dan
Peta sebaran batuan/litologi (geologi), Data titik koordinat singkapan, dan Data Bor sepertiData
Collar (posisi pangkal bor X,Y,Z), Data Assay, deskripsi penembusan bor pada zona bijih, Data
survey, arah, kemiringan pemboran (bearing, dip), Kadar hasil pemboran, dan Sampel (kadar Au)).
dan Data Sekunder: data literatur yang diperoleh dari tinjauan umum informasi dan referensi
dari media buku, bahan ajar kuliah, media internet (artikel-artikel lokal dan Nasional) yang
berkaitn dengan judul ini, di antaranya adalah:Geologi Regional daerah dan Geomorfologi

4.2 Metodelogi Penelitian


Berbagai metode-metode yang digunaka dan harus didapatkan dalam pengambilan data
di lapangan area izin eksplorasi PT. Tri Usaha Baru baik dalam:
1. Observasi lapangan; dalam hal ini kita di tuntun untuk melihat secara langsung
kondisi danproses yang telah dilakukan oleh perusahaan lapangan kegiatan
2. Mempraktekan langsung tahapan-tahapan kegiatan eksplorasi di lapangan;
adapun kegiatan dalam mempelajari tahapan eksplorasi di lokasi penelitian, dan tahap
Eksplorasi yang telah berjalan yaitu eksplorasi langsung pada permukaan yaitu:
menentukan suatu gambaran penyebaran batuan yang menjadi target seperti pemetaan
singkapan, trenching, penentuan titik pemboran, proses pemboran, proses teknik
pengambilan sample/inti core, cara menghitung core recovery, mendeskripsi
sample/inti core (logging) untuk mendapatkan informasi lithology jenis batuan, serta

13
sebaran mineralisasinya, sehingga dapat menentukan gambaran dalam perkiraan
awal, mengenai ukuran, bentuk, sebaran, kualitas dan kuantitasnya.
Untuk memperoleh data pendukung sebagai tujuanpemodelan sumberdaya dan
cadangan emas yaitu:
Peta Topografi dan Peta sebaran litologi (geologi) pengolahan menggunakan
software dan data peta topografi dan peta geologi digunakan sebagai
batas/parameter pemodelan sumberdaya dan cadangan emas.
Data titik koordinat singkapan, dan
Data Bor:
 Data Collar (posisi pangkal bor X,Y,Z)
 Data Assay, deskripsi penembusan bor pada zona bijih
 Data survey, arah, kemiringan pemboran (bearing, dip)
 Kadar hasil pemboran, dan
 Sampel (kadar Au)
• Proses pemodelan sumberdaya dan cadangan emas dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut:
a. Hal pertama yang dilakukan adalah input dan mengelola data pada komputer
yangmenggunakan Microsoft office excel,data yang perlu dimasukan adalah
data yang telah diperolehdari informasi ukuran, bentuk, sebaran, kualitas dan
kuantitas dari hasil deskripsi batuan (logging detail) pada sample (inti core).
b. Dari data pemboran, yaitu data Collar yang berisikan (posisi pangkal bor
X,Y,Z), data Assay yangdeskripsi penembusan bor pada zona bijih,data survey
yang berisikan koordinat, elevasi, dan kedalaman total pada titik pemboran,
arah, kemiringan pemboran (bearing, dip), yang telah terimput pada computer.
c. Menentukan software yang digunakan untuk membuat pemodelan dan
software yang digunakan adalah Surpac 6.5.1

14
4.3 Bagan Alir Kerja Praktek

STUDI PEMODELAN SUMBER DAYA DAN CADANGAN EMAS


Di Area PT. Tri Usaha Baru, Kecamatan Loloda, Kabupaten
Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara

Studi Literatur

Observasi Lapangan
Pengamatan langsung di area izin Eksplorasi

Pengambilan Data

Data Primer Data Sekunder


1. Data titik koordinat 1. Geomorfologi Daerah
singkapan,litologi, titik 2. Vegetasi
pemboran, dan informasi 3. Geologi Daerah
sampel (kadar Au) Penilitian

Pengolahan Data dan


Pemodelan Data
- Analisa Statistik data kadar
Au
- Pemodelan Data Kadar Au

Kesimpulan

15
4.4 Hasil dan Pembahasan
Dari kegiatan eksplorasi yang telah dilakukan oleh PT. Tri Usaha Baru saat ini sampai
ke tahap eksplorasi datail dan telah melakukan kegiatan pemboran yang sudah berjalan di
area izin eksplorasi, dengan tiga unit alat pemboran yang beroperasi pada setiap blok area
yang telah ditentukan. Untuk mendapatkan hasil (ore) yang ditargetkan. Dalam kegiatan
pemboran pada area izin dibagi dalam beberapa yaitu cluster A dengan spasi titik bor yang
suda rapat 12 meter, 20 meter, dan 25 meter, tipe endapan/penyebaran batuan pada area izin
eksplorasi didominasi dengan batuan sedimensilston, Limestone, dan tuffa volkanik.
a. Gambaran umum Model Geologi daerah penelitian

16
Di area lokasi izin eksplorasi batuan yang mendominasi adalah batuan sedimen yaitu
Limestone dan volcanic breccia. Banyak zona-zona patahan/kekar yang memotong
batuan limestone .
b. Gambaran umum Model Topografi daerah penelitian
Bentuk permukaan yang merupakan lokasi penelitian adalah data topografi, salah satu
dataprimer pada daerah penelitian. Data topografi tersebutterdiri dari data titik koordinat dan
elevasi, yangmengambarkan keadaan topografi ditempat penelitiansebagai batas permukaan
yang akan menjadi acuan dalam memodelkan endapan emas.
c. Model dan kondisi lithologi batuan (informasi sample) hasil pemboran pada gambar
A dan B menunjukan kondisi lithologi dan zona mineralisasi

A B

Lithology pada gambar A di kedalam 35.60-40.25 merupakan batuan Tuffa Volkanik,


di kedalaman 40.25-45.40 batuan Breccia Volkanic, kedalam 45.40-58.40 didominasi
dengan limestone dan pada kedalaman 58.40-63.50 murupakan zona mineralisasi
dengan jenis vein quartz ,quartz carbonate, dan sulfide manganis pada zona
mineralisasi ini cukup tebal mencapai 4.33 cm dan pada kedalaman 63.50-83.80
adalah batuan limeston sebagian quart carbonate yang banyak rekahan dan
teroksidasi dengan unsur Fe sehingga mengalami banyak pelapukan dan tersulfidasi.
Lithology pada gambar B menujukan bahwa pada kedalaman 55.50-59.00 adalah
batuan tuff volcanic, kedalaman 59.00-73.70 merupakan batuan limestone, dan

17
kedalaman 73.70-74.15 adalah zona mineralisasi jenis vein quartz dan manganase 15
cm, kedalaman 74.15-75.20 adalah batuan limestone dan kedalaman 75.20-76.00
merupakan zona mineralisasi jenis vein quartz carbonate dan manganase, di
kedalaman 76.90-77.85 merupakan zona mineralisasi jenis vein quartz carbonate,
manganase, dan sulfide tetapi banyak rekahan sehingga unsur mineral lain seperti Fe
yang teroksidasi pada batuan banyak terjadi pelapukan, dan pada kedalaman 79.60-
77.85-79.60 adalah batuan limestone dan ada juga clay dengan panjang sekitar 31 cm,
di kedalaman 79.60-82.85 di sini juga terjadi mineralisasi kurang lebih 95 cm jenisnya
sulfide manganase, vein quartz carbonate, dan quartz manganase, di kedalaman
82.85-93.30 juga pada zona mineralisasi jenis manganase dan vein quartz tetapi
banyak rekahan sehingga batuan samping teroksidasi dengan unsur-unsur lain seperti
Fe yang banyak terjadi palapukan pada kedalaman ini, dan kedalaman 93.30-102.70
adalah batuan limestone yang terjadi banyak pelapukan dan juga mineral kuarsa yang
melewati pada vein-veinlet di kedalaman ini.
d. Block model sumberdaya dan cadangan emas.
e. Korelasi lithologi dan arah vein endapan emas
f. Analisis statistik
g. Estimasi Sumberdaya dan cadangan emas
Estimasi sumberdaya dan cadangan dilakukan dengan metode Kriging
Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data pemboran, yaitu data yang memuat data
survey yang berisikan koordinat, elevasi, dan kedalaman total titik pemboran, serta informasi
lithologinya yang diperoleh dari 8 titik lubang bor. Data tersebut diperoleh dari Studi kasus
area izin eksplorasi PT. Tri Usaha Baru.

18
BAB V KESIMPULAN

Dari hasil Kerja Praktek pada proses yang didapatkan di lokasi penelitian area izin
eksplorasi PT. Tri Usaha Baru, penulis menyimpulkan bahwa berdasarkan pengamatan dan
mempraktekan langsung bahwa kondisi geologi daerah penelitian didominasi batua sedimen
jenis limestone dan tuff volkanic serta breccia volkanic dan dilihat dari lithologi hasil
pemboran (core inti) menunjukan bahwa pada area izin ini adalah endapan epithermal yang
mengandung banyak mineralisasi vein quarzt carbonate,quartz, vein manganase dan mineral
sulfide yang dominan tersingkap pada batuan limstone dan Silstone.

19
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Eng. Syafrizal., ST.,MT, 2013, Pemodelan dan Evaluasi Cadangan, Depaertemen Teknik

Pertambangan Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral Institut

Bandung.

Muhammad Dahlan Balfas, 2015, Geologi untuk pertambangan umum.Graha ilmu

Prof. Sudarto Notosiwoyo, Dr.Ir.M.Eng. Syafrizal Lilah, ST.MT. Mohamad Nur Heriawan,

ST.MT. Agus Haris Widayat, ST.MT, 2005, Metode Perhitungan Cadangan

(Edisi 1), Depaertemen Teknik Pertambangan Fakultas Ilmu Kebumian dan

Teknologi Mineral Institut Bandung.

Anda mungkin juga menyukai