Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas segala karunia Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah Tentang Pariwisata” dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait yang telah memberi
bantuannya dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya, kami sebagai penyusun menyadari bahwasanya makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan, baik dalam penulisan maupun isi. Oleh sebab itu, kami meminta maaf kepada
pembaca atas kekurangan-kekurangan tersebut, dan kami sangat mengharapkan saran, tanggapan,
dan kritik dari pembaca guna sebagai pedoman dan perbaikan ke masa yang akan datang. Kami
mengharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.Semoga Tuhan senantiasa
memberikan petunjukdan membimbing kita.

Mataram,21 September 2018


BAB I

PENDAHULUAN

1.LATAR BELAKANG

Sebuah kajian budaya tentang konsep keseimbangan antara Manusia ,Alam dan Tuhan, dalam
kontek pembangunan pariwisata di Bali agar terwujudnya hubungan yang harmonis sebagai bagian
dari wujud Ajeg Bali.
Bali merupakan salah satu tujuan pariwisata yang sangat terkenal di hampir seluruh jagat Eropa,
Amerika, maupun Timur Tengah dalam sekian dasawarsa ini. Dimana Bali dengan keanekaragaman
objek wisata yang asri dan alami, didukung dengan sistem budaya Bali yang masih sangat kuat dan
memiliki daya tarik tersendiri, mengundang keinginan para wisatawan mancanegara dan lokal untuk
datang dan melihat secara langsung Bali dengan segala kelebihannya. Bali yang memiliki budaya
bernafaskan keHinduan, memberi daya tarik tersendiri bagi orang-orang untuk datang dan melihat
bagaimana Bali dalam kehidupan kesehariannya. Disamping juga bahwa Bali masih memiliki alam
yang cukup asri dan alami untuk bisa menarik minat wisatawan untuk sekedar menikmati keindahan
alam Bali. Secara umum, sebagian besar penduduk di daerah ini bermata pencaharian di bidang
pertanian, dan diikuti bidang swasta lainnya. Dalam perkembangannya kemudian, segalanya
berubah secara perlahan-lahan, dan bidang pariwisata kemudian menjadi sebuah trend yang
digemari oleh masyarakat di Bali dan juga para penduduk pendatang yang mencari nafkah di Pulau
ini.Dengan perkembangan yang cukup signifikan, pariwisata kemudian menjadi sebuah komoditi
yang menjadi sumber penghasilan masyarakat saat ini. Dimana berdirinya hotel,
penginapan,restaurant, maupun pengembangan objek wisata terbukti mampu menyerap banyak
tenaga kerja dan juga tingkat kunjungan wisatatawan yang semakin meningkat setiap tahunnya.
Bertebarannya pembangunan prasarana wisata membuat Bali lebih siap untuk menampung
wisatawan yang berkunjung dalam jumlah yang terus bertambah.
BAB II

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Pulau Bali

Pulau Bali
Pulau Bali merupakan salah satu objek wisata yang terkenal di Indonesia dan bahkan sampai ke
Mancanrgara. Banyak turis-turis lokal maupun asing berdatangan.Keindahan Pulau Bali yang
membuat mereka berdatangan di Pulau ini

Bali merupakan surga tropis yang rimbun yang ditandai dengan mosaik beragam medan terdiri dari
pegunungan, dataran rendah, pantai, pinggiran batu kapur, sungai yang berkelok-kelok dan lembah
yang indah. Daerah utara dan selatan yang merupakan kaki gunung banyak ditutupi dengan tanah
vulkanik yang subur. Sementara hutan pegunungannya merupakan tempat berlindungnya satwa-
satwa liar yang besar. Para wisatawan yang berkunjung ke Bali biasanya mencari terik matahari
tropis dimana hanya bisa didapatkan di pantai-pantai selatan yang terhampar pasir putih.

Ada begitu banyak aktifitas yang bisa dilakukan oleh para wisatawan yang berkunjung ke Bali
berkaitan dengan kondisi geografis alam di kawasan ini. Mulai dari mendaki pegunungan, terutama
Gunung Batur, memasuki kawasan gua-gua, berendam di pantai, menikmati keindahan laut tropis
(sunset dan sunrise), sampai mencicipi makanan seafood yang diambil dari hasil laut perairan Bali.
Sungguh pesona bahari yang tanpa tanding!
1.LETAK GEOGRAFIS WILAYAH BALI

Propinsi Daerah Tingkat I Bali terdiri dari Pulau Bali dan Pulau-pulau kecil dengan luas wilayah
563.286 Ha atau 0,29 % dari luas kepulauan Indonesia. Adapun pulau-pulau kecil tersebut adalah
Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Ceningan, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Serangan dibelahan
selatan menghadap samudra Hindia dan Pulau Menjangan di belahan utara Pulau Bali menghadap
ke Laut Jawa.

Secara administratif Propinsi Bali terdiri atas 8 Kabupaten dan 1 Kodya, 51 Kecamatan, 565 Desa,
79 Kelurahan dan 3.499 Banjar/Dusun dengan jumlah penduduk sekitar 2.968.933 jiwa, dengan luas
masing-masing Kabupaten adalah :

1. Kabupaten Buleleng 136.588 Ha


2. Kabupaten Jembrana 84.180 Ha
3. Kabupaten Tabanan 83.933 Ha
4. Kabupaten Badung 41.852 Ha
5. Kota Madya Denpasar 12.398 Ha
6. Kabupaten Gianyar 36.800 Ha
7. Kabupaten Bangli 52.081 Ha
8. Kabupaten Klungkung 31.500 Ha
9. Kabupaten Karangasem 83.954 Ha

Secara geografis Provinsi Bali terletak pada 8°3'40" - 8°50'48" Lintang Selatan dan 114°25'53" -
115°42'40" Bujur Timur. Dengan garis pantai sepanjang lebih kurang 470 Km dan topografi Pulau
Bali ditengah-tengah terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke timur yang berupa
sabuk hijau (green belt) berupa hutan sebagai sumber mata air dan diantara pegunungan ada gunung
berapi yang masih aktif yaitu Gunung Agung dan Gunung Batur. Adanya pegunungan tersebut
menyebabkan daerah Bali secara Geografis terbagi menjadi 2 bagian yang tidak sama yakni Bali
Utara dengan dataran rendah yang sempit dan kurang landai sedangkan Bali Selatan dengan dataran
rendah dan landai. Selain itu pada bentangan sabuk hijau tersebut terdapat 4 Danau yaitu Danau
Bratan, Danau Buyan, Danau Tamblingan dan Danau Batur, yang dipergunakan sumber air bagi
kehidupan. Keadaan topografi Pulau Bali dengan ciri wilayah yang bergunung-gunung, terletak
bagian tengah wilayah membentang dari Barat sampai Timur. Pada wilayah yang berbukit dan
bergunung, kemiringan lahan umumnya miring hingga terjal (lebih dari 40 %), dataran rendah
sebagian besar terdapat dibagian selatan membentang dari barat hingga ke timur, sedangkan
dibagian utara relatif sempit.

Provinsi Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Batas fisiknya adalah sebagai
berikut:

* Utara : Laut Bali


* Timur : Selat Lombok (Provinsi Nusa Tenggara Barat)
* Selatan : Samudera Indonesia
* Barat :Selat Bali (Propinsi Jawa Timur)
Menurut keadaan kemiringan lahan di wilayah Bali sebagai berikut :

Kemiringan 0 - 2 % = 122.272 Ha (21,71 %) Kemiringan 2 - 8 % = 66. 376 Ha (11,78 %)


Kemiringan 8 - 15 % = 51.963 Ha (9,22 %) Kemiringan 15 - 25 % = 80.361 Ha (14,27 %)
Kemiringan 25 - 40 % = 110.125 Ha (19,55 %) Kemiringan 40 % lebih = 132.189 Ha (23,47 %)

Ditinjau dari segi penggunaan tanah di Propinsi Bali menunjukan bahwa 5,92 % tanah untuk
Pemukiman, 16,38 % merupakan Tanah Sawah, 22,42 Tanah Tegalan/Pertanian Lahan Kering,
20,71 % Perkebunan, 20,59 % areal Hutan dan 13,98 % untuk lain-lain.

Hutan sebagai sumber penyiapan air dan sumber pengairan terletak ditengah-tengah pulau Bali yang
merupakan sabuk hijau yang terbentang dari ujung barat sampai ujung Timur Pulau Bali.

Dengan keadaan Sumber Daya Alam yang ada di Propinsi Bali dan sumber daya manusia beserta
kultur sosial dan budaya serta ekonominya daerah ini potensial sekali sebagai daerah agraris yang
handal dan pariwisata, oleh karena itu Pembangunan Daerah Propinsi Bali bertumpu pada Sektor
Pertanian yang didalamnya Sub Sektor Kehutanan dan Sektor Pariwisata.

Secara langsung memang Sub Sektor Kehutanan tidak termasuk dalam Sub Sektor yang berperan
terhadap PDRB Daerah Bali akan tetapi secara tidak langsung banyak menopang terhadap
hidroorologis.

Berkaitan dengan pelestarian Sumber Daya Alam, sesuai dengan kultur budaya masyarakat Bali
yang menurut Ajaran Agama Hindu terkenal dengan "Tri Hita Karana" (Hubungan manusia
dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan lingkungan) maka
upaya tersebut menunjukkan hasil yang positif disamping terbinanya lingkungan yang baik juga
mendukung pembangunan Kehutanan dan Pariwisata.

Provinsi Bali juga terdiri atas pulau-pulau kecil lainnya, yaitu: Pulau Nusa Penida, Nusa
Lembongan, dan Nusa Ceningan di wilayah Kabupaten Klungkung, Pulau Serangan di wilayah Kota
Denpasar, dan Pulau Menjangan di Kabupaten Buleleng.

Wilayah Bali beriklim tropis, yang dipengaruhi oleh angin musim yang berganti setiap enam bulan
sekali. Musim penghujan berlangsung dari bulan Desember sampai bulan Pebruari. Pada musim ini
angin bertiup dari arah barat dan barat laut yang banyak membawa uap air.

Sebaliknya, musim kemarau berlangsung dari bulan Juni sampai Agustus. Pada waktu itu
berhembus angin timur dan tenggara yang sifatnya kering. Di antara musim-musim tersebut terdapat
musim pancaroba atau musim peralihan.

Temperatur udara bervariasi antara 24,0 dan 30,8 derajat celcius. Curah hujan dalam lima tahun
terakhir bervariasi antara 893,4 mm terendah dan 2.702,6 mm tertinggi untuk rata-rata tahunan.
Kelembapan udara berkisar antara 90% dan pada musim hujan bisa mencapai 100%, sedangkan
pada musim kering mencapai 60%.
2 .KEINDAHAN DESTINASI ALAM,LAUT,PEGUNUNGAN,PERSAWAHAN,DESA
WISATA DI BALI

Bali sebagai tempat tujuan wisata yang lengkap dan terpadu memiliki banyak sekali tempat wisata
menarik, antara lain : Pantai Kuta, Pura Tanah Lot, Pantai Padang – Padang, Danau Beratan
Bedugul, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura Besakih,
Uluwatu, Ubud, Munduk, Kintamani, Amed, Tulamben, Pulau Menjangan dan masih banyak yang
lainnya. Kini, Bali juga memiliki beberapa pusat wisata yang sarat edukasi untuk anak-anak seperti
kebun binatang, museum tiga dimensi, taman bermain air, dan tempat penangkaran kura-kura.

1. Tanah Lot

Pura tradisional Bali yang terletak di sebuah pulau kecil berbatu & menawarkan pemandangan laut
yang indah. Ini adalah salah satu destinasi wisata Bali yang paling sering dikunjungi.

Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal
sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam.

Objek wisata tanah lot terletak di Beraban, Kediri, Tabanan, sekitar 13 kilometer di sebelah
selatan Kota Tabanan.

Di sebelah utara Pura Tanah Lot, sebuah pura lain yang dibangun di atas tebing yang menjorok ke
laut. Tebing ini menghubungkan Pura dengan daratan dan berbentuk
seperti jembatan (melengkung). Pura ini disebut Pura Karang Bolong.

2. Pura Uluwatu

Tebing batu curam yang tinggi dengan pura berdiri tepat di tepiannya Pura Uluwatu (Pura Luhur),
salah satu dari enam kuil utama yang diyakini sebagai pilar spiritual Bali, terkenal dengan lokasinya
yang megah, bertengger di atas tebing curam sekitar 70 meter di atas permukaan laut.

Struktur pura yang megah, dibangun dan diperluas sejak abad ke-11. Pura Luhur Uluwatu jelas
merupakan salah satu tempat teratas di pulau ini untuk dinikmati keindahan matahari terbenam,
dengan pemandangan langsung ke Samudera Hindia yang indah dan pertunjukan tari Kecak setiap
hari.

Dengan arsitektur gaya Bali, gerbang yang dirancang secara tradisional dan patung-patung kuno
menambah daya tarik destinasi wisata Bali “Pura Uluwatu”.

3. Tirtagangga
Tirta Gangga adalah bekas istana kerajaan yang terletak di bagian timur Pulau Bali, Indonesia,
sekitar 5 kilometer dari Karangasem, dekat Gunung Agung. Taman ini terkenal karena istana airnya.

Tirta Gangga secara harfiah berarti air dari Sungai Gangga yang merupakan penghormatan kepada
masyarakat Hindu Bali. Nama ini mengacu pada istana air yang dibangun pada tahun 1948 oleh
Raja Karangasem, Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem Agung.

Namun, nama ini juga digunakan untuk merujuk pada wilayah yang meliputi istana air beserta
daerah pedesaan yang subur di sekitarnya. Istana Air Tirta Gangga berupa labirin kolam dan air
mancur yang dikelilingi oleh taman yang rimbun serta patung-patung.

Kompleks seluas satu hektar ini dibangun pada tahun 1946 oleh almarhum Raja Karangasem tetapi
hampir hancur seluruhnya akibat letusan Gunung Agung pada tahun 1963. Kemudian dibangun
kembali dan dipulihkan. Daerah di sekitar Tirta Gangga terkenal dengan teras-teras sawahnya.

4. Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK)

Sebuah taman wisata di bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di tanjung Nusa Dua,
kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar. Taman megah yang menampilkan patung Hindu
monumental, dengan pertunjukan tari & konser reguler.

Di kawasan itu terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang Plaza Wisnu adalah Garuda
Plaza di mana patung setinggi 18 meter Garuda ditempatkan sementara. Pada saat ini, Garuda Plaza
menjadi titik fokus dari sebuah lorong besar pilar berukir batu kapur yang mencakup lebih dari 4000
meter persegi luas ruang terbuka yaitu Lotus Pond.

Pilar-pilar batu kapur kolosal dan monumental patung Lotus Pond Garuda membuat ruang yang
sangat eksotis. Dengan kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 7000 orang, Lotus Pond
telah mendapatkan reputasi yang baik sebagai tempat sempurna untuk mengadakan acara besar dan
internasional.

5. Ubud

Kota favorit banyak yang terletak secara metaforis dan fisik sebagai pusat kota Bali. Ini terkenal
dengan seni, budaya dan kuliner, dengan arsitektur yang indah dan banyak hal yang harus
dilakukan. Beberapa candi di Ubud tidak boleh dilewatkan saat berada di Bali.

Ubud terutama terkenal di antara para wisatawan mancanegara karena lokasi ini terletak di antara
sawah dan hutan yang terletak di antara jurang-jurang gunung yang membuat alam sangat indah.

Selain itu Ubud dikenal karena seni dan budaya yang berkembang sangat pesat dan maju. Denyut
nadi kehidupan masyarakat Ubud tidak bisa dilepaskan dari kesenian. Di sini banyak pula terdapat
galeri-galeri seni, serta arena pertunjukan musik dan tari yang digelar setiap malam secara
bergantian di segala penjuru desa.

Destinasi wisata Bali: Pasar Seni Sukawati

Pasar Seni Sukawati merupakan tempat dijualnya barang-barang seni khas Bali sehingga cocok
dijadikan oleh-oleh Bali untuk kenang-kenangan. Letaknya sekitar 20 km dari jantung
kota Denpasar. Di pasar seni ini ada ratusan pedagang seni berkumpul menjajakan barang kerajinan,
mulai dari patung kayu, lukisan, kaos, celana pendek, tas, sandal, dan banyak lagi. Motifnya unik
dan khas Bali.

Destinasi wisata Bali: Pasar Seni Ubud

Di kawasan Ubud terdapat Pasar Seni Ubud atau Ubud Art Market tempat yang menjual suvenir
khas Bali. Tempat ini menjadi salah satu tujuan utama wisata Bali bagi wisatawan domestik maupun
mancanegara. Produk segar seperti buah-buahan, sayuran, unggas dan makanan ringan lokal dapat
dibeli dari pasar basah terletak di ruang bawah tanah gedung.

Destinasi wisata Bali: Arung Jeram Ubud

Di wilayah barat Ubud, terdapat Tukad (Kali) Ayung. Di sungai ini banyak aktivitas wisata tirta, di
antaranya adalah arung jeram dan berkayak. Terdapat beberapa jasa wisata tirta yang menawarkan
layanan ini. Selain wisata tirta, di sepanjang tebing Tukad Ayung juga memiliki pemandangan alam
yang memikat dan terdapat puluhan hotel berbintang bertaraf internasional.

6. Bedugul

Hampir merupakan rahasia dari bagian kawasan ini, dengan pegunungan yang mengesankan, danau
yang indah, rute trekking yang indah dan kuil yang mengesankan. Peristirahatan sejuk di dataran
tinggi ini tersembunyi dari radar turis dan benar-benar layak dikunjungi sebagai tambahan
dari destinasi wisata Bali Anda.

Danau Bratan/Beratan yang terletak di Bedugul adalah danau terbesar kedua setelah danau Batur di
pulau Bali. Selain Danau Beratan, juga terdapat danau kembar yaitu Danau Buyan dan
Danau Tamblingan yang berlokasi tidak jauh dari area tersebut.

Danau Beratan adalah sumber air yang sangat penting di daerah Bali sebagai sumber air utama dari
irigasi yang ada di daerah Bali bagian tengah.

Luas Danau Bratan kurang lebih 375.6 hektar yang mempunyai kedalaman kurang lebih 22-48 m
dan luas keliling sekitar 12 km.
Pura Ulun Danu Bratan terletak di ujung danau Beratan, Pura Ulun Danu dibangun pada awal abad
ke-17, berfungsi untuk memuja kebesaran Tuhan untuk memohon anugerah kesuburan,
kemakmuran, kesejahteraan manusia, dan untuk keseimbangan alam semesta.

7. Pura Besakih

Pura Besakih dianggap yang paling penting dari “kayangan jagat,” sembilan kuil yang dibangun
untuk melindungi pulau Bali dari kejahatan. Pura Besakih Bali terdiri dari 1 pusat Pura yang diberi
nama Pura Penataran Agung Besakih dan terdapat 18 Pura pendamping yang berada di sekeliling
dari Pura Penataran Agung Besakih. 1 buah Pura Basukian dan 17 pura lainnya.

Pura Besakih merupakan destinasi wisata Bali yang populer dan pusat kegiatan dari seluruh Pura
yang ada di Bali. Di antara semua pura-pura yang termasuk dalam kompleks Pura Besakih, Pura
Penataran Agung adalah pura yang terbesar, terbanyak bangunan-bangunan pelinggihnya, terbanyak
jenis upakaranya dan merupakan pusat dan semua pura yang ada di komplek Pura Besakih.

Di Pura Penataran Agung terdapat 3 arca atau candi utama simbol stana dari sifat Tuhan Tri Murti,
yaitu Dewa Brahma, Dewa Wisnu dan Dewa Siwa yang merupakan perlambang Dewa Pencipta,
Dewa Pemelihara dan Dewa Pelebur/Reinkarnasi.

8. Mendaki Gunung Batur di Kintamani

Di dataran tinggi di sebelah timur Bali, ada kaldera Gunung Batur di Kintamani. Sebuah pendakian
ke puncak (1700 meter) gunung berapi aktif ini merupakan pengalaman hebat bagi setiap pelancong
yang aktif dan tentunya suatu hal yang menarik untuk tidak dilewatkan.

Banyak yang akan mendaki untuk menunggu terbitanya matahari, Jika Anda ingin mendakinya, siap
dan mulai dari jam 4 sampai jam 6 pagi. Pendakian ini relatif mudah dan treks cukup jelas dan
tertandai. Setelah sampai di puncak gunung, Anda dapat menikmati pemandangan yang memukau!

9. Goa Gajah

Goa Gajah adalah gua buatan yang berfungsi seperti tempat ibadah. Gua ini terletak di Desa Bedulu,
Kabupaten Gianyar, Balitidak jauh dari Ubud (sekitar 2 km dari Ubud). Berjarak kurang lebih 27
km dari Denpasar.

Kompleks Goa Gajah terdiri atas 2 bagian utama, yaitu kompleks bagian utara merupakan warisan
ajaran Siwa, dengan bukti adanya Trilingga dan patung Ganesha di dalam goa, merupakan tempat
umat Hindu melakukan persembahyangan. Komplek sebebelah selatan Goa Gajah yakni area Tukad
Pangkung, berupa stupa Buddha dalam sikap Dhyani Buddha Amitabha bersusun 13 stupa dan stupa
bercabang 3 yang dipahat dibatu besar.
Diduga kata Goa Gajah berasal dari kata “ Lwa Gajah”. Pada lontar Negarakertagama yang disusun
oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365 M, terdapat nama “Lwa Gajah”. Jika diartikan, ke bahasa
Indonesia, maka kata “ Lwa “ berarti sungai dan Gajah yang berarti wihara tempat pemujaan para
Bhiksu umat beragama Budha. Maka nama kata “ Lwa Gajah” dapat diartikan sebagai tempat
pertapaan para Bhiksu umat beragama Budha yang lokasinya berada di tepi sungai.

10. Teras Padi Tegalalang

Tegalalang merupakan salah satu destinasi wisata di Ubud Bali dan merupakan sebagian pesona
yang di tawarkan Ubud serta sebagai salah satu pemandangan teras sawah terbaik di Bali,
Tegallalang telah memikat banyak wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan
domestik.

Jangan lewatkan destinasi wisata Bali Anda tanpa mengunjungi teras padi Tegalalang, karena Anda
bisa belajar banyak tentang sawah padi terasiring Bali, yang menggunakan “Subak”, sistem irigasi
kuno yang dipercayai diturunkan dari abad kedelapan.

Penggemar seni juga ingin melihat kios-kios dan kafe seni, hasil karya seni dari penduduk setempat.

Tegalalang merupakan andalan wisata di Ubud yang merupakan alam pedesaan dan persawaan yang
terletak di sebelah utara Ubud dan dapat di tempauh dengan motor maupun mobil dengan jarak
tempuh sekitar 1 sampai 1.5 jam perjalan dari Kota Denpasar atau jika sudah berada di Ubud cuman
memakan waktu 15 sampai 20 menit saja. Jadi bagi para wisatawan alangkah baiknya jika
bermalam di Hotel atau Villa yang berada disekitar Ubud agar bisa dengan cepat dan tidak capek
untuk menikmati pesona pedesaan dan persawahan tegallang.

Tegalalang dengan nuansa alam yang masih segar asri dan suasana serta alam pedesaan dan
hamparan sawah yang tersusun rapi secara bertingkat dan membentuk anak tangga dengan
hamparan tanaman padinya merupakan pemandangan yang tidak bisa terlupakan sebab jika dilihat
dan di amati secara mendalam terlihat seperti hamparan permadani berwarna hijau yang
menyejukkan pandangan mata kita.

Dan untuk melihat pemandangan yang memukau ini sangat cocok pada waktu sianghari sebab saat
siang kita bisa melihat hamparan padi yang menghijau dengan lebih tereang dan lebih menyala
karena pantulan cahaya matahari.

Selain nuansa alam dengan suasana yang asri dan hamparan padi yang menghijau dengan tampilan
yang bertingkat-tingkat dan tersusun rapi di Tegalalang Ubud kita bisa menemukan beragam oleh-
oleh khas bali yang berjejer di sepanjang jalan.
Pantai-pantai di Bali

Beberapa pantai-pantai di pulau Bali.

Kuta

Lokasi yang terkenal di Bali, dikemas dengan hiburan malam, restoran, bar dan pusat perbelanjaan.
Jika Anda mencari suasana yang ramai, inilah tempatnya. Hal ini juga populer untuk peselancar
(surfer). Pantai Kuta adalah salah satu destinasi wisata Bali yang paling populer.

Jimbaran

Ketika seseorang memikirkan Jimbaran, ini semua tentang makanan laut (seafood) panggang, berkat
banyak restoran tepi pantai dengan meja-meja yang terletak di atas pasir dengan lilin-lilin. Benar-
benar pengalaman unik untuk menikmati makanan laut di pantai dengan ombak lembut yang
membelai kaki Anda di pasir.

Nusa Dua

Terkenal karena memiliki resor pantai yang paling mewah di Bali, orang-orang datang ke sini untuk
relaksasi di sepanjang hamparan pantai berpasir putih dan memanjakan diri di spa dan pijat di bale-
bale.

Sanur

Sebuah kota pantai yang santai menyusuri pantai tenggara Bali, menarik pengunjung dan keluarga
yang memilih suasana lebih tenang. Hotel-hotel di Sanur menawarkan fasilitas kelas dunia dengan
lingkungan yang lebih berkeluarga. Sanur merupakan tempat yang sempurna untuk liburan bersama
keluarga!

Pusat kota Sanur sangat kecil dan pada dasarnya ada 2 jalan utama berupa Jalan Danau Tamblingan
dan Jalan Danau Poso. Di Jalan Danau Poso Anda akan menemukan beberapa restoran terbaik di
Sanur dan banyak di antaranya berfokus pada makanan lokal dan bukan makanan Barat.

Seminyak

Tempat yang lebih eksklusif di Bali dengan banyak kehidupan malam, bar, restoran, pantai dan
resor yang bagus mulai dari yang mewah hingga yang super mahal. Restoran Seminyak terkenal
untuk masakan Eropa yang lezat.

Canggu

Alternatif baru yang populer jika Anda bosan di Kuta, terkenal karena ombaknya yang bagus untuk
berselancar, kafe hipster dan pantai yang indah.
Lovina

Sebuah kota pesisir yang tenang di Bali Utara, membentang sepanjang 8 km dari pantai yang
berpasir hitam. Tempat ini terkenal dengan perjalanan lumba-lumba dipagi hari. Pantai Lovina atau
Lovina terletak sekitar 9 Km sebelah barat kota Singaraja, ini merupakan salah satu objek wisata
yang ada di Bali Utara.

Lovina adalah salah satu tempat terbaik di dunia untuk berwisata melihat lumba-lumba dengan
menggunakan perahu tradisional. Perjalanan akan dimulai ketika hari masih gelap, walaupun
mungkin Anda akan terganggu dengan banyaknya turis yang akan melakukan hal yang sama
(apalagi di musim liburan), hal ini akan terbayar ketika Anda bertemu lumba-lumbadi lepas pantai
Lovina.

Tidak hanya itu, Lovina sendiri memiliki banyak atraksi dan kegiatan menyenangkan lainnya,
dimana Anda dapat bersantai di kafe-kafe sekitar pantai dengan iringan musik.

Amed

Sebuah kota yang santai yang menawarkan ketenangan dari hiruk-pikuk biasa Bali, dihiasi dengan
nelayan lokal di sepanjang pesisirnya. Amed terletak di salah satu teluk di timur laut Pulau Bali.
Wilayah ini dulunya terkenal dengan garam lautnya yang diprodukis secara tradisional dan terkenal
karena keindahan alamnya.

Traveling ke Amed adalah salah satu pilihan untuk menenangkan diri, menjauh dari pusat
keramaian Bali. Amed berjarak sekitar 3 – 4 jam perjalanan darat dari Denpasar atau kuta. Pantai
Amed berpasir hitam dan berkoral, air lautnya tenang dan jernih, terumbu karangnya tumbuh indah
dan subur, sehingga menjadi rumah istimewa bagi ikan-ikan hias, itulah sebabnya aktivitas
watersport tak bermotor seperti diving dan snorkeling menjadi tempat paling populer di Bali.

Oleh-Oleh Khas Bali

 Aneka kerajinan tangan yang terbuat dari kayu dan besi.


 Kerajinan perak celuk Bali.
 Aneka topeng dari kayu.
 Layangan pantai yang berukuran besar.
 Patung kucing-kucingan, dolphin, jerapah.
 Beragam model tas dari bermacam bahan.
 Ukiran yang terbuat dari batu.
 Produk kecantikan khas Bali.
 Batik Bali.
 Baju Barong.
 Kerajinan manik-manik Bali.
 Kain pantai Bali.
 Lukisan khas ubud.
 Pie susu (contoh merek: Enaaak, Dhian, Krisna)
 Kacang disco.
 Pia Legong.
 Lapis legit harum Bali.
 Kerupuk kulit babi.
 Kopi Kintamani.
 Arak Bali.
 Salak Bali.

Transportasi Destinasi Wisata Bali

Destinasi wisata Bali terhubung dengan pulau Jawa dengan layanan kapal feri yang
menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk di kabupaten Jembrana dengan Pelabuhan Ketapang di
Kabupaten Banyuwangi yang lama tempuhnya sekitar 30 hingga 45 menit saja. Penyeberangan
ke Pulau Lombok melalui Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Lembar yang memakan waktu
sekitar empat sampai lima jam lamanya tergantung cuaca.

Transportasi udara

Dilayani oleh Bandara Internasional Ngurah Rai dengan destinasi ke sejumlah kota besar di
Indonesia, Australia, Singapura, Malaysia, Thailand, Timor Leste, RRC serta Jepang. Landas
pacu dan pesawat terbang yang datang dan pergi bisa terlihat dengan jelas dari pantai dan menjadi
semacam hiburan tambahan bagi para wisatawan yang menikmati pantai Bali.

Transportasi darat

Untuk transportasi darat antar pulau di Bali ada terminal Ubung-Denpasar dan terminal Mengwi
yang menghubungkan pulau Bali dengan Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Terminal Ubung di pulau
Bali ini melayani berbagai rute antar pulau tujuan Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta,
Surabaya, Malang, Madura, Jember, dll. Angkutan antar pulau dilayani oleh armada bus besar
dengan kelas ekonomi, bisnis dan eksekutif. Terminal Ubung relatif ramai mulai pukul 15.00 wita-
18.00 wita karena pada jam tersebut banyak bus yang mulai berangkat ke kota tujuuan masing-
masing. Bagi Anda yang datang keterminal ini harap waspada karena banyak calo yang agak
memaksa penumpang.
3. ATRAKSI BUDAYA,TARIAN,RUMAH ADAT BALI

1.Tari barong

Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari khazanah kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini
menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma). Wujud kebajikan
dilambangkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat, sementara wujud
kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing di
mulutnya. Tari Barong adalah pertunjukan seni paling populer dan diminati oleh wisatawan yang
berkunjung ke Bali.

Ada beberapa jenis Tari Barong yang biasa ditampilkan di Pulau Bali, di antaranya Barong Ket,
Barong Bangkal (babi), Barong Gajah, Barong Asu (anjing), Barong Brutuk, serta Barong-
barongan. Namun, di antara jenis-jenis Barong tersebut yang paling sering menjadi suguhan wisata
adalah Barong Ket, atau Barong Keket yang memiliki kostum dan tarian cukup lengkap.

Kostum Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan antara singa, harimau, dan lembu. Di
badannya dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan-potongan kaca cermin, dan juga dilengkapi
bulu-bulu dari serat daun pandan. Barong ini dimainkan oleh dua penari (juru saluk/juru bapang):
satu penari mengambil posisi di depan memainkan gerak kepala dan kaki depan Barong, sementara
penari kedua berada di belakang memainkan kaki belakang dan ekor Barong.

Secara sekilas, Barong Ket tidak jauh berbeda dengan Barongsai yang biasa dipertunjukkan oleh
masyarakat Cina. Hanya saja, cerita yang dimainkan dalam pertunjukan ini berbeda, yaitu cerita
pertarungan antara Barong dan Rangda yang dilengkapi dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti Kera
(sahabat Barong), Dewi Kunti, Sadewa (anak Dewi Kunti), serta para pengikut Rangda.

Dalam pementasan tarian ini terdapat gending pembukaan, ceritanya sebagai berikut:

Barong dan kera sedang berada di dalam hutan yang lebat. Lalu, datanglah tiga orang bertopeng
yang beradegan sedang berbuat keributan dan merusak ketenangan hutan. Tiga orang bertopeng ini
bertemu dengan kera yang kemudian terjadilah perkelahian antara tiga orang tersebut dengan kera.
Akan tetapi, ternyata si Kera dapat memotong hidung salah seorang dari tiga orang bertopeng itu.

Setelah pembukaan cerita selesai, cerita mulai memasuki babak pertama. Tari Barong dan Keris ini
memang disajikan dalam bentuk drama tradisional, tetapi banyak mengandung unsur humor. Tarian
ini disajikan dalam lima babak.

2. Tari legong

Sebuah tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks yang terikat
dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari Gambuh. Kata Legong
berasal dari kata "leg" yang artinya luwes atau elastis dan kemudian diartikan sebagai gerakan
lemah gemulai (tari). Selanjutnya kata tersebut di atas dikombinasikan dengan kata "gong" yang
artinya gamelan, sehingga menjadi "Legong" yang mengandung arti gerakan yang sangat terikat
(terutama aksentuasinya) oleh gamelan yang mengiringinya.
Sebutan Legong Kraton adalah merupakan perkembangannya kemudian. Adakalanya tarian ini
dibawakan oleh dua orang gadis atau lebih dengan menampilkan tokoh Condong sebagai
pembukaan dimulainya tari Legong ini, tetapi ada kalanya pula tari Legong ini dibawakan satu atau
dua pasang penari tanpa menampilkan tokoh Condong lebih dahulu. Ciri khas tari Legong ini adalah
pemakaian kipas para penarinya kecuali Condong.

Cerita tentang Tari Legong tercatat dalam Babad Dalem Sukawati yang disurat sekitar awal abad
ke-19. Saat itu wilayah Sukawati, Gianyar, memang sudah masyur sebagai daerah yang memiliki
penari-penari yang sangat handal.

3.Tari kecak

Tari Kecak merupakan salah satu tari Bali yang paling populer yang diciptakan pada tahun 1930-an.
Tarian ini dimainkan oleh puluhan atau lebih penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan
dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua tangan, menggambarkan kisah
Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Kata Kecak sendiri, konon
diambil dari seruan mereka ketika menari yaitu "cak-cak-cak", dan lama kelamaan menjadi Kecak.

Kecak berasal dari ritual Sanghyang, yaitu tradisi dimana penarinya dalam keadaan tidak sadar
karena melakukan komunikasi dengan Tuhan, atau roh para leluhur yang kemudian menyampaikan
harapan-harapannya kepada masyarakat. Pada tari kecak tidak menggunakan alat musik dan hanya
menggunakan kincringan yang dikenakan pada kaki para penari yang sedang memerankan tokoh-
tokoh Ramayana. Sedangkan para penari yang duduk melingkar mengenakan kain kotak-kotak yang
melingkari pinggang mereka.

Tari kecak ini di ciptakan pada tahun 1930-an oleh Wayan Limbak dan dengan seorang pelukis
Jerman Walter Spies. Mereka menciptakan tari tersebut berdasarkan tradisi sanghyang kuno dan
mengambil dari bagian-bagian kisah Ramayana. Tarian ini menjadi populer ketika Wayan Limbak
bersama penari Bali-nya tour berkeliling dunia mengenalkan tarian Kecak tersebut. Hingga kini tari
kecak menjadi tarian seni khas Bali yang terkenal dan dipentaskan setiap hari.

Gapura Candi Bentar merupakan nama dari rumah adat Bali. Pengambilan nama Gapura Candi
Bentar berdasar dari bentuk bangunannya yaitu berupa gapura. Gapura tersebut terdiri dari 2
bangunan candi dibangun sejajar dan serupa yang merupakan gerbang pintu masuk kepekarangan
rumah. Gapura tersebut tidak memiliki atap atas yang memisahkan kedua bangunan candi, sehingga
kedua bangunan gapura candi tersebut terlihat tampak jelas terpisah, yang menghubungkan
bangunan gapura tersebut adalah berupa anak-anak tangga dan pagar besi yang menjadi pintu jalan
masuk. Disekitar bangunan gapura terdapat patung-patung yang merupakan simbol dari kebudayaan
Bali.
Rumah Adat Bali

Bagian-Bagian Rumah Adat Bali Beserta Fungsinya


Didalam rumah adat Bali memiliki bagian-bagian penting dan mempunyai fungsi masing-masing.
Berikut ini penjelasannnya:

 Sanggah atau Pamerajan merupakan tempat suci bagi keluarga yang tinggal.
 Panginjeng Karang adalah tempat untuk memuja yang menjaga pekarangan.
 Bale Manten merupakan tempat tidur kepala keluarga, anak gadis dan tempat menyimpan
barang-barang berharga. Bale Manten juga sering digunakan bagi pasangan yang baru
menikah.
 Bale Gede atau Bale Adat adalah sebagai tempat upacara lingkaran hidup.
 Bale Dauh berfungsi sebagai tempat kerja, pertemuan dan tempat tidur anak laki-laki.
 Paon yaitu berupa dapur yang digunakan sebagai tempat memasak
 Lumbung merupakan tempat penyimpanan makanan pokok seperti padi dan hasil bumi
lainnya.

Nilai-Nilai Dalam Rumah Adat Bali

Rumah adat Bali memiliki nilai-nilai penting dalam proses pembangunannya, nilai-nilai tersebut
berupa aturan-aturan yang disebut dengan istilah "Asta Kosala Kosali" yakni filosofi yang mengatur
tatahubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam.
Umumnya, sudut utara-timur adalah tempat yang lebih disucikan, sehingga diletakan ruang-ruang
yang lebih dinilai suci, sedangkan sudut barat-selatan merupakan sudut yang lebih rendah derajat
kesuciannya dalam tata ruang rumah, yang biasanya merupakan arah masuk ke hunian atau untuk
bangunan lain seperti kamar mandi dan lain-lain.

Ditinjau dari sudut pandang ilmu bumi, arsitektur Bali menyesuaikan dengan iklim tropis Indonesia
dan keadaan dataran tinggi maupun rendah. Di daerah dataran tinggi pada umumnya bangunannya
kecil-kecil dan tertutup, demi menyesuaikan keadaan lingkungannya yang cenderung dingin. Tinggi
dinding di buat pendek, untuk menghindari sirkulasi udara yang terlalu sering. Luas dan bentuk
pekarangan relatif sempit dan tidak beraturan disesuaikan dengan topografi tempat tinggalnya.
Sementara untuk daerah dataran rendah, pekarangannya relatif luas dan datar sehingga bisa
dimanfaatkan sebagai temapt berkumpul massa untuk agenda-agenda adat tertentu, yang umumnya
berdinding terbuka, di mana masing-masing mempunyai fungsi tersendiri.

Dari segi material, bahan bangungan yang digunakan bergantung pada tingkat kemapanan si
pemiliknya. Masyarakat biasa menggunakan popolan (speci yang terbuat dari lumpur tanah liat)
untuk dinding bangunan, sedangkan golongan raja dan brahmana menggunakan tumpukan bata-
bata. Untuk tempat suci/tempat pemujaan baik milik satu keluarga maupun milik suatu kumpulan
kekerabatan, menggunakan bahan sesuai kemampuan ekonomi masing-masing keluarga. Seperti
untuk bahan atap menggunakan ijuk bagi yang ekonominya mampu, sedangkan bagi yang
ekonominya kurang mampu bisa menggunakan alang-alang atau

4.SUAKA ALAM

Daftar Cagar Alam Indonesia di Nusa Tenggara dan Bali

merupakan seri daftar cagar alam yang dipunyai oleh Indonesia. Cagar alam (nature sanctuary)
merupakan suatu kawasan yang dilindungi oleh negara karena keadaan alamnya yang mempunyai
kekhasan tumbuhan, satwa, maupun ekosistem.

Cagar Alam termasuk kawasan Suaka Alam di samping Suaka Margasatwa. Perlindungan terhadap
kawasan cagar alam dilakukan secara alami tanpa melibatkan campur tangan manusia sehingga
seluruh komponen ekosistem, baik flora, fauna, maupun habitatnya harus dibiarkan sesuai dengan
aslinya.

Setiap Cagar Alam mewakili tipe ekosistem tertentu seperti savana (padang rumput), hutan dataran
rendah, terumbu karang dan lain sebagainya. Karena itu, di Indonesia dikenal ada istilah Cagar
Alam (Cagar Alam yang berada di daratan), Cagar Alam Laut, dan Cagar Alam Biosfer.

Hingga tahun 2008, di Indonesia tercatat sebanyak 237 kawasan yang ditetapkan sebagai Cagar
Alam dengan luas keseluruhan mencapai 4.730.704,04 ha. Cagar Alam tersebut tersebar di berbagai
wilayah Indonesia termasuk di provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Berikut ini adalah daftar Cagar Alam Indonesia yang terdapat di Provinsi Bali, Nusa Tenggara
Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Daftar ini merupakan seri daftar Cagar Alam di Indonesia yang
berusaha didokumentasikan oleh Alamendah’s Blog.
Daftar Cagar Alam Indonesia di Provinsi Bali

 Cagar Alam BATUKAHU I/II/III; Tabanan, 1.762,80 ha, SK Menteri Pertanian RI Nomor:
716/Kpts/Um/9/74, 29 September 1974.

Daftar Cagar Alam Indonesia di Provinsi Nusa Tenggara Timur

 Cagar Alam MAUBESI; Belu, Nusa Tenggara Timur,1.830,00 ha, Keputusan Menteri
Pertanian RI Nomor: 394/Kpts/Um/5/81, 7 Mei 1981.
 Cagar Alam GUNUNG MUTIS; Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, 12.000,00
ha, SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 423/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
 Cagar Alam PERHALU; Kupang, Nusa Tenggara Timur, 1.000,00 ha, Keputusan Menteri
Kehutanan RI Nomor: 196/Kpts-II/1993, 27 Februari 1993.
 Cagar Alam TAMBORA; Ende, Nusa Tenggara Timur, 1.000,00 ha, Keputusan Menteri
Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 423/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
 Cagar Alam WATU ATA; Ngada, Nusa Tenggara Timur, 4.898,80 ha, Keputusan Menteri
Kehutanan RI Nomor: 432/Kpts-II/1992, 5 Mei 1992.
 Cagar Alam WAY WUUL/MBURAK; Manggarai, Nusa Tenggara Timur, 1.484,84 ha,
Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 437/Kpts-II/1996, 9 Agustus 1996.
 Cagar Alam WOLO TADO, NGEDE NALO MERAH, SIUNG; Ngada, Nusa Tenggara
Timur, 4.016,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 429/Kpts-II/1992, 5 Mei
1992.

5.FASILITAS DAERAH WISATA BALI

A.hotel Aston Canggu Beach Resort

Anda mungkin juga menyukai